DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
TAHUN 2021/2022
I. TUJUAN
1. Mahasiswa memahami dan dapat mengaplikasikan proses pembuatan sediaan
injeksi dosis tunggal
2. Mahasiswa memahami kriteria sediaan injeksi yang memenuhi persyaratan
sediaan steril.
Ampul adalah wadah gelas yang disegel (ditutup rapat-rapat) biasanya diadakan
dalam dosis tunggal obat-obatan bentuk padat atau larutan jernih atau tipe suspense yang
dimaksudkan untuk penggunaan parenteral. Volume biasanya kecil sekitar 1-50mL, tetapi
dapat juga kapasitas 100mL atau lebih dalam kasus khusus tertentu. Ampul merupakan
wadah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang memiliki ujung runcing (leher) dan
bidang dasar datar. Ukuran nominalnya adalah 1, 2, 5, 10, dan 20. Kadang-kadang juga hanya
25 atau 30 mL. Ampul merupakan wadah takaran tinggi, oleh karena total jumlah cairannya
ditentukan dalam satu kali pemakaian untuk satu kali injeksi. Ampul dibuat dari bahan gelas
tidak berwarna, akan tetapi untuk bahan obat peka cahaya dapat dibuat dari bahan gelas
berwarna cokelat tua (Robert Tunggadi, 2017). Ampul dimaksudkan untuk penggunaan
parenteral sebagai dosis tunggal dan yang bisa dibuka, tidak dapat ditutup rapat Kembali
dengan jaminan tetap steril.
B. Efedrin HCl
Merupakan suatu obat dan stimulant. Obat ini sering digunakan untuk mencegah
tekanan darah rendah selama prosedur anastesi spinal. Obat ini juga digunakan untuk terapi
asma, narkolepsi, dan obesitas meski bukan merupakan terapi utama. Kegunaan obat ini pada
kondisi kongesti nasal tidak terlalu jelas. Obat ini bisa dikonsumsi melalui oral atau secara
injeksi ke otot, vena, atau di bawah kulit. Ketika diberikan melalui injeksi, efek obat ini bisa
bertahan selama sekitar 1 jam, sedang jika diberikan melalui mulut efeknya bisa bertahan
sampai dengan 4 jam. Efek samping yang sering dijumpai antara lain gangguan tidur, cemas,
sakit kepala, halusinasi, tekanan darah tinggi, denyut jantung cepat, kehilangan nafsu makan,
dan gangguan buang air kecil.
Efedrin pertama kali diisolasi pada tahun 1885. Obat ini termasuk dalam Daftar Obat
Esensial World Health Organization, yaitu daftar yang berisi obat yang paling efektif dan
aman yang diperlukan pada suatu sistem Kesehatan.
Spesifikasi :
- Zat aktif : Efedrin HCl
- Pemerian : Serbuk hablur putih atau serbuk putih halus; tidak berbau; rasa
pahit.
- Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 4 bagian air, 14 bagian etanol.
- Titik leleh/lebur : 217-220°C (FI, Ed III, Hal. 236).
- Dosis lazim : Subkutan (1-2 kali sehari ½ - 1 ml) (Fornas, Ed. II, Hal. 119);
Intramuskular (0,8-16mg/kg) (FI III, Hal. 933).
- Dosis maksimum : Intramuskular 50-150mg sehari (FI III, Hal. 237).
- Rumus Struktur :
FORMULA 2
R/Inj Efedrin HCl 50 mg/ml
m.f da in ampul 3 ml No.III
Perhitungan :
- Efedrin HCl 50mg = 0,05g
Dibuat untuk 3 ampul = 0,05g x 3 = 0,15g
- Water for injection = 3ml
Diambil untuk 3 ampul = 3ml x 3 = 9ml
a. Alat
1. Timbangan Analitik
2. Beaker Glass 100 ml
3. Gelas ukur 10 ml
4. Ampul
5. Tisu/kapas
6. Pinset
7. Korek api gas
b. Bahan
1. Efedrin HCl
2. Alkohol 70%
3. Water For Injection
6. Tutup bagian atas (ujung) ampul yang terbuka dengan menggunakan korek api
gas hingga berwarna merah kemudian dijepit menggunakan pinset.
7. Sediaan ampul Efedrin HCl siap digunakan.
IV. PEMBAHASAN
Ephedrin HCl adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan saluran
nafas, dan alergi berat. Ephedrin HCl bekerja dengan mengecilkan pembuluh darah
dan mengurangi pembengkakan. Efedrin tidak disarankan digunakan pada ibu hamil.
FDA memasukkan efedrin dalam kategori C. Pada ibu menyusui, efedrin juga tidak
disarankan karena diekskresikan ke ASI.
Biological safety cabinet (BSC) atau Kabinet biosafety adalah salah satu alat
yang digunakan dalam ruang bidang mikrobiologi dan berfungsi untuk memberikan
perlindungan bagi pengguna, meminimalisir terjadinya kontaminasi dari virus/bakteri
yang bersifat patogen serta dapat menjaga lingkungan area kerja dengan merekayasa
ventilasi udara. BSC tidak hanya melindungi produknya, tapi juga melindungi
pengguna dan lingkungan kerja melalui sistem HEPA filter.
Prinsip kerja BSC (Biological Safety Cabinet) yaitu menciptakan aliran masuk
udara untuk melindungi operator yang sedang menangani sampel biologis yang
berisiko dengan membuang udara keluar melalui HEPA (High Efficiency Particular
Air) filter.
Sekilas mirip dengan lemari asam, hanya saja pada lemari asam tidak ada
proteksi penyaring sekelas HEPA Filter. Namun, Biosafety cabinet mempunyai
beberapa kelas keamanan, dan tujuan kelas keamanan ini juga berbeda beda.
a. Biosafety cabinet Kelas I
Biosafety cabinet Kelas I menyediakan perlindungan pada personil namun
tidak termasuk pada produk sampel / material di dalam chamber biosafety
cabinet. Udara akan mengalir dari arah personil dan bisa menyebabkan
kontaminasi pada sampel. Kecepatan minimum biosafety jenis ini 0,38 m/s.
Jendela depan dibiarkan terbuka, sehingga udara masuk, lalu dihisap, dan
disaring dengan HEPA Filter.
b. Biosafety cabinet Kelas II
● Kabinet Tipe B2
Kabinet Biosafety kelas II tipe B2 cocok untuk pekerjaan dengan agen
biologis yang membutuhkan keamanan biologis tingkat 1, 2 dan 3.
Tidak ada resirkulasi udara, 100% udara dibuang. Memiliki duct dan
plenum dengan tekanan negatif, percepatan minimal 0,5 m/s, cocok
untuk bekerja dengan bahan kimia beracun dan radionuklida volatile.
Memiliki alarm yang akan berbunyi jika aliran penghisap berhenti.
Blower menyuplai udara ruang kedalam tekanan positif di atas kabinet,
melalui HEPA filter lalu ke bawah menuju permukaan kerja. Pada area
kerja, udara hasil saringan HEPA bercampur dengan udara
bukaan depan lalu masuk ke front grille dan rear grille. Selanjutnya,
udara ini ditarik ke plenum terkontaminasi bertekanan negatif dan
disaring melalui HEPA filter sebelum dibuang ke luar kabinet.
Bagian-bagian BSC
Ampul adalah wadah gelas bening dengan bagian leher menyempit. Wadah ini
berisi obat dosis tunggal dalam bentuk cair. Untuk mengunakan obat daari wadah
TEKNIK ASEPTIS
Sebelum melakukan preparasi sediaan steril hal-hal yang harus dilakukan adalah
● Cuci tangan
● Memakai APD
● Mengoperasikan LAF
● Mengusap LAF
Cuci tangan
● Pastikan tidak memakai aksesoris
● Tidak boleh berkuku panjang
● Cuci tangan dengan sabun
● Cuci dari jari sampai siku
Memakai APD
● Memakai APD lengkap sebelum masuk ke ruang clean room
● Nyalakan UV selama 10 menit Matikan UV
● Mengoperasikan LAF Nyalakan LAF pagi hari
● Tunggu supaya LAF stabil
● Usap LAF sebelum dan setelah preparasi
Mengusap LAF : Mulai dari dinding kemudian lantai Dengan teknik satu arah
Label sediaan
Etiket sediaan
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Injeksi merupakan sediaanfarmasetis steril berupa larutan,emulsi,suspensi, atau
serbuk yang penggunaannya harus dilarutkan terlebih dahulu dan penggunaannya
dpat diberikan secara intravena, intramuskular, serta subkutan.
2. Efedrin HCl merupakan zat aktif utama yang digunakan dalam sediaan injeksi ini
mempunyai kegunaan sebagai obat untuk mengatasi saluran pernapasan dan
sering digunakan untuk mencegah tekanan darah rendah selama prosedur anastesi
spinal.
3. Pada proses pengambilan cairan di dalam ampul, dilakukan di dalam LAF atau
BSC untuk menjaga kesterilan suatu obat.