Anda di halaman 1dari 13

RAHASIA

KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Danpusdikkes


PUSAT PENDIDIKAN KESEHATAN Nomor Kep / 51 / X / 2016
Tanggal 31 Oktober 2016

ADMINISTRASI BEKAL KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum

a. Pembekalan kesehatan sangat erat hubungannya dengan penyelenggaraan


dukungan kesehatan maupun pelayanan kesehatan, untuk itu unsur pembekalan
merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam keberhasilan pembinaan
kesehatan.

b. Seluruh aspek yang berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan data


teknis medis harus diketahui dan dipahami dengan jelas oleh seluruh Satuan atau
Instansi yang berada di jajaran Kesehatan TNI AD agar didapat keseragaman dan
ketetapan dalam pelaksanaannya. Material kesehatan merupakan salah satu
sarana untuk berhasilnya penyelenggaraan jasa kesehatan di lingkungan TNI AD
mengingat bekal kesehatan yang dipergunakan untuk pelayanan dan dukungan
kesehatan terdiri atas bermacam-macam material kesehatan.

c. Rangkaian pelaksanaan kegiatan administrasi bekal kesehatan merupakan


bagian siklus material yang berawal dari tahap penerimaan, pencatatan,
permintaan, penyerahan, pertanggung jawaban dan pengembalian material yang
tertuang dalam beberapa bentuk, kartu-kartu dan daftar-daftar, sehingga
pengurusan administrasi berjalan dengan tertib dan kesiapan material kesehatan
lebih optimal serta mempermudah pimpinan untuk melaksanakan pembinaan
material kesehatan.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan salah satu
bahan ajaran bagi pendidikan Diktukpa Sus Tahap II Kecabangan Kesehatan.

b. Tujuan. Agar Perwira Siswa Diktukpa Sus Tahap II Kecabangan


Kesehatan mengerti tentang tata cara administrasi material kesehatan sebagai
bekal dalam pelaksanaan tugas di satuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Pendahuluan.
b. Administrasi Penerimaan Material dan Penyimpanan Material.
c. Administrasi Pendistribusian dan Penghapusan.
d. Laporan Material Kesehatan.
e. Evaluasi.
f. Penutup.

RAHASIA
2

4. Pengertian.

a. Material Kesehatan. Adalah bagian dari kekayaan negara yang terdiri


dari bekal kesehatan, alat kesehatan dan pendukung kesehatan guna mendukung
pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan bagi prajurit, PNS dan keluarga
dilingkungan TNI AD.

b. Pembendaraan Material Kesehatan. Adalah aturan tentang tata


laksana, pengurusan material kesehatan yang mencakup kegiatan pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengawasan dan pengendalian.
c. Ordonatur Material Kesehatan. Adalah seseorang yang karena
jabatannya diberi tugas pengurusan umum material kesehatan dengan
mendapatkan wewenang untuk menetapkan memberi kuasa serta memerintahkan
tindakan yang dapat mengakibatkan penerimaan, penyimpanan, pendistribusian
dan pertanggung jawaban dalam pemakaian serta penghapusan.

d. Ordonatur Material Kesehatan Pembantu. Adalah seseorang yang


karena jabatannya mendapat pelimpahan, kewenangan, keordonaturan dari Kasad
yang diberi tugas pengurus umum materia kesehatan.

e. Bendaharawan Material Kesehatan. Adalah seseorang yang karena


jabatannya diangkat dan diberhentikan oleh Ordonatur Material Kesehatan dan
mempertanggungjawabkan tugas pengurusannya berdasarkan undang-undang
perbendaharaan membuat, mengirimkan perhitungan dan pertanggungjawaban
serta melaporkan pelaksanaannya kepada Ordonatur Material Kesehatan atau
instalasi yang ditunjuk.

f. Komisi Pemeriksaan Material Kesehatan. Adalah orang-orang yang


diangkat oleh Ordonatur Material Kesehatan untuk keperluan pemeriksaan dan
pengujian material kesehatan yang diterima, dikirimkan, dihapuskan dan untuk
melaksanakan pencatatan dan pencocokan persediaan material kesehatan di
gudang.

BAB II
ADMINISTRASI PENERIMAAN MATERIAL DAN PENYIMPANAN MATERIAL

5. Umum. Administrasi Material Kesehatan dilaksanakan oleh Ordonatur


Material Kesehatan, bendaharawan Material Kesehatan, Komisi Penerimaam Material
Kesehatan dengan dibantu para pelaksana/petugas material kesehatan. Agar
pelakasanaan dapat berjalan cepat, tepat, benar, lengkap dan seragam maka harus
memenuhi ketentuan administrasi dengan penggunaan buku-buku dan kartu-kartu yang
telah ditetapkan.

6. Administrasi Penerimaan Material Kesehatan Hasil Pembelian.


a. Material kesehatan hasil pembelian dilaksanakan dengan mempergunakan
APBN atau anggaran lainnya, dimana proses penerimaan berkaitan dengan
penyelesaian pembayaran.
3

b. Pembelian dapat dilaksanakan melalui kontrak pembelian atau surat


pesanan sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Proses penerimaan dibagi dalam 4 tahapan sebagai berikut :

1) Tahap persiapan.
a) Bendaharawan/ Kepala Gudangang akan menerima dokumen
material berupa kontrak pembelian atau surat pesanan dari Ordonatur
sebagai persiapan penerimaan.
b) Dalam dokumen tersebut akan tercantum antara lain :

(1) Rekanan yang mengirim material.


(2) Cara penyerahan apakah sekaligus atau bertahap.
(3) Jumlah material yang akan diterima.
(4) Spesifikasi material yang akan diterima.
(5) Harga satuan dan jumlah harga material.
(6) Batas waktu penyerahan.

c) Setelah menerima dokumen tersebut maka


Bendaharawan/Kepala Gudangang mempersiapkan tempat
penampungan secukupnya sehingga apabila rekanan mengirimkan
barang tidak mengalami kesulitan.

2) Tahap pelaksanaan penerimaan.

a) Rekanan mengirimkan barang ke gudang dan di terima di


gudang Transito In sebelum material diperiksa oleh tim komisi.
b) Dokumen yang harus dibawa oleh rekanan pada waktu
mengirimkan barang adalah :
(1) Kontrak atau Surat Pemesanan.
(2) Surat Pengantar Barang yang mencantumkan barang
berupa jumlah Koli dan “Delivery Order” (DO).
(3) Kelengkapan dokumen material yang dikirim mengenai
spesifikasinya seperti :

(a) Sertifikat analisa untuk obat/bahan baku obat.


(b) Buku petunjuk pemakaian/data untuk alat-alat
kesehatan yang perlu diuji coba.

3) Tahap pemeriksaan.

a) Pemeriksaan dilaksanakan oleh Bendaharawan/Kepala


Gudangang bersama Komisi Penerimaan di tempat penerimaan
dengan disaksikan rekanan pengiriman matkes.
b) Pemeriksaan ditujukan untuk memeriksa material kesehatan
sesuai kontrak/surat pesanan dengan kenyataan jumlah dan fisik
barang yang diterima.
c) Untuk pemeriksaan barang yang diterima hanya yang baik dan
sesuai dengan spesifikasi kontrak/surat pesanan, sedangkan yang
tidak cocok dikembalikan kepada rekanan untuk diganti (surat
risalah).
4

d) Apabila ketentuan penyerahan “sekaligus” dan terdapat


material kesehatan yang tidak baik, maka Berita Acara tidak dapat
dibuat, harus menunggu barang lengkap, sedangkan apabila
ketentuan penyerahan “bertahap” maka Berita Acara dapat dibuat
untuk material kesehatan yang diterima saja.

4) Tahap penyelesaian .

a) Setelah diputuskan oleh Bendaharawan dan Komisi tentang


material kesehatan yang dapat diterima, maka untuk selanjutnya
dibuat Berita Acara penerimaan dengan mempergunakan bentuk VIII.
b) Dalam pembuatan Berita Acara tersebut tidak boleh ada
kesalahan mengetik dan tidak boleh ada koreksi (misalnya
menggunakan “Tip Ex”) atau dihapus.
c) Administrasi lampiran pada Berita Acara Komisi adalah
sebagai berikut :

(1) Dibuat Berita Acara Penerimaan bentuk VIII dengan


jumlah rangkap sesuai kebutuhan.
(2) Dibuat Kartu Penerimaan Harian (KPH) sebagai
penerimaan secara koli pada saat rekanan mengirimkan
barang.
(3) Surat Pengantar (DO) dari rekanan ditandatangani
penerimaannya oleh Kepala Gudangang Transito/Expedisi.

d) Berita Acara Penerimaan dikirimkan kepada Ordonatur untuk


dilegalisir yang sekaligus merupakan persetujuan pembayaran
kepada rekanan.
e) Barang yang telah diterima di gudang Transito In setelah
perintah penerimaan material dari Ordonatur ke Bendaharawan
selanjutnya dikirim ke gudang penyimpanan/komite.

7. Penerimaan dari Instansi/Dinas.

a. Material kesehatan hasil produksi sendiri dan penerimaan distribusi dari


instansi/dinas lainnya, baik instansi/dinas tingkat atasan, setingkat maupun
bawahan mendapat perlakuan yang sama dalam proses penerimaannya.
b. Proses penerimaan dari instansi/dinas dibagi dalam 4 tahap ialah sebagai
berikut :

1) Tahap persiapan.

a) Sebelum penerimaan material, Bendaharawan/Ka.Gudang


akan menerima dokumen material dari pengiriman barang berupa :

(1) Perintah Pengeluaran Material (PPM).


(2) Bukti Pengiriman (BP).
(3) Atau surat-surat lainnya yang menyebutkan pengiriman
barang tersebut.
5

b) Setelah dokumen tersebut diterima, selanjutnya dipersiapkan


seperlunya tempat penerimaan/penampungan di Gudang Transito In.
c) Pada dokumen material akan disebutkan material apa yang
akan diterima beserta jumlahnya.

2) Tahap penerimaan.

a) Setelah material kesehatan diterima, ditempatkan di Gudang


Transito In sebagai penampungan sebelum material diperiksa.
b) Kecuali apabila pada waktu penerimaan terdapat koli yang
rusak/terbongkar, maka koli tersebut langsung diperiksa oleh
Bendaharawan/ Kepala Gudang bersama petugas yang mengirimkan
barang tentang keadaan isi dari koli tersebut.
c) Pada penerimaan tersebut Kepala Gudangang/Bendaharawan
menandatangani Surat Kiriman Barang yang dibawa oleh pengirim.

3) Tahap pemeriksan.

a) Bersama-sama dengan Komisi Penerimaan yang dibentuk


Ordonatur, Bendaharawan/Kepala Gudangang memeriksa material
kesehatan di tempat penerimaan tersebut.
b) Dokumen yang diterima digunakan sebagai dasar
pemeriksaan material kesehatan, diteliti tentang :

(1) Surat Kiriman Barang (SKB) jumlah koli.


(2) Surat Pengepakan
(3) Kode yang terdapat pada koli.

c) Pelaksanaan pemeriksaan sebagai berikut :

(1) Nomor koli yang dibuka disesuaikan dengan nomor


pada Bukti Pengeluaran (BP) dari pengirim untuk
memudahkan mengetahui isi koli.
(2) Koli dibongkar dari bagian atas/tutupnya.
(3) Isi koli dihitung dan dicocokkan dengan surat pak yang
terdapat di dalam koli, kemudian dicocokkan dengan yang
tercatat pada BP.
(4) Apabila terdapat kekurangan maka berat koli ditimbang
ulang bersama semua isi koli, apakah sesuai dengan data
pada BP.
(5) Semua data diperlukan untuk membuat Berita Acara
penerimaan.
(6) Setelah selesai pemeriksaan, disimpulkan oleh
Bendaharawan/Ka.Gudang bersama komisi tentang isi
keseluruhan koli tersebut.
(7) Semua material yang dalam keadaan baik dipindahkan
ke gudang penyimpanan, sedang yang rusak dipisahkan dan
segera dilaporkan ke pengirim dengan memakai Berita Acara
kerusakan.
6

4) Tahap penyelesaian.
a) Berita Acara Penerimaan dibuat dengan bentuk yang
disesuaikan dengan keadaan material yang diterima/diperiksa dan
keadaan kemasannya.
b) Bentuk Berita Acara tersebut adalah sebagai berikut :
(1) Untuk material kesehatan yang keadaan kolinya baik, isi
koli dalam keadaan baik dan lengkap sesuai jumlah pada BP
dan Surat pak, dibuat Berita Acara dengan bentuk V.
(2) Untuk barang yang keadaan koli baik, isi koli terdapat
selisih berupa barang, lebih atau ada yang rusak maka dibuat
Beita Acara dengan bentuk VI.
(3) Untuk koli terdapat rusak, maka dibuat Berita Acara
dengan bentuk XIV.
c) Semua kolom pada blanko Berita Acara harus terisi dengan
data dan jangan ada kolom yang dikosongkan, demikian juga
pendapat/saran dari komisi serta Bendaharawan atas hasil
pemeriksaan, harus ditulis jelas karena keputusan terakhir atas
saran/usul tersebut berada pada Ordonatur.
d) Berita Acara yang telah dibuat dikirimkan kepada Ordonatur
untuk mendapat pengesahan serta keputusan Ordonatur atas
saran/usul tersebut.
e) Semua dokumen material kesehatan yang dikirim dari instansi
pengirim ditanda tangani oleh Bendaharawan/Ka.Gudang, kemudian
diajukan kepada Ordonatur untuk diketahui.

8. Penyimpanan Material Kesehatan. Dalam melaksanakan administrasi


penyimpanan harus dilengkapi dengan sarana administrasi sebagai berikut :
a. Buku Penerimaan. Pada buku tersebut dicatat data penerimaan material
sebagai berikut :
1) Tanggal Penerimaan.
2) Nama pengirim atau nama instansi pengirim.
3) Nomor Berita Acara Penerimaan.
4) Jenis material yang diterima.
5) Jumlah besar (koli) material yang diterima.
6) Keterangan lain yang diperlukan.
b. Buku Pengeluaran. Pada buku tersebut dicatat data pengeluaran material
sebagai berikut :
1) Tanggal pengeluaran.
2) Nama penerima atau nama instansi penerima
3) Nomor BP, tanggal BP, No PPM dan tanggal PPM.
4) Jenis material yang dikeluarkan.
5) Jumlah besar (koli) material yang dikeluarkan.
6) Keterangan lain yang diperlukan.

c. Buku Pertanggungjawaban.
1) Buku pertanggungjawaban material ini berisikan semua data material,
baik penerimaan maupun pengeluaran dengan mempergunakan bentuk XII.
7

2) Buku pertanggungjawaban material ini merupakan pertanggung


jawaban Bendaharawan/ Kepala Gudangang atas semua material yang
dikelolanya.
3) Tiap halaman pertanggungjawaban material ini ditulis secara
berurutan di bagian halaman pertama/terakhir diberi angka dan huruf serta
diparaf Bendaharawan/Ka.Gudang.
4) Buku pertanggungjawaban material ini tidak boleh ada data yang
dihapus atau ditutup baik dengan kertas atau alat lainnya (misalnya “Tip ex”)
dimana apabila terdapat kesalahan menulis dicoret sedemikian rupa
sehingga kesalahan yang dicoret masih tampak, disebelahnya diparaf oleh
Bendaharawan\Ka.Gudang.
5) Semua material yang menjadi tanggung jawab Bendaharawan/
Ka.Gudang harus tercantum pada buku pertanggungjawaban material
tersebut.
6) Apabila serah terima jabatan maka buku ini harus ditutup/digaris dan
diparaf.
7) Semua data pada buku tersebut merupakan pertanggungjawabannya
selaku Bendaharawan/Ka.Gudang.

d. Kartu pertanggungjawaban Bendaharawan/Ka.Gudang.

1) Kartu pertanggung jawaban ini merupakan kartu Bendaharawan/


Ka.Gudang
2) Kartu ini disimpan dalam lemari di ruangan kerja.
3) Kartu ini disusun secara alpabetis.
4) Kartu dikerjakan setiap ada mutasi material.
5) Kartu ini juga tidak boleh dihapus datanya/ditempel.

e. Data mutasi pada kartu ini merupakan data untuk pengisian buku
pertanggungjawaban Bendaharawan/Ka.Gudang.

f. Kartu ini dibuat dalam bentuk IX.

g. Kartu Persediaan Gudang.

1) Kartu ini merupakan kartu barang.


2) Kartu ini berada di dalam gudang penyimpanan di tempat
diletakkannya material sesuai nama yang tertulis pada kartu tersebut.
3) Angka yang tertulis pada kartu ini merupakan jumlah barang sebagai
persediaan gudang, sehingga angka yang tertulis terakhir pada kartu harus
cocok dengan kenyataan fisiknya.
4) Kartu ini juga tidak boleh ada yang dihapus.

9. Evaluasi.

a. Sebutkan sumber-sumber penerimaan material kesehatan Angkatan Darat !

b. Jelaskan proses penerimaan material kesehatan hasil pembelian !


8

BAB III
ADMINISTRASI PENDISTRIBUSIAN DAN PENGHAPUSAN

10. Umum. Pendistribusian adalah suatu rangkaian kegiatan dalam pengeluaran


dan pengiriman material yang bermutu terjamin keabsahannya serta tepat jenis, tepat
jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran, dari gudang pusat ke gudang daerah dan atau dari
gudang daerah ke gudang kesehatan yang dilayani/sesuai area servis.

11. Administrasi Pendistribusian Material Kesehatan.

a. Pendistribusian Material Kesehatan adalah proses distribusi, yakni


pendistribusian dari persediaan gudang untuk dikirimkan kepada instansi lain atau
pemakai.
b. Pendistribusian Material kesehatan dilaksanakan oleh
Bendaharawan/Kepala Gudang berdasarkan perintah tertulis (PPM) dari
Ordonatur, yakni Dirkesad untuk tingkat Pusat dan Kakesdam untuk tingkat Daerah
dengan menggunakan bentuk XII.
c. Dalam keadaan mendesak, pendistribusian material kesehatan boleh
dengan Nota Dinas dari Ordonatur, yang selanjutnya segera ditinjaklanjuti dengan
PPM.
d. Material yang akan dikeluarkan harus dalam keadaan baik, kecuali ada
perintah khusus dari Ordonatur, misalnya untuk perbaikan, penghapusan dan lain-
lain.
e. Pelaksanaan Pendistribusian Material Kesehatan di bagi dalam 5 tahap
sebagai berikut :

1) Tahap Persiapan.

a) Setelah PPM diterima material dari persediaan dipisahkan dari


yang lainnya, dipindahkan ke ruang kemas.
b) Disiapkan alat kemas seperlunya dengan mempertimbangkan
juga rencana jenis angkutan yang akan dipakai.
c) Bila menggunakan angkutan jalan darat / laut maka petikemas
yang digunakan adalah peti kayu, bila menggunakan angkutan udara
maka peti kemas yang digunakan adalah dus, karton dengan tujuan
mengurangi berat kemasan.
d) Komisi pengemasan yang telah dibentuk Ordonatur dihubungi.
e) Blanko Surat Pak disiapkan.

2) Tahap Pelaksanaan.

a) Pengepakan dilaksanakan oleh Kepala Gudang Pak dengan


disaksikan oleh Komisi pengepakan.
b) Setiap barang yang dimasukkan ke dalam koli di catat pada
blangko Surat Pak rangkap 4.
c) Komisi dan Kepala Gudang Pak memasukkan barang ke
dalam koli harus sambil memeriksa keadaan barang, menghitung
jumlah dan mengepak dengan baik sehingga tidak rusak dalam
pengiriman.
9

d) Surat pak lainnya disimpan oleh tim komisi pengepakan atau


Kepala Gudang Pengepakan sebagai arsip dan bukti bahwa material
dari PPM tersebut telah dikemas.
e) Semua Koli yang akan dikirim ditulis data sipenerima lengkap
dan data nomor PPM, Nomor BP, nomor Koli, berat, volume
kemudian baru koli ditutup dan dibandizer/bandizer plastik setelah
selesai pengepakan kemudian dikirim ke gudang transito out.

3) Tahap Penyelesaian Administrasi.

a) Kepala Gudang membuat Renpam untuk diajukan ke Direktur


atas dasar Renpam Kepala Gudang, atas dasar itu Direktur membuat
surat pengangkutan material ke Dirbekangad.
b) Semua surat pak dikumpulkan secara berurutan, kemudian
dibuat Bukti Pengeluaran (BP) yang mempergunakan bentuk V. BP
tersebut merupakan pertanggungjawaban material yang telah
didistribusikan atau dikeluarkan dari gudang persediaan kepada
Ordonatur.
c) Pada akhir penulisan dari BP, ditulis jumlah koli, jumlah berat
dan jumlah volume.
d) BP ditandatangani oleh Bendaharawan. Kepala Gudang,
Komisi Pengepakan dan dilegalisir oleh Ordonatur.
e) Setelah BP diberi nomor dan tanggal, nomor dan tanggal
tersebut beserta nomor PPM menjadi dasar pengeluaran persediaan
gudang pada kartu persediaan, kartu pertanggungjawaban dan buku
pertanggungjawaban bendaharawan/Kepala Gudang.
f) Jumlah lembaran BP sesuai kebutuhan.
g) BP dikirim ke alamat penerima sebelum koli-koli dikirimkan,
dengan tujuan sebagai pemberitahuan rencana penerimaan material
dan sebagai bahan persiapan seperlunya bagi sipenerima.
h) BP disimpan secara baik berurutan dan berlanjut karena BP
merupakan pertanggungjawaban Bendaharawan/Kepala Gudang.
i) BP yang dikirimkan ke alamat penerima, disediakan kolom
pada bagian bawah untuk tandatangan penerimanya dimana setelah
barang diterima, BP tersebut 1 berkas dikembalikan kepada
Bendaharawan sebagai bukti penerimaan.

4) Tahap Penataan Persediaan Gudang.

a) Setelah material di pak dalam koli, maka kegiatan di gudang


sebagai berikut :

(1) Penataan kembali persediaan gudang.


(2) Pengisian kartu persediaan, kartu pertanggungjawaban
dan buku pengeluaran.

5) Tahap Pengiriman Material

a) Pengiriman material ke alamat penerima dilaksanakan oleh


petugas Ditbekangad.

b) Pengiriman material adalah sebagai berikut :


10

(1) Buat permintaan angkutan material (PAM) kepada


Ditbekangad untuk tingkat pusat atau ke Bekangdam untuk
tingkat wilayah atau daerah.
(2) Setelah petugas Ditbekangad / Bekangdam tiba di
gudang, buat surat kiriman barang atau (SKB) sebagai
pengantar pengiriman barang. Pada SKB hanya dituliskan
secara global nomor koli, jenis isi koli, nomor PPM, nomor BP,
tetapi tidak ditulis rincian isi koli.
(3) SKB ditandatangani petugas Ditbekangad/Bekangdam
sebagai bukti penyerahan, sedangkan lembaran SKB lainnya
sebanyak 2 lembar dikirimkan ke alamat penerima dan
nantinya setelah ditandatangani oleh penerima dikembalikan ke
bendaharawan/Kepala Gudang Pengiriman.

12. Bentuk Dokumen Pendistribusian Material Kesehatan.

a. Bukti Pengeluaran (BP)

b. Surat Kiriman Barang (SKB)

c. Perintah Pengeluaran Material (PPM)

d. Permintaan Angkutan Material (PAM)

e. Surat Pak

f. Evaluasi

13. Penghapusan Material Kesehatan.

a. Adanya Penentuan Keadaan Material Kesehatan. Keadaan material


kesehatan adalah keadaan tercela, susut, hilang, musnah, mati (bagi hewan) dan
telah dituangkan dalam suatu Berita Acara.

b. Adanya Pernyataan Sah dihapus. Material kesehatan dinyatakan sah


dihapus sejak Surat Keputusan penghapusan ditetapkan dan selanjutnya secara
administratif dikeluarkan dari daftar/buku pertanggungjawaban/perbendaharaan
setelah ada laporan Berita Acara pelaksanaan.

14. Material Kesehatan Tercela.

a. Rusak, tidak dapat diperbaiki/digunakan lagi.

b. Rusak, masih dapat diperbaiki, tetapi sudah tidak ekonomis.

c. Berbahaya, bila disimpan terlalu lama membahayakan terhadap kesehatan


maupun keamanan, antara lain bahan-bahan yang mengandung unsur kimia yang
dapat mengurai sendiri dalam kondisi tertentu.
11

d. Sudah tua/kedaluwarsa/ketinggalan jaman.

e. Tua, cacat, mati bagi hewan.

f. Terkena bencana alam.

15. Wewenang Penghapusan. Pada dasarnya seluruh material TNI AD, termasuk
material kesehatan, wewenang penghapusannya ada pada Kasad.

a. Untuk tingkat Pusat/Ditkesad diajukan kepada Kasad oleh Dirkesad.

b. Untuk tingkat wilayah/Kesdam diajukan kepada Kasad melalui Pangdam


setempat.

16. Evaluasi.

a. Jelaskan tahap-tahap pendistribusian matetial !

b. Jelaskan tentang administrasi apa saja yang dibuat dalam komisi material
kesehatan ?

c. Jelaskan tentang matkes tercela !

d. Jelaskan tentang wewenang penghapusan !

BAB IV
LAPORAN MATERIAL KESEHATAN

17. Umum. Jenis laporan yang harus dikirimkan secara garis besar dibagi
menjadi 2 jenis laporan, ialah laporan rutin dan laporan insidentil (atas permintaan pejabat
pemeriksa/Ordonatur) ialah :

a. Laporan rutin.

1) Laporan yang dikerjakan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan


TNI AD, yaitu:
a) Laporan mutasi tiap triwulan.
b) Laporan tahunan lengkap.

2) Laporan yang dikerjakan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan


Ditkesad, yaitu :

a) Laporan penambahan dan pengurangan obat bius.


b) Laporan alat kesehatan.
c) Laporan material kesehatan lengkap minus obat esensial.
d) Laporan perangkat kesehatan lapangan.
12

b. Laporan Insidentil. Laporan ini dibuat khusus atas permintaan pejabat


pemeriksa, perintah Ordonatur atau pejabat lainnya yang berwenang dan
mendapat persetujuan Ordonatur.

18. Laporan yang Menjadi Kewajiban Bendaharawan/Kepala Gudang.

a. Laporan Triwulan Mutasi Material Kesehatan. Laporan ini dibuat pada


triwulan I, II dan III pada setiap tahun anggaran sedangkan triwulan IV dibuat
sekaligus pada akhir tahun. Laporan ini hanya mengenai material kesehatan yang
mengalami mutasi berupa penambahan dan pengeluaran saja dan kolomnya
adalah sebagai berikut :

1) Kolom satu nomor urut. Pada kolom ini dituliskan nomor urut dari
material kesehatan yang dilaporkan.
2) Kolom dua nama material kesehatan. Pada kolom ini dituliskan
nama material kesehatan yang mengalami mutasi.
3) Kolom tiga kode material kesehatan. Pada kolom ini dituliskan
nomor kode dari katalogisasi material kesehatan yang dilaporkan.
4) Kolom empat persediaan awal. Pada kolom ini dilaporkan jumlah
persediaan material kesehatan pada awal triwulan yang dilaporkan. Jumlah
ini harus sama dengan persediaan akhir pada triwulan yang sebelumnya.
5) Kolom lima penambahan. Pada kolom ini diisi jumlah penerimaan
material kesehatan selama triwulan yang dilaporkan.
6) Kolom enam pengurangan. Pada kolom ini diisi jumlah
pengeluaran material kesehatan selama triwulan yang dilaporkan.
7) Kolom tujuh persediaan akhir. Pada kolom ini diisi jumlah
persediaan akhir pada triwulan yang dilaporkan setelah mengalami mutasi.
8) Kolom delapan keterangan. Pada kolom ini dituliskan
keterangan yang perlu dilaporkan seperti tanggal kedaluwarsa atau lainnya.
Laporan mutasi ini dikirimkan kepada Ordonatur dan setelah diketahui
Ordonatur diteruskan kepada Itjenad Up Unit Verben di Bandung.

b. Laporan Tahunan Lengkap. Laporan ini dibuat oleh Bendaharawan/


Kepala Gudang pada setiap akhir tahun anggaran. Bentuk kolom serta cara
pengisian sama dengan laporan triwulan, hanya tercatat perubahan periode
laporan tiap 1 tahun. Hal lain yang berbeda adalah:
1) Material yang dilaporkan adalah seluruh material yang menjadi
tanggung jawab Bendaharawan/Kepala Gudang baik yang mengalami
mutasi maupun yang tidak mengalami mutasi.
2) Jumlah penambahan atau pengurangan (mutasi) yang terjadi selama
tahun yang dilaporkan.

Laporan tahunan ini merupakan lampiran dari laporan lengkap


Bendaharawan/Kepala Gudang kepada Ordonatur setiap akhir tahun
anggaran.
RAHASIA
13

19. Evaluasi.

a. Administrasi pelaporan material kesehatan secara garis besar terbagi


menjadi dua jenis laporan, sebutkan laporan apa saja !

b. Apa saja laporan yang menjadi kewajiban bendaharawan/kepala gudang !

BAB V
EVALUASI AKHIR PELAJARAN
(Bukan Naskah Ujian)

20. Evaluasi Akhir.

a. Sebutkan sumber-sumber penerimaan material kesehatan Angkatan Darat !

b. Jelaskan proses penerimaan material kesehatan hasil pembelian !

c. Jelaskan tahap-tahap pendistribusian material kesehatan !

d. Jelaskan tentang administrasi apa saja yang dibuat dalam komisi material
kesehatan ?

e. Jelaskan tentang matkes tercela !

f. Jelaskan tentang wewenang penghapusan !

g. Administrasi pelaporan material kesehatan secara garis besar terbagi


menjadi dua jenis laporan, sebutkan laporan apa saja !

h. Apa saja laporan yang menjadi kewajiban Bendaharawan ?

BAB VI
PENUTUP

21. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan ajaran
untuk pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar Administrasi Bekal
Kesehatan pada Diktukpa Sus Tahap II Kecabangan Kesehatan.

TELAH DITELITI OLEH : Komandan Pusat Pendidikan Kesehatan,


TIM POKJA PARAF TANGGAL
SEKRETARIS
KATIM POKJA
KALAKGIAT dr. Untung Sunardo, M.M.,M.B.A.
Kolonel Ckm NRP 31451

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai