Pertanyaan Pre-Lab
1. Jelaskan bagian bagian dari alat GC
Gas pengangkut (carrier gas) ditempatkan dalam silinder bertekanan tinggi. Gas-gas yang
sering dipakai adalah helium, argon, nitrogen, karbon dioksida dan hidrogen. Gas helium dan
argon sangat baik, tidak mudah terbakar, tetapi sangat mahal. H2 mudah terbakar, sehingga
harus berhati-hati dalam pemakaiannya. Kadang-kadang digunakan juga CO2. Pemilihan gas
pengangkut atau pembawa ditentukan oleh ditektor yang digunakan. Tabung gas pembawa
dilengkapi dengan pengatur tekanan keluaran dan pengukur tekanan sebelum masuk ke
kromatografi. Pengatur aliran gas disebut juga pengurang Drager. Drager bekerja baik pada
2,5 atm, dan mengalirkan massa aliran dengan tetap. Tekanan lebih pada inlet kolom diperlukan
untuk mengalirkan sampel masuk ke dalam kolom. Komponen akan dielusikan pada waktu yang
tetap yang disebut waktu penahanan (the retention time), tR. Injektor (The injection port)
yaitu dalam pemisahan dengan KG, sampel harus dalam bentuk fase uap. Gas dan uap dapat
dimasukkan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk cairan dan
padatan. Sehingga senyawa yang berbentuk cairan dan padatan pertama-tama harus diuapkan
dengan pemanasan sebelum masuk dalam kolom. Kolom merupakan bagian inti dari
kromatografi gas. Kolom berfungsi sebagai tempat pemisahan sampel sehingga dapat dideteksi
senyawa senyawa yang terkandung didalamnya. Terdapat 2 tipe umum kolom pada
kromatografi gas yaitu kemas (packed) dan kapiler (Capillary atau Open tubular). Kolom kemas
mengandung bahan yang sangat halus, inert, dan bahan padat pendukung (diatomae) yang
dilapisi dengan fase diam cair. Panjang kolom kemas berkisar antara 1,5 m hingga 10 m dan
diameter dalam 2 mm hingga 4 mm sedangkan kolom kapiler memiliki diameter dalam yang
sangat kecil (kurang dari 1 mm) dengan panjang antara 25-60 m. terdapat 2 tipe kolom kapiler
yaitu wall-coated open tubular (WCOT) dan Support-coated open tubular(SCOT). SCOT secara
umum memiliki efisisensi yang lebih rendah dibandingkan dengan WCOT, sehingga kolom tipe
WCOT yang lebih berkembang. Pada tahun 1979 WCOT berubah menjadi FSOT(Fused silica
open tubular). Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponen-komponen yang telah
dipisahkan dari kolom secara terus-menerus, cepat, akurat, dan dapat melakukan pada suhu yang
lebih tinggi. Terdapat berbagai macam detektor yang digunakan di dalam KG. Perbedaan
detektor akan mengakibatkan perbedaan selektivitas terhadap sampel. Detektor non-selektif
dapat digunakan untuk mendeteksi seluruh senyawa kecuali gas pembawa, detektor selektif
hanya mendeteksi senyawa dengan karakteristik fisik dan kimia yang umum, dan detektor
2
spesifik hanya mendeteksi satu senyawa saja. detektor dapat juga dikelompokkan kedalam
concentrated dependant detector dan mass flow dependant detector.
2. Sebutkan contoh jenis analisis apa saja yang bisa menggunakan alat GC
• Analisis kualitatif waktu retensi
• Analisis kuantitatif sinyal yang diukur tinggi pita atau lebar pita
• Analisis kuantitatif kalibrasi eksternal satu standar atau multistandar
• Analisis kuantitatif metode adisi standar
• Analisis kuantitatif metode standar internal
http://www.makmursejati.co.id/uncategorized/syringe-pump-te-331-terumo/
https://www.labsmk.com/2017/01/fungsi-gelas-piala-beaker.html
https://www.indotrading.com/rejekikimia/labu-erlenmeyer-p196605.aspx
https://andarupm.co.id/gas-chromatography/
http://www.labsmk.com/2017/10/fungsi-labu-takar-folumetric-flask.html
https://medium.com/@AnalyticalScale/supplier-terpercaya-telp-081-2939-472-harga-
timbangan-analitik-393185e81c1a
E. Pengamatan :
RetTime
Fatty Acid aalx asi Balx BSI RF
(minute)
Saturated Fatty Acid
Octanoic acid C8:0 4. 221 1652483 2342480 1,900 3,200 0,8417
Capric acid C10:0 5570 2209799 2342480 3,200 3,200 1,0600
Lauric acid C12:0 7629 4546633 2342480 6,600 3,200 1,0626
Tridecanoic acid C13:0 8916 2286285 2342480 3,200 3,200 1,0246
Myristic acid C14:0 10380 2416669 2342480 3,200 3,200 0,9693
Pentadecanoic
C15:0 12023 1391463 2342480 1,900 3,200 0,9996
acid
Palmitic acid C16:0 13848 10741137 2342480 13,000 3,200 0,8860
Margarat acid C17:0 15814 2342480 2342480 3,200 3,200 1,0000
Stearic acid C18:0 17915 4899114 2342480 6,400 3,200 0,9563
4
SAMPEL 1
Fatty Acid aalx asi bsi bs RF Alx (mg/g)
Saturated Fatty Acid
Octanoic acid C8:0 304357 38534177 1,036 111,3 0,8417 0,0619
Capric acid C10:0 359369 38534177 1,036 111,3 1,0600 0,0920
Lauric acid C12:0 4087254 38534177 1,036 111,3 1,0626 1,0491
Tridecanoic acid C13:0
Myristic acid C14:0 16795340 38534177 1,036 111,3 0,9693 3,9325
Pentadecanoic acid C15:0 666321 38534177 1,036 111,3 0,9996 0,1609
Palmitic acid C16:0 645489355 38534177 1,036 111,3 0,8860 138,1423
Margarat acid C17:0 38534177 38534177 1,036 111,3 1,0000 9,3082
Stearic acid C18:0 71257758 38534177 1,036 111,3 0,9563 16,4603
Arachidic acid C20:0 6453931 38534177 1,036 111,3 1,0155 1,5831
Behenic acid C22:0 1168764 38534177 1,036 111,3 1,0102 0,2852
Mono Unsaturated Fatty Acid
Myristoleic acid C14:1
Palmitoleic acid C16:1 3166441 38534177 1,036 111,3 1,0041 0,7680
C18:1
Trans-elaidic acid
trans
C18:1
Cis-9-oleic acid 753810840 38534177 1,036 111,3 0,9965 181,4520
Cis
Eicosenoic acid C20:1 2584943 38534177 1,036 111,3 0,9687 0,6049
Erucid acid C22:1
Poly Unsaturated Fatty Acid
Linoleic acid C18:2 209958057 38534177 1,036 111,3 1,1902 60,3617
Linolenic acid C18:3 3955994 38534177 1,036 111,3 1,6270 1,5547
5
SAMPEL 2
Fatty Acid aalx asi bsi bs RF Alx (mg/g)
Saturated Fatty Acid
Octanoic acid C8:0 239352 29656091 1,036 114,3 0,8417 0,0616
Capric acid C10:0 278463 29656091 1,036 114,3 1,0600 0,0902
Lauric acid C12:0 3184626 29656091 1,036 114,3 1,0626 1,0343
Tridecanoic acid C13:0
Myristic acid C14:0 13196483 29656091 1,036 114,3 0,9693 3,9095
Pentadecanoic acid C15:0 526796 29656091 1,036 114,3 0,9996 0,1609
Palmitic acid C16:0 508641455 29656091 1,036 114,3 0,8860 137,7306
Margarat acid C17:0 29656091 29656091 1,036 114,3 1,0000 9,0639
Stearic acid C18:0 55842383 29656091 1,036 114,3 0,9563 16,3212
Arachidic acid C20:0 5085975 29656091 1,036 114,3 1,0155 1,5785
Behenic acid C22:0 877629 29656091 1,036 114,3 1,0102 0,2710
Mono Unsaturated Fatty Acid
Myristoleic acid C14:1
Palmitoleic acid C16:1 2511458 29656091 1,036 114,3 1,0041 0,7707
C18:1
Trans-elaidic acid
trans
C18:1
Cis-9-oleic acid 593342285 29656091 1,036 114,3 0,9965 180,7115
Cis
Eicosenoic acid C20:1 2045374 29656091 1,036 114,3 0,9687 0,6056
Erucid acid C22:1
Poly Unsaturated Fatty Acid
Linoleic acid C18:2 166186572 29656091 1,036 114,3 1,1902 60,4514
Linolenic acid C18:3 3116710 29656091 1,036 114,3 1,6270 1,5498
F. Perhitungan :
Contoh Kandungan Asam Lemak “Minyak Goreng” Sampel 1
Octanoic acid (C8:0)
Mg/g
%
6
G. Pembahasan
Unsaturated Fatty Acid) atau disebut juga lemak tak jenuh ikatan rangkap pada asam lemak
linoleate (C18:2) dan asam lemak linolenat (C18:3) secara berturut-turut adalah 1.1902 dan
1.6270.
Selanjutnya, setelah data sampel yang telah dianalisis sudah lengkap maka data dapat
diolah. Data yang diperlukan terdiri dari masing-masing area asam lemak (aalx), area standar
internal (ASI), berat standar internal (BSI), berat sampel minyak goreng yang dimetilasi (BS) dan
RF masing-masing asam lemak yang telah diketahui. Kemudian didapatkan nilai konsentrasi asam
lemak dalam sampel dalam persen (%).
Berdasarkan hasil data yang diperoleh pada sampel 1 dan sampel 2 dari SFA (Saturated
Fatty Acid) atau disebut juga lemak jenuh pada asam lemak oktanoat (C8:0) yaitu 0.0062% dan
0.0062%, asam lemak kaprat (C10:0) yaitu 0.0092% dan 0.0090%, asam lemak laurat (C12:0)
yaitu 0.1049% dan 0.1034%, asam lemak miristat (C14:0) yaitu 0.3932% dan 0.3909%, asam
lemak pentadecylic (C15:0) yaitu 0.0161% dan 0.0161%, asam lemak palmitat (C16:0) yaitu
13.8142% dan 13.7731%, asam lemak margarat (C17:0) yaitu 0.9308% dan 0.9064%, asam lemak
stearat (C18:0) yaitu 1.6460% dan 1.6321%, asam lemak arakidat (C20:0) yaitu 0.1583% dan
0.1579%, serta pada asam lemak behenat (C22:0) yaitu 0.0285% dan 0.0271%. Sedangkan,
berdasarkan hasil data yang diperoleh pada sampel 1 dan sampel 2 dari MUFA (Mono Unsaturated
Fatty Acid) atau disebut juga lemak tak jenuh tunggal pada asam lemak palmitoleat (C16:1) yaitu
0.0768% dan 0.0771%, asam lemak oleat (C18:1 cis) yaitu 18.1452% dan 18.0712%, asam lemak
eikosenoat (C20:1) yaitu 0.0605% dan 0.0606%. Kemudian, berdasarkan hasil data yang diperoleh
pada sampel 1 dan sampel 2 dari PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) atau disebut juga lemak
tak jenuh ikatan rangkap pada asam lemak linoleat (C18:2) yaitu 6.0362% dan 6.0451%,
sedangkan asam lemak linolenat (C18:3) yaitu 0.1555% dan 0.1550%.
Pada hasil analisis dan olah data yang telah diperoleh akan dibandingkan dengan acuan
SNI minyak goreng yaitu SNI 3741:2013. Pada SNI tersebut telah terdapat beberapa persyaratan
kandungan pada minyak goreng. Namun, hanya terdapat 1 jenis asam lemak yang tertera pada
tabel persyaratan SNI tersebut, yaitu asam lemak linolenat (C18:3) yang dimana asam lemak ini
termasuk golongan PUFA, dan dikatakan pada SNI tersebut bahwa maksimal kandungan asam
lemak linolenat adalah 2%. Sedangkan berdasarkan hasil analisis yang dilakukan asam lemak
linolenat (C18:3) pada minyak goreng sampel 1 dan sampel 2 adalah 0.1555% dan 0.1550%,
sehingga dapat dinyatakan bahwa minyak goreng sampel 1 dan sampel 2 telah sesuai standar (SNI
3741:2013) karena hasil menunjukkan masih dibawah maksimal (memenuhi persyaratan).
H. Kesimpulan
Asam lemak terdapat 3 golongan, yaitu asam lemak jenuh (SFA), asam lemak tak jenuh
tunggal (MUFA) dan asam lemak tak jenuh rangkap (PUFA). Berdasarkan hasil yang diperoleh,
minyak goreng sampel 1 dan sampel 2 pada asam lemak linolenat (C18:3) telah memenuhi atau
sesuai SNI minyak goreng yaitu SNI 3741:2013.