Anda di halaman 1dari 17

Perencanaan Kebijakan

Kesehatan
Sri Widodo, SE, M.Kes
Nama Anggota Kelompok 2!

1) Putri Rizqi Qolbi 226070008


2) Kiki Seftiarni 226070009
3) Sersany Wahyudi 226070010
4) Mardho Tillah Minggele 226070011
5) Arip Sopian 226070012
6) Cep Muhidin 226070014
7) Dimas Rizky Nawawi 226070015
8) Heru Hermawan 226079001
Perumusan Masalah Kebijakan

1 Definisi
3 Agenda Setting

2 Karakteristik 4 Formulasi Kebijakan


1
Definisi
Pengertian Perencanaan Kebijakan Kesehatan
• Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang
akan dilakukan di masa mendatang, kapan, bagaimana dan siapa yang akan melakukannya.

• Kebijakan kesehatan dikembangkan dari “masalah kesehatan” dan bukan hanya dari “masalah
kebijakan”. Masalah Kebijakan terdiri atas “masalah kebijakan” dalam arti sudah ada kejadian
yang harus diatasi dan “kebutuhan kebijakan” yaitu kebutuhan yang mungkin muncul pada
masa yang akan datang yang perlu diantisipasi melalui suatu kebijakan.

• Tujuan dari kebijakan kesehatan adalah untuk menyediakan pola pencegahan, pelayanan yang
terfokus pada pemeliharaan kesehatan, pengobatan penyakit dan perlindungan terhadap kaum
rentan (Gormley, 1999).
Masalah kesehatan akan melahirkan kebijakan
• Terdapat ancaman terhadap keseimbangan antar kelompok kepentingan seperti kelompok pemimpin politik
(group equilibrium) sehingga kelompok-kelompok tersebut akan mengadakan reaksi dan menuntut tindakan
pemerintah untuk mengambil prakarsa guna mengatasi ketidakseimbangan tersebut.

• Kepentingan politik atau partai politik penguasa sehingga dianggap penting sebagai agenda pemerintah.

• Timbulnya krisis atau peristiwa luar biasa yang mendapatkan perhatian luar biasa dari masyarakat.

• Masalah-masalah khusus atau isu-isu politik yang timbul di masyarakat yang menarik perhatian media
komunikasi yang mengakibatkan masalah-masalah atau isu-isu tersebut semakin menonjol sehingga
menarik perhatian masyarakat dan para pembuat kebijakan di bidang kesehatan.

• Adanya gerakan-gerakan protes.


Karakteristik Perencanaan
2 Kebijakan Kesehatan
Perumusan masalah kebijakan pada hakekatnya menghendaki rumusan masalah yang baik dan
benar yang mengandung pengertian bahwa sebagian besar masalah sudah terpecahkan melalui
rumusan yang baik dan benar, sehingga dengan demikian keberhasilan dalam memecahkan
masalah menghendaki diketemukannya pemecahan yang benar atas masalah yang benar.
Kegagalan sering terjadi karena memecahkan masalah yang salah.

4 Karakteristik Perencanaan yaitu : Masalah kebijakan kesehatan dapat


diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Saling Ketergantungan
2) Subyektif 1) Masalah Sederhana

3) Artifisal 2) Masalah Agak Sederhana

4) Dinamis 3) Masalah Rumit


Agenda Setting

3
Agenda setting merupakan tahap dimana diputuskan masalah yang menjadi perhatian
pemerintah untuk dibuat menjadi kebijakan. Dalam tahap ini pemerintah dihadapkan
pada berbagai isu (masalah) yang ada di sekitarnya. Untuk itu, pada saat tertentu
pemerintah harus memutuskan isu apa yang menjadi dasar dibuatnya suatu kebijakan
publik. Agenda setting atau dikenal dengan agenda kebijakan didefinisikan sebagai
tuntutan-tuntutan agar para pembuat kebijakan memilih atau merasa terdorong untuk
melakukan tindakan tertentu.
Suatu isu akan mendapatkan perhatian bila memenuhi beberapa kriteria, yaitu :
• Bila suatu isu telah melampaui proporsi suatu krisis dan tidak dapat terlalu lama
didiamkan, misalnya terjadinya Wabah / Kejadian Luar Biasa (KLB)
• Suatu isu akan mendapat perhatian bila isu tersebut bersifat partikularistas, dimana
isu tersebut menunjukkan dan mendramatisir isu yang lebih besar seperti kebocoran
lapisan ozon dan pemanasan global.
• Mempunyai aspek emosional dan mendapat perhatian media massa karena faktor
human interest.
• Mendorong munculnya pertanyaan menyangkut kekuasaan dan legitimasi dari
masyarakat.
• Isu tersebut sedang menjadi trend atau sedang diminati oleh banyak orang.
4
Formulasi Kebijakan
Formulasi merupakan tahap yang terjadi setelah isu diagendakan. Perumusan kebijakan publik dapat
dikatakan sebagai proses transformasi input menjadi output. Proses kebijakan kesehatan bersifat politis
karena aktor, kepentingan, dan interaksi antara aktor menjadi fokus utamanya. Di samping itu, dimensi
politis dalam formulasi dapat terjadi dalam serangkaian aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti:
mengumpulkan informasi, analisis informasi, diseminasi, pengembangan alternatif advokasi,
membangun koalisi, kompromi dan negosiasi. Formulasi merupakan aktivitas kebijakan yang sangat
rentan terhadap pengaruh politik, sehingga kebijakan yang terbentuk merupakan resultante kompromi
politik dari para aktor yang berperan merumuskan kebijakan.
Ada 5 (lima) tipe solusi yang perlu diformulasikan dalam kebijakan yaitu :
1) Inducement adalah sebuah langkah kebijakan yang sifatnya membujuk dalam mengatasi isu-isu
tertentu yang berkembang di masyarakat
2) Rules adalah langkah kebijakan yang menekankan pada pembentukan aturan-aturan dalam
bentuk regulasi-regulasi yang harus ditaati oleh masyarakat
3) Facts adalah langkah kebijakan berupa penggunaan jalur informasi untuk mempersuasi
masyarakat
4) Right adalah langkah kebijakan berbentuk pemberian hak-hak atau tugas-tugas pada Masyarakat
5) Power adalah upaya kebijakan berupa penambahan bobot kekuasaan yang disebabkan adanya
tuntutan tertentu.
Langkah-langkah Tahapan Formulasi (Widodo, 2007)
1) Identifikasi masalah
Pada dasarnya kebijakan kesehatan terjadi karena adanya masalah yang perlu ditangani secara
serius. Tanpa adanya masalah, barang kali tidak akan pernah dibuat kebijakan kesehatan. Informasi
mengenai masalah kebijakan kesehatan dapat diperoleh melalui sumber tertulis seperti indikator
derajat kesehatan, data sensus dan laporan-laporan survei nasional, jurnal, koran, dan sebagainya.
Mengenali dan merumuskan masalah merupakan langkah yang paling fundamental dalam perumusan
kebijakan. untuk dapat merumuskan kebijakan dengan baik, maka masalah-masalah publik harus
dikenali dan didefinisikan dengan baik pula. Kebijakan publik pada dasarnya dibuat untuk
memecahkan masalah yang ada dalam masyarakat.

2) Agenda Kebijakan
Tidak semua masalah publik akan masuk kedalam agenda kebijakan. Masalah-masalah tersebut
saing berkompetisi antara satu dengan yang lain (Winarno: 2012, 124). Menurut Islami ( 1994: 83)
juga menyebutkan bahwa dari sekian banyak problem-problem, hanya sedikit sekali yang
memperoleh perhatian yang seksama dari pembuat kebijakan negara..
Langkah-langkah Tahapan Formulasi (Widodo, 2007)

3) Indentifikasi Alternatif
Apabila masalah telah diidentifikasikan maka selanjutnya adalah dicari teori yang mampu
mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab, dan berdasarkan analisis tersebut mengembangkan
alternatif-alternatif kebijakan. Tahap ini membutuhkan sensivitas yang tinggi sebagai ilmuwan dan
politikus. Sebagai ilmuwan, seorang analis telah diperkenalkan di bangku kuliah tentang berbagai
penyebab timbulnya isu/masalah.

4) Penetapan Kebijakan
Setelah salah satu dari sekian altenatif kebijakan diputuskan diambil sebagai cara untuk
memecahkan masalah kebijakan, maka tahap paling akhir dalam pembentukan kebijakan yang dipilih
tersebut sehingga mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Alternatif kebijakan yang diambil pada
dasarnya merupakan kompromi dari berbagai kelompok kepentingan yang terlibat dalam
pembentukan kebijakan tersebut. Penetapan kebijakan dapat berbentuk berupa undang-
undang,yurisprudensi, keputusan presiden, keputusan-keputusan menteri dan sebagainya
Terima Kasih!!!

Anda mungkin juga menyukai