1.1Latar Belakang
Stimulan yang dimiliki oleh alat pengindraan dapat berupa sifat mekanis
(tekanan,tusukan), sifat fisis (dingin,panas,sinar,warna), serta sifat kimia
(bau,aroma,rasa). Bagian organ tubuh yang berperan dalam pengindraan adalah mata,
telinga, hidung, lidah dan kulit. Penilaian terhadap tekstur makanan dapat dilakukan
dengan jari, gigi, serta tekak. Pengujian kerenyahan terhadap produk pangan merupakan
suatu bentuk pengujian yang dilakukan untuk menentukan sifat suatu bahan pangan yang
bersifat kering, sedangkan uji kekentalan dilakukan pada bahan pangan yang bersifat
fluida atau cairan untuk mengetahui tingkat rasa yang diperoleh berdasarkan tingkat
kekentalan.
1.2 Tujuan
Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah produk agar-agar/jelly berbagai
merk, keripik singkong renyah, keripik singkong melempem, susu bubuk instant,
beberapa galon air minum. Alat yang digunakan adalah 3 lusin piring kecil melamin, 2
lusin gelas sloki, 1 lusin gelas besar, sendok kecil, dispenser, gelas besar pembuat
minuman susu, pengaduk panjang.
B. Prosedur Kerja
1. Penyiapan contoh uji
Contoh uji pertama adalah produk agar-agar/jelly dengan berbagai merk atau berbagai
produsen [misal 4 merk]
Contoh uji kedua adalah keripik singkong renyah dan keripik singkong melempem.
Letakkan setiap jenis keripik singkong ke piring kecil melamin dan beri kode, contoh uji
siap disajikan.
Contoh uji ketiga adalah minuman susu dengan 3 tingkat kekentalan. Penyiapan
contoh uji dilakukan dengan melarutkan masing-masing 1,5 sendok makan susu instant,
3 sendok susu instant atau 6 sendok makan susu instant ke dalam 3 gelas air minum,aduk
hingga homogen. Tuang minuman susu ke gelas sloki dan beri kode,contoh uji siap
disajikan.
2. Penyajian contoh uji
2.1 Uji tekstur
Empat contoh uji terdiri atas 4 piring melamin masing-masing berisi produk
agar dari 4 merk. Setiap piring berisi produk jelly dari satu merk, kemudian
diberi kode. Keempat piring disajikan bersama secara acak.
Nama Panelis :
345
638
247
502
Nama Panelis :
152 √
210 √
Nama Panelis :
060 √ √
121 √ √
219 √ √
BAB 3
Uji aroma
Nama Aroma 121 (Lemah) Aroma 219 (sedang) Aroma 060 (Kuat)
Refly nazar 1 1 0
Megris Nadhifa Khalda 1 1 0
Febri Kusuma Dewi 1 1 0
Alliza salwa 1 1 0
Seli Pebriyanti 1 1 0
Najla Audra N M 1 1 0
Syifa Noor Rohim 1 1 0
Nanda Nurul Alifia 1 1 0
Nurafifah 1 1 0
Harits Ayman 1 1 0
Rifa Nur Inayah 0 1 0
Muhammad rizal purnama 1 1 0
Anis Rahmawati Setioningrum 1 1 0
Annisa Vivastara 1 1 0
Angelina Assa 1 1 0
Defitri Wulandari 1 1 0
Zaidah Nur Hasanah 1 1 0
Zeta Amani Loebis 1 1 0
Diana Rahmawati 1 1 0
Yazid Asnani Nugroho 1 1 0
Dina Zulfa Anggraeni 1 1 0
Rachel Samantha Lourasia 0 1 0
Rafly Akmal Kautsar 1 1 0
Naufal Yodansah 1 1 0
Fildzah Farisah 0 1 0
Jumlah Panelis 25 25 25
Jumlah Responsi Benar 22 25 0
Presentase Jumlah Benar 88 100 0
Uji Tekstur
Uji kerenyahan
3.2 Pembahasan
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui tingkat kekerasan berdasarkan dari
respon sekelompok panelis, uji ini dilakukan dengan menggunakan uji peraba salah satunya
adalah ujung jari karena ujung jari adalah peraba yang paling sensitive. Pada uji kekerasan
pada sampel agar-agar didapatkan hasil pada sampel my jelly sebanyak 61 panelis, inaco 46
panelis,yulie 42 panelis, yes 71 panelis. Sedangkan untuk peringkat menurut panelis untuk
tekstur yang paling keras adalah sampel agar-agar yulie, peringkat yang kedua pada sampel
yes, peringkat yang ketiga pada sampel my jelly, dan peringkat keempat pada sampel inaco.
Sedangkan untuk uji kekenyalan didapatkan hasil pada sampel my jelly sebanyak 60 panelis,
inaco 59 panelis, yulie 73 panelis, dan yes 65 panelis. Untuk peringkat tingkat kekenyalan
menurut panelis, peringkat pertama pada sampel yulie, peringkat kedua pada sampel yes,
peringkat ketiga sampel my jelly dan peringkat keempat pada sampel inaco. Jadi dapat
disimpulkan bahwa sampel yang paling keras yaitu pada sampel agar-agar dengan merk yulie
dan agar-agar dengan tingkat kekenyalan paling kenyal terdapat pada sampel inaco.
Kekenyalan itu diakibatkan oleh konsentrasi karagenan, konsentrasi karagenan dipengaruhi
oleh pH masing-masing semakin asam pH maka konsentrasi karagenan semakin tinggi.
Dengan kata lain semakin tinggi karagenan maka sifat sinerasisnya semakin tinggi. Sinerasis
adalah kandungan serat-serat pada agar-agar atau jelly yang bersifat melepaskan air.
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi tiga sampel susu
dengan menggunakan indera pengecap dari sekelompok panelis. Hasil dari respon panelis
didapatkan pada gelas susu kode 60 jumlah respon benar sebanyak 23 panelis dengan
persentase 88%. Pada gelas susu kode 121 jumlah respon benar sebanyak 21 panelis dengan
persentase 81%. Dan pada gelas terakhir yaitu gelas susu kode 219 didapatkan hasil jumlah
respon benar sebanyak 21 panelis dengan persentase 81%. Maka dapat disimpulkan pada data
tersebut bahwa gelas dengan gelas susu kode 60 adalah paling banyak jumlah panelis yang
benar sedangkan pada gelas susu kode 121 dan gelas susu kode 219 hasil dari jumlah panelis
yang menjawab benar adalah sama yaitu 21 panelis. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada uji
kekentalan susu didapatkan hasil sampel yang paling kental menurut panelis yaitu pada
sampel dengan kode 60, untuk kekentalan sedang dan cair 121 dan 219. Perbedaan tersebut
dikarenakan respon masing-masing panelis berbeda berdasarkan kepekaan pada indera
pengecap yang didasarkan pada bagian puting pencicip yag menghubungkan langsung
dengan otak sehingga apabila putting pencicip dari seorang panelis kurang peka maka dapat
dihasilkan bahwa hasil yang didapat juga tidak bagus maka dari itu seorang panelis
dianjurkan untuk melatih indera pengecapan supaya putting pengecapnya terlatih.
Tujuan dari uji aroma susu adalah untuk mengetahui konsentrasi suatu sampel
dengan menggunakan aspek aroma melalui indera penciuman dan tanpa harus mencicipi
terlebih dahulu sehingga analisis yang dilakukan lebih sederhana. Dalam pengujia aroma susu
pada gelas susu kode 60 didapatkan hasil jumlah panelis menjawab benar sebanyak 20
panelis dengan persentase 77%. Pada gelas susu kode 121 didapatkan jumlah panelis
menjawab benar sebanyak 16 panelis dengan persentase 62%. Dan pada gelas susu dengan
kode 219 didapatkan hasil panelis menjawab benar sebanyak 19 panelis dengan persentase
73%. Maka dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa gelas kode 60 adalah paling banyak
jumlah respon benar dan pada gelas kode 121 adalah jumlah paling sedikit respon benar. Dari
data tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi tertinggi terdapat di gelas dengan kode
60, dan konsentrasi sedang terdapat pada gelas dengan kode 219, sedangkan pada konsentrasi
terendah (cair) terdapat pada gelas dengan sampel 121. Kemungkinan terbesarnya adalah
karena kesehatan panelis dan konsentrasi panelis yang membuat hasil respon dari panelis
berbeda-beda.
BAB IV
B. Saran
Dibutuhkan kesiapa mental dan fisik sebaik mungkin sebelum melakukan uji
organoleptik karena dapat mempengaruhi ketepatan dalam menilai objek. Kunci
dalam keberhasilan menilai suatu objek dengan menjaga dan memelihara indrawi.
Kondisi yang kondusif dan tenang juga diperlukan dalam pengujian organoleptik.
Kemampuan seorang panelis dapat ditingkatkan dengan melatih kepekaan indra
secara bertahap untuk mendapatkan respon dan hasil yang lebih baik dalam pengujian
organoleptik.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad.W.2016.Uji Pengenalan Sifat Organoleptik.[Internet].Diakses pada 8 Februari
2019.Tersedia pada www.laporanpraktikum.com