Anda di halaman 1dari 21

STUDI KASUS

METODE PAM dan FARM


sebagai PEMECAHAN
MASALAH FARMASI KLINIK
(7)

Dra. Ambarsundari, M.M.,Apt


Vina Septiani, S.Farm., M.Si., Apt.

LOGO
www.themegallery.com

STUDI KASUS

Bapak BA, seorang pria berusia 53 tahun dengan BB 57 kg. yang


bersangkutan mempunyai riwayat gout dan untuk itu menerima allopurinol.
Data pengobatannya adalah sbb:
Bangsal : Bangsal Medis
Dokter spesialis : Konsultan Rematologi
Alergi : Tidak diketahui
Pengobatan yang teratur :
Allopurinol 300 mg tiap jam 8 pagi (diminum dengan atau sesudah makan)
Pengobatan jika perlu :
Klorfeniramin 4 mg setiap 4 – 6 jam jika diperlukan untuk menghilangkan gatal/ruam
(maks 24 mg dalam 24 jam). 2 dosis telah diberikan sampai saat ini.

Pertanyaan:
Identifikasi masalah terkait obat (DRP)?

Company Logo
www.themegallery.com

PAM

Problem (Masalah):
✓Pasien telah menerima Klorfeniramin untuk menghilangkan gatal yang terkait
ruam.
✓Klorfeniramin diindikasikan untuk mereduksi alergi sedangkan penggunaan Allopurinol
dapat menyebabkan ruam.

Tindakan farmasis?
✓Cek pasien ke staf medis/keperawatan.
✓Cek riwayat efek samping obat
✓Periksa dari sumber referensi
✓Tetapkan allopurinol dapat menyebabkan ruam

Assesment/Action (Diskusikan dengan staf medis untuk pengobatan alternatif ):


✓ Jika tidak ada kontraindikasi, serangan gout dapat diatasi dengan obat anti inflamasi
non steroid/AINS (tidak termasuk Aspirin)

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

MONITORING

Hal-hal yang perlu dipantau :


1. Jika pengobatan alternatif untuk Gout diberikan, pantau
efektifitasnya :
frekuensi serangan gout, kontrol nyeri, dan kadar asam urat
2. Pantau efektifitas pengobatan simptomatis yang diberikan:
Misal calamin lotion atau antihistamin
3. Pantau fungsi ginjal dan rekomendasikan pengurangan
dosis Allopurinol jika pasien menderita gangguan ginjal
sedang atau parah

Company Logo
www.themegallery.com

Studi kasus 2(PAM):


Seorang pasien laki-laki, 23 tahun dengan berat 70 kg dirawat di rumah sakit
karena infeksi varicella zoster yang parah dan pasien tsb diinfus asiklovir i.v
Data pengobatan :
Bangsal : Penyakit Infeksi
Dokter spesialis : Konsultan penyakit Infeksi
Alergi : Tidak diketahui
Pengobatan yang
teratur : Asiklovir 250 mg dalam 100 ml Natrium Klorida 0,9%
diberikan dalam 1 jam pada jam 08 pagi, jam 14 dan jam 22
Pengobatan jika
perlu : Parasetamol 1 gram setiap 4 – 6 jam jika diperlukan untuk
menghilangkan rasa nyeri (maks 4 g dalam 24 jam)

Pertanyaan :
Identifikasi semua masalah yang terkait dengan terapi obat pasien (Problems)

Company Logo
www.themegallery.com

Studi Kasus 3

Company Logo
www.themegallery.com

Metode PAM
❖ Problem
1. Pola hidup pasien tidak baik
2. Terapi hipertensi tidak efektif ; tekanan darah (TD)
tetap tinggi
3. Potensi ADR/ROM propanolol karena pasien
menderita hipertensi, asma dan osteoarthritis (OA)
4. Terapi asma tidak tepat

Company Logo
www.themegallery.com

Metode PAM
❖ Assessment
1. Perlu perubahan pola hidup pasien
2. TD pasien 170/110 mmHg → Hipertensi stage 2 →
kombinasi 2 obat (JNC 7)
3. Usia pasien <60 tahun, tidak ada DM dan CKD, non-
black → diuretik tiazid, ACEI, ARB, atau CCB, tunggal
atau kombinasi (JNC 8)
4. Penggunaan propanolol pada pasien asma tidak
tepat karena akan menyebabkan atau memperparah
asma
5. Pasien baru didiagnosis asma. Berdasarkan
guideline terapi asma : untuk asma intermiten →
SABA prn; untuk asma persisten → inhalasi
kortikosteroid dosis kecil
6. Pasien perlu KIE cara penggunaan inhaler

Company Logo
www.themegallery.com

JNC 8

Company Logo
www.themegallery.com

JNC 8

Company Logo
www.themegallery.com

Company Logo
www.themegallery.com

Metode PAM
❖ Monitoring
1. Pola hidup pasien
2. Tekanan darah ; menurut JNC 8 : usia <60 tahun →
goal : <140/90 mmHg
3. Resiko hipokalemia dari penggunaan diuretik
4. Frekuensi dan tingkat keparahan asma
5. Cara penggunaan inhaler

Company Logo
Kasus 1 (FARM)
FINDING
An HM (5 th/16 kg)
Diagnosis : Status epilepticus
Suspect encefalitis
Suspect sepsis
Terapi : Sucralfat, Ranitidin,
Ceftriaxone, Valium® injeksi
dan Dilantin®
www.themegallery.com

Algoritma terapi
generalized
convulsive status
epilepticus

Company Logo
www.themegallery.com

Algoritma terapi
generalized
convulsive status
epilepticus
(lanjutan)

Company Logo
Finding & Assesment : Resolution &
Monitoring
❖ Sukralfat Utk stress ulcer
menyebabkan digunakan ranitidin
kerusakan ginjal
❖ Ranitidin jangka Pemberian ranitidin
panjang akan  paling lama 10 – 15
flora normal sal. hari
cerna → sepsis
❖ ES Ceftriaxone : Cek darah lengkap
gangguan dan tekanan darah
hematologi, GI,
pusing krn
perubahan tekanan
darah
Finding & Assesment Resolution & Monitoring
Valium (diazepam)inj Pemberian informasi
harus disuntikkan pada perawat
pelan krn dpt terjadi
depresi pernafasan
Dilantin(fenitoin) Pemantauan kadar
mempunyai Indeks dilantin dlm darah
Terapi sempit &
interaksi dgn ranitidin
dpt  kdr dilantin
darah
Assesment Resolution &
Valium & dilantin Monitoring
adalah inj dlm Pemberian informasi
ampul → perlu ke perawat
perhatian cara
penyimpanan obat
sisa & stabilitasnya
Cek darah lengkap &
Dilantin fungsi hati (SGOT,
dimetabolisme di SGPT)
hati & ESnya mual,
anemia
megaloblastik
www.themegallery.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai