Anda di halaman 1dari 17

Pemeriksaan Trigliserida

DISUSUN OLEH :
1. E R I K A N U R S E P T I A N I 1010191041
2. E RVA N A R D I A N S YA H 1 0 1 0 1 9 1 0 4 4
3. H E R N A N D A R A H M AWAT I 1010191053
4. H E T Y T U A S I K A L 1010191054
Pengertian Trigliserida
 Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah.
Trigliserida dihasilkan oleh organ hati, namun sebagian besar berasal dari makanan,
seperti daging, keju, susu, nasi, minyak goreng, dan mentega.
 Lemak dari makanan yang dikonsumsi akan dipecah dan diubah menjadi energi. Setiap
lemak yang tidak digunakan tubuh, akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan di sel
lemak. Ketika dibutuhkan, trigliserida akan dilepaskan untuk digunakan sebagai energi.
 Ketika asupan trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh, akan
terjadi peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida yang tinggi diduga dapat
memicu penebalan pada dinding pembuluh darah, sehingga berisiko terjadi stroke dan
serangan jantung.
 Trigliserida tidak dapat larut dalam darah, sehingga ia bersirkulasi ke seluruh tubuh
dengan bantuan protein yang mengangkut lipid (lipoprotein).
Manfaat Trigliserida
 Trigliserida memiliki manfaat penting, yaitu sebagai cadangan energi tubuh. Saat kita
mengonsumsi lebih banyak kalori dari jumlah yang dibutuhkan tubuh, maka tubuh
menyimpannya sebagai trigliserida. Kalori yang disimpan di dalam trigliserida ini
akan menjadi cadangan energi bila tubuh membutuhkan energi tambahan.
 Trigliserida juga bermanfaat bagi sistem metabolisme tubuh. Kadar lemak dalam
trigliserida akan membantu kerja metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang lancar
dapat membantu kinerja sistem organ tubuh, sehingga tubuh lebih sehat dan
terlindung dari penyakit.
 Lapisan lemak trigliserida juga bermanfaat untuk melindungi, melapisi, dan sebagai
bantalan tulang ketika terjadi benturan. Selain itu, lapisan lemak trigliserida juga
dapat melindungi organ – organ dalam dari cedera.
Diagnosis Trigliserida
Trigliserida tinggi dapat terdeteksi melalui tes trigliserida pada
pemeriksaan darah. Tes ini merupakan bagian dari cek kolesterol atau
tepatnya profil lemak. Pemeriksaan profil lemak sebaiknya dilakukan
secara rutin setiap 4 – 6 tahun sekali untuk memantau kadar lemak, yang
bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Persiapan Pasien Sebelum Pemeriksaan
Laboratorium
1. Pasien harus puasa 12 – 14 jam sebelum pengambilan darah. Hal ini untuk
memastikan agar hasil pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh konsumsi makanan
terakhir dan hasil dapat diinterpretasikan dengan benar oleh dokter.
2. Selama puasa pasien tidak diperbolehkan makan dan minum, kecuali air putih.
3. Jangan berpuasa lebih dari 14 jam.
4. Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga sebelum pengambilan darah.
5. Pengambilan darah sebaiknya dilakukan pagi hari, antara pukul 07.00 – 09.00. Hal
ini karena pagi hari merupakan keadaan basal tubuh dimana pada umumnya belum
melakukan banyak aktivitas.
Persiapan Sampel
Preparasi Serum dari Whoole Blood :
1. Darah diambil dari vena lengan menggunakan spuit dan bantuan torniquete. Bersihkan bagian
yang akan disampling menggunakan kapas alkohol 70%. Setelah selesai melakukan
pengambilan darah, tutup dengan plester.
2. Koleksi darah dalam tabung yang tidak mengandung antikoagulan sebanyak 3 ml.
3. Disarankan dalam koleksi darah menggunakan tabung serum separator.
4. Tabung dihomogenkan sebanyak 5 kali.
5. Diamkan selama 30 – 60 menit, sentrifugasi pada kecepatan 3.000 rpm selama 10 menit.
6. Pisahkan serum dari bekuan darah dan tempatkan pada wadah plastik bebas antikoagulan.
Sampel yang diperoleh dapat segera dianalisis untuk berbagai keperluan klinik.
7. Serum stabil selama 3 hari pada suhu 2 – 8°C dan 4 bulan pada suhu – 20°C.
Persiapan Reagen
1. Keluarkan reagen terlebih dahulu dari lemari pendingin jika akan
digunakan dan diamkan pada suhu ruang.
2. Reagen stabil sampai dengan akhir bulan kadaluwarsa jika disimpan
pada suhu 2 – 8°C, terlindung dari cahaya dan tidak terkontaminasi.
Pemeriksaan Trigliserida

  Metode : GPO – PAP.
 Tujuan : Untuk mengetahui kadar trigliserida darah seseorang dalam mg/dl.
 Prinsip : Trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dengan lipases. Indikator
quinoneimine terbentuk dari hidrogen peroksida 4 – aminoantipyrine dan 4 – chlorophenol
dibawah pengaruh katalisa peroksidase.
 Reaksi :
glycerol + fatty acid
glycerol – 3 – phosphate + ADP
dihydroxyacetone phosphate +
+ 4 – aminoantipyrine + quinoneimine + HCL + O
Persiapan Alat

Tabung Reaksi Rak Tabung Reaksi Pipet Volume Ukuran 1 ml


Lanjutan …

Bulb Mikropipet Ukuran 10 µl Yellow Tip


LANJUTAN …

Timer Spektrofotometer Tissue


Persiapan Bahan

Sampel Serum Reagen Kit Trigliserida


Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Pipet reagen sebanyak 1 ml lalu masukkan pada masing – masing tabung. Diamkan reagen terlebih dahulu
selama 1 menit untuk mengetahui ada kontaminasi atau tidak.
3. Pipet larutan standar sebanyak 10 µl lalu masukkan pada tabung standar.
4. Pipet sampel serum sebanyak 10 µl lalu masukkan pada tabung sampel I dan II.

5. Homogenkan dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20 – 25°C atau 5 menit pada suhu 37°C.
6. Diabsorbansi menggunakan spektrofotometer dari tiap sampel uji dan standar terhadap blanko pada
panjang gelombang 546 nm.
7. Nilai hasil akhir dicatat.
  Perhitungan :

 Data Hasil Pemeriksaan :

Trigliserida = = = 109 mg/dl

 Nilai Normal : < 150 mg/dl


Pencegahan Trigliserida
 Mengonsumsi lemak sehat.
 Membatasi konsumsi gula dan makanan berbahan dasar tepung.
 Membatasi konsumsi minuman beralkohol.
 Berolahraga secara teratur.
 Berhenti merokok.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai