Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID


SEMESTER IV TA 2021/2022

EVALUASI TABLET
WAKTU HANCUR, KEKERASAN TABLET, KESERAGAMAN BOBOT

DOSEN PENGAMPU
Apt. Farida Muslikhah,S.Farm.

DISUSUN OLEH:
Febriana Ardiyanti 20484085
Latifah Nisa Fiqoh 20484087
Amelia Merry Puspitasari 20484088
Della Ika Oktavia 20484090

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN SOLID


PROGRAM STUDI D-3 FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
2022
EVALUASI MUTU TABLET

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengetahui parameter-parameter yang dipersyaratkan pada tablet
2. Mengambil keputusan terhadap proses produksi dan produk tablet berdasarkan
hasil evaluasi tablet.

B. DASAR TEORI
Tablet adalah sediaan dalam bentuk padat yang mengandung bahan obat dengan
atau tanpa bahan pengisi. Pembuatan tablet dapat digolongkan menjadi tablet cetak dan
tablet kempa. Zat tambahan tablet yaitu bahan pengisi, pengikat, penghancur dan
pelican(Kusuma and Apriliani 2018). Obat tablet juga perlu dilakukan evaluasi untuk
mengetahui sifat fisika, kimia, dan biologi sediaan. Sifat obat dalam evaluasi tablet
dapat menggambarkan formulasi tablet dengan kondisi penyimpanan dalam keadaan
lingkungan luar atau tekanan (Ulfa et al. 2018).
Pengujian mutu fisik terhadap tablet meliputi waktu hancur, kekerasan tablet dan
keseragaman bobot tablet. Pengujian tablet sangat diperlukan untuk mencapai produk
yang bermutu. Ketebalan tablet diperhitungkan terhadap volume bahan yang diisikan
kedalam cetakan, garis tengah cetakan dan besarnya tekanan punch yang dipakai untuk
menekan bahan isian pada cetakan. Perlu dilakukan pengawasan secara berkala agar
bahan yang diisikan dan tekanan yang diberikan tetap sama sehingga menghasilkan
tablet dengan tebal yang seragam (Sugiyanto et al. 2017)
Evaluasi tablet meliputi keseragaman sediaan, kekerasan tablet, dan waktu hancur.
Tujuannya untuk mengetahui tablet sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam
Farmakope Indonesia Edisi V (Kusuma and Apriliani 2018).

C. ALAT dan BAHAN


Alat:
• Neraca Analitik
• Disintegrator Tester
• Stokes-Monsanto Hardness Tester
Bahan :
• Tablet
• Aquadest
• Thermometer
• Stopwatch
D. CARA KERJA

1. UJI WAKTU HANCUR TABLET


Menyiapkan 18 tablet

Memasukkan 6 buah tablet kedalam alat uji, setiap tabung diisi 1


tablet

Menghidupkan alat uji dan mencatat waktu hancur tablet

2. UJI KEKERASAN TABLET

Meletakan tablet pada ujung alat dengan posisi vertikal

Memutar skrup pada ujung lain sehingga tablet tertekan

Memberhentikan pemutaran sampai tablet pecah dan dapat


dibaca skalanya

Melakukan percobaan sampai 5x dan dihitung puratanya

3. UJI KESERAGAMAN BOBOT TABLET

Menimbang tablet satu-persatu pada neraca analitik

Menimbang sebanyak 10 tablet

Menghitung purata dan CV


E. HASIL DATA
Dari praktikum evaluasi tablet yaitu meliputi uji waktu hancur, uji kekerasan tablet
dan uji keseragaman bobot tablet maka di dapat hasil data :

1. UJI WAKTU HANCUR TABLET


WAKTU HANCUR
Percobaan Ke - Waktu hancur Hasil
1 15 menit Tidak hancur 4 tab dari 6 tablet
2 15 menit Tidak hancur 2 tab dari 6 tablet
3 15 menit Tidak hancur 1 tab dari 6 tablet

2. UJI KEKERASAN TABLET

3. UJI KESERAGAMAN BOBOT TABLET


KESERAGAMAN BOBOT
Tablet Ke- Bobot (mg)
1 659,9
2 623,0
3 586,9
4 625,2
5 653,9
6 598,0
7 604,9
8 663,0
9 643,8
10 595,8
RATA RATA 625,44
Simpangan Baku (SD) 28,46054579
Koefisien Variasi (CV) 4,550483786
F. PEMBAHASAN

1. Waktu hancur
Uji waktu hancur dilakukan untuk mengetahui batas waktu hancur sediaan
tablet (kecuali tablet kunyah, tablet lepas, tablet lepas dua periode). Pengujian
waktu hancur tablet dilakukan dengan menggunakan alat uji waktu hancur tablet
(Disintegrator Tester) didapatkan semua sampel uji memenuhi persyaratn uji
waktu hancur tablet yaitu, untuk tablet salut selaput tidak lebih dari 30 menit.
Pada uji waktu hancur, menggunakan 18 tablet dimasukkan kedalam alat uji
waktu hancur, setiap tabung diisi satu tablet kemudian dimasukkan kedalam
cakram berisi medium (aquadest) yang ditempatkan pada penangas air yang
telah tersedia pada alat, sebagai medium digunakan air dengan suhu dengan
suhu 37⁰C, kecuali dinyatakan lain menggunakan cairan yang tercantum pada
masing-masing monografi, ketinggian permukaan air dalam penangas harus
sama dengan posisi lubang ayakan pada bagian bawah alat pada saat tabung
naik dalam kedudukan tertinggi, kemudian hidupkan alat sampai semua fraksi
pecahan tablet lewat ayakan yang terletak pada bagian bawah alat. Pada akhir
batas waktu, angkat keranjang dan amati semua tablet. Sehingga didapatkan
data uji waktu hancur percobaan ke-1 dengan waktu 15 menit (tidak hancur 4
tablet dari 6 tablet), percobaan ke-2 dengan waktu 15 menit (tidak hancur 2
tablet dari 6 tablet), percobaan ke-3 dengan waktu 15 menit (tidak hancur 1
tablet dari 6 tablet).
Semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur
sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya, tidak kurang 16 tablet dari
18 tablet harus hancur sempurna. Persyaratan Tablet Tidak Bersalut Waktu
yang diperlukan untuk menghancurkan tablet tidak lebih dari 15 menit untuk
tablet tidak bersalut (Kusuma and Apriliani 2018). Sedangkan persyaratan uji
waktu hancur tablet yaitu, untuk tablet salut selaput tidak lebih dari 30 menit
(Ulfa et al. 2018)

2. Kekerasan tablet:
Uji kekerasan tablet dilakukan untuk melihat ketahanan tablet terhadap
guncangan mekanik yang terjadi selama proses produksi, pengepakan,
pendistribusian, hingga perlakuan berlebih dari konsumen. Tablet yang terlalu
keras menyebabkan waktu hancurnya menjadi lebih lambat dan disolusinya
rendah (Ulfa et al. 2018). Pengujian kekerasan tablet dilakukan dengan
menggunakan alat (Stokes-Monsanto Hardness Tester).
Pada uji kekerasan tablet, menggunakan 5 tablet dan dilakukan dengan cara
1 tablet diletakan ditengah dan tegak lurus diantara anvil dan punch, yang skala
awalnya 0, tablet dijepit dengan cara memutar sekrup pengatur skala alat yang
menunjukkan kekerasan tablet dalam satuan Kg. Lalu knop ditekan sampai
tablet pecah. Angka yang ditunjukkan jarum penunjuk skala dibaca. Percobaan
ini dilakukan sampai 5 kali. Didapatkan data uji kekerasan tablet yaitu pada
tablet ke-1 8,5 kg, tablet ke-2 11,5 kg, tablet ke-3 10,8 kg, tablet ke-4 11,4 kg,
tablet ke-5 11,8 kg. Persyaratan untuk kekerasan yang dikatakan baik adalah
kekerasan tablet: 4-8 kg (Rori et al. 2016)

3. Keseragaman bobot:
Uji keseragaman bobot dilakukan untuk melihat keseragaman dosis obat
yang masuk kedalam tubuh sehingga dosis setiap tablet diharapkan sama dan
sesuai dengan keamanan terapi dari sediaan tersebut. Pengujian keseragaman
bobot dapat dilakukan dengan menggunakan (Neraca Analitik) (Ulfa et al.
2018)
Pada uji keseragaman bobot dilakukan dengan menggunakan 10 tablet yang
kemudian ditimbang satu persatu untuk mengetahui bobot per tablet sehingga
didapatkan data seperti pada tabel keseragaman bobot yaitu pada tablet ke-1
didapatkan bobot 659,9 mg, tablet ke 2 didapatkan bobot 623,0 mg, tablet ke 3
didapatkan bobot 586,9 mg, tablet ke 4 didapatkan bobot 625,2 mg, tablet ke 5
didapatkan bobot 653,9 mg, tablet ke 6 didapatkan bobot 598,0 mg, tablet ke 7
didapatkan bobot 604,9 mg, tablet ke 8 didapatkan bobot 663,0 mg, tablet ke 9
didapatkan bobot 643,8 mg, tablet ke 10 didapatkan bobot 595,8 mg.
Kemudian bobot 10 tablet didapatkan rata - rata 625, 44 mg. Rata -rata ini
digunakan untuk mengetahui apakah tablet tersebut memenuhi persyaratan atau
tidak. Persyaratan keseragaman bobot tablet yang ditetapkan untuk tablet
menurut ( FI IV, 1995) Penilaian menurut persyaratan keragaman bobot atau
keseragaman kandungan terletak antara 85,0% sampai 115,0% dari yang tertera
pada etiket atau rata-ratanya, dan simpangan baku relatif kurang dari atau sama
dengan 6,0%.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum evaluasi obat dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan hasil pengujian pada uji waktu hancur, terdapat 7 tablet yang tidak
hancur dari 18 tablet dalam waktu 15 menit sehingga tidak memenuhi syarat
Farmakope Indonesia IV
2. Berdasarkan hasil pengujian pada uji kekerasan tablet diperoleh hasil lebih dari
4-8 kg sehingga dinyatakan tidak memenuhi syarat
3. Berdasarkan hasil pengujian, pada uji keseragaman bobot diperoleh hasil CV
kurang dari 6% yaitu 4,55% sehingga dinyatakan memenuhi syarat
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, Deny, and Eka Dyah Apriliani. 2018. “Evaluasi Fisik Tablet Parasetamol Generik
Dan Tablet Parasetamol Bermerk Dagang.” Jurnal Kefarmasian Akfarindo 3(1):1–7.
Rori, Winda M., Paulina V. .. Yamlean, and Sri Sudewi. 2016. “Formulasi Dan Evaluasi
Sediaan Tablet Ekstrak Daun Gedi Hijau (Abelmoschus Manihot) Dengan Metode
Granulasi Basah.” Jurnal Ilmiah Farmasi 5(2):2302–2493. doi: 10.4324/9780429281532-
5.
Sugiyanto, Kristin Catur, Dian Arsanti Palupi, and Yenny Adyastutik. 2017. “Evaluasi Hasil
Keseragaman Ukuran, Keregasan Dan Waktu Hancur Tablet Salut Film Neuralgad
Produksi Lafi Ditkesad Bandung.” Jurnal Cendekia Farmasi 1(1):2559–2163.
Ulfa, Ade Maria, Nofita, and Azzahra Dhika. 2018. “Analisa Uji Kekerasan, Kerapuhan Dan
Waktu Hancur Asam Mefenamat Kaplet Salut Generik Dan Merek Dagang.” Jurnal
Farmasi Malahayati 1(2):59–68.

Anda mungkin juga menyukai