Nama Mahasiswa:
DosenPembimbing:
TAHUN AKADEMIK
2021/2022
I. Tujuan
Mengidentifikasi serta menetapkan kadar Hydroquinone dalam sampel krim pemutih
wajah dengan metode KLT dan spektrofotometri UV-Visible.
BM : 110,1 g/mol
V. Hasil pengamatan
1. Hasil analisis kualitatif pada sampel
➢ Uji Organoleptik :
No Gambar Perlakuan
Persamaan regresi yang didapatkan dari kurva standar yaitu y = 0,0214x + 0,2732
dengan nilai r yaitu 0,9998. Harga koefisien korelasi (r) yang mendekati 1 menyatakan
hubungan yang linier antara konsentrasi dengan serapan yang dihasilkan, dengan kata
lain peningkatan nilai serapan analit berbanding lurus dengan peningkatan
konsentrasinya yang sesuai dengan kriteria penerimaan koefisien korelasi (r) yang baik
yaitu r ≥ 0,999 (Miller and Miller, 2010).
Kesimpulan
1. Salah satu bahan pencerah yang sering digunakan pada krim adalah hidrokuinon.
Mekanisme kerja hidrokuinon dalam mengurangi jumlah melanin secara langsung
dengan cara menghambat aktivitas enzim tirosinase dalam melanosit. Peraturan yang
membatasi penggunaan hidrokuinon dalam kosmetik telah dikeluarkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sejak tahun 2008.
2. Dari hasil percobaan untuk uji kualitatif didapatkan hasil pada pengujian
menggunakan FeCl3 sampel yang menunjukan hasil (+) yaitu sampel 1, 3, 4, dan 5
pada krim pemutih wajah berubah warna menjadi hitam, sedangkan sampel 2 pada
sampel krim pemutih wajah berubah warna menjadi sedikit coklat.
3. Kemudian pengujian menggunakan kuantitatif yang menggunakan metode
spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang maksimum hidrokuinon yaitu
295 nm dalam percobaan ini pada konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10 ppm
tidak dapat terbaca di alat spektrofotometri UV-vis.
4. Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan nomor
KH.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika
Hidrokuinon telah dilarang digunakan sebagai pemutih dalam kosmetik.
Hidrokuinon hanya digunakan sebagai kosmetik untuk kuku artifisial dengan kadar
0,02% (BPOM, 2011). Hidrokuinon digunakan secara topikal sebagai agen
depigmentasi untuk kulit dalam kondisi hiperpigmentasi cloasma (malesma), bintik
– bintik dan lentigines.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, N. L. D., Khesuma, D., dan Khosasi. W. P., 2010, Pemeriksaan Hidrokuinon dengan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2008, Bahan Tambahan Kosmetik,
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik. Nomor 23 tahun
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik. In: Kosmetik
Pemutih (Whitening). Naturakos Vol III No 8. 2008; Pencerah Kulit N, DL, dan
Harmita, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya, Majalah