Pengenalan Proses dan Peralatan Industri Pangan Asisten : Ismail Hamzah, A.Md
SEKOLAH VOKASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
METODELOGI
Alat yang digunakan pada praktikum ini ialah mixer dengan pengaduk
berbentuk ulir, dan balon, timbangan, kantung plastik, gelas ukur, sendok, piring,
gelas piala. Bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah tepung terigu protein
tinggi, mentega, pewarna makanan bubuk(dengan kode N) dan cair, gula pasir dan
air.
Pertama, mixer dibersihkan. Kemudian, terigu sebanyak 100 gram dan bubuk
coklat sebanyak 10 gram ditimbang. Bahan yang telah ditimbang dimasukkan ke
dalam mixer. Terakhir, Saat pencampuran gunakan kecepatan 3 pada mixer dan
catat waktu. Ambil satu sendok pada waktu 0,5 menit, 1 menit, dan 1,5 menit.
Sebanyak 100 gram mentega dan 50 gram gula dimasukkan ke dalam mixer.
Adonan diaduk menggunakan batang pengaduk berbentuk balon. Kemudian,
amati adonan pada waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Lalu, hitung waktu
yang dibutuhkan untuk membentuk cream.
2.2.4 Metode Pencampuran Premix Warna Pada Dry Mixer
Pada metode pencampuran dua, sebanyak 100 gram terigu dan 0,01
pewarna makanan bubuk atau cair ditimbang. Pewarna dan terigu dimasukkan ke
dalam kantung plastik, kemudian kocok hingga tercampur rata. Hitung waktu
yang dibutuhkan untuk mendapatkan campuran yang homogen. Sebanyak 10
gram premix diambil dan dilarutkan dalam air 100 ml. Kemudian bandingkan
hasil yang didapat dari segi kelarutan, endapan dan warna antara metode 1 dan 2.
BAB III
3.1 Hasil
Hasil Pencampuran
Waktu Hasil
(menit) (penampakan)
0,5 Belum homogen, kurang halus, warna
terang, terdapat warna coklat.
1 Sudah homogen, halus, warna kurang
terang, sedikit warna coklat.
1,5 Sudah homogen, sangat halus, warna tidak
terang, terdapat sisa warna coklat.
Waktu Hasil
(menit) (penampakan)
5 Belum kalis, tekstur kasar, lengket.
10 Belum kalis, tekstur kasar, lengket.
15 Berbentuk gumpalan, sedikit kalis, sedikit
lengket, cukup elastis.
23 Kalis, homogen, elastis, tidak lengket.
Waktu Hasil
(menit) (penampakan)
5 Partikel gula pasir masih sangat terasa,
kurang lembut (+).
10 Partikel gula pasir masih terasa,
kelembutan sedang (+).
15 Partikel gula pasir sudah tidak terasa,
kelembutan (+++).
Perlakuan Hasil
(penampakan)
Metode 1 (dituang 10 Lebih homogen ( tercampur
gram terigu dan 0,01 secara menyeluruh ) warna
gram pewarna makanan yang dihasilkan lebih bagus.
hijau cair. Kemudian
tambahkan 90 gram
terigu)
Metode 2 (dituang 100 Tidak homogen ( tidak
gram terigu dan 0,01 tercampur secara
gram pewarna makanan menyeluruh),warna yang
hijau cair sekaligus) dihasilkan kurang bagus,dan
terdapat endapan.
3.2 Pembahasan
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang
masih mempunyai sifat zat aslinya. Mixing merupakan suatu proses pencampuran
bahan sehingga semua bahan tercampur rata menggunakan mixer. Homogenisasi
adalah operasi ganda penurunan ukuran partikel dari fase terdispersi dan sekaligus
mendistribusikannya ke dalam fase kontinu. Emulsifier bekerja dengan cara
menurunkan tegangan permukaan di antara dua fase dan dengan demikian
mendiskpersikan aglomerat yang kemungkinan terbentuk hingga menimbulkan
efek homogenisasi yang lebih baik[ CITATION Pri16 \l 1033 ].
Uji pencampuran premix warna pada dry mix yang memiliki 2 metode.
Metode 1 menggunakan bahan pewarna N 0,01 g tepung terigu 90 g. Metode 2
menggunakan bahan pewarna N 0,01 g tepung terigu 100 g. Pada metode 1 yaitu
hasil percobaan pada metode 1 diperoleh pewarna dan terigu lebih homogen dan
warna yang dihasilkan lebih bagus. Pada metode 2 pewarna dan terigu tidak
homogen atau tidak tercampur secara menyeluruh dan warna yang dihasilkan
kurang bagus serta terdapat endapan. Premix adalah campuran bahan pangan yang
dicampurkan kembali ke bahan pangan.
BAB IV
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
LAMPIRAN