UJI PEMBEDAAN
Kelompok 7 / BP1
Panelis adalah orang yang bertindak sebagai instrumen uji dalam pengujian
organoleptik, untuk mengukur parameter mutu benda rangsangan. Setiap panelis
yang terlibat dalam pengujian organoleptik, disyaratkan berminat terhadap
pekerjaan organoleptik, bersedia meluangkan waktu, dan mempunyai kepekaan
yang diperlukan (Wasil, 2016).
Salah satu uji pembeda yaitu dengan melakukan uji pasangan dan uji duo trio.
uji pasangan merupakan pengujian pembedaan yang digunakan untuk menetapkan
apakah ada perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua sampel. Uji
pasangan Uji ini juga dipergunakan untuk menilai pengaruh beberapa macam
perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan suatu industri,
atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari
komoditi yang sama. Uji duo trio termasuk di dalam salah satu uji pembedaan yang
digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil dengan menggunakan sampel
pembanding. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan sifat
sensorik atau organoleptik antara beberapa contoh produk (Guntari, 2018).
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah memperkenalkan mahasiswa sekaligus berlatih
bagaimana penyelenggaraan pengujian pasangan, pengujian duo trio, dan
pengujian segitiga serta berlatih menganalisis respon ujinya.
BAB II
METODOLOGI
Berkode Berkode
2.1.1.2 Uji Duo Trio
Tiga contoh uji terdiri atas 1 piring kacang sukro untuk
uji rasa, 1 piring kacang sukro untuk uji kerenyahan dan
terdapat piring pembeda serta terdapat 1 piring kacang
garuda untuk uji rasa, 1 piringkacang garuda untuk uji
kerenyahan dan piring pembeda.
Rasa Kerenyahan
P Berkode P Berkode
Nama Panelis :
Tanggal Pengujian :
Metode Uji : Uji Pasangan
Jenis Contoh Uji : Kacang Atom
Instruksi : Cicipi kedua contoh uji, lalu bandingkan, dan
beritanda 1 bila berbeda, dan 0 bila sama, pada kolom
respon
Nama Panelis :
Tanggal Pengujian :
Metode Uji : Uji Duo-Trio
Jenis Contoh Uji : Kacang Atom
: :: Cicipi contoh pembanding dahulu, kemudian
Instruksi cicipi kedua contoh uji, kemudian beri tanda 1 bila
contoh uji berbeda dengan pembanding, dan tanda
0 bila sama, pada kolom respon.
Nama Panelis :
Tanggal Pengujian :
Metode Uji : Uji Segitiga
Jenis Contoh Uji : Kacang Atom
:
Instruksi : Cicipi ketiga contoh uji, lalu nyatakan sala satu
contoh yang berbeda di antara ketiga contoh
uji, dan beri tanda 1 pada kolom respon sesuai.
BAB III
3.1. Hasil
Adela Salma 1 0 1 0 1 0 0 0
Alain Hafiid 1 0 1 0 0 1 0 0
Aliva Desya 1 0 1 0 1 0 0 0
Arvin Rakha 1 1 1 0 1 0 0 0
Atira Hazida 1 0 1 0 1 0 1 0
Carissa Faradita 1 0 1 0 1 1 1 0
Cindi Fadiya
Pangestu 1 0 1 0 1 0 0 0
Durrotun Nafiisah 1 0 1 0 0 1 0 1
Fadhil Haekal 1 1 0 1 1 0 0 1
Fadillah Azzahra 1 0 0 1 1 0 0 0
Febmiyana Ermisam
Putri 1 0 0 0
Lusy Enjelika
Pulungan 0 0 1 0 0 1 0 0
Nadia Laily 1 0 0 1 0 1 0 1
Nur Hamidah 0 0 0 1 1 0 0 0
Rahma Febrilian
Rahardhini 1 0 1 0 1 0 0 0
Resky Annisa
Nabilla 0 0 1 0 1 0 0 1
Rifqi Fairuz
Muttaqin 1 1 0 1 1 0 0 0
Salma Khairunnisa 1 0 1 1 1 0 0 0
Salsabila Syifa
Gusrani 1 0 1 0 0 1 0 0
Shalsabila Az-Zahra 0 0 1 1 0 1 0 0
Syifa Salsabila 1 0 0 1 1 0 0 0
Yulia Herawati 0 0 0 1 1 0 0 0
5% 1% 0.1%
25 18 20 21
5% 1% 0.1%
20 15 17 18
5% 1% 0.1%
25 13 15 17
3.2. Pembahasan
Pada praktikum uji pasangan, dilakukan uji rasa dan kerenyahan. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan kacang atom sebagai mediannya. Panelis diminta
untuk menilai adakah perbedaan pada kacang atom berdasarkan rasa dan
kerenyahan. Pada uji rasa, panelis disediakan dua buah kacang atom dengan kode
505 dan 601, kemudian panelis membandingkan rasanya dengan cara
memakannya. Pada uji kerenyahan, panelis disediakan dua buah kacang atom
dengan kode 212 dan 371, kemudian panelis membandingkan kerenyahannya
dengan cara memakannya. Cara memberikan penilaian dengan tanda 1 jika
berbeda dan tanda 0 jika tidak ada perbedaan atau sama.
Berdasarkan tabel 2, penilaian panelis terhadap uji pasangan pada uji rasa
dinyatakan berbeda pada tingkat kepercayaan 95% karena respon berbeda
mencapai lebih dari 18 panelis, yaitu dengan 19 panelis. Sedangkan, pada uji
kerenyahan dinyatakan sama karena respon berbeda kurang dari minimal jumlah
panelis menjawab beda yaitu 18 panelis, hanya 4 panelis menjawab berbeda.
3.2.2 Uji Duo Trio (Duo Trio Test)
Seperti halnya uji segitiga, uji duo trio dapat digunakan untuk mendeteksi
adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh. Uji ini relatif lebih mudah karena
adanya contoh baku atau pembanding dalam pengujian. Biasanya uji duo trio
digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai
keseragaman mutu bahan (Semarang, 2013).
Pada praktikum uji duo trio kacang atom, disediakan 2 contoh uji berkode beda
dan 1 pembanding untuk masing-masing uji duo trio rasa dan kerenyahan. Setelah
itu kami diminta untuk mengenal contoh pembanding terlebih dahulu lalu memilih
salah satu dari kedua contoh uji yang memiliki perbedaan dengan contoh
pembanding dengan memberi tanda 1 dan tanda 0 jika tidak ada perbedaan atau
sama.
Dari hasil rekapitulasi data uji duo trio rasa terhadap 20 panelis diperoleh
sebanyak 13 panelis yang menyatakan beda untuk uji duo trio rasa, maka dapat
dikatakan dua contoh sampel kacang atom memiliki karakteristik sama karena
respon berbeda tidak mencapai minimum yaitu 15 panelis. Pada uji duo trio
kerenyahan terhadap 20 panelis diperoleh sebanyak 14 panelis yang menyatakan
beda, maka dapat dikatakan dua contoh sampel kacang atom memiliki karakteristik
kerenyahan yang sama karena respon berbeda tidak mencapai minimum yaitu 15
panelis pada tingkat kepercayaan sebesar 95%, 99%, maupun 99,9%.
Pada praktikum uji segitiga (triangle test) larutan sirup, disediakan 9 gelas
sloki dengan kode berbeda untuk masing-masing uji segitiga rasa, tingkat
kemanisan, dan warna. Setelah itu kami diminta untuk mengidentifikasi 1 gelas
sloki yang memiliki perbedaan atau paling beda diantara ketiga gelas sloki yang
disediakan dengan cara memberikan tanda 1 pada form penilaian.
Dari hasil rekapitulasi data uji segitiga terhadap 25 panelis diperoleh sebanyak
2 panelis yang menyatakan benar untuk uji segitiga rasa, maka dapat dikatakan dua
contoh sampel larutan sirup memiliki karakteristik rasa yang sama karena respon
berbeda tidak mencapai minimum yaitu 13 panelis pada tingkat kepercayaan
sebesar 95%, 99%, maupun 99,9%. Pada uji segitiga tingkat kemanisan diperoleh
sebanyak 6 panelis yang menyatakan benar, maka dapat dikatakan dua contoh
sampel larutan sirup memiliki karakteristik tingkat kemanisan yang sama karena
respon berbeda tidak mencapai minimum yaitu 13 panelis pada tingkat kepercayaan
sebesar 95%, 99%, maupun 99,9%. Maka dapat disimpulkan dua contoh sampel
larutan sirup (sirup marjan dan sirup ABC) tersebut memiliki karakteristik mutu
yang sama ditijau dari para panelis yang mencicipinya.
Dalam melakukan penilaian, Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dalam suatu pengujian, antara lain : motivasi, sensitivitas fisiologis,
kesalahan psikologis, posisi bias, sugesti, Expectation error, dan Convergen error.
Untuk memperoleh hasil pengujian yang berguna sangat tergantung pada
terpeliharanya tingkat motivasi secara memuaskan, tetapi motivasi yang buuk
ditandai dengan pengujian terburu-buru, melakukan pengujian semaunya,
partisipasinya dalam pengujian tidak sepenuh hati. Satu faktor penting yang dapat
membantu tumbuhnya motivasi yang baik ialah dengan mengusahakan agar panelis
merasa bertanggung jawab dan berkepentingan pada pengujian yang sedang
dilakukan (Faridah, 2009).
Keempat, posisi bias. Dalam beberpa uji terutama uji segitiga. Gejala ini terjadi
akibat kecilnya perbedaan antar sampel sehingga panelis cenderung memilih
sampel yang ditengah sebagai sampel paling berbeda (Faridah, 2009).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang dilakukan, uji pasangan pada uji rasa memiliki
perbedaan pada tingkat kepercayaan 95% dan kerenyahan dinyatakan sama. Uji
duo trio pada uji rasa dan kerenyahan dinyatakan sama. Uji segtiga pada uji rasa
dan kerenyahan dinyatakan sama. Dinyatakan sama karena tidak menyentuh
tingkat kepercayaan 95%, 99%, maupun 99,9%.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Wasil, M. (2016, June 13). Uji Pengenalan Sifat Organoleptik. Retrieved from
LAPORANPRAKTIKUM.COM:
http://www.laporanpraktikum.com/2016/06/uji-pengenalan-sifat-organolep
tik.html