ين آ َمنُوا قُوا أَنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِي ُك ْم نَا ًرا َوقُو ُدهَا َ يَا أَ ُّيهَا الَّ ِذ
َ النَّاسُ َو ْال ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َماَل ئِ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِش َدا ٌد اَّل يَ ْعص
ُون
َ ون َما ي ُْؤ َمر
ُون َ ُهَّللا َ َما أَ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعل
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang
diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”
Tugas utama Malaikat Jibril adalah menyampai
kan wahyu dari Allah S.W.T. Kepada para nabi dan rasul-Nya.
Malaikat Jibril pula yang menyampaikan berita kelahiran
Nabi Isa AS. Kepada ibunya Maryam dan menyampaikan Al-
Quran kepada Nabi Muhammad SAW
Dalam kisah suci perjalanan Is’ra Mi’raj, sesampainya di pos
perjalanan Sidratul Muntaha(sebuah pohon bidara yang menandai
akhir dari langit/surga ke tujuh, sebuah batas di mana makhluk
tidak dapat melewatinya), Malaikat Jibril tidak sanggup lagi
nmendampingi Rasulullah SAW. Untuk terus naik menghadap
Allah S.W.T. Ia berkata”Aku sama sekali tidak mampu mendekati
Allah S.W.T. Perlu waktu 60.000 tahun lagi aku harus terbang
untuk dapat aku capai. Jika aku terus ke atas, aku pasti hancur
luluh”. Mahasuci Allah S.W.T, ternyata Malaikat Jibril saja tidak
sampai kepada Allah S.W.T.