Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilma Amalia Ramadhani

NIM : 042619148

TUGAS 1

1. a) Uji sensori dapat diaplikasikan untuk melihat kesukaan atau penerimaan konsumen
terhadap suatu produk. Pertanyaan yang harus dijawab untuk mengetahui tingkat kesukaan
atau penerimaan terhadap suatu produk sangat sederhana dan tidak bersifat analitis. Pada
evaluasi sensori, segala macam faktor yang dapat mengganggu proses penilaian ditekan
seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan memisahkan setiap perserta evaluasi
sensori agar tidak saling berkomunikasi sehingga penilaian yang dihasilkan benar-benar
murni berasal dari pendapat pribadi masing-masing individu.
Evaluasi sensori memiliki tiga jenis metode, yaitu:
- Uji Diskriminatif
- Uji deskriptif
- Uji Afektif

Untuk menentukan tujuan evaluasi sensori, Lintang harus mempertimbangkan beberapa


faktor, seperti:
• Jenis produk yang akan dievaluasi: Lintang harus menentukan produk mana yang akan
dievaluasi, dalam hal ini adalah teh celup.
• Karakteristik produk yang akan dievaluasi: Lintang harus mempertimbangkan karakteristik
produk seperti rasa, aroma, tekstur, warna, dan lain-lain yang akan dievaluasi.
• Tujuan evaluasi: Lintang harus menentukan tujuan evaluasi, apakah untuk mengetahui
kualitas produk, mencari tahu preferensi konsumen, atau memperbaiki produk.

b) Evaluasi sensori dapat digunakan untuk:


- Menilai adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dikehendaki dalam produk atau
bahan-bahan formulasi
- Mengidentifikasi area untuk pengembangan
- Menentukan apakah optimasi telah diperoleh
- Mengevaluasi produk pesaing
- Mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau penyimpanan
- Memberikan data yang diperlukan bagi promosi produk
- Penerimaan dan kesukaan atau preferensi konsumen
- Pengukuran korelasi sensori dan kimia atau fisik

c) Tujuan evaluasi sensori yang dilakukan lintang dalam konteks tersebuat adalah untuk
mengetahui preferensi dan penerimaan konsumen terhadap produk teh celup yang ia
kembangkan

2. a. Tahapan penilaian evaluasi sensori pada produk susu sapi original dapat dilakukan dengan
tahapan berikur :

- Tahap Persiapan
Yaitu pemilihan panelis, pemilihan panelis, penyiapan sampel, serta ruangan dan peralatan
yg akan digunakan untuk peneliatian

- Tahap Pengamatan
Meliputi pengamatan panelis terhadap karakreristik sensorik pada produk susu sapi seperti
aroma, rasa, warna dan tekstur

- Tahap analisa data


Meliputi analisis data dari hasil penilaian panelis. Hasil penilaian dapat dianalisis secara
deakriptif, statistik atau dengan metode lainnya.

- Tahap interpretasi
Meliputi interpretasi hasil analisis data untuk menentukan kecocokan prosuk susu sapi
dengan preferensi konsumen

b. Karakter konsistensi dominan pada susu dapat diidentifikasi berdasarkan


tekstur/konsistensi primer(inisiasi) dan tersier(residu) yaitu :

- Tekstur/konsistensi primer (inisiasi)


pada tahap inipanelis akan merasakan konsistensi pada susu ketika pertama kali masuk ke
dalam mulut

- Tekstur/konsistensi sekunder (mastikasi)


pada tahap ini, panelis akan merasakan konsistensi pada susu ketika dikunyah atau diputar
dalam mulut

- Tekstur/konsistensi tersier (residu)


pada tahap ini panelis akan merasakan konsistensi pada susu ketika ditelan

3. a) Dari ilustrasi di atas kurangnya wadah sampel saat melakukan uji sensori kemudian
menyebabkan panelis menerima wadah yang berbeda dapat mempengaruhi faktor
psikologis. Hubungan antara penguji sensori denfan faktor psikologis harus diperhatikan
karena dapat menimbulkan hasil yang bias dari panelis. Berikut faktor faktir psikologis yang
dapat mempengaruhi yaitu :

1. Efek Logis
Pada efek logis ini seorang panelis dapat memberikan penilaiannya berdasarkan karakteristik
tertentu menurut logikanya. Pengaruh penyajian sampel dengan wadah yang berbeda pada
sampel minuman coklat akan mempengaruhi hasil sensorinya. Dimana efek logis dari panelis
saat melakukan penilaian akan mempengaruhi logikanya.

2. Efek stimulus
Efek ini terjadi karena penampakan sampel yang tidak seragam sehingga panelis ragu dalam
memberikan penilaian. Pada ilustrasi di atas, pemberian wadah sampel yang berbeda pada
panelis dapat memberikan pengaruh stimulus terhadap penilaian panelis terhadap sampel.

3. Efek Halo
Efek ini terjadi karena panelis melakukan evaluasi sensori lebih dari satu sampel sehingga
panelis akan memberikan kesan yang umum pada suatu produk.
b. 3 Jenis metode penyajian sampel yaitu :

1. Pengujian Pembedaan
digukanakan untuk menentukan apakah terdapat pembedaan sifat sensori dari dua sampel.
Pada pengujian pembedaan terdapat 2 golongan yaitu uji pembedaan keseluruhan dan uji
pembedaan atribut.

2. Pengujian afektif
pada pengujian ini melibatkan tingkat penerimaan atas kesukaan terhadap suatu produk.
Pengujian penerimaan adapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu Uji hedonic, uji mutu hedonic,
uji scoring dan uji ranking.

3. Analisa Deskriptif
yaitu metode pengujian sensori yang berupa metode pengujiaan pembedaan dan pengujian
penerimaan didasarkan pada pengujian sifat atau atribut sensori yang sudah jelas atau
disebut juga penilaian satu dimensi. Tujian utama pengujian ini adalah untuk
menggambarkan profil komoditi pangan yang diuji

Anda mungkin juga menyukai