Anda di halaman 1dari 3

Apa Sel CD4 Itu?

Sel CD4 adalah jenis sel darah putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang penting
dari sistem kekebalan tubuh kita. Sel CD4 kadang kala disebut sebagai sel-T. Ada dua macam
sel-T. Sel T-4, yang juga disebut CD4 dan kadang kala sel CD4+, adalah sel ‘pembantu’. Sel
T-8 (CD8) adalah sel ‘penekan’, yang mengakhiri tanggapan kekebalan. Sel CD8 juga
disebut sebagai sel ‘pembunuh’, karena sel tersebut membunuh sel kanker atau sel yang
terinfeksi virus.

Sel CD4 dapat dibedakan dari sel CD8 berdasarkan protein tertentu yang ada di permukaan
sel. Sel CD4 adalah sel-T yang mempunyai protein CD4 pada permukaannya. Protein itu
bekerja sebagai ‘reseptor’ untuk HIV. HIV mengikat pada reseptor CD4 itu seperti kunci
dengan gembok.

Mengapa Sel CD4 Penting Sehubungan dengan HIV?


HIV umumnya menulari sel CD4. Kode genetik HIV menjadi bagian dari sel itu. Waktu sel
CD4 menggandakan diri (bereplikasi) untuk melawan infeksi apa pun, sel tersebut juga
membuat tiruan HIV.

Setelah kita terinfeksi HIV dan belum mulai terapi antiretroviral (ART), jumlah sel CD4 kita
semakin menurun. Ini tanda bahwa sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak. Semakin
rendah jumlah CD4, semakin mungkin kita akan jatuh sakit.

Ada jutaan keluarga sel CD4. Setiap keluarga dirancang khusus untuk melawan kuman
tertentu. Waktu HIV mengurangi jumlah sel CD4, beberapa keluarga dapat diberantas. Kalau
itu terjadi, kita kehilangan kemampuan untuk melawan kuman yang seharusnya dihadapi oleh
keluarga tersebut. Jika ini terjadi, kita mungkin mengalami infeksi oportunistik – lihat
Lembaran Informasi (LI) 500.

Apa Tes CD4 Itu?


Contoh kecil darah kita diambil. Darah ini dites untuk menghitung beberapa tipe sel. Jumlah
sel CD4 tidak langsung diukur. Malahan, laboratorium membuat hitungan berdasarkan
jumlah sel darah putih, dan proporsi sel tersebut yang CD4. Oleh karena itu, jumlah CD4
yang dilaporkan oleh tes CD4 tidak persis.

Karena jumlah CD4 penting untuk menunjukkan kekuatan sistem kekebalan tubuh, diusulkan
kita melakukan tes CD4 setiap 3-6 bulan. Namun setelah kita mulai ART dan jumlah CD4
kita sudah kembali normal, tes CD4 dapat dilakukan setiap 9-12 bulan.

Faktor Apa yang Berpengaruh pada Jumlah CD4?


Hasil tes dapat berubah-ubah, tergantung pada jam berapa contoh darah diambil, kelelahan,
dan stres. Sebaiknya contoh darah kita diambil pada jam yang sama setiap kali dites CD4,
dan juga selalu memakai laboratorium yang sama.
Infeksi lain dapat sangat berpengaruh pada jumlah CD4. Jika tubuh kita menyerang infeksi,
jumlah sel darah putih (limfosit) naik. Jumlah CD4 juga naik. Vaksinasi dapat berdampak
serupa. Kalau akan melakukan tes CD4, sebaiknya kita menunggu dua minggu setelah pulih
dari infeksi atau setelah vaksinasi.

Bagaimana Hasil Tes CD4 Dilaporkan?


Hasil tes CD4 biasanya dilaporkan sebagai jumlah sel CD4 yang ada dalam satu milimeter
kubik darah (biasanya ditulis mm3). Jumlah CD4 yang normal biasanya berkisar antara 500
dan 1.600.

Karena jumlah CD4 begitu berubah-ubah, kadang lebih cocok kita lihat persentase sel CD4.
Jika hasil tes melaporkan CD4% = 34%, ini berarti 34% limfosit kita adalah sel CD4.
Persentase ini lebih stabil dibandingkan jumlah sel CD4 mutlak. Angka normal berkisar
antara 30-60%. Setiap laboratorium mempunyai kisaran yang berbeda. Belum ada pedoman
untuk keputusan pengobatan berdasarkan CD4%, kecuali untuk anak berusia di bawah lima
tahun.

Jumlah CD4 mutlak di bawah 200 menunjukkan kerusakan yang berat pada sistem kekebalan
tubuh. Walau CD4% mungkin lebih baik meramalkan perkembangan penyakit HIV
dibandingkan CD4 mutlak, jumlah CD4 mutlak tetap dipakai untuk menentukan kapan ART
sebaiknya dimulai.

Kadang kita juga diusulkan untuk melakukan tes CD8. Namun sama sekali tidak jelas
bagaimana hasil tes CD8 dapat ditafsirkan. Oleh karena itu, tidak ada manfaat mengeluarkan
biaya untuk tes CD8.

CARA KERJA

Metode : flow cytometri

Prinsip: blood sample is inserted into the CD4 reagent (cartridge), open the CD4 reagent cover and
enter into the analyzer, then the sample of blood dissolves in the reagent. This sample interacts
with CD3 and CD4 and is given a different fluorescence dye, the results of the examination will come
out in the form of numbers.

Alat : - mikroppet 5-50 ul

- spuit

- kapas alkohol

- tornquet

- edta tube

- CD4 Alere Pima


Langkah :

1. nyalakan alat CD4 Alere Pima, kemudian lakukan Flebotomi :

a. siapkan spuit, kapas alkohol dan tourniquet

b. pasang tourniquet 2 jengkal dari lipatan tangan

c. lakukan swab pada daerah yang ingin di lakukan flebotomi dengan kapas alkohol 70% dengan
gerakan memutar

d. kencangkan taourniquet, dan minta pasien kepalkan tangannya

e. lalu tusuk vena yang sudah di swab, lalu longgarkan tourniquet.

f. setelah selesai, darah dimasukan ke tabung edta dan di homogenkan.

2. siapkan mikropipet ukuran 25 ul, dan pipet darah yang tadi sudah di ambil.

3. masukan darah ke tengah sampel detector dan lihat di tengah detector (apakah darah sudah
masuk ke detectornya)

4. lepas sample collector yang berwarna bening.

5. tutup cup merah sampai tidak ada celah

6. masukan ke dalam alat Alere Pima

7. tunggu beberapa saat sampai hasilnya keluar.

HASIL LABORATORIUM

Cd4 yang normal berapa?


Normal: Sel CD4+ pada orang yang tidak terinfeksi HIV biasanya berkisar dari 600 sampai
1.500 sel per mikroliter (MCL). Abnormal: Sel CD4+ lebih besar dari 350 tapi kurang dari
500 sel/MCL menunjukkan sistem kekebalan tubuh mulai melemah.

DAFTAR PUSTAKA

http://spiritia.or.id/artikel/detail/12

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=hasil+pemeriksaan+cd4

https://prezi.com/z_7ocb2hfcye/pemeriksaan-cd4-pada-pasien-hiv-dengan-menggunakan-alat-bd-f/

Anda mungkin juga menyukai