Anda di halaman 1dari 30

Klasifikasi Obat

Veteriner dan
Penulisan
Resep
Definisi Obat Veteriner
 adalahzat tunggal ataupun kombinasi
yang diberikan untuk mengobati,
mencegah penyakit pada hewan atau
dapat diberikan dg tujuan untuk
mendiagnosisi, memulihkan, memperbaiki
atau memodifikasi fungsi fisiologis pada
hewan
Klasifikasi Obat Veteriner (UK)
 Obat Veteriner Bebas
 Obat Veteriner Yg Digunakan Hanya Oleh
Tenaga Kesehatan Veteriner
 Obat Veteriner Bebas Terbatas
 Obat Veteriner Khusus Resep
 Obat Veteriner Terkontrol
Obat Veteriner Bebas
 Dapat diperjual-belikan secara bebas
dan dapat digunakan oleh siapapun
untuk keperluan veteriner.
 Contoh dari gololongan ini : obat-obat
dengan indikasi ringan, Vitamin, Mineral
dan supplemen
Obat Veteriner Yg Digunakan
Hanya Oleh Tenaga medis
Veteriner
 Kelompok obat ini hanya boleh
digunakan oleh tenaga medis veteriner
langsung diberikan kepada hewan atas
pengawasan apoteker.
 Sangat sedikit jenis obat yang masuk
dalam kelompok ini
 Contoh : obat-obat baru yang masih
dalam penelitian lanjut.
Obat Veteriner Bebas Terbatas
 Obat ini hanya boleh dijual melalui
apotek obat veteriner, toko pertanian
dan peternakan yang teregistrasi di Royal
Pharmaceutical Society of Great Britain .
 Salah satu contoh obatnya : obat
antelmintik
Obat Veteriner Khusus Resep
 Kelompok obat ini hanya boleh diberikan
dengan adanya resep dokter hewan.
 Dokter hewan dapat menuliskan obat
manusia untuk digunakan pada hewan.
Obat Veteriner Terkontrol
 Kelompok obat ini dapat disalahgunakan
oleh manusia karena menyebabkan
kecanduan.
 Yang termasuk dalam kelompok ini
adalah golongan obat sedatif, psikotropik
dan narkotik
PENULISAN RESEP
 Untuk menghindari ambigu dalam resep,
penulisan harus terbaca sejelas mungkin.
 Contoh untuk penulisan dosis
• Penulisan 1 gram harus di tulis 1 g
• Penulisan < 1 gram di tulis dalam mg
• Penulisan yg mengharuskan ada “,” harus
disertai angka desimal di depannya ( 0,5 mL
bukan ,5 mL)
• Satuan mikrogram, nanogram dan unit tidak
boleh disingkat.
 Obat yang masuk dalam kelompok Obat Resep
tidak boleh diberikan lebih dari 6 bulan.
Lanjutan

 Penulisan nama obat dan cara penyiapan tidak


boleh disingkat
 Penulisan frekuensi dosis ditulis jelas tidak
menggunakan singkatan dan bahasa latin
 Tinta yang digunakan dapat memberikan warna
yang jelas dan tidak mudah terhapus.
 Resep obat veteriner harus mencakup
 Nama & alamat dokter hewan atau klinik
 Nama dan alamat pasien atau pemilik. (dalam
resep dituliskan nama hewan, spesies, dan
kalimat “Hanya untuk hewan”
 Tanggal terbit resep
 Nama obat dan kekuatan dosis
Dosis Obat
Veteriner
Pendahuluan
 Ketika suatu obat yang diresepkan belum
dilakukan evaluasi, Penentuan jenis dan dosis
obat pada hewan didasarkan pada :
1. Spesies & taksonomi
2. Luas permukaan tubuh
 Sebagai contoh, proses clearence aspirin
pada kucing lebih lambat dibandingkan
dengan hewan lain karena kucing
metupakan hewan karnivora.
 Kadar absorpsi, metabolisme dan eksresi obat
yang diberikan pada hewan dipengaruhi suhu
tubuh.
 Semakin tinggi suhu tubuh ADME ↑
 Semakin rendah suhu tubuh ADME ↓
 Tingkat metabolisme reptile 10 kali lebih rendah
dibandingkan dengan mamalia darat dengan
berat badan yang sama.
 Proses ADME juga dipengaruhi oleh luas
permukaan tubuh
Estimasi Regimen Dosis
 Dosisobat yang dibutuhkan untuk
menghasilkan puncak konsetrasi dalam
plasma tergantung dari luas permukaan
tubuh.
 Untuk menghitung frekuensi pemberian
obat dapat digunakan persamaan :
 F1 = Frekuensi obat hewan yang
dianjurkan untuk spesies yang telah
diketahui
 F2 = frekuensi obat hewan yang dicari
 W1 = Bobot hewan standar
 W2 = Bobot hewan sebenarnya
TUGAS DISKUSI
1. FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN
OBAT HEWAN BENTUK CAIR
2. FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN
OBAT HEWAN BENTUK SEMI PADAT
3. FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN
OBAT HEWAN BENTUK PADAT
4. OBAT HERBAL UNTUK VETERINER
5. REGISTRASI DAN PENGAWASAN SEDIAAN
VETERINER
POKOK BAHASAN BENTUK
SEDIAAN
 PENDAHULUAN
 TAHAPAN FORMULASI SEDIAAN OBAT VETERINER
 EVALUASI SEDIAAN
 DASAR PENENTUAN KEKUATAN ZAT AKTIF DALAM
SEDIAAN
 DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN BENTUK
SEDIAAN
 CARA PENGGUNAAN MASING-MASING SEDIAAN
 WAKTU PENGHENTIAN OBAT
 CONTOH MASING-MASING SEDIAAN
 DAFTAR PUSTAKA
POKOK BAHASAN REGULASI
 PENDAHULUAN
 LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERKAIT REGULASI
OBAT VETERINER
 ALUR PERMOHONAN REGISTRASI OBAT
VETERINER
 PENGGOLONGAN OBAT VETERINER
BERDASARKAN REGULASI
 TATA CARA PENULISAN NOMOR REGISTRASI
 DAFTAR PUSTAKA
PENULISAN MAKALAH
 HURUF CALIBRI, UKURAN 12
 MARGIN 4-3-3-3
 CATATAN KAKI PADA PERNYATAAN PERSYARATAN
(LITERATUR_HAL)
 DAFTAR PUSTAKA DILENGKAPI DENGAN HALAMAN BUKU.
 SUMBER HARUS BERASAL DARI BUKU, JURNAL ILMIAH, E-BOOK,
TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN SUMBER DARI BLOG ATAU
SUMBER YANG TIDAK JELAS ASAL-USULNYA.
 HALAMAN SAMPUL BERISI DAFTAR NAMA KELOMPOK DAN
MATERI
 LAMPIRAN BERISI DISTRIBUSI KERJA
MEDIA DISKUSI
 POWER POINT
 HURUF MENGGUNAKAN JENIS HURUF
YANG TIDAK BER EKOR
 UKURAN HURUF MIN 22
 ISI POWER POINT TIDAK DIPERKENANKAN
MENCANTUMKAN GAMBAR-GAMBAR
YANG TIDAK BERFAEDAH DAN TIDAK ADA
KAITANNYA DENGAN MATERI DISKUSI
PROSES DISKUSI
 POSISI DUDUK PESERTA DISKUSI MELINGKAR
 PENYAJI MATERI BERADA DI TENGAH ATAU
D UJUNG LINGKARAN
 SETIAP KELOMPOK WAJIB MEMBERIKAN
PERTANYAAN SEBAGAI BAHAN DISKUSI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai