“LIPBALM”
Dosen pengampu:
1. Apt. Andita Eltivitasari, M.Pharm.Sci.
2. Apt. Nur Ismiyati, M.Sc
Disusun oleh:
1. Pita Ernawati 20484092
2. Teresia Pau 20484093
3. Joisce Leony Ellysabeth Carin 20484094
4. Riswanda Nur Anggi Azizah 20484095
D. Cara Kerja
Cera alba dimasukkan ke dalam cawan porselin, dilebur di atas water bath kemudian
ditambahkan setil alkohol,adeps lanae,paraffin cair,dilebur sampai homogen
2. Uji Nilai pH
Sejumlah lipbalm dilarutkan dalam aquadest 1:1. Nilai ph diukur menggunakan
kertas indikator pH. Sediaan diukur ph nya sebanyak 3 kali pengulangan. Pengamatan
dilakukan sebelum dan setelah penyiimpanan untuk mengetahui perubahan nilai Ph dari
sediaan yang dihasilkan. Lipbalm sebaiknya memiliki ph yang sesuai dengan ph kulit
yaitu 4,5-6,5. Berikut hasil uji nilai pH lipbalm:
- Alat yang digunakan : Kertas indikator pH
- Syarat nilai Ph sediaan : 4,5-6,5
Replikasi Nilai pH
1 5
2 6
3 6
Rata-rata 5,6
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan cara mengoleskan sampel sebanyak 0,1 g pada
gelas objek lalu diamati. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan harus
terdispersi merata dalam sediaan. Berikut hasil uji homogenitas lipbalm:
Replikasi Homogenitas
1 Homogen
2 Homogen
3 Homogen
4. Uji Daya Lekat
Sediaan diletakkan diatas obyek glass yang telah ditentukan luasnya, obyek glass
yang lain diletakkan diatas sediaan, diletakkan beban 500 g selama 5 menit. Obyek
glass dipasang pada alat tes daya lekat, kemudian melepaskan beban 80 gram dan
mencatat waktu yang diperlukan obyek glass untuk saling terlepas. Syarat daya lekat
sediaan yaitu >4 detik. Berikut hasil uji daya lekat lipbalm:
Replikasi Daya lekat(detik)
1 3,30
2 2,34
3 3,71
Rata-rata 3,11
Pembahasan
Lip balm adalah sediaan yang diaplikasikan pada bibir untuk mencegah bibir kering
dan melindungi dari efek lingkungan yang buruk. Lip balm digunakan sebagai langkah
awal untuk mencegah terjadinya masalah bibir. Lip balm merupakan sediaan kosmetik
yang diaplikasikan pada bibir dengan komponen utama seperti lilin, lemak dan minyak
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kekeringan pada bibir dengan meningkatkan
kelembaban bibir (Ambari et al., 2020).
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan lipbalm dengan bahan setil alkohol sebagai
pengental, adeps lanae sebagai pelunak, cera alba sebagai pengeras, tween 80 sebagai
surfaktan, nipagin sebagai pengawet, pewangi, dan paraffin cair sebagai emmolient.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan cera alba ke dalam cawan porselin,
dilebur di atas water bath. Kemudian ditambahkan dengan setil alkohol adeps lanae dan
paraffin cair dilebur hingga tercampur homogen. Cera alba dileburkan terlebih dahulu dari
pada bahan yang lain karena cera alba membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melebur
dari pada setil alkohol. Langkah selajutnya yaitu menambahkan tween 80 dan nipagin,
kemudian diaduk hingga homogen setelah homogen kemudian ditambahkan pewangi atau
minyak permen. Penambahan ini dilakukan pada tahap terakhir karena minyak permen atau
pewangi memiliki sifat yang mudah menguap.
Evaluasi yang dilakukan untuk mengevaluasi sediaan Lip balm adalah uji
organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya lekat, dan uji daya sebar masing-masing
sebanyak tiga kali replikasi. Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bentuk, bau,
dan warna. Didapatkan hasil yang sama pada tiga kali replikasi dengan bentuk semi padat,
bau strawberry (minyak permen) dan warna kuning. Uji pH dilakukan dengan alat ph
universal dan syarat pH kulit yaitu 4,5-6,5 didapatkan hasil nilai pH 5,6 dan sediaan yang
dihasilkan sudah memenuhi syarat pH kulit bibir. Uji homogenitas diamati apakah sediaan
terdispersi secara rata dengan objek glass atau tidak. Hasil rerata tiga kali replikasi uji
menunjukan bahwa sampel homogen dan semua bahan lip balm telah terdispersi secara
merata.
Uji daya lekat dilakukan diatas obyek glass dan diletakan beban 500 gr selama 5
menit dengan syarat uji >4 detik. Uji daya lekat dilakukan untuk mengetahui lama
bertahannya sediaan yang melekat pada kulit. Semakin besar daya lekat maka sediaan
semakin lama melekat pada kulit, sehingga akan efektif dalam melembabkan. Jika daya
lekat terlalu lama maka akan menimbulkan rasa tebal dan tidak nyaman pada
pemakaiaanya. Didapatkan hasil 3,15 detik dari rerata tiga kali replikasi. Hasilnya tidak
memenuhi syarat karena kurang dari 4 detik.
Uji daya sebar dilakukan diatas kaca bulat yang berskala pada bagian tegahnya dan
diberi beban 50 gram setiap 1 menit hingga mencapai 250 gr. Dengan syarat sebar 3-5 cm2.
Pada replikasi pertama didapatkan hasil rerata 3,88 cm2, pada replikasi kedua didapatkan
hasil rerata 3,81 cm2, replikasi ketiga didapatkan hasil 4 cm2 dan diperoleh rerata dan ketiga
replikasi yaitu 3,90 cm2.. Sediaan yang baik memiliki daya sebar yang besar pada
pegaplikasian di permukaan kulit tanpa memerlukan tekanan. Dapat disimpulkan bahwa
ketiga replikasi tersebut sudah memenuhi syarat uji daya sebar pada sediaan topikal.
Tugas
F. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Lip balm adalah sediaan yang diaplikasikan pada bibir untuk mencegah bibir kering
dan melindungi dari efek lingkungan yang buruk.
2. Uji organoleptis menghasilkan sediaan lipbalm dengan bentuk semi padat, wangi
strawberry (minyak permen), dan berwarna kuning.
3. Uji homogenitas sudah memenuhi syarat yaitu sediaan lipbalm terdispersi secara
sempurna.
4. Pada uji ph memenuhi syarat sediaan yaitu 5,6.
5. Pada uji daya lekat sediaan lipbalm belum memenuhi syarat uji daya lekat karena
hasilnya 3,15 detik dan hasilnya kurang dari 4 detik.
6. Pada uji daya sebar sudah memenuhi syarat uji daya sebar pada sediaan topikal yaitu
3,90 cm2.
DAFTAR PUSTAKA
ambari, Y., Hapsari, F. N. D., Ningsih, A. W., Nurrosyidah, I. H., & Sinaga, B. (2020). Studi
Formulasi Sediaan Lip Balm Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) Dengan
Variasi Beeswax. Journal Of Islamic Pharmacy, 5(2), 36–45.
Https://Doi.Org/10.18860/Jip.V5i2.10434
Ayu, D. P. (2021). Formulasi Dan Evaluasi Pelembab Bibir (Lip Balm) Ekstrak Bunga Mawar
(Rosa Damascena Mill). 1(3), 248–253.
Dewi, K. P., Sumarlini, T., & Irianto, I. D. K. (2022). Pemanfaatan Sari Buah Jambu Biji Merah
( Psidiumguajava Linn .). Farmasi, 4(1), 29–35.
Dini, P. (2015). Analisis Perilaku Pemakaian Kosmetik Rias Wajah (Dekoratif) Pada Remaja
Pubertas (Suatu Survei Yang Dilakukan Pada Siswi Kelas Xi Sma Negeri 86 Jakarta).
Paper Knowledge . Toward A Media History Of Documents, 3(April), 49–58.
Nazliniwaty, Laila, L., & Wahyuni, M. (2019). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Delima
(Punica Granatum L.) Dalam Formulasi Sediaan Lip Balm. Jurnal Jamu Indonesia, 4(3),
87–92. Https://Doi.Org/10.29244/Jji.V4i3.153
Widayanti, A., Sarteka, F., & Sutyasningsih. (2014). Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Cera
Alba Sebagai Wax Terhadap Nilai Viskositas Lipgloss Sari Buah Bit (Beta Vulgaris L.).
Jurnal Farmasains, Fakultas Farmasi Dan Sains Uhamka. Jakarta., 4(2), Hlm. 159-164.
LAMPIRAN