Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM SEROLOGI & IMMUNOLOGI

OBJEK 5

PEMERIKSAAN PENENTUAN JUMLAH DAN JENIS LEUKOSIT

DISUSUN OLEH

KURNIA ERDIYANTI SAPUTRI

61608100817051

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM

2020
I. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung jenis-jenis leukosit.
b. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan hitung jenis leukosit dengan baik dan
benar.
2. Mahasiswa dapat membedakan jenis-jenis leukosit

II. Metode
Diff count

III. Prinsip
Apusan darah diamati dengan mikroskop binokuler pada pembesaran objektif
100x dengan penambahan oil imersi. Diff count dilakukan pada counting area
dimana eritrosit menyebar merata. Bentuk-bentuk leukosit dihitung hingga
100 sel.

IV. Dasar Teori


Leukosit

Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih.
Dilihat dalam mikroskop cahaya maka sel darah putih mempunyai granula spesifik
(granulosit), yang dalam keadaan hidup berupa tetesan setengah cair, dalam
sitoplasmanya dan mempunyai bentuk inti yang bervariasi, Yang tidak mempunyai
granula, sitoplasmanya homogen dengan inti bentuk bulat atau bentuk ginjal. Granula
dianggap spesifik bila secara tetap terdapat dalam jenis leukosit tertentu dan pada
sebagian besar precursor (pra zatnya) (Caroline, Astrid. 2013).
Adapun jenis-jenis dari leukosit antara lain:

a. Monosit
Monosit adalah sel darah putih yang berjumlah 1-3% dalam tubuh kita
yang merupakan baris kedua pertahanan tubuh kita terhadap infeksi
bakteri dan benda asing.
b. Basofil
Basofil adalah  sel darah putih yang berjumlah 0,01-0,03% dari tubuh
kita.
c. Neutrofil 
Neutrofil adalah Sel darah putih yang berjumlah 50-60% dalam darah
yang merupakan kelompok granulosit karna memiliki butiran halus
(granula).
d. Limfosit
Limfosit adalah sel darah putih berjumlah 20-25% dalam tubuh yang
merupakan jumlah terbanyak kedua setelah neutrofil.
e. Eosinofil
Eosinofil adalah sel darah putih berjumlah 7% dari dalam sel darah
putih dan mengalami peningkatan terkait dengan adanya asma, alergi dan
demam.

V. Alat dan Bahan

a. Alat

1. Mikroskop Binokuler

b. Bahan

1. Sediaan Hapusan Darah (Preparat Indirect)

2. Oil Imersi
3. Tissue Lensa
VI. Cara Kerja
1. Semua alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan.
2. Mikroskop dihidupkan dengan menekan tombol on.
3. Sediaan apusan darah yang telah diwarna atau dicat diletakkan di atas
meja mikroskop.
4. Sediaan diamati pada pembesaran lensa objektif 10x untuk
emnemukan lapang pandang.
5. Pembesaran lensa objektif diubah ke pembesaran 100x dengan
penambahan oil imersi.
6. Diamati sediaan apus darah, dicari daerah counting area (daerah
pembacaan dimana pada daerah ini eritrosit tampak tersebar merata.
7. Penghitungan jenis leukosit dilakukan pada counting area dengan
penghitungan sebanyak 100 sel leuosit, meliputi basosil, eosinofil,
neutrofil stab, neutrofil segmen, limfosit, dan monosit.
8. Hasil diff count dinyatakan dalam %.

VII. Kesimpulan

1. Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel
darah putih. Dilihat dalam mikroskop cahaya maka sel darah putih
mempunyai granula s pesifik (granulosit), yang dalam keadaan hidup
berupa tetesan setengah cair, dalam sitoplasmanya dan mempunyai
bentuk inti yang bervariasi, Yang tidak mempunyai granula,
sitoplasmanya homogen dengan inti bentuk bulat atau bentuk ginjal
2. Hitung jenis leukosit secara manual dilakukan dengan cara diamati
dibawah mikroskop pada pembesaran objektif 100x (dengan oil
imersi). Diff count dilakukan pada counting area dan jenis-jenis
leukosit dihitung hingga 100 sel.
3. Jenis-jenis leukosit dapat dibedakan menjadi lima leukosit yang utama,
yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan monosit.
Daftar Pustaka

Budiwiyono, Imam. 1995. Prinsip Pemeriksaan Preparat Hapusan Darah Tepi. FK


UNDIP: Semarang
Ismid, Is Suharti. 2000. Parasitologi Kedokteran. FKUI: Jakarta.
Riswanto, 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia &
Kanal Medika.
Tjokronegoro, Arjatmo dan Hendra Utama. 1996. Pemeriksaan Hematologi
Sederhana. FKUI: Jakarta.
Widayati, dkk. 2010. Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia Sediaan Apus
Darah. Jakarta: Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.
 Foto jenis-jenis Leukosit

Eosinofil Neutrofil Segmen

Neutrofil Batang Limfosit

Monosit

Anda mungkin juga menyukai