Oleh:
Yudana Jatmika Putri S.KH
NIM. 160130100011032
I. Introduction
Portosystemic shunt (PSS) adalah hubungan abnormal antara sistem vaskular
portal dan sirkulasi sistemik. Darah dari organ abdominal yang seharusnya
menuju vena porta dan berakhir di hati berpindah jalur ke sirkulasi sistemik oleh
PSS. Akibatnya adalah sebagian racun, protein dan nutrisi yang diserap oleh usus
yang kemudian seharusnya menuju hati akan didorong masuk ke dalam sirkulasi
sistemik. Ada dua kategori conginetal shunts yaitu, ekstrahepatik (di luar hati)
dan intrahepatik (di dalam hati). Sementara kebanyakan PSS bersifat bawaan
(anjing atau kucing terlahir dengan shunt). Dalam kondisi tertentu, PSS dapat
diperoleh sekunder akibat dari kegagalan fungsi hati atau penyakit yang
berhubungan dengan fungsi hati seperti serosis hati.
Dalam kondisi normal, darah yang keluar dari usus, limpa, dan pankreas
memasuki vena portal, yang kemudian dibawa ke hati. Hati memetabolisme dan
mendetoksifikasi darah. Jika ada shunt, hati kekurangan faktor yang
meningkatkan perkembangan hati (faktor hepatotrofik), yang mengakibatkan
kegagalan hati mencapai ukuran normal (atrofi hati). Hasil yang umum dari atrofi
hati adalah insufisiensi hati, yang kemudian dapat terjadinya ensefalopati hati
(sindrom klinis dari fungsi sistem saraf pusat yang berubah karena kegagalan
fungsi hati). Breed seperti Havanese, Yorkshire Terriers, Miniature Schnauzers,
dan Maltese memiliki risiko lebih besar untuk penyakit ini. Pada anjing jenis
kecil, shunt ekstrahepatik lebih sering terjadi. Pada anjing jenis besar shunt
intrahepatik lebih sering terjadi. Mekanisme penurunan penyakit ini belum
diketahui sampai saat ini.
b. Serum Biochamestry
Kelainan yang paling sering diamati pada anjing dan Kucing dengan
CPSS adalah hipoglikemia, peningkatan ringan aktivitas enzim hati terutama
alanin aminotransferase (ALT) dan alkaline phosphatase (ALP),
hipoalbuminemia, hipoproteinemia dan penurunan nitrogen urea darah
(BUN) dan kreatinin serum. Penurunan serum glukosa (Hipoglikemia)
diduga karena penurunan fungsi hepar dalam penyimpanan glikogen hepar
sehingga terjadi ketidak cukupan glukoneogenesis. Hewan muda dengan
CPSS maka akan terdeteksi adanya peningkatan aktivitas serum ALP, hal ini
diduga karena adanya pelepasan ALP isoen- zyme oleh tulang karena hewan
masih dalam fase pertumbuhan. Hipoalbuminemia dan hipoproteinemia
terjadi karena hypoperfusi pada hepar sehingga sintesis albumin di hepar
berkurang, faktor lainnya seperti anoreksia dapat mempengaruhi
metabolisme protein dalam hepar.
Penurunan diduga karena penurunan kemampuan hepar untuk
mengubah amonia menjadi BUN dalam siklus urea. Penurunan serum
kreatinin diduga karena massa otot rendah. Kelainan biokimia lainnya, yang
dapat diamati pada pasien dengan CPSS yaitu hypokalemia dan
hiponatremia karena kehilangan isi gastrointestinal karena muntah atau
diarrhea, penggunaan diuretik, hypokolesterolemia, alkalosis respiratorik
atau metabolik.
c. Coagulation profile
Biopsi untuk pemeriksaan secara histopatologis sangat disarankan pada
kebanyakan pasien dengan CPSS, evaluasi profil koagulasi sangat
dipertimbangkan pada saat pra-operatif. Kenaikan nilai (prolonged)
Activated partial thromboplastin time (APTT) dan prothrombine time (PT)
pada umumnya ditemukan pada hewan dengan CPSS dikarenakan terjadi
penurunan faktor pembekuan darah. Namun, waktu koagulasi tidak sensitif
dalam mendeteksi menurunnya fungsi hepar yang menyebabkan kurangnya
produksi factor pembekuan. Nilai APTT dan PT akan naik (prolonged)
apabila salah kadar factor pembekuan dalam plasma (normal plasma ctivity)
menurun hingga kurang dari 30%. Kenaikan nilai (prolonged) APTT tidak
ada kecenderungan adanya perdarahan dalam kasus CPSS.
d. Urinalysis
Isostenuria dan Hypostenuria adalah hal yang biasanya terdeteksi pada
kasus CPSS, terutama apabila pasien mengalami polydpsia atau polyiria.
40% sampai 75% anjing dan 13 sampai 42% kucing didapati adanya
kristaluria amonium (bi) urat. Hematuria, pyuria dan proteinuria biasanya
akan muncul pada hewan dengan CPSS, hal ini bias dikaitkan dengan
adanya infeksi sekunder saluran kemih terhadap kristal amonium (bi)urat
(uroliths).
Gambar 3. Kristal Amoniumurate pada urinalisis anjing dengan CPSS
V. Kesimpulan
CPSS merupakan penyakit konginetal yang jarang kejadiannya pada kucing
dan anjing tanpa ada tanda klinis khusus. Profil darah lengkap, kimia darah, profil
koagulasi, tes fungsi hati, dan urinalisis harus dilakukan untuk meneguhkan
diagnosis CPSS.
VENAPORTAHEPATICA
Vena porta hepatica adalah cabang utama dari sistem vena porta. Vena porta
ini terbentu didepan in!erior vena cava dan terleta di posterior dari leher
pan reas "de at dengan vertebralumbal I# $ang merupa an gabungan antara
superior mesenteric vein dan splenic vein. In!eriormesenteric vein nantin$a i ut
bergabung dengan superior mesenteric vein dan %uga splenic veinmembentu
vena porta hepatica.Pan%ang vena porta hepatica urang lebih &'( cm. saat vena
porta hepatica mende ati portahepatis) vena porta hepatica a an terbagi
men%adi cabang anan dan iri. Vena porta hepaticamendapat darah dari sistem
alimentar$ di abdomen termasu gall bladder) pancreas) spleen)
danmemba*an$a e hati. Aliran darah $ang terus menerus ter%adi dari vena
spleen e vena portahepatica) memba*a produ penguraian eritrosit dari spleen
menu%u sebagian besar e hatisebelah iri. +arah dari superior mesenteric vein
a$a a an nutrisi dari intestine) bisa disalur ansebagian besar e hati sebelah
anan. Pada hati cabang vena porta hepatica di distribusi anmenurut pola
segmental dan bera hir sampai di apiler) sinus venosus dari hati.Vena porta
hepatica beranastomosis secara sistemi ) dimana sistem vena porta
berhubungandengan sistem vena sistemi $ang terbentu bai dalam
submu osa esophagus in!erior) di dalamsubmu osa anal canal) di dalam region
para umbilical) dan pada posterior viscera se underretroperitoneal. ,aat sir ulasi
vena porta menu%u hati mengalami obstru si oleh pen$a it hatiatau te anan
!isi dari tumor) darah dari %alur alimentar$ masih dapat mencapai %antung
sebelah anan melalui in!erior vena cava dengan %alur olateral. -alur
alternative ini bisa dilalui a ibatvena porta hepatica dan %uga anastomosis n$a
tida memili i atup ma a dari itu darah dapatmengalir secara terbali e
in!erior vena cava. Namun) volume darah $ang dipa sa menu%u %alur olateral
dapat men%adi berlebihan men$ebab an varises %i a obstru si tida
segeradioperasi.
sistem Retikuloendotelial
Pengertian
Sistem retikuloendotelial adalah jaringan pengikat retikular yang tersebar luas
menyelubungi sinusoid-sinusoid darah di hati, sumsum tulang dan juga
menyelubungi saluran-saluran limfe di jaringanlimfatik. Sistem
retikuloendotelialini mengandung 3 sel:
1. Sel-sel retikuloendotelial yang melapisi sinusoid darah di hati, limpa, sum-
sumtulang, kelenjar limfe, termasuk sel-sel kupffer di hati dan sel-sel serupa
diparu-paru dan sumsum tulang.
2. Makrofag adalah sel-sel terbanyak yang menempati jaringan pengikat
andisebuthistiosit atau restingwandering cells atau clasmatocytes.
3. Mikroglia yang menyokong pusat susunan saraf Sel-sel retikuloendotelialdapat
melepaskan diri darikerangkanya danmengembara, pengembaraan ini tidak
menggunakan darah.
Organ sistem retikuloendotelial pada manusia meliputi :
1. Kelenjar limfe: mengandung sel-sel retikuloendotelial dan sel-sel plasma,
berfungsi memfiltrasi cairan ekstra-sel dan membuat antibodi.
2. Limpa: mengandung sel-sel retikuloendotelial, limfosit dan sel-sel plasma,
fungsinya adalah memfiltrasi darahdan membuat antibody.
3. Hati: mengandung sel-sel retikuloendotelial dan hepatosit, fungsinya adalah
memfiltrasi darah.
4. Sumsum tulang: mengandung sel-sel retikuloendotelial, sel-sel awal darah dan
sel-sel lemak, fungsinya adalahpembentukan sel-sel darah.
Fungsi sistem ini adalah :
1.Menghancurkan sel-sel darah yang telah tua, membuat dan melepaskan bilirubin
ke sirkulasi.
2.Memakan bakteria, melipatgandakan diri kalau ada infeksi, jadi bertanggung
jawab dalam mempertahankanbadan melawan infeksi
3.Memakan dan memproses antigen dan merangsang sel-sel plasma untuk
membuat antibody.
Target sel
Sel target adalah eritrosit hipokromik tampak seperti target karena mereka
stain.Darkly di bagian perifer dan sentral. Dijumpai pada Talasemia, Penyakit hati
kronik, Hb-pati dan Pasca splenektomi.