Jawab :
t ½ = 8 jam
t ½ = 0,693 / K
K = 0,693/8 jam
K = 0,086 /jam
Vd = 0,5 kg/L . 80 kg = 40 L
Cl = K. Vd
Cl = 0,086 . 40 L
Cl = 3,46 L/jam
Ko = Css . Cl / S
= 43,3 mg/jam
2. Hitunglah dosis pemeliharaan yang diberikan kepada pasien CD, jika pasien ini obesitas
dengan berat badan 90 Kg (BBI pasien 60 Kg) agar tercapai konsentrasi tunak 10 mg/L?
Jawab :
t ½ = 8 jam
t ½ = 0,693 / K
K = 0,693/8 jam
K = 0,086 /jam
Cl = K. Vd
Cl = 0,086 / jam . 30 L
Cl = 2,59 L/jam
= 259 mg
merokok lebih dari 1 bungkus sehari. Hitung dosis pemeliharaan yg akan diberikan?
Jawab :
= 32 mg /jam
Jawab :
T1/2 = 0,692/K
K = Cl/Vd
= 0,04 kg/L . 80 kg. 1,6 . 0,5 / 0,5 kg/L . 80 kg
= 2,56 / 40 l
= 0,064
T1/2 = 0,693 / 0,064
= 10 ,8 jam
= 11 jam
5. Pasien EF adalah pasien dengan BB 72 Kg yang menjadi mual setelah mendapatkan teofilin
68mg/jam secara intravena dalam beberapa hari. Sampel teofilin diambil dan infus
dihentikan,12 jam selanjutnya diambil sampel kedua. Konsentrasi teofilin yang dilaporkan
berturut2 adalah 32 mg?Lm dan 16 mg/L. Estimasikan dosis teofilin tiap jam yang diperlukan
Jawab :
= 0, 058 jam−1
Cl = (K)(Vd)
= (0,058 jam−1) (0,5 L/Kg x 72 Kg)
= (0,058 jam−1) (36 L)
= 2,1 L/jam
Dosis Pemeliharaan :
( Cl ) ( Css rerata ) (Ʈ ) ( 2,1 L/ jam )( 15 mg/ L ) (1 jam)
=
( S ) ( F) ( 1 ) (1)
= 31,5 mg teofilin/jam
Note : Digunakan jika keadaan tunak tidak dicapai atau riwayat dosis tidak
dapat dipercaya.
b. Konsentrasi awal mewakili konsentrasi keadaan tunak
Dosis Pemeliharaan :
( Cl ) ( Css rerata ) (Ʈ ) ( S )( F ) ( Dosis /Ʈ )
Cl=
( S ) ( F) (Css rerata)
( 1 )( 1 ) (68 mg/1 jam)
= (32 mg/L)
68 mg/1 jam
= 32 mg/L
= 2,1 L/jam
Note : Digunakan jika Vd diragukan atau ketika konstanta laju eliminasi tidak
dapat diestimasi dengan cepat, riwayat dosis akurat dan kondisi keadaan tunak.
dengan hasil yang baik dan tidak ada tanda2 toksisitas dan memiliki konsentrasi teofilin dlm
keadaan tunak 12 mg/L. Dia hendak memulai menggunakan simetidin. Bagaimana seharusnya
Jawab :
( S )( F ) (Dosis /Ʈ )
Cl =
( Css rerata)
( 1 )( 1 ) (20 mg/1 jam)
=
(12 mg/L)
20 mg/ jam
=
12 mg/ L
= 1,67 L/jam
Dosis Pemeliharaan :
L
( Cl ) ( Css rerata ) (Ʈ )
( S ) ( F)
= ( 1,67
jam
x 0,6 ) (12 mg/ L ) (1 jam)
( 1 ) (1)
= 12 mg teofilin/jam
Note : untuk menentukan dosis pemeliharaan baru perlu dikalikan dengan factor
klirens 20 mg/jam x 0,6 = 12 mg/jam
7. Pasien IJ adalah pasien pria 70 kg dg usia 40 tahun dan mendapatkan laju infus aminofilin
secara iv 35mg/jam. Konsentrasi teofilin dalam keadaan tunak adalah 15 mg/L dan respon
yang tepat dan perkirakan konsentrasi puncak dan palung yang akan dihasilkan oleh regimen
tersebut?
Jawab :
Konversi dosis iv menjadi setara oral, dengan cara mengalikan dosis iv tiap jam dengan
interval dosis yang digunakan dalam terapi oral. Laju infus 35 mg/jam, teofilin secara oral
diberikan interval dosis 6 jam = 35 mg/jam x 6 jam = 210 mg. Hal ini diasumsikan bentuk
garamnya yaitu Aminofilin yang akan digunakan dan BA bentuk oral 100% (F=1).
Aminofilin digunakan 200mg agar mendekati dosis yang telah dihitung 210mg. Jika dosis
200mg digunakan akan terjadi penurunan Css rerata menjadi :
(15 mg/L) (200mg/210mg) = 14,3 mg/L
Konsentrasi minimal :
( 0,5 ) ( S )( F ) ( Dosisi)
Css min = (Css rerata) -
V
Css maks = (14,3 mg/L) – 2,29 mg/L
Css maks = 12,01 mg/L