DARAH
Dibuat Oleh :
Farhan Badarhasbi NIM. P07134121043
Erly Tri Rahmawati NIM. P07134121044
Rita Putri Widyaningrum NIM. P07134121046
POKOK YANG DIBAHAS
01 Schistosoma japonicum
02 Schistosoma haematobium
03 Schistosoma mansoni
Schistosoma japonicum
• Pengertian
Schistosoma japonicum adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat anhermaprodit yang dapat
menimbulkan penyakit Schistosomiasis japonicum. Schistomiasis japonicum disebut juga dengan oriental
intestinal schistosomiasis, yangtze valley fever, hankow fever, dan katayama disease. Schistosoma
japonicum mempunyai nama lain yaitu the oriental blood fluke.
Hospes intermedier : keong air (Onchomelania sp).
Hospes definitif : manusia, binatang domestik, rodentia.
• Morfologi
Morfologi cacing dewasa hampir mirip
dengan Schistosoma, sedangkan morfologi
telur yang membedakan adalah duri/spina
yang dimiliki.
• Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Ordo : Strigeiformes
Famili : Schistosomatidae
Genus : Schistosoma
Spesies : Schistosoma japonicum
• Siklus Hidup
Cacing dewasa hidup di vena mesenterica inferior di sekitar intestinum tenue → telur menembus
jaringan submukosa intestinum → masuk ke dalam lumen usus dan keluar dari tubuh
bersama tinja → di dalam air telur menetas → keluar mirasidium → masuk ke hospes perantara
→ berkembang menjadi sporokista → keluar dari hospes perantara → menjadi cercaria →
penetrasi ke kulit manusia → ikut sirkulasi darah → menuju jantung, paru-paru, kembali ke
jantung → masuk sirkulasi darah arteri → menjadi dewasa di vena mesenterica. Cacing dewasa
dapat berumur 5 – 6 tahun.
• Patogenesis
Gejala klinis orang yang menderita skistosomiasis bervariasi. Ada yang menampakkan gejala/asimp-
tomatik bergantung pada stadium infeksinya, pemaparan parasit ini sebelumnya pada hospes,jumlah cacing
(sedikit/ infeksi ringan jika 1-100 telur/gram, sedang /moderate infection jika 100-400 telur/gram dan
berat/haevy infection jika >400 telur/gram dan respon imun dari hospes
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur pada pemeriksaan tinja atau dengan pemeriksaan
serologis secara fiksasi komplemen.
Pengobatan dilakukan dengan mengonsumsi obat Praziquantel dengan dosis 60 mg/kg berat badan
dalam 3 dosis pada satu hari secara peroral
Schistosoma haematobium
• Pengertian
Schistosoma haematobium adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat
anhermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis haematobium. Penyakit
Schistomiasis haematobium disebut juga dengan vesical bilharziasis, urinary bilharziasis, endemic
hematuria, vesical schistosomiasis, dan schistosomal hematuria. Parasit ini disebut juga dengan
The Vesical Blood Fluke.
Hospes intermedier : keong air (Bulinus sp, Planorbarius sp.)
Hospes definitif : manusia.
• Morfologi • Klasifikasi
Famili : Schistosomatidae
Genus : Schistosoma
Gejala klinis hampir sama dengan Schistosomiasis japonicum terutama pada stadium
inkubasi, yang membedakannya adalah pada stadium oviposition dan stadium proliferasi
penyembuhan. Pada stadium ini gejala dapat berupa rasa sakit atau panas pada waktu kencing,
keluar nanah pada akhir kencing, sakit di daerah supra pubical dan perianal, sering kencing dan
hematuria.
• Pemeriksaan
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur pada pemeriksaan urine atau dengan pemerik-
saan serologis secara fiksasi komplemen.
• Pengobatan
Schistosoma mansoni
• Pengertian
Schistosoma mansoni adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat anhermaprodit yang dapat
menimbulkan penyakit Schistosomiasis mansoni. Penyakit Schistomiasis mansoni disebut juga dengan manson’s
intestinal schistosoiasis, bilharziasis, schistosomiasis usus.
Hospes intermedier : keong air (Biomphalaria sp, Australorbis sp, Tropicorbis sp).
Hospes definitif : manusia, kera, rodentia.
• Morfologi • Klasifikasi
Famili : Schistosomatidae
Genus : Schistosoma
Seperti pada S. japonicum, tetapi lebih ringan. Gejala klinis hampir sama dengan Schistosomiasis japonicum,
yang membedakan adalah jumlah telur yang lebih sedikit sehingga terbentuknya granuloma akibat tertimbun-
nya telur lebih ringan
• Pemeriksaan
Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur pada pemeriksaan tinja atau dengan pemeriksaan serologis
secara fiksasi komplemen.
• Pengobatan
Praziquantel dengan dosis 40 mg/kg berat badan dalam 3 dosis pada satu hari secara peroral.
THANK YOU