Senyawa dan struktur kimia yang terkandung pada racun biotis yang berasal dari
hewan adalah:
King cobra (Ophiophagus hannah) dikenal sebagai ular yang paling mematikan di dunia.
Satu gigitan dapat mematikan seorang dewasa sehat dalam jangka waktu 15 menit. King
Cobra juga dapat mematikan seekor Gajah Afrika yang besar dalam jangka waktu 3 jam.
Satu kali gigitan Ular King Cobra ini dapat menyuntik racun sebanyak 5 kali lipat dari ular
jenis lainnya.
Ikan buntal (Tetraondontidae) adalah ikan yang tubuhnya bisa mengembang seperti balon
dan mengeluarkan duri tajam. Ini dilakukan untuk melindungi dirinya dari pemangsa. Ikan
Buntal memiliki tetrodotoxin di tubuhnya. Tetrodotoxin adalah salah satu racun alam yang
paling fatal, 100 kali lebih berbahaya dibandingkan sianida. Meski beracun, ikan ini banyak
dikonsumsi di Jepang dan Korea.
3. Siput marmar kerucut (Cornus marmoreus)
Siput marmer kerucut (Cornus marmoreus ) merupakan spesies siput laut pemangsa yang
banyak ditemui di perairan Chagos dan Madagaskar, Teluk Benggala India, bagian barat
Samudera Pasifik ke Fiji dan Kepulauan Marshall. Bentuknya yang indah seringkali
menipu banyak orang untuk memegangnya atau membawanya ke permukaan. Siput ini
mempunyai semacam belalai yang dilengkapi gigi tajam mengandung racun yang biasanya
digunakan untuk menyengat mahluk laut lain yang menjadi mangsanya. Racunnya bisa
membunuh hingga 20 orang. Jika terkena racunnya, akan menyebabkan kesulitan dalam
bernafas dan gagal jantung.
Gurita cincin biru (Hapalochlaena) atau biasa dikenal dengan Blue-Ringed Octopus adalah
salah satu hewan yang paling mematikan di lautan. Gurita ini tersebar di sepanjang
Australia dan bagian barat Indo-Pasifik. Racub dari gurita ini dapat menyebabkan
kebutaan, gangguan pernafasan akut, hingga kematian.
5. Ular inland taipan (Oxyuranus microlepidotus)
Ular inland taipan (Oxyuranus microlepidotus) merupakan Ular yang paling berbisa di
Dunia ini. Racunnya dapat membunuh manusia dalam waktu 40 -50 menit jika tidak
dirawat segera. Ular Inland Taipan banyak ditemukan di Benua Australia, terutama
dibagian Timur Australia. Meskipun memiliki Bisa yang sangat berbahaya, namun Ular
Inland Taipan jarang menimbulkan kematian Manusia. Hal ini dikarena Ular Inland Taipan
cenderung menghindar dari Manusia.
1. Tanaman Jarak
Tanaman ini sudah tercatat di rekor dunia sebagai tanaman beracun yang sangat
mematikan. Tanaman yang dikenal juga sebagai tanaman cator ini berbahaya pada bijinya. Daun
dan getah jarak biasanya banyak digunakan untuk pengobatan tradisional, tapi siapa sangka biji
jarak adalah pembunuh yang mematikan. Memakan dua biji jarak sudah cukup menamatkan
riwayat hidup anda selamanya. Biji tanaman jarak ini mengandung racun yang bisa
menyebabkan rasa terbakar pada mulut, leher, perut dan selanjutnya bisa mengakibatkan
kematian karena dehidrasi. Racun yang terkandung dalam pengolahan biji jarak ini biasa dikenal
dengan ricin. Ricin merupakan senyawa sampingan yang dihasilkan dari pengolahan biji
tanaman jarak. Senyawa ini dapat mengakibatkan orang tewas karena menyebabkan gangguan
sistem peredaran darah dan pernafasan. Saat ricin masuk dalam tubuh, satu molekul ricin akan
membunuh satu sel. Jika senyawa ini terhirup, disuntikkan atau tertelan, kurang dari titik kecil
ricin dapat membunuh seseorang dalam waktu 36-48 jam.Para ahli medis mengatakan, ricin
merupakan pembunuh ganas sekuat virus anthrax. Dan, bahayanya lagi, sampai saat ini belum
ditemukan penawarnya.
Singkong atau dikenal juga dengan ubi memang makanan khas desa yang banyak
digemari masyarakat. Tetapi siapa sangka ternyata singkong itu mengandung racun yang
berbahaya. Namun, kadarnya berbeda bergantung varietasnya. Singkong pahit yang memiliki
nama latin Manihot glaziovii (dikenal sebagai ubi racun atau singkong karet) kadar racunnya
jauh lebih tinggi dibanding singkong manis yang biasa dikonsumsi setiap hari (Manihot
utilissima). Racun yang ada pada singkong biasanya terkonsentrasi di daun dan umbi singkong,
racun itu diketahui sebagai senyawa cyanogenik glycoside; linamarin dan lotaustralin yang oleh
enzim dapat menghasilkan asam sianida. Sianida dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin dan
sulit terditeksi, ia tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna. Satu-satunya indikator untuk
mengetahui sianida ada pada singkong adalah warna kebiruan yang muncul pada umbi bila lama
terpapar udara.Racun sianida akan jauh berkurang bila dipanaskan. Biasanya korban yang
keracunan akibat salah dalam pengolahan singkong karena memasak umbi atau daun tidak
sempurna. Jadi, bagi anda yang sudah tahu hal ini jangan pernah memakan daun atau umbi
singkong dalam keadaan mentah atau setengah matang karena itu sangat berbahaya.
Tanaman kecubung yang ada di Indonesia ini berjenis Datura Metel, dan masih satu
keluarga dengan Bunga Lonceng. Sebenernya kecubung mengandung senyawa kimia yang
memiliki banyak khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kandungan ini membuat
kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit, seperti asma,
reumatik, sakit pinggang, pegel linu, bisul maupun eksim, sakit gigi, ketombe, hingga nyeri
haid. Bagian tanaman kecubung yang paling sering dipakai sebagai obat herbal ini adalah
daun. Namun, jangan dikira tanaman kecubung aman-aman saja. Anda perlu tahu, kecubung
juga mengandung racun berupa zat alkaloid yang mempunyai efek halusinogen terutama pada
bagian bijinya. Efek yang ditimbulkan bila kecubung yang dikonsumsi melebihi takaran
antara lain mual, muntah, sesak nafas, rasa gelisah, nadi berdenyut cepat, kulit wajah dan
tubuh berubah menjadi merah, pusing, mulut terasa kaku, halusinasi hingga akhirnya berujung
pada kematian. Dalam beberapa kasus penggunaan racun biji kecubung biasanya digunakan
untuk bunuh diri.
Deadly Nightshade Secara sekilas tanaman ini terlihat tidak berbahaya bahkan terlihat
dapat dimakan dengan buah berrynya yang berwarna hijau atau hitam mengkilat, ditambah
lagi rasa mereka yang manis. Sayangnya, tumbuhan Deadly Nightshade ini adalah salah satu
tanaman paling mematikan yang ada di dunia.Racun yang terkandung dari tanaman ini adalah
Atropine dan scopolamine yang diproduksi alami oleh sel suatu organisme. Anehnya adalah
racun atropine dan scopolamine yang ada di dalam tanaman ini tidak mempengaruhi hewan
tertentu seperti kuda, kelinci, domba, dan beberapa burung diketahui tidak terpengaruh oleh
racun mereka. Sementara manusia sendiri sangat sensitif terhadap racun ini, dimana 2 buah
berry tanaman ini diketahui cukup untuk membunuh seorang anak kecil, dan 10 hingga 20
buah cukup untuk membunuh seorang manusia dewasa. Hal ini berlaku lebih fatal lagi untuk
daun mereka, yakni hanya dibutuhkan 1 daun untuk membunuh seorang pria dewasa. Dan hal
yang lagi-lagi aneh, ternyata keluarga dari nightshade ini ternyata begitu dekat dengan dapur
kita. Seperti tomat, terong, kentang dan cabai rawit.