Tugas
1. Hal – hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam membuat jamu pelancar ASI?
o Membandingkan khasiat jamu pada subyek penderita dengan sediaan simplisia
(rebusan) sebagai kontrol, lalu dibandingkan dengan bentuk kemasan lainnya. Seperti
penyediaan ramuan jamu dalam kemasan kapsul, puyer atau kantung celup.
o Dipertimbangakn air yang digunakan harus air yang bersih dan menggunakan air
mengalir
o Pemilihan bahan baku yang digunakan harus baik bebas dari kerusakan dikarenakan
hama tanaman.
2. Sebutkan contoh bahan alam yang dapat dipergunakan untuk memperlancar ASI pada ibu
menyusui! Jelaskan efeknya berdasarkan penelitian ilmiah
• Daun Katuk
Daun katuk (Sauropus androgynus(L.)Merr.) Daun katuk mengandung vitamin
A, B, C, K, dan pro vitamin A (betakaroten), kalsium, fosfor, zat besi dan serat, juga
berfungsi sebagai antioksidan. bahwa daun katuk juga mengandung steroid
dan polifenol yang dapat meningkatkan kadar prolaktin,hormon pelancar ASI.
Kadar prolaktin yang tinggi ini akan meningkatkan, mempercepat, dan
memperlancar produksi ASI. International Conference on Food Engineering &
Biotechnology, Journal of Sauropus Androgynus Leaf menyebutkan bahwa ekstrak
daun katuk bisa meningkatkan kuantitas produksi ASI hingga 50,7% (Syahadat &
Siregar, 2020).
• Turi (Sesbania grandiflora L.)
merupakan tanaman yang banyak tumbuh disawah, di tepi jalan sebagai pohon
pelindung, dan juga ditanam sebagai tanaman pembatas pekarangan. Tanaman ini
dikenal masyarakat sebagai sayuran dan lalapan. Secara umum turi terkenal sebagai
sayuran dan obat penyakit diare, melancarkan sekresi air susu, mengatasi pusing,
radang tenggorokan, demam, sakit kepala, hidung berlendir, dan rematik. Kandungan
gizi daun turi adalah mengandung karbohidrat, protein, kalsium, mineral, fosfor,
kalium, tanin, glikosida, dan vitamin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
pemberian ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora L.) mampu meningkatkan jumlah
sekresi air susu dan diameter alveolus kelanjar ambing mencit (Mus musculus).
Konsentrasi yang paling efektif terdapat pada perlakuan P3 yaitu konsentrasi yang
paling tinggi sebesar 40 % (Widiyati, 2009).
• Daun kelor
Daun kelor mengandung berbagai macam zat gizi serta sumber fitokemikal. Rendahnya
gizi mikro yang dikonsumsi ibu menyusui akan memengaruhi kemampuan untuk
menyediakan ASI dengan kandungan gizi mikro yang cukup untuk pertumbuhan bayi.
Ana- lisis statistik menggunakan uji t sampel berpasangan dan bebas. Kuantitas ASI
meningkat pada kedua kelompok EK (397±118 menjadi 661±158, p=0,001) dan TK
(449±129 to 600±120, p=0,001). Peningkatan kuantitas ASI berbeda sig-nifikan
antara kelompok EK dan TK (masing-masing 263±41 vs. 151±9, p=0,40). Kadar besi,
vitamin C dan vita-min E tidak berubah sebelum dan sesudah intervensi pada kedua
kelompok (p>0,05). Pemberian EK dan TE dapat meningkatkan volume ASI,
peningkatan volume ASI lebih tinggi pada kelompok yang mendapat EK dibanding TK,
tetapi tidak berpengaruh terhadap kualitas ASI (besi, vitamin C dan vitamin E) (Zakaria
et al., 2016).
➢ Sumber atau Daftar Pustaka
Baequny, A., Supriyono, & Hidayati, S. (2020). Efektivitas Minum Jamu (Ramuan Daun
Katuk, Kunyit, Lempuyangan, Asem Jawa) Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Nifas.
15, 274–282.
Syahadat, A., & Siregar, N. (2020). Skrining Fitokimia Daun Katuk ( Sauropus
Androgynus ) Sebagai Pelancar Asi. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia, 5(1), 85–89.
Widiyati, S. W. (2009). Pengaruh pemberian ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora l.)
terhadap jumlah sekresi air susu dan diameter alveolus kelenjar ambing mencit (Mus
musculus). 1–104.
Zakaria, Hadju, V., As’ad, S., & Bahar, B. (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun
Kelor Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Air Susu Ibu (Asi) Pada Ibu Menyusui Bayi
0-6 Bulan. Jurnal MKMI, 12(3), 161–169.
Zuraida, Z. (2012). Pengaruh Formula Jamu Pelancar Air Susu Ibu (ASI) Terhadap
Peningkatan Volume Asi. 1–59. http://repository.litbang.kemkes.go.id/588/2/157 LIT
- Pengaruh Formula Jamu Pelancar Air Susu Ibu %28ASI%29_ocr cs.pdf