Anda di halaman 1dari 15

Pemeriksaan Golongan Darah

A. PENGERTIAN
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. (wikipedia, Indonesia).
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang
Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah
ABO. (wikipedia, Indonesia)
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan
Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO
dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel
dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal,
syok, dan kematian. (wikipedia, Indonesia).
B. TUJUAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
Untuk mengetahui golongan darah yang ada dalam tubuh manusia sehingga dapat
digunakan untuk memilih golongan darah yang cocok apabila orang tersebut memerlukan donor
darah. (Depkes RI, 1991)
C. SISTEM SIRKULASI
Merupakan sistem transport, suplai zat-zat yag di absorbsi saluran pencernaan dan O2 ke
jaringan, Mengembalikan CO2 ke paru-paru dan produk metabolisme ke alat akskresi,
pengaturan suhu tubuh, distribusi hormon, dan sistem peredaran tertutup. (Nuraini, Tuti. 2009)
D. ASAL PEMBENTUKAN DARAH
Jaringan Mieloid : sumsum tulang mieloblast
Jaringan Limfoid : Limfoblast
Kedua jaringan membentuk hemasitoblast
(Nuraini, Tuti. 2009)

E. VOLUME DARAH
Total darah yang beredar adalah 8 % dari Berat Badan (Nuraini, Tuti. 2009)
F. KOMPONEN DARAH
Cairan : Plasma 55 %
Sel : Eritrosit, Leokosit, dan Trombosit
a. PLASMA DARAH (TROMBOST)
Terdiri dari protein plasma dan garam anorganik
Tidak berinti, megakariosit, pembekuan darah
Trombosit, tromboplastin, protombin, trombin, fibrinogen, benang-benang fibrin
Faktor yang mempengaruhi : jumlah trombosit, Ion Ca, Vit. K
b. SEL DARAH MERAH (ERITROSIT)
Tidak berinti, bikonklaf
Tidak disumsum tulang merah
Volume pada pria 5 juta/L, wanita 4,5 5 juta/ L
Thalasemia : sickle cell anemia
Struktur sel darah merah pada berbagai konsentrasi
a. Hipertonis Krenasi
b. Hipotonis Hemolisis
c. Dipengaruhi tekanan osmotik, obat-obatan, infeksi, dan enzim
d. Prinsip : Osmotik
e. Digunakan NaCl 0,2%, 0,9%, 2%
c. SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT)
Dibentuk disumsum tulang dan limfoid
Terbagi Dua : Agranulosit dan granulosit
1. Agranulosit
Limfosit : limfosit besar (T) dan limfosit kecil (B) banyaknya sitoplsma dan poliribosom, fungsi
berhubungan dengan reaksi imun dan memori.
Monosit : Sitoplasma banyak, inti oval dengan 2/3 anak inti, fagosit/ retikuloenolotel dan
makrofak
2. Granulosit
Neutrofil : inti 2-5 lobus (umumnya 3 lobus)
60-70% leukosit yang besar
Imunitas selular fagosit
Basofil : satu inti besar, mengandung banyak granul kecil, peradangan, fagosit 0-1% leukosit.
Eosinofil : inti 2 lobus, 1-4 % leukosit, fagosit lebih selektif.
Leukimia, Leokopeni, Leokositosis
(Nuraini, Tuti. 2009)
G. DINAMIKA ALIRAN DARAH
Diatur oleh mekanisme kimia lokal dan sistem saraf
Sistem sirkulasi : pulmoner dan sistemik peredaran tertutup dan ganda
Pembuluh darah : Arteri dan Vena
(Nuraini, Tuti. 2009)
a. ARTERI
Terdiri dari aorta, artei, dan arteriola
Histologis : tunika intima/ interna endotel, tunika media tunika media otot polos
sirkuler, tebal, tunikaeksterna saraf, vasa vasorum, lemak.
Fungsi : mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
Sifat aliran : warna darah cerah, aliran cepat.
(Nuraini, Tuti. 2009)

b. VENA
Terdiri dari vena cava, vena, dan venula
Histologi : tunika intima dan media tipis, tunika ekterna/adventitia tebal.
Fungsi : mengalirkan darah kembali ke jantung dari jaringan
Sifat aliran : warna darah gelap, aliran lambat.
c. KAPILER
Terdapat pada arteri dan vena, peralihan antara arteri dan vena
Fungsi : tempat pertukaran zat antar darah dan ruang intersel.

H. GOLONGAN DARAH SISTEM ABO


Melibatkan dua bentuk molekul yaitu antigen dan antibodi
Antigen merupakan substansi asing yang ada dalam tubuh, sedangkan antibodi yang bereaksi
dengan antigen. Adanya antigen tipe A dan tipe B dalam sel darah merah menetukan bentuk
golongan darah seseorang.
Contoh : seseorang memiliki golongan darah B karena ia memiliki antigen B dalam sel darah
merahnya.
Dalam sistem ABO, terdapat empat golongan darah antibodi yang bereaksi terhadap antigen dan
tidak terdapat dalam sel darah merah. Antibodi ini disebut Anti A dan Anti B. Dengan
pengetahuan adanya antibodi ini menyebabkan aglutinasi/ penggumpalan darah akibat reaksi
antigen antibodi.
PELAPORAN :
Bila :
1. Golongan Darah A
Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi negatif
Anti AB aglutinasi positif
2. Golongan Darah B
Anti A aglutinasi negatif
Anti B aglutinasi positif
Anti AB aglutinasi positif
3. Golongan Darah AB
Anti A aglutinasi positif
Anti B aglutinasi positif
Anti AB aglutinasi positif
4. Golongan Darah O
Anti A aglutinasi negatif
Anti B aglutinasi negatif
Anti AB aglutinasi negatif
Prinsip Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO :
1. Golongan Darah A : Jika diberi Anti A terjadi Aglutinasi
2. Golongan Darah B : Jika diberi Anti B terjadi Aglutinasi
3. Golongan Darah AB : Jika diberi Anti A dan B terjadi Aglutinasi
4. Golongan Darah O : Jika diberi Anti A dan B tidak terjadi Aglutinasi
I. GOLONGAN DARAH SSTEM RHESUS
Antigen lain yang penting dalam darah adalah faktor Rh. Prinsip dalam pemeriksaan darah
sistem Rh, ketika Rh (+) dicampur dengan antibodi anti Rh, akan terjadi aglutinasi.
Pada kehamilan ibu dengan Rh (-) dan ayah dengan Rh (+) yang menghasilkan anak dengan Rh
(+), sel darah merah Rh (+) anak akan masuk ke sistem kardiovaskuler ibu melalui plasenta
sehingga menyebabkan jaringan plasenta hancur sebelum saat lahir.
Adanya antigen Rh menyebabkan ibu menghasilkan antibodi Rh, sehingga pada kehamilan
berikutnyaantibodi ini akan menghancurkan sel darah merah anak, hal ini disebut dengan
penyakit himolisis pada bayi baru lahir. Kehancuran sel darah merah akan menghasilkan
bilirubin yang dapat menghancurkan otak dan menyebabkan retardasi mental bahkan kematian.
PELAPORAN
Bila :
1. Anti Rh faktor aglutinasi positif : maka Rh +
2. Anti Rh faktor aglutinasi negatif : maka Rh

Empat kelompok Golongan Darah


Dengan mata telanjang, tanpa bantuan alat, semua jenis darah tampak sama. Kandungan darah
secara umum juga sama saja. Komponen dasarnya adalah sel darah merah, sel darah putih,
keping darah dan plasma darah. Tetapi, terdapat hal yang berbeda dalam darah setiap orang.
Salah satunya adalah perbedaan jenis marker pada permukaan sel darah merah mereka. Marker
ini di sebut antigen. Antigen tersusun dari protein dan gula yang dengannya tubuh dapat
mengenali antigen dari sel darah di sekitarnya.

Antigen ukurannya sangat kecil. Tetapi mereka mampu membedakan antigen dari sel darah lain
dalam satu transfusi yang bisa berakibat transfusi darah diterima atau ditolak oleh tubuh. Dengan
sifat inilah para ahli medis mengelompokkan darah ke dalam beberapa jenis golongan darah.

Ada empat golongan darah utama:

1. Golongan darah A. Golongan darah ini memiliki marker antigen yang dikenali sebagai A
2. Golongan darah B. Golongan darah ini memiliki marker antigen yang dikenali sebagai "B."

3. Golongan darah AB. Golongan darah ini memiliki antigen A dan juga B.
4. Golongan darah O. Golongan darah ini tidak memiliki marker antigen.

Adanya Faktor Rh (Rhesus)


Beberapa orang memiliki penanda lain bernama Rh factor dalam darah mereka. Lantaran tidak
semua orang memiliki faktor Rh dalam darahnya tetapi pasti memiliki salah satu dari empat
goongan darah utama (A,B,AB,O), terdapat delapan kombinasi golongan darah yang diperoleh.
Mereka yang darahnya mengandung faktor Rh disebut Rh positif dan yang tak memiliki faktor
Rh disebut Rh negatif.

Memiliki faktor Rh tidak berarti lebih sehat atau lebih kuat. Faktor Rh hanya merupakan sati cirri
genetic, sama seperti ada yang lahir dengan kulit sawo matang ada yang kuning langsat. Yang
berkulit sawo matang belum tentu harus lebih sehat daripada yang berkulit kuning langsat.
Begitupula sebaliknya.

Jadinya, delapan golongan darah


Setelah dikombinasi dengan ada tidaknya faktor Rh dalam darah, maka golongan darah menjadi:

1. O negatif. Tidak punya antigen A ataupun B, tidak punya faktor Rh.


2. O positif. Tidak punya antigen A ataupun B, tapi punya faktor Rh.
3. A negatif. Hanya punya antigen A.
4. A positif. Memiliki antigen A dan faktor Rh, tetapi tak memiliki antigen B.
5. B negatif. Hanya memiliki antigen B.
6. B positif. Memiliki antigen B dan faktor Rh, tapi tidak mempunyai antigen A.
7. AB negatif. Memiliki baik antigen A maupun antigen B, tapi tidak punya faktor Rh.
8. AB positif. Memiliki ketiga-tiganya antigen A, antigen B dan faktor Rh.

Dari kedelapan jenis golongan darah tersebut, darah tipe O positif dan A positif adalh yang
terbanyak.

Mengapa golongan darah penting diketahui?


Sistim pertahanan dalam tubuh kita dikenal dengan system imun. Sistim ini menciptakan protein
yang disebut antibodi yang berfungsi melindungi tubuh dari sel-sel asing. Golongan darah
memberikan pada kita petunjuk jenis antibodi yang dihasilkan oleh system imun dalam tubuh
ketika berekasi dengan sel darah yang ditransfusikan.
Jika seseorang diberi darah dari golongan darah yang berbeda, antibodi yang letaknya dalam
serum dengan segera bereaksi untuk menghancurkan sel darah yang masuk. Antibodi ini kerap
pula disebut aglutinin. Reaksi penolakan pada transfusi darah merupakan reaksi yang sifatnya
agresif, total dilakukan seluruh tubuh sehinga menimbulkan reaksi berupa demam, menggigil,
penurunan tekanan darah bahkan kegagalan nafas dan gangguan ginjal (3).
Contoh sederhananya seperti ini. Jika Budi bergolongan darah A, berarti ia memiliki antigen A di
permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi B dalam plasmanya. Ketika ia
menerima transfusi darah dari golongan darah B atau AB, antibodi B yang terdapat di dalam
plasma darah Budi akan bereaksi menolak kehadiran darah berantigen B tersebut. Artinya, Budi
hanya bisa menerima transfusi dari golongan darah A atau O.
Dalam prakteknya, di rumah sakit, walaupun secara teori seseorang dengan golongan darah
apapun boleh menerima transfusi darah dari golongan darah O karena ia merupakan donor
universal, transfusi darah umumnya dilakukan hanya antara golongan darah yang sama.

Cara memeriksa golongan darah (3,4)


Alat alat yang dipergunakan berupa: autoclik, lancet dan kaca slide
Bahan bahan berupa reagens antiserum A, reagens antiserum B dan jika ada reagens anti
serum AB.

Gambar antisera untuk tes golongan darah. Gambar milik Nadim Dinani (4)
Cara kerja
1) Bersihkan ujung jari yang ingin ditusuk dengan kapas alkohol.
2) Dengan autoclick, darah kapiler diambil dari ujung jari.
3) Darah pertama dibersihkan dan darah selanjutnya digunakan untuk pemeriksaan.
4) Darah diletakkan pada objek gelas pada bagian kiri dan kanan.
5) Teteskan darah yang kiri dengan reagen Anti A dan darah yang sebelah kanan diteteskan reagen
anti B.
6) Ratakan campuran antiserum dan darah.
7) Perhatikan adanya penggumpalan/ aglutinasi pada kedua tetesan tersebut.
8) Catat hasilnya.

Interprestasi Hasil

Gambar Interprestasi Hasil Golongan Darah (5)


Keterangan :
Golongan darah O : tidak dijumpai adanya penggumpalan/ aglutinasi pada tetesan darah yang
diberi antiserum A, tetesan darah yang diberi antiserum B, serta tetesan dengan antiserum AB.

Golongan darah A: terdapat penggumpalan pada tetesan darah yang diberi reagen antiserum A

Golongan darah B: terdapat aglutinasi pada tetesan darah yang diberi reagen antiserum B

Golongan darah AB : terdapat aglutinasi pada semua tetesan darah yang baik yang diberi
antiserum A, B ataupun AB.

Manfaat Pengecekan Golongan Darah Pria


Wanita Ibu hamil
Sponsors Link

Kebanyakan orang awam pada zaman sekarang sedikit banyak tahu tentang apa itu golongan
darah. Jelas saja karena semakin maraknya peredaran informasi tentang golongan darah dan ciri-
ciri perlakuan mereka seperti yang sering anda lihat di foto di beberapa media sosial, hingga
pengetahuan yang lebih dalam perkara golongan darah ini.

ads

Pada dasarnya, golongan darah adalah suatu ciri khusus dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan juga protein pada permukaan sel darah merah. Dimana hal itu
artinya, golongan darah ditentukan oleh jumlah zat yang kemudian disebut antigen yang
terkandung di dalam sel darah merah itu sendiri. Menggolongkan darah sendiri jelas sangat
penting bagi kehidupan manusia. Beberapa manfaat pengecekan golongan darah bagi manusia
antara lain :

1. Mempermudah transfusi darah

Salah satu manfaat yang paling penting dari pengecekan golongan darah adalah mempermudah
proses transfusi darah. Kita tidak pernah tahu kapan akan terkena musibah yang dimana musibah
itu mungkin membutuhkan donor darah. Ketika kita sudah mengetahui apa golongan darah kita,
maka penanganannya akan jauh lebih cepat dan kita akan terselamatkan. Akan tetapi, jika kita
sendiri belum tahu golongan darah kita apa, maka harus dilakukan dulu pengecekan golongan
darah yang kemudian nantinya akan memakan waktu lebih lama dan tidak bisa segera diberikan
tindak pertolongan sebagaimana mestinya.

2. Menghindari penyakit jika terjadi perkawinan

Ibu hamil adalah kondisi yang sangat rentan bagi sang bayi untuk terkena penyakit atau kelainan
yang lain. Salah satunya adalah karena golongan darah. Kenapa bisa begitu? Pada dasarnya,
ketika seseorang menikah, haruslah mengerti bahwa golongan darah dengan rhesus negatif tidak
bisa bergabung dengan golongan darah rhesus positif. Hal itu akan menyebabkan kelainan dan
penyakit. Biasanya, hal tersebut terjadi saat ada pernikahan yang beda bangsa. Oleh karena
itulah, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pemeriksaan golongan darah termasuk
apakah itu rhesus negatif atau positif sangat diperlukan.

3. Memantau diet

Semua orang pasti ingin tubuh yang proporsional dan sehat. salah satu cara untuk mencapai hal
tersebut adalah dengan diet. Akan tetapi, tahukah anda bahwa diet juga mesti dilihat dari
golongan darah yang anda punya? Ya! Jenis golongan darah tertentu lebih rentan terhadap
penyakit tertentu seprti diabetes dan jantung. Bahkan, beberapa golongan darah tidak cocok
dengan pola makan vegetarian. Untuk itulah, pengetahuan akan golongan darah anda penting
agar program diet yang anda canangkan sesuai dengan keadaan tubuh anda dan tidak merugikan
anda.

4. Memeriksa gula darah

Biasanya hal ini dibutuhkan oleh ibu yang sedang hamil. Tes darah sangat diperlukan untuk
mengetahui kadar gula darah dalam tubuh ibu yang sedang hamil tersebut. Hal itu karena, gula
darah yang tinggi dapat merugikan bagi ibu yang sedang hamil. Salah satu akibatnya adalah
diabetes. Ketika ibu hamil terkena diabetes, maka ia akan kesulitan untuk menyembuhkan
lukanya ketika ia selesai melahirkan.

ads

5. Mengecek kadar hemoglobin dan zat besi

Sekali lagi, ini berguna bagi ibu hamil. Ketika ibu sedang hamil, biasanya ia akan mengalami
anemia karena darah yang dimiliki oleh ibu hamil di bagi dua dengan anaknya. Semakin aktif
bayi yang dikandungnya, maka semakin banyak pula darah yang dibutuhkan oleh sang bayi dari
ibunya. Hal ini kemudian membutuhkan pengecekan hemoglobin dan zat besi. Hal tersebut
berguna untuk menghindarkan ibu hamil dari keadaan kekurangan darah atau anemia.

6. Mengetahui kemungkinan adanya Infeksi Menular Seksual

Pengetahuan atas kemungkinan adanya infeksi menular seksual pada ibu hamil, membuat sang
bayi menjadi lebih terjaga keselamatannya. Tentu saja, bahwa setiap ibu tidak ingin anaknya
terkena penyakit seperti ibunya. Mengetahui hal itu, bisa membantu bayi untuk terhindar dari
kemungkinan terinfeksi penyakit. Karena ketika ibu tahu apa penyakit yang di deritanya, maka ia
bisa segera mengobatinya dan sang bayi menjadi aman keadaannya.

7. Mengetahui kemungkinan HIV

Tes darah yang dilakukan saat kehamilan memunculkan kemungkinan pengetahun atas ada atau
tidaknya HIV pada sang ibu. Karena ketika sang ibu positif terkena HIV, maka sang bayi pun
juga akan terkena HIV. Karena itulah, tes darah sangat penting untuk dilakukan.

8. Mengetahui kemungkinan mengidap virus TORCH

TORCH atau toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus dan herpes adalah suatu penyakit yang
membutuhkan waktu yang lama untuk disembuhkan. Mengecek darah sangat penting untuk
mengetahui apakah ada kemungkinan seseorang terkena virus ini atau tidak. Terlebih lagi pada
ibu hamil. Karena, ketika seorang ibu hamil terkena virus TORCH, ia akan bisa menularkan hal
itu pada jabang bayi yang dikandungnya.

Demikian tadi adalah beberapa manfaat pengecekan golongan darah yang sangat penting.
Sebenarnya masih banyak manfaat yang lain dari pengecekan golongan darah, utamanya bagi ibu
yang sedang hamil. Di luar itu semua, mengetahui golongan darah, akan membantu anda untuk
mengatur kehidupan anda menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat!
Di beberapa pengurusan administrasi, pasti Anda akan ditanyakan apa golongan darah Anda?. A, B, AB dan O
salah satunya adalah jawaban Anda. Golongan darah merupakan label khusus darah dari setiap individu.
Perbedaan golongan darah ini disebabkan karena jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane
sel darah merah yang berbeda. Penentuan golongan darah tergantung dari jumlah zat (antigen) yang
terkantung dalam sel darah merah. Apa sih pentingnya kita mengetahui golongan darah? Apa manfaatnya kita
tahu golongan darah kita?

1.Penting dalam Tranfusi darah

Transfusi darah adalah proses berpindahnya darah dari satu orang ke orang lain. Biasanya transfusi darah ini
digunakan untuk kebutuhan medis seperti donor darah dan kehilangan darah dalam jumlah banyak karena
operasi, kecelakaan, syok, trauma dan organ pembentuk sel darah merah yang tidak berfungsi. Biasanya
untuk bisa melakukan transfusi adalah sesama anggota keluarga dan yang bergolongan darah sama. Namun,
tranfusi darah tidak sembarang dilakukan karena harus melalui prosedur cek golongan darah terlebih dahulu.
Apakah darah yang akan ditransfusikan cocok dengan pasien dan steril artinya tidak mengandung penyakit
atau virus menular.

2. Penting dalam tes DNA


DNA digunakan untuk mengetahui silsilah keluarga atau mengetahui status anak. Anak tersebut apakah
karena hasil hubungan resmi atau tidak. Melakukan tes DNA juga melalui beberapa tingkatan pengujian.
Pertama adalah meneliti kemiripan wajah orang tua dengan anak. Kedua melakukan tes golongan darah.
Ketiga yang lebih akurat dengan tes DNA.

Setiap golongan darah memiliki rumusan seperti ini:

A = Ia-Io

B = Ib-Io

B = Io-Io

AB = Ia-Ib

Kalau seseorang bergolongan darah A kawin dengan golongan darah O, maka kemungkinan anaknya adalah:
A atau O saja. Begitu juga kalau B kawin sama O. Kalau A kawin sama B, maka kemungkinan anaknya akan
bergolongan darah A, B, AB, atau O.

Kalau A kawin dengan AB, kemungkinannya adalah A, B, atau AB. Kalau B kawin dengan AB,
kemungkinannya juga sama: A, B, atau AB. Sedangkan kalau O dengan O, ya pasti O. Sedangkan kalau AB
kawin sama O, maka kemungkinan anaknya adalah A atau B. <sumber: wikimu.com>

3. Untuk menghindari penyakit jika terjadi perkawinan

Golongan darah perlu diketahui sebelum menjalani pernikahan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya penularan
penyakit melalui darah dan hubungan intim. Biasanya untuk menghindari kelainan hemolisis dan kelainan
genetik yang mengintai ibu dan bayi. Kelainan ini terjadi terutama pada ibu berdarah rhesus negatif sedangkan
suami berdarah rhesus positif. Masalah ini biasanya terjadi pada perkawinan antar bangsa.

Golongan darah tiap individu tidak sama. Perbedaan golongan darah dikelompokkan
kepada tipe A, B, AB, atau O. Status rhesus (Rh) darah pun bisa tergolong negatif atau
positif. Perbedaan-perbedaan tersebut perlu diperhatikan dalam penggunaan darah di
dunia medis.

Baik bagi Anda untuk mengetahui karakteristik tersebut, mengingat darah memiliki peranan
penting pada tubuh.
Golongan darah seseorang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen pada sel darah
merah dan plasma darah . Antigen berfungsi seperti tanda pengenalan sel tubuh Anda. Ini supaya
tubuh bisa membedakan sel tubuh sendiri dari sel yang berasal dari luar tubuh. Jika sel dengan
antigen berlawanan masuk ke dalam tubuh, maka sistem kekebalan tubuh akan mulai perlawanan
terhadap sel yang dianggap asing tersebut dan memproduksi antibodi.

Ada dua teknik yang kerap dipakai untuk mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem
ABO dan rhesus (Rh). Kedua sistem ini bisa sangat membantu jika Anda ingin melakukan
transfusi darah.

Melalui sistem ABO, Anda bisa mengetahui golongan darah Anda, apakah A, B, AB atau O.

Jika Anda memiliki golongan darah A, maka Anda memiliki antigen A pada sel darah
merah dan memproduksi antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B.
Jika Anda memiliki golongan darah B, maka Anda memiliki antigen B pada sel darah
merah dan memproduksi antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.
Jika Anda memiliki golongan darah AB, maka Anda memiliki antigen A dan B pada sel
darah merah. Ini juga berarti Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma darah.
Jika Anda memiliki golongan darah O, maka Anda tidak memiliki antigen A atau B pada
sel darah merah. Ini berarti darah bergolongan O bisa diberikan pada orang dengan
golongan darah apa pun (donor universal). Orang bergolongan darah O memproduksi
antibodi A dan B di plasma darah.
Pemilik golongan darah O bisa mendonorkan darahnya kepada siapa pun, tapi mereka tidak bisa
asal menerima darah. Mereka hanya bisa mendapatkan transfusi darah dari tipe O saja.
Sebaliknya, golongan darah AB tergolong penerima universal. Kalangan ini bisa mendapat
transfusi darah dari jenis A, B, AB, atau O. Namun kalangan ini hanya bisa mendonorkan
darahnya kepada mereka dengan darah jenis AB saja.

Faktor rhesus (Rh) adalah jenis antigen yang ada pada sel darah merah. Jika seseorang memiliki
faktor Rh, maka dia tergolong positif dan jika tidak, negatif.

Kalangan yang memiliki Rh negatif bisa mendonorkan darahnya kepada orang yang memiliki
status Rh negatif dan Rh positif. Pendonor dengan Rh positif hanya bisa memberikan darahnya
kepada orang dengan status Rh positif.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat tabel di bawah ini.

Tabel Kecocokan Sel Darah Merah Pendonor dan Penerima


Pendonor
Penerima
O O+ A A+ B B+ AB AB+
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
O Cocok
cocok cocok cocok cocok cocok cocok cocok
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
O+ Cocok Cocok
cocok cocok cocok cocok cocok cocok
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
A Cocok Cocok
cocok cocok cocok cocok cocok cocok
Tidak Tidak Tidak Tidak
A+ Cocok Cocok Cocok Cocok
cocok cocok cocok cocok
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
B Cocok Cocok
cocok cocok cocok cocok cocok cocok
Tidak Tidak Tidak Tidak
B+ Cocok Cocok Cocok Cocok
cocok cocok cocok cocok
Tidak Tidak Tidak Tidak
AB Cocok Cocok Cocok Cocok
cocok cocok cocok cocok
AB+ Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok Cocok
Selain mendonorkan sel darah merah, transfusi plasma darah juga kerap dilakukan.
Tabel Kecocokan Plasma Darah Pendonor
dan Penerima
Pendonor
Penerima
O A B AB
O Cocok Cocok Cocok Cocok
Tidak Tidak
A Cocok Cocok
cocok cocok
Tidak Tidak
B Cocok Cocok
cocok cocok
Tidak Tidak Tidak
AB Cocok
cocok cocok cocok
Dengan mengetahui karakteristik golongan darah, risiko Anda terkena komplikasi akan
berkurang. Meski jarang terjadi, ketidakcocokan ABO dan Rh pada saat transfusi darah bisa
menyebabkan reaksi serius yang bisa membahayakan nyawa. Mengetahui status Rh darah juga
penting bagi ibu hamil .

Pengaruh Golongan Darah Orang Tua kepada Anak

Golongan darah Anda dan pasangan akan menentukan golongan darah anak. Namun perlu
diingat bahwa golongan darah anak tidak selalu sama persis dengan ayah atau ibu. Ada beberapa
perpaduan golongan darah yang menghasilkan jenis berbeda.

Berikut ini golongan darah yang kemungkinan dimiliki oleh anak Anda.

Golongan darah O dan O. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O.
Golongan darah O dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau A.
Golongan darah O dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau B.
Golongan darah A dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau A.
Golongan darah A dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O, A, B, atau AB.
Golongan darah B dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah O atau B.
Golongan darah AB dan O. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah A atau B.
Golongan darah AB dan A. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
Golongan darah AB dan B. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah tersebut,
maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.
Golongan darah AB dan AB. Jika Anda dan pasangan memiliki golongan darah
tersebut, maka anak Anda akan memiliki golongan darah A, B, atau AB.

Mengetahui golongan darah juga dapat bermanfaat bagi orang lain, misalnya jika Anda berniat
melakukan donor darah untuk keperluan darurat anggota keluarga atau pasien di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai