Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 7

MIKROBIOLOGI

DRANCUNCULUS
1 Definisi

2 Morfologi

3 Siklus Hidup

Contents 4 Patologi dan Proses Infeksi

5 Tanda dan Gejala

6 Pengobatan Penanganan

2
Dracunculiasis

Definisi

Dracunculiasis atau Dracontiasis adalah infeksi yang


disebabkan oleh cacing Dracunculus medinensis, nema
toda jaringan yang sangat panjang. Nama ilmiah yang p
ertama sekali diberikan pada cacing ini adalah Gordius
medinensis Linnaeus, padatahun 1758. Nama umumny
a adalah Dracunculus yang berarti ular kecil. Disebut pu
la Serpent worm atau Dragon worm oleh karena bentu
knya seperti ular naga. Sebagian lagi menyebutnya Med
ina worm atau Guinea worm oleh karena daerah tempa
t penyebarannya.
3
Dracunculiasis
Morfologi

Cacing ini berbentuk silindris dan memanjang seperti benang. Permukaan tubuh berwarna putih susu
dengan kutikula yang halus. Ujung anterior berbentuk bulat tumpul sedangkan ujung posterior meleng
kung membentuk kait. Memiliki mulut yang kecil dan ujung anteriornya dikelilingi paling sedikit 10 papi
la.
Cacing betina dewasa, termasuk nematoda terpanjang, memiliki ukuran panjang mencapai 120 cm dan
lebarhanya 1-2 mm. Bersifat viviparous dan memiliki dua pasang organ genital. Dalam proses pematan
gannya, banyak organ yang menjadi atropi dan akhirnya tubuh dipenuhi oleh uterus yang membesar d
an tebal. Vulva terletak dekat kepala dan tidak kelihatan oleh karena desakan uterus. Uterus diperkirak
an berisi 1-3 juta larva stadium pertama.
Cacing jantan memiliki panjang 12-40 mm dan lebar 0,4 mm, jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan
betinanya. Pada ujung posteriornya terdapat 10 papila yang tersusun bilateral padasisi ventral dan dua
buah spikula dengan ukuran yang hampir sama.Cacing ini diperkirakan dapat hidup pada hospes termi
nalnya kurang dari 6 bulan. 4
 
Dracunculiasis Seekor cacing betina gravid dapat mengeluarkan larva sta
dium pertama sampai 3 juta ekor. Larva tersebut dapat berta
Siklus Hidup han hidup 1-2 minggu, dan akan mati bila tidak dimakan oleh
Cyclops (Siahaan,2004).
Larva yang dimakan oleh Cyclops masuk kedalam saluran
pencernaan dan mengalami dua kali perubahan sampai menj
adi bentuk infektif. Proses perubahan ini memerlukan waktu s
ekitar 14 hari, pada suhu26oC dan larva tidak akan menjadi inf
ektif jika tidak mengalami metamorfosis. Dalam kondisi norm
al Cyclops dapat bertahan hidup sampai 3 bulan dan mampu
memakan 15-20 larva. Bila Cyclops tidak dimakan oleh hospes
terminal, dengan sendirinya Cyclops dan larva didalamnya ak
an mati(Siahaan,2004).
Siklus hidup Dracunculus medinensis akan berlanjut bila m
anusia atau hospes terminal lain termakan Cyclops yang men
gandung larva stadium tiga. Larva akan keluar dari Cyclops de
ngan bantuan cairan lambung penderita.Selanjutnya larva aka
n menembus mukosa usus penderita dan bermigrasi melalui
dinding saluran pencernaan menuju jaringan ikat longgar, bia
sanya jaringan retroperitoneal. Disanalah larva stadium tiga t
ersebut berkembang menjadi cacing dewasa, jantan dan betin
a.Waktu yang diperlukan untuk proses tersebut sekitar 8-12 b
ulan. Kopulasi cacing jantan dan betina juga terjadi dijaringan
ikat longgar, bukan disaluran cerna (Siahaan,2004).
5
Patologi dan Proses Infeksi

Cacing Dracunculus medinensis dapat Larva yang keluar dari cacing betina masuk kedalam air da
menyebabkan Drancuculiasis yaitu n ditelan oleh Crustaceacopepod (Cyclopsspp.). Dalam waktu 2
suatu Infeksi yang menyerang subkutis minggu larva berkembang menjadi stadium infektif, kemudia
n manusia menelan Copepod, sehingga Copepod dengan larva
dan jaringan bagian dalam. Sehingga akan tertelan dan masuk ketubuh manusia. Kemudian larva te
kulit tampak seperti lecet/lapuh, rsebut dilepas dalam lambung, masuk dinding usus 12 jari, mi
biasanya pada tungkai bawah grasi ke dalam viscera dan berkembang menjadi dewasa. Caci
ng betina setelah kawin menjadi cacing dewasa kemudian mig
(khususnya kaki). Cacing betina pada rasi kejaringan bawah kulit (paling banyak pada betis atas). Be
masa gravida panjangnya 60-100 cm tina yang bereproduksi akan menimbulkan bercak merah yan
dan siap mengeluarkan larva. Didaerah g terasa sangat panas lalu menimbulkan luka terbuka pada a
nggota badan tersebut. Pada saat bagian tubuh yang terluka i
sekitar kulit yang terinfeksi cacing tu direndam air (untuk mengurangi rasa panas yang ditimbulk
tersebut terasa seperti terbakar an) cacing betina dewasa akan keluar (dapat dilihat dengan m
(panas), gatal dan disertai demam, ata) dari luka tersebut dan melepaskan larva muda kemudian
larva muda mencari Cyclops dan siklus kembali terulang.
mual, muntah, diare, sesak napas,
gatal seluruh tubuh. (Chin,2000) Luka terbuka yang diakibatkan oleh penetrasi cacing ini m
emiliki potansi yang besar terkena infeksi bakteri sekunder (b
akteri tetanus, bakteri pemakan daging dsb) apabila tidak dio
bati secara tepat.(Chin,2000)

6
Dracunculiasis
Tanda dan Gejala

Tanda atau gejala yang timbul pada penderita Dracunculiasis adalah ketika cacin
g tersebut menembus kulit. Sebuah lepuhan terbentuk pada bukaan. Daerah di sek
itar lepuhan gatal, terbakar,dan meradang-bengkak, merah, dan menyakitkan.Mate
rial yang dilepaskan cacing tersebut bisa menyebabkan reaksi alergi, yang bisa men
gakibatkan kesulitan bernafas, muntah, dan ruam yang gatal. Gejala-gejala reda da
n lepuhan tersebut sembuh setelah cacing dewasa meninggalkan tubuh. Pada sekit
ar 50% orang, infeksi bakteri terjadi di sekitar bukattan karena cacing tersebut. Kad
angkala persendian dan tendon di sekitar lepuhan rusak.

7
Dracunculiasis
Cara Pemberantasan

Menyediakan air yang aman untuk diminum dengan melakukan pe


nyaringan terhadap air dan memberikan penyuluhan kesehatan te
rhadap penduduk yang berisiko, sehingga dapat bebas dari penyak
it tersebut. Fokus penyakit tersebut yang sebelumnya berada di Ti
mur Tengah dan anak benua India telah berhasil di eliminasi.

8
Dracunculiasis
Cara Pencegahan

Memberikan penyuluhan kesehatan :


1. Bahwa Guinea worm (infeksi cacing Guinea) ditularkan melalui air minum yang tidak dimasak atau dimasak t
idak sempurna.
2. Penduduk desa yang mempunyai luka dikulit tidak boleh masuk kedaerah yang ada sumber air minumnya.
3. Air minum harus sudah dilakukan penyaringan dengan kain (kain kasa yang terbuat dari nilon dengan ukura
n lubang 100µm
4. Sumur hendaknya dibuat dinding pada bibirnya untuk menghindari pencemaran.
5. Melindungi tempat-tempat penampungan air hujan agar tidak tercema.
6. Pengawasan terhadap populasi copepods dalam sumber-sumber air menggunakan insektisida temefos (aba
te) dan hasilnya efektif serta aman terhadap lingkungan.
7. Berikan imunisasi kepada penduduk yang mempunyai risiko tinggi dengan tetanus toxoid.
9
Dracunculiasis
Cara Pengobatan

Biasanya cacing ini akan diangkat dalam waktu beberapa hari atau
minggu dengan menggunakan tongkat kecil. Cacing juga dapat dia
ngkat melalui pembedahan namun cara ini belum tersedia diberba
gai daerah. (Medicastore,2012) Orang yang juga mengalami infeksi
bakteri kadangkala diberikan metronidazole untuk mengurangi per
adangan.

10
Chin j, 2000. manual pemberantasan penyakit menular edisi 17. ber
keley: american public health association
Siahaan, lambok. 2004. DRACUNCULIASIS: Suatu Infeksi Nematoda
Jaringan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle
/123456789/3547/ parasitologilambok.pdf.txt;jsessionid=1F20322C4863
B4 D0C9A5BFC1C7B645C4?sequence=3 (diakses 5 mei 2017)
Siahaan,Lambok.2004. Dracunuliasis: Suatu Infeksi Nematoda Jaring

References an. Tidak Diterbitkan. Skripsi. Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran U


niversitas Sumatera Utara. Dapat diakses
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/3547/ parasitol
di

ogi-l ambok.pdf.txt;jsessionid=14933C6EEE24CEA39FBF0C4552C5E901?
sequence=3.Diakses pada tanggal 5 Mei 2017 .
Medicastore.com.2012.Drancunculiasis.
Http://medicastore. com/penyakit/ 3278/Dracunculiasis.html. [diakses t
anggal 07 Mei 2017]
Terapi Sehat alternatif dan medis.Dracunculiasis:Infeksi karena Cacin
g Gelang.
Http://www.terapisehat.com/2010/09/dracunculiasis-infeksi-karena-caci
ng.html[diakses
tanggal 07 Mei 2017]
Dr.Inyoman kandun. 2000. Manual Pemberantasan penyakit menular.
nyomankandun. tripod.com [diakses tanggal 07 Mei 2017]

11
video
video
Thank You
MIKROBIOLOGI

DRANCUNCULUS

Anda mungkin juga menyukai