TUJUAN PRATIKUM
Adapun tujuan dari pratikum kali ini yaitu :
2. Bahan
a. Larutan CuSO
b. Larutan Naoh
c. Larutan NaCO
d. Larutan Bacl
e. HSO encer.
IV. PROSEDUR KERJA
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan larutan :
1. Ion cu+
a. Siapkan 2 buah tabung reaksi yang telah diberi label dan diisi CuSo sebanyak 2 mL pada
masing-masing reaksi.
b. Tambahkan 8 tetes KI kedalam tabung pertama
c. Amati perubahan yang terjadi
d. Ulangi langkah A hingga C dengan mengganti larutan KI dengan NaOH
e. Amati perubahan yang terjadi kemudian lakukan dan amati kembali.
2. Ion Co-
a. Siapkan 2 buah tabung reaksi yang telah diberi label dan diisi NaCo sebanyak 2 mL
pada masing-masing reaksi.
b. Tambahkan 8 tetes HSO, encer kedalam tabung pertama
c. Amati perubahan yang terjadi
d. Ulangi langkah A hingga C dengan mengganti larutan HSO encer dengan Bacl.
V. HASIL PERCOBAAN
NO ION REAKTAN HASIL PENGAMATAN
Metode ini mendeteksi anion memamng tidak sistematik seperti yang digunakan untuk kation .
namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yangh kaku karena beberapa anion termasuk
dalam lebih dari satu golongan .
Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematik untuk memudahkan reaksi dari asam-
asam organic tertentu dikelompokkan bersama-sama , ini meliputi asetat , format , oksalat , sitrat ,
salisid , benzoad dan saksinat.
Analisis kualitatif menggunakam dua macam uji , yaitu reaksi kering dan reaksi basah . reaksi kering
dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Kebanyakan reaksi kering
yang dilarutkan digunakan untuk analisis semi mikro dengan hanya modifikasi kecil.
Metode untuk mendeteksi anion memamng tidak sistematik seperti yang digunakan untuk kation,
namun skema klasifikasi pada zat anion bukanlah skema yang kaku karena beberapa anion termasuk
dalam lebih dari satu golongan.
Menentukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari zat tunggal atau zat
majemuk lebih dari satu kation dan anion , memerlukan sistematik tertentu apabila analit berupa
larutan dapat langsung dianalisis , tetapi apabila nberupa zat padat atau campuran padat dan cair , perlu
diberi pelarut yang sesuai . analisis kation dalm tiap-tiap golongan dilakukan sesuai dengan langhkah-
langkah tertentu , sehingga masing-masing kation akhirnya dapat di edenytifikasi. Uji kelarutan berbagi
macam garam dalam air, dapat diperkirakan jenis anion yang mengkin terdapat dalam sampel.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari pratikum kali ini yaitu:
1.2 Saran
Untuk laboratorium : Sebaiknya pada saat pratikum diharapkan agar alat-alat
yang akan digunakan bias terjaga mutu dan kualitasnya oleh para praktikan.
Untuk Asisten : Jangan bosan mengawasi jalannya pratikum yang dilakukan
pratikan dala laboratorium diharapkan agar dapat lebih baik untuk mengurangi
factor kesalahan pada pratikum.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2010). Penuntun kimia analisis.Universitas Muslim Indonesia.Makassar.
Besari,Ismail,dkk.(1982).kimia organic untuk universitas . Edisi I , Armica Bandung.Bandung
Direktorat jendral POM.(1979).Farmakope Indonesia Edisi III.Departemen kesehatan RI.Jakarta.
L.Underwood,A,(1993),Analisis kimia kualitatif , Edisi IV,Penerbit Erlangga,Jakarta.
Shevla.G.(1985).VOGEL;Buku teks analisis anorganik kualitatif makro dan semimikro , Bagian I ,
Edisi V, PT.Khalma Media pustaka, Jakarta.