Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

NAMA Azizah Maulina Aditia


MAHASISWA
NIM P1337434120041
HARI/ Selasa, 12 April 2022
TANGGAL
JUDUL Pemeriksaan Trigliserida Metode Spektrofotometer
PRAKTIKUM
TUJUAN Menghitung kadar trigliserida dalam darah
Menentukan faktor risiko terkena penyakit jantung coroner (PJK) dan
mendeteksi sindrom metabolic

PRINSIP KERJA Pengukuran trigliserida dilakukan setelah pemisahan enzimatik dengan


lipoprotein lipase. Indicator quinoneimine yang dihasilkan dari 4-
aminoantipyrine dan 4-chlorophenol oleh hydrogen peroksida di bawah
pengaruh katalitik peroksidase, sehingga warna merah violet yang
dihasilkan dapat diukur secara fotometrik.

Reaksi :

DASAR TEORI Trigliserida adalah asam lemak yang dibentuk dari esterifikasi tiga
molekul asam lemak menjadi satu molekul gliserol. Reaksi kimia untuk
trigliserida pada prinsipnya sama dnegan senyawa alkena dan ester.
Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan menghasilkan gliserol dan asam
lemak.
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam
darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makana yang mengandung
lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta
dibentuk di hati. Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini
akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan
disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk kilomikron, dan
VLDL (Ayu, 2011)
Trigliserida dalam bentuk kilomikron berasal dari penyerapan
usus setelah dikonsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida
dibentuk dihati dengan bantuan insulin dalam tubuh. Kalori yang
didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi tidak akan langsung
digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk trigliserida
dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai energy
cadangan tubuh. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol
pun akan meningkat pula.
Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak yang diperiksa
dalam ui profil lipid. Metode yang digunakan untuk pemeriksaan pada
praktikum ini yaitu GPO-PAP dengan sampel serum darah. Nilai rujukan
atau normal dari trigliserida yaitu < 150 mg/dl. Trigliserida yang berlebih
dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit, sehingga tubuh
terlihat gemuk. Kadar trigliserida yang telalu berlebih dalam tubuh dapat
membahayakan kesehatan, seperti stroke dan serangan jantung.

ALAT DAN 1. Spektrofotometri


BAHAN 2. Centrifuge
3. Tabung reaksi
4. Rak tabung reaksi
5. Mikropipet
6. Tip
7. Tissue
8. Peralatan sampling vena (spuit, tourniquet, alcohol swab, kapas
kering, wadah limbah infeksius, wadah limbah non infeksius, dan
wadah limbah benda tajam)
9. Sampel serum
10. Reagen trigliserida
11. Reagen standar trigliserida 200 mg/dl
12. Aquades

PROSEDUR Pra analitik


KERJA 1. Mencuci tangan dan memakai APD
2. Mempersiapkan alat dan bahan
3. Persiapan pasien
Menggunakan darah puasa, sehingga pasien harus berpuasa ± 8 –
10 jam
4. Preparasi dan penanganan sampel
a. Melakukan pengambilan darah vena
b. Darah vena dimaskkan dalam tabung centrifuge, tunggu
hingga membeku
c. Melakukan sentrifugasi sampel dengan kecepatan 3000 rpm
selama 15 menit
d. Setelah sentrifugasi selesai, pindahkan serum menggunakan
mikropipet ke dalam tabung lain

Analitik
1. Setiap komponen kit dan sampel dikondisikan pada suhu kamar
2. Semua reagen dihomogenkan perlahan
3. Mengambil 3 tabung reaksi dan masing-masing tabung diberi
label blanko, standar, dan sampel
4. Memipet masing-masing ke dalam tabung, kemudian
homogenkan
Blanko Standar Sampel
Larutan - 10 μl -
standar
Sampel - - 10 μl
Aquades 10 μl - -
Reagen 1000 μl 1000 μl 1000 μl
trigiserida
5. Inkubasi selama 10 menit pada suhu 25 – 37°C atau 5 menit pada
suhu 37°C
6. Pada spektrofotometer pilih menu Abs lalu setting (panjang
gelombang 546 nm suhu 25°C, menggunakan blanko) tekan start
7. Masukkan aquadest
8. Homogenkan kembali tabung blanko, lalu masukkan ke dalam
spektrofotometer
9. Masukkan sampel pada spektrofotometer (standar)
10. Masukkan sampel pada spektrofotometer
11. Catat tiap absorbansi blanko, standar, dan sampel
12. Setelah selesai tekan kembali

Pasca Analitik
1. Menghitung dan melaporkan hasil pemeriksaan
2. Dekontaminasi meja kerja
3. Melepas APD dan mencuci tangan

NILAI NORMAL Normal : < 200 mg/dl (puasa)


Batas tinggi : 200 – 400 mg/dl
Tinggi : > 400 mg/dl

HASIL DAN
PERHITUNGAN Sampel Abs standar Abs sampel Konsentrasi standar
Sampel I 0,185 A 0,158 A 200 mg/dl
Sampel II 0,407 A 0,594 A 200 mg/dl
Sampel III 0,179 A 0,148 A 200 mg/dl
PEMBAHASAN Pemeriksaan kadar trigliserida ini dilakukan menggunakan
metode GPO-PAP (Gliserol Phospat Oksidase) yaitu metode enzimatik.
Sampel yang digunakan adalah serum darah vena. Absorbansi sampel dan
standar yang didapatkan kemudian dihitung dengan dikalikan konsentrasi
standar sehingga diperoleh kadar trigliserida dalam mg/dl. Hasil dari
praktikum, sampel I diperoleh kadar trigliserida sebesar 170,81 mg/dl;
sampel II 291,89 mg/dl; dan sampel III 165,36 mg/dl. Berdasarkan hasil
praktikum, sampel I dan III masih dalam nilai normal karena kadarnya
dibawah 200 mg/dl. Sedangkan hasil sampel II menunjukkan bahawa
kadar tersebut berada pada batas tinggi yaitu berada di antara 200 – 400
mg/dl. Kadar yang berada di batas tinggi ini perlu diwaspadai karena
kadar trigliserida yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung coroner (PJK). Selain itu, kadar yang tinggi menandakan
adanya sindrom metabolic. Sindrom metabolic akan meningkatkan risiko
berbagai penyakit seperti jantung, diabetes, dan stroke. Kadar trigliserida
yang tinggi dapat disebabkan karena kalori yang berlebih, konsumsi
makanan seperti mentega, minyak, dan jenis lemak lain yang tidak
seimbang. Obesitas, merokok, dan mengonsumsi alcohol secara
berlebihan juga dapat meningkatkan kadar trigliserida.
Pemeriksaan trigliserida metode GPO-PAP harus dilakukan
dengan teliti agar mendapatkan hasil yang representative. Pemeriksaan ini
bisa memberikan hasil positif palsu atau begatif palsu karena beberapa
faktor, misalnya preparasi sampel serum yang kurang baik, sehingga
serum lisis. Pemipetan antara reagen maupun sampel yang tidak sesuai
dengan manual kit, penggunaan reagen yang sudah kadaluarsa atau
kondisi reagen sudah rusak. Reagen yang tidak disimpan sesuai dengan
suhu yang dianjurkan. Penggunaan tabung atau alat dalam kondisi yang
kurang bersih, sehingga dapat menyebabkan kontaminasi. Pembacaan
pada panjang gelombang yang salah, sehingga hasil kurang valid.
SIMPULAN Berdasarkan praktikum yang dilakukan, didapattkan kadar trigliserida
pada sampel I sebesar 170,81 mg/dl, artinya kadar tersebut masih berada
pada batas normal. Sampel II 291,81 mg/dl menunjukkan kadar tersebut
berada pada batas tinggi. Dan pada sampel III 165,36 mg/dl menunjukkan
kadar tersebut masih berada pada batas normal.

Anda mungkin juga menyukai