KIMIA KLINIK
Disusun Oleh :
P07134121028
2023/2024
Judul : Pemeriksaan Trigliserida
Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan skrining kadar lemak tubuh untuk mendeteksi
resiko arteriosklerosis, monitoring penurunan kadar dan untuk mengetahui kadar trigliserida
pada serum probandus.
Prinsip :
- Triglicerides GOD
glycerol + fatty acids
- Glycerol + ATP GK
glycerol -3- phosphate + ADP
- Glycerol -3-phosphate + O2 GPO
dihydroxyaceton phosphat + H2O2
- 2H2O2 + 4 –aminoantypirine + 4-chlorophenol POD
Quinoneimine + HCl + 4H2O
Dasar Teori :
Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak didalam tubuh yang beredar didalam
darah dan berbagai organ tubuh (Wibawa, 2009). Lemak ialah senyawa organik yang
memiliki sifat tidak larut dalam air, dan dapat larut oleh larutan organik nonpolar. Lemak
merupakan zat yang digunakan tubuh untuk proses metabolisme. Lemak terbagi menjadi
beberapa jenis, yaitu kolesterol, lemak High Density Lipoprotein (HDL), lemak Low Density
Lipoprotein (LDL), lemak Very Low Density Lipoprotein (VLDL), serta trigliserida
(Rembang dkk, 2015).
Trigliserida adalah ester alkohol gliserol dan asam lemak yang terdiri dari tiga
molekul asam lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda (Wibawa, 2009). Trigliserida digunakan tubuh terutama untuk menyediakan energi
dalam proses metabolik, sejumlah kecil trigliserida juga digunakan di seluruh tubuh untuk
membentuk membran sel. Trigliserida di dalam darah membentuk kompleks dengan protein
tertentu (apoprotein) sehingga membentuk lipoprotein. Lipoprotein itulah bentuk transportasi
yang digunakan trigliserida (Wibowo, 2009).
Trigliserida di dalam tubuh berfungsi sebagai lemak yang paling efisien untuk
menyimpan kalor yang penting untuk proses-proses yang membutuhkan energi dalam tubuh
seperti proses metabolisme. Trigliserida banyak didapatkan dalam sel-sel lemak terutama
99% dari volume sel. Trigliserida dapat dikonversi menjadi kolesterol, fosfolipid dan bentuk
lipid lain jika dibutuhkan trigliserida juga digunakan sebagai sumber energi. Sebagai jaringan
lemak, trigliserida juga mempunyai fungsi sebagai bantalan tulang-tulang dan organ-organ
vital, melindungi organ-organ tersebut dari guncangan atau rusak (Maulidina, 2014)
Alat :
1. Spektofotometer
2. Kuvet
3. Mikropipet 1000 mikron dan 10 mikron
4. Blue tip
5. Yellow tip
6. Tissu
Bahan :
1. Serum darah
2. Reagen trigliserida
3. Standar
4. Aquades
Cara Kerja :
Aquadest 10 µl - -
Standart - 10 µl -
Serum - - 10 µl
3. Campur dan inkubasi pada suhu 20˚-25˚C (suhu kamar) selama 20 menit atau 37˚C
selama 10 menit.
4. Baca absorbance pada panjang gelombang 500 nm.
5. Catat hasilnya.
Interpretasi hasil :
Nilai normal :
Hasil pengamatan :
Nama : Nailla Danar Pratiwi
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 19 tahun
Hasil pemeriksaan : 118,90 mg/dL
Absorbance sampel :
= 0,349 A
Absorbansi standart :
= 0,587 A
Perhitungan kadar trigliserida:
Ab sampel
= x 200 mg/dL
Ab standart
0 , 349
= x 200 mg/dL
0 ,587
= 118,90 mg/dL
Terjadinya reaksi sehingga terjadi perubahan berwarna. Sampel siap untuk diperiksa
Dari hasil pengamatan sampel darah probandus Nailla Danar Pratiwi didapatkan data
standart 0,587 A, sampel 0,349 A dan hasil pemeriksaan kadar trigliserida adalah 118,90
mg/dL.
Pembahasan :
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan kadar trigliserida metode Kalorimetri
dengan sampel yang digunakan yaitu serum darah. Reagen yang digunakan yaitu reagen
trigliserida dan reagen standart dengan konsentrasi 200 mg/dL.
Pada pemeriksaan ini hal pertama kali yaitu memipet kedalam kuvet masing-masing
1000µl reagen kemudian tambahkan 10µl pada kuvet standart dan 10 µl pada kuvet sampel
menggunakan serum pasien yang diperiksa. Lalu campurkan dan inkubasi pada suhu 20˚-
25˚C selama 20 menit atau pada suhu 37˚C selama 10 menit, Kemudian baca absorbance
pada panjang gelombang 500 nm.
Pada pemeriksaan hasil yang didapat yaitu 118,90 mg/dL yang artinya kadar
trigliserida probandus dinyatakan normal karena hasil masih berada direntang nilai normal.
Nilai normal kadar trigliserida yaitu < 200 mg/dL.
Pada pemeriksaan ini faktor kesalahan yang dapat terjadi yaitu ketepatan dan
ketelitian praktikan dalam pemeriksaan serta waktu pembacaan pada spektrofotometer yang
lebih dari / kurang dari yang ditentukan sehingga menyebabkan hasil yang tidak valid.
Kesimpulan :
http://repository.unimus.ac.id/1150/3/BAB%20II.pdf
Praktikan