Anda di halaman 1dari 10

AMPUL

22.Oktober.undefined


Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara
tradisional keaadan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran
dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah
istilah yang mempunyai konotasi relative, dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak
bebas dari mikroorganisme hanya dapat diduga atas dapat proyeksi kinetis angka kematian
mikroba.(Lachman hal.1254)
Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari
mikroorganisme hidup. Pada prinsip ini termasuk sediaan parenteral mata dan iritasi. Sediaan
parenteral ini merupakan sediaan yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan
ini disuntikan melalui kulit atau membran mukosa kebagian dalam tubuh. karena sediaan
mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien, yakni membran kulit
dan mukosa, sediaan tersebut harus bebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen
toksis,dan harus mempunyai tingkat kemurnian tinggi atau luar biasa. Semua komponen dan
proses yang terlibat dalam penyediaan dalam produk ini harus dipilih dan dirancang untuk
menghilangkan semua jenis kontaminasi apakah fisik, kimia, mikrobiologis. (Lachman hal
1292)
Ampul adalah wadah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas yang memiliki ujung
runcing (leher) dan bidang dasar datar. Ukuran nominalnya adalah 1, 2, 5, 10, 20 kadang-
kadang juga 25 atau 30 ml. Ampul adalah wadah takaran tunggal, oleh karena total jumlah
cairannya ditentukan pemakaian dalam satu kali pemakaiannya untuk satu kali injeksi.
Menurut peraturan ampul dibuat dari gelas tidak berwarna, akan tetapi untuk bahan obat peka
cahaya dapat dibuat dari bahan gelas berwarna coklat tua. Ampul gelas berleher dua ini
sangat berkembang pesat sebagai ampul minum untuk pemakaian peroralia (R. Voigt hal.
464)
Ampul merupakan wadah takaran tunggal sehingga penggunaannya untuk satu kali
injeksi. Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang
peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas berwarna coklat
tua.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara dalam keadaan:
1. Tidak perlu pengawet karena merupakan takaran tunggal
2. Tidak perlu isotonis
3. Diisi melalui buret yang ujungnya disterilkan terlebih dahulu dengan
alkohol 70 %
4. Buret dibilas dengan larutan obat sebelum diisi
Injeksi telah digunakan untuk pertama kalinya pada manusia sejak tahun 1660, meskipun
demikian perkembangan pertama injeksi semprot baru berlangsung pada tahun 1852,
khususnya pada saat dikenalkannya ampul gelas, untuk mengembangkannya bentuk aplikasi
ini lebih lanjut. Ampul gelas secara serempak dirumuskan oleh apoteker LIMOUSIN
(Perancis) dan FRIEDLAENDER (Jerman) pada tahun 1886.
Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit
atau melalui kulit atau melalui selaput lender. Umumnya hanya larutan obat dalam air yang
bisa diberikan secara intravena. Suspensi tidak bisa diberikan karena bahaya hambatan
pembuluh kapiler. Suspensi air, minyak dan larutan minyak biasanya tidak dapat diberikan
secara subkutan, karena akan timbul rasa sakit dan iritasi. Jaringan otot mentolerasi minyak
dan partikel-partikel yang tersuspensi cukup baik, di dalam minyak sehingga jaringan
tersebut merupakan satu-satunya rute yang biasanya cocok untuk minyak dan suspensi dalam
minyak.
Persyaratan dalam larutan injeksi :
Kerja optimal dan sifat tersatukan dari larutan obat yang diberikan secara parenteral hanya
akan diperoleh jika persyaratan berikut terpenuhi :
- Sesuainya kandungan bahan obat yang dinyatakan di dalam etiket dan yang ada dalam
sediaan, tidak terjadi penggunaan efek selama penyimpanan akibat perusakan obat secara
kimia dan sebagainya.
- Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya memungkinkan sediaan tetap steril tetapi
juga mencegah terjadinya antaraksi antarbahan obat dan material dinding wadah.
- Tersatukan tanpa terjadinya reaksi. Untuk beberapa faktor yang paling menentukan: bebas
kuman, bebas pirogen, bebas pelarut yang secara fisiologis, isotonis , isohidris, bebas bahan
melayang.
Intravena
Merupakan larutan, dapat mengandung cairan yang tidak menimbulkan iritasi yang dapat
bercampur dengan air, volume 1 ml sampai 10 ml. Larutan ini biasanya isotonis dan
hipertonis. Bila larutan hipertonis maka disuntikkan perlahan-lahan. Larutan injeksi intravena
harus jernih betul, bebas dari endapan atau partikel padat, karena dapat menyumbat kapiler
dan menyebabkan kematian. Penggunaan injeksi intravena tidak boleh mengandung
bakterisida dan jika lebih dari 10 ml harus bebas pirogen.
Pemberian obat intramuscular menghasilkan efek obat yang kurang cepat, tetapi
biasanya efek berlangsung lebih lama dari yang dihasilkan oleh pemerian lewat IV.
Syarat pemerian obat secara IM :
1. dapat berupa larutan, air, minyak, atau suspensi. Biasanya dalam bentuk air lebih cepat
diabsorbsi dari pada bentuk suspensi dan minyak.
2. dilakukan dengan cara memasukkan ke dalam otot rangka
3. tempat penyuntikan sebaiknya sejauh mungkin dari syaraf- syaraf utama dan pembuluh-
pembuluh darah utama.
4. pada orang dewasa, tempat yang paling sering digunakan utnuk suntik IM, adalah seperempat
bagian atas luar otot gluteus max. pada bayi, daerah glutel sempit dan komponen utama
adalah lemak, Bukan otot
5. tempat suntikan lebih baik dibagian atas atau bawah deltoid, karena lebih jauh dari syaraf
radial.
6. Volume yang umum diberikan IM, sebaiknya dibatasi maximal 5 mili, bila disuntuikan
didaerah glutel dan 2 ml bila di deltoid.
Injeksi Antibiotik untuk Meningitis
Meningitis merupakan peradangan meningen biasanya disebabkan bakteri atau
virus.Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit ini adalah antara lain : Haemophilus
influenzae, Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Mycobacterium tuberculosis.
Sedangkan virus yang dapat menyebabkan meningitis antara lain: virus coxsackie, virus
gondongan dan virus koriomeningitis limfositik.
Ampisilin merupakan salah satu antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati
meningitis. Penggunaanya biasa dikombinasi dengan sulbaktam untuk meningkatkan
aktivitas nya. Dosis lazim yang digunakan adalah: 1,5 gr 3gr kombinasi antara ampisilin
dengan sulbaktam dengan perbandingan 2:1. berdasarkan literatur 375 mg kombinasi tersebut
larut dalam 1 ml air. Sehingga bentuk sediaan yang dipakai adalah ampul rekonstitusi karena
ampisilin tidak stabil pada air pada waktu yang lama.
Injeksi Antibiotik Golongan Beta Laktam
Suspensi kering adalah sediaan khusus dengan preparat berbentuk serbuk kering yang
baru dirubah menjadi suspensi dengan penambahan airr sesaat sebelum digunakan.
Kebanyakan dari obat-obat yang dibuat dari campuran kering untuk suspensi oral adalah
obat-obat anatibiotik karena obat-obat seperti antibiotik tidak stabil untuk disimpan dalam
periode tertentu dengan adanya cairan pembawa air maka lebih sering diberikan sebagai
campuran serbuk keringuntuk dibuat suspensi pada waktu pada waktu akan diberikan. Alasan
pembuatan suspensi kering salah satunya adalah karena obat-obat tertentu tidak stabil secara
kimia bila ada dalam larutan tapi stabil bila disuspensi.
Suspensi kering dibuat dengan granulasi maupun tanpa granukasi. Granulasi adalah suatu
metode yang memperbesar ukuran partikel serbuk guna memperbaiki sifat alir serbuk.
Persyaratan pada sebuah granulat sebaiknya :
1. Dalam bentuk dan warana yang sedapat mungkin teratur
2. Memiliki sifat alir yang baik
3. Tidak terlalu kering
4. Hancur baik dalam air
5. Menunjukkan kekompakan mekanis yang memuaskan
Injeksi Antiasma
Asma adalah suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril kronis yang disertai
serangan sesak napas akut secara berkala mudah tersengal-sengal dan batuk (dengan bunyi
khas). Ciri lain adalah hipersekresi dahak yang biasanya lebih parah pada malam hari dan
meningkatkan ambang rangsang (hiperreaktivitas) bronchi terhadap rangsangan alergis
maupun non alergis.
Aminofilin digunakan sebagai antiasma golongan beta2-mimetika yang mempunyai
indikasi sama dengan teofilin sebagai bronkodilator. Pada bronkospasme yang akut
aminofilin diberikan melalui intravena secara injeksi atau infuse. (Obat-Obat Penting)
Injeksi Aminofilin
Teofilin secara langsung merelaksasi otot polos pada saluran pernafasan, menyebabkan
bronkodilatasi serta meningkatkan sirkulasi pernafasan dan kapasitas vital paru-paru.
Injeksi Amikasin
Amikasin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang memiliki khasiat untuk
mengatasi basil gram negatif terutama Pseudomonas. Zat ini terutama digunakan untuk terapi
singkat pada infeksi yang resisten terhadap aminoglikosida lain.
Injeksi Antihipertensi Golongan Beta Bloker
Propanolol HCl adalah bentuk garam dari Propanolol yang lebih mudah larut dalam air.
Memiliki khasiat sebagai anti hipertensi (-blocker) yang digunakan secara intra vena (i.v).
Propanolol HCl merupakan obat antiaritmia dari kelas II -bloker. Propanolol HCl
memperlihatkan dua efek langsung lain yang berkaitan dengan efek antiaritmia, yaitu
meningkatkan arus masuk ion K
+
dan pada kadar yang tinggi menekan arus masuk ion Na
+

yang dikenal sebagai efek stabilitas membran. Dalam keadaan darurat, propanolol dapat
diberikan secara intravena dengan dosis 1-3 mg diberikan dalam beberapa menit.
(farmakologi dan terapi hal 308).
Injeksi Vitamin C
Vitamin C tidak boleh diberikan secara oral kepada pasien dalam kondisi tertentu seperti
pasien penderita maag. Namun pada keaadaan defisiensi vitamin C pasien tersebut harus
segera diberikan suplemen vitamin C. Oleh sebab itu vitamin c dibuat dalam bentuk sediaan
injeksi. Injeksi intravena vitamin C dapat menyebabkan pusing dan pingsan, oleh sebab itu
vitamin C dibuat dalam bentuk injeksi intra muscular, walaupun pemmberian secara IM akan
meninggalkan rasa sakit ditempat suntikan. Pemerian obat IM memberikan efek obat yang
kurang tepat, tetapi biasanya efek berlangsung lebih lama dari yang dihasilkan oleh
pemberian lewat IV.
Injeksi Atropin Sulfat
Injeksi atropin sulfat adalah larutan steril atropine sulfat dlam air untuk injeksi yang telah
dibuat isotonic dengan penambahan NaCl (FI IV hal 117).
Persyaratan : Mengandung atropine sulfat (C17H23NO3)2.H2SO4.H20 , tidak kurang dari
93,0 % dan tidak lebih dari 107,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket.
Farmakologi : Pengaruh atropine sulfat terhadap jantung bifasik, atropine juga dapat
menghambat bradikardia, yang ditimbulkan oleh obat kolinergik. Atropine tidak
mempengaruhi tekanan darah secara langsung. Atropine juga ttidak berefek terhadap sirkulasi
darah bila diberikan sendiri.
Injeksi Oxytocin (Intramuskular)
Oksitosin (k's-t'sn) (bahasa Yunani: "kelahiran cepat") adalah hormon pada manusia
yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga
mempermudah dalam membantu proses kelahiran.
Injeksi oksitosin adalah larutan steril dalam pelarut yang sesuai, bahan yang mengandung
hormon polipeptida yang mempunyai sifat yang menyebabkan kontraksi otot rahim, otot
vaskular, dan otot halus lain, yang dibuat dengan sintesis atau diperoleh dari globus posterior
kelenjar pituitaria hewan peliharaan sehat yang biasa dimakan.
Injeksi Ampicilin
Salah satu zat aktif yang dapat dibuat kedalam sediaan injeksi adalah ampisillin. Ampisillin
merupakan suatu antibiotik. Umumnya injeksi ampisillin diberikan melalui rute intravena
(i.v) atau melalui rute intramuskular (i.m). Efek yang dihasilkan secara intravena lebih cepat
bila dibandingkan dengan pemberian secara intramuskular. Pemberian dengan cara parenteral
dilakukan bila diinginkan kerja obat yang lebih cepat. Rute ini diberikan jika penderita tidak
sadarkan diri, tidak dapat menerima obat melalui oral atau bila obat tersebut tidak efektif
dengan cara pemberian lain.
Injeksi Vitamin A ( Intramuscular )
Vitamin A, dikenal dengan nama Retinol atau Asam Retinoik. Vitamin A adalah salah satu
vitamin yang larut dalam lemak. Molekul lemak pulalah yang mengantarkan vitamin ini ke
seluruh bagian tubuh. Artinya bila kita tidak mengkonsumsi lemak sama sekali, maka kita
tidak bisa mendapatkan manfaat vitamin tersebut
Mengingat bahwa tubuh kita tidak bisa memproduksi vitamin A, maka satu-satunya cara
adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A. Vitamin ini bisa didapat dari
makanan yang berasal dari hewan maupun dari tumbuhan. Sebenarnya bukan vitamin A yang
dikandung sayuran tersebut, tapi beta karoten. Beta karoten inilah yang kemudian diubah
tubuh menjadi vitamin A.
Vitamin A sangat berguna untuk penglihatan, terutama di malam hari. Juga bermanfaat
untuk kekebalan tubuh, pembentukan dan pemeliharaan sel-sel kulit, saluran pencernaan dan
selaput kulit. Meski tak banyak orang yang tahu, vitamin A sebenarnya ikut mempengaruhi
pertumbuhan gigi dan tulang belulang yang sehat.
Vitamin A dibuat dalam bentuk sediaan injeksi dan digunakan oleh pasien yang
memerlukan efeknya secara cepat. Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara
merobek jaringan kedalam kulit atau melalui selaput lendir. Injeksi dapat berupa larutan,
emulsi, suspensi atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan.
Injeksi Epinefrin HCl
Zat aktif yang digunakan adalah kortison, tetapi dikarenakan zat tersebut sukar larut dalam
pelarut air, maka digunakan bentuk garamnya sebagai zat aktif yaitu, hidrokortison Na asetat,
dengan dosis yang digunakan adalah 100mg/hari. Dan proses sterilisasi secara aseptis.
Pada injeksi ini digunakan pemakaian dosis ganda, sehingga diperlukan penambahan
pengawet. Karena dalam pengambilannya selalu berulang sehingga kemungkinan
terkontaminasi dengan udara sangat mudah. Pengawet yang digunakan yaitu Benzalkonium
klorida yang berfungsi sebagai anti mikrobal.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Tidak perlu pengawet, karena merupakan takaran tunggal
2. Tidak perlu isotonis, kecepatan untuk subkengan udara panas suhuutan dan i.v volume besar
3. Tidak perlu dapar untuk mempertahankan stabilitas pHnya. Dicari cara sterilisasi yang sama,
jika pH yang lewat asam, basa itu dikhawatirkan bila tidak ada dapar. Misalnya pH 5/9
sebaiknya didapar
4. Isi melalui buret, dimana ujungnya disterilkan dulu dengan alkohol 70% dengan kapas
5. Bilas buret dengan larutan obat sebelum diisi
Injeksi Propanolol (Intravena)
Propanolol HCl merupakan obat antiaritmia dari kelas II -bloker. Propanolol HCl
memperlihatkan dua efek langsung lain yang berkaitan dengan efek antiaritmia, yaitu
meningkatkan arus masuk ion K
+
dan pada kadar yang tinggi menekan arus masuk ion Na
+

yang dikenal sebagai efek stabilitas membran. Dalam keadaan darurat, propanolol dapat
diberikan secara intravena dengan dosis 1-3 mg diberikan dalam beberapa menit.
(farmakoligi dan terapi hal 308)
Injeksi Digoksin ( Intravena )
Injeksi Digoxin adalah larutan steril digoksin dalam pelarut yang sesuai. Digoksin merupakan
glikosida kardiotonik yang diperoleh dari daun Digitalis lanata. Digoksin, manfaatnya pada
gagal jantung kongestif terutama karena efek peningkatan kontraktilitas jantung, sehingga
menyebabkan peningkatan curah jantung sehingga tekanan vena berkurang dan akan
mengurangi gejala bendungan. Selain itu juga menyebabkan perlambatan denyut ventrikel
dan fibrilasi dan flutter atrium, namun pada dosis toksik dapat menimbulkan aritmia. Injeksi
digoksin dibuat dalam bentuk suspensi, karena digoksin merupakan zat aktif yang tidak larut
dalam air. Agar larut dan stabil maka digunakan zat tambahan yaitu suspending agent.
Suspending agent yang digunakan adalah CMC Na (Carboxymetylcellulosa natrium) dengan
konsentrasi 0,05 0,75 %, digunakan dalam konsentrasi yang rendah agar dapat bercampur
dengan darah dan tidak menghambat aliran darah.
Zat pengisotonis tidak digunakan dalam sediaan ini karena voleme sediaan kecil yaitu 1 ml.
Zat pengawet juga tidak digunakan karena sediaan ini merupakan dosis tunggal. Sebelum
dicampur dengan suspending agent, digoksin digerus terlebih dahulu agar ukuran partikelnya
lebih kecil dan seragam sehingga lebih mudah terdispersi dan tidak mengendap ketika
digunakan. Rute pemberian adalah secara intravena yang menimbulkan efek lebih cepat
daripada intramuscular atau subcutan karena digoksin merupakan obat jantung yang efeknya
harus cepat selain itu pemberian intramuscular dapat menimbulkan nyeri yang hebat dan
nekrosis.
Injeksi Diazepam ( Intravena )
Diazepam merupakan obat golongan anastesi umum yang digunakan untuk menghilangkan
rasa sakit disertai hilangnya kesadaran. Diazepam dibuat dalam bentuk sediaan injeksi yang
ditujukan dalam keadaan darurat katrena dapat mencapai efek yang cepat.
Injeksi Strikinin NO3 ( Intravena )
FARMAKOLOGI
Striknin bekerja dengan cara mengadakan antagonisme kompetitif terhadap transmitor
penghambatan yaitu glisin di daerah penghambatan pasca sinaps. Striknin menyebabkan
perangsangan pada semua bagian SSP. Obat ini merupakan konvulsan kuat dengan sifat
kejang yang khas. Sifat khas yang lainnya dari kejang striknin ialah kontraksi ekstensor yang
simetris yang diperkuat oleh rangsangan sensorik yaitu pendengaran, penglihatan dan
perabaan.
Injeksi Vitamin D ( Intravena )
Salah satu zat aktif yang dapat digunakan pada sediaan injeksi adalah vit.D. dalam praktikum
ini akan dibuat sediaan injeksi yang mengandung calcitriol yaitu 1,25-
dihidroksikolekalsiferol yang merupakan analog dari vitamin D.injeksi calcitriol adalah
larutan obat steril dan isotonis yang mempunyai pH mendekati 7, berkhasiat sebagai
hipokalsemia.
Injeksi Klopromazin (Intramuscular)
Injeksi klorpromazin adalah sediaan larutan steril yang mengandung klorpromazin
hidroklorida dalam air injeksi (British Pharmacopeia 2007, hal. 2419) yang diberikan melalui
rute intramuskular (BNF 37, hal169).
Injeksi Hidrokortison
Pemberian hidrokortison bertujuan untuk memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi sekresi
korteks adrenal akibat gangguan fungsi atau struktur adrenal sendiri (insufisiensi primer) atau
hipofisis (insufisiensi sekunder). Hidrokortison juga diberikan pada pasien reumatoid yang
sifatnya progesif, dengan pembengkakan dan nyeri sendi yang hebat sehingga mengganggu
sosio-ekonomi pasien, meskipun telah diberikan istirahat, terapi fisik, dan obat golongan anti-
inflamasi nonsteroid. Hidrokortison bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis
protein. Molekul hormon memasuki sel jaringan melalui membran plasma secara difusi pasif
di jaringan target, kemudian bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma
sel jaringan dan membentuk kompleks reseptor-steroid. Kompleks ini mengalami perubahan
konformasi, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini
menstimulasi traskripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini
merupakan perantara efek fisiologik steroid. (Farmakologi dan terapi ed 4 hal 485, 496)
Injeksi Gagal Jantung (Intravena)
Digoksin adalah glikosida jantung yang diekstraksi dari daun Digitalis lanata. Pengaruh
glikosida jantung terhadap otot jantung tergantung dosis dan berupa efek langsung terhadap
otot jantung serta sistem konduksi dan efek tidak langsung terhadap sistem kardiovaskuler
yang dihantarkan melalui sistem saraf otonom
Injeksi Hipoglikemia
Injeksi hipoglikemia adalah injeksi yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.
Biasanya digunakan pada penderita yang mengalami kelebihan gula darah. Keadaan ini
biasanya disebut dengan diabetes. Antidiabetik merupakan kelompok obat yang digunakan
dalam pengobatan diabetes mellitus (DM) dan dibedakan atas insulin dan antidiabetik oral.
Insulin tergolong hormon polipeptida yang awalnya diekstraksi dari pankreas babi maupun
sapi tetapi kini telah dapat disintesis dengan teknologi rekombinan DNA menggunakan
E.coli.
Berdasarkan mula dan lama kerjanya jenis insulin dibedakan atas :
1. Insulin kerja singkat (short acting) disebut juga soluble, regular insulin
2. Insulin kerja sedang (intermediate acting)
3. Insulin kerja sedang dengan mula kerja singkat
4. Insulin kerja lama (long acting)
Insulin diberikan subkutan dengan tujuan mempertahankan kadar gula darah dalam batas
normal sepanjang hari yaitu 80-120 mg% dan saat puasa 80-160 mg% setelah makan. Untuk
usia di atas 60 tahun, batas ini lebih tinggi yaitu puasa kurang dari 150 mg% dan kurang dari
200 mg% seteleh makan.
Dosis dan frekuensi penyuntikan ditentukan berdasarkan kebutuhan setiap pasien akan
insulin, oleh karena itu pasien harus diajarkan memantau kadar gula darahnya sendiri.
Injeksi Anti Radang Anti Rematik
Dexamethason mempunyai kegunaan sebagai anti inflamasi. Dexamethason dibuat sediaan
injeksi karena untuk mendapatkan efek yang lebih cepat. Wadah yang digunakan berbentuk
ampul karena sediaan injeksi dexamethason merupakan sediaan dosis tunggal dimana
pemakaiannya hanya untuk satu kali. Pengawet harus ditambahkan untuk menjaga
tumbuhnya mikroba sehingga sterilitas tetap terjaga.
Injeksi Teofilin

- Aminofilin merupakan kompleks 2:1 dari Teofilin dan etilendiamin (Handbook on Injectabe hal
85)
- Teofilin sebagai z.a untuk antiasma
- Etilendiamin digunakan agar terbentuk kompleks aminofilin yang mudah larut dalam air
- Bentuk pemberian adalah injeksi iv yang digunakan dalam wadah dosis tunggal ampul
- Tidak perlu ditambahkan pengawet karena sediaan dalam wadah dosis tunggal
- Sterilisasi akhir dengan autoklaf karena zat tetap stabil pada pemanasan tinggi
LA adalah metode pengurang rasa sakit dengan system penyuntikan anastesi melalui
ruang intrathecal pada sumsum tulang belakang ibu yang diberikan pada pembukaan di atas 4
cm. Caranya hampir mirip dengan teknik anestesi regional (epidural), tapi ada perbedaan
yang cukup mencolok antara ILA dan epidural. Epidural memakai dosis obat cukup tinggi
dan disuntikkan ke ruangan sebelum mencapai selaput otak. Kekurangannya otot-otot ibu
terpengaruh obat bius sehingga saat mengejan, kekuatan ibu jadi lemah karena ada bagian
saraf yang "diblok". Sedangkan dalam metode ILA, dosis obat bius yang digunakan hanya
sepersepuluh obat epidural. Jarum suntiknya pun lebih lembut dan dimasukkan langsung ke
dalam selaput otak. Asal tahu saja, di dalam selaput otak tidak ada pembuluh darah sehingga
obat bius tidak menyebar. ILA juga hanya memblok rasa nyeri saja tanpa memblok motorik
ibu. Ini berarti obat bius tidak akan memengaruhi otot-otot tubuh ibu. Bahkan, setelah diberi
ILA, ibu hamil tetap bebas berjalan-jalan. Kekuatan efek ILA pun lebih lama dari epidural.
Jika masa kerja epidural hanya 1-2 jam, ILA antara 10-12 jam. Efek epidural setiap 2 jam
harus ditambah. Ini berarti volume dan dosis obat akan bertambah terus sehingga membuka
peluang untuk masuk ke dalam sirkulasi darah dan pada akhirnya masuk ke dalam tubuh
janin. Akibatnya, janin bisa terpengaruh, misalnya, saat lahir akan terlihat mengantuk.
Sedangkan ILA hanya bekerja di susunan saraf pusat ibunya.




Keuntungan I L A antara lain: efektif menghilangkan nyeri persalinan selama kala I
dan II persalinan, memfasilitasi kooperasi ( Kerjasama ) pasien selama persalinan dan
kelahiran, anestesi untuk tindakan episiotomi atau Persalinan Pervagina dengan Tindakan
Operatif ( PPTO ), dapat untuk anestesi operasi sesar ( Time Related ), tidak menyebabkan
depresi napas baik pada janin maupun ibu yang disebabkan oleh opioid.
Ada beberapa kontraindikasi dari I L A yaitu : persangkaan Disproporsi Kepala
Panggul ( Resiko Ruptura Uteri ). penolakan oleh pasien. perdarahan Aktif, Maternal
Septicemia, Infeksi disekitar lokasi suntikan, dan kelainan pembekuan darah. Efek samping
ILA yang mungkin timbul namun dapat diatasi adalah perasaan mual, penurunan tekanan
darah serta gatal-gatal ringan.
PENUTUP
I L A adalah tindakan untuk meredakan nyeri persalinan, dan proses persalinan
berjalan seperti biasa. Tindakan hanya dilakukan bila diagnosis persalinan telah ditegakkan
dan pasien telah meminta untuk dilakukan prosedur meredakan nyeri persalinan. Pemantauan
status umum dan kemajuan persalinan harus dilakukan dengan baik selama tindakan I L A
dilakukan. Komunikasi, informasi dan Edukasi untik pasien sangat penting terutama dalam
kerjasama pimpinan persalinan. Walaupun memiliki beberapa resiko tampaknya Intrathecal
Labour Analgesia untuk Persalinan tanpa Rasa Sakit memiliki banyak keuntungan dan
membawa kenyamanan tersendiri bagi ibu melahirkan dengan keamanan yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai