Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WINIA ERISKA

NIM : 1502101010076
KLS/RUANG : 5

Schistosoma haematobium
PENDAHULUAN

Schistosomiasis adalah penyakit infeksi parasit kronis yang disebabkan oleh cacing darah
(Trematoda) dari genus Schistosoma. Schistosomiasis termasuk dalam penyakit tropis yang paling
dahsyat ketiga di dunia setelah malaria dan penyakit cacing Dan ini menjadisumber utama
morbiditas dan mortalitas bagi negara-negara yang sedang berkembang.

Ada lima spesies Schistosoma yang ditemukan pada manusia, tetapi > 90 % dari semua
infeksi ini hanya disebabkan oleh 3 spesies penting yaitu: Schistosoma mansoni, Schistosoma
japonicum, dan Schistosoma haematobium. Dua spesies lainnya yang jarang terjadi adalah
Schistosoma intercalatumdan Schistosoma mekongi.Schistosomiasis lazim terjadi pada daerah
tropis dan sub-tropis, khususnya pada masyarakat miskin tanpa akses air minum yang aman,
sanitasi, serta infrastruktur kesehatan publik yang tidak memadai. Setelah malaria dan penyakit
cacing, schistosomiasisadalah penyakit tropis yang paling dahsyat ketiga di dunia. Ini menjadi
sumber utama morbiditas dan mortalitas bagi negara-negara berkembang di Afrika, Amerika
Selatan, Karibia, Timur Tengah, dan Asia.

Infeksi cacing umumnya tidak ditandai dengan gejala klinis yang jelas. Namun,
keberadaannya dalam tubuh hewan dapat mengganggu kesehatan hewan itu sendiri sehingga dapat
menurunkan daya produksi dan reproduksinya.
Morfologi telur cacing dari genus Schistosoma dicirikan dengan tidak
memiliki operkulum, bertekstur tipis dan pada beberapa spesies memiliki spina
lateral atau terminal.Telur cacing Schistosoma japonicum pada feses host berukuran 50-80 μm dan
70-100 μm berbentuk pendek, oval dengan spina lateral. SedangkanSchistosoma
spindaleberukuran 70-90 μm dan 160-400 μm berbentuk rata memanjang pada satu sisi dan
memiliki spina terminal.

Klasifiasi

Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Trematoda
Ordo : Strigeiformes
Famili : Schistosomatidae
Genus : Schistosoma
Spesies : Schistosoma haematobium

Schistosoma haematobium adalah salah satu spesies trematoda darah yang bersifat
anhermaprodit yang dapat menimbulkan penyakit Schistosomiasis haematobium.

Sinonim penyakit Schistomiasis haematobium:


vesical bilharziasis, urinary bilharziasis, endemic hematuria, vesical schistosomiasis, dan
schistosomal hematuria. Parasit ini disebut juga dengan The Vesical Blood Fluke.
Hospes intermedier : keong air (Bulinus sp, Planorbarius sp) Hospes definitif : manusia.
Siklus Hidup Schistosoma haematobium

Keterangan:
Cacing dewasa hidup di vena sekitar vesica urinaria, uterus dan daerah pelvis → telur keluar dari
tubuh bersama urie → di dalam air telur menetas → keluar mirasidium → masuk ke hospes
perantara → berkembang menjadi sporokista → keluar dari hospes perantara → menjadi cercaria
→ penetrasi ke kulit manusia → ikut sirkulasi darah → menuju jantung, paru-paru, kembali ke
jantung → masuk sirkulasi darah arteri → menjadi dewasa di vena sekitar vesica urinaria, uterus
dan daerah pelvis.

Morfologi Schistosoma haematobium


Morfologi cacing dewasa hampir mirip dengan spesies schistosoma yang lain, sedangkan
morfologi telur yang membedakan adalah duri/spina yang dimiliki.
Gejala Klinis Schistosomiasis haematobium
Gejala klinis hampir sama dengan Schistosomiasis japonicum terutama pada stadium
inkubasi, yang membedakannya adalah pada stadium oviposition dan stadium proliferasi
penyembuhan. Pada stadium ini gejala dapat berupa rasa sakit atau panas pada waktu kencing,
keluar nanah pada akhir kencing, sakit di daerah supra pubical dan perianal, sering kencing dan
hematuria.

Cara Diagnosis Schistosomiasis haematobium


Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur pada pemeriksaan urine atau dengan
pemeriksaan serologis secara fiksasi komplemen.

Pencegahan dan Pengobatan Schistosomiasis haematobium

Pencegahan:

 Hindari berenang di sungai/danau air tawar terutama di daerah yang banyak terjadi kasus
schistosomiasis. Berenang di laut atau di kolam renang yang sudah sudah diberi kaporit
atau klorin aman dari schistosomiasis.
 Tidak kencing sembarangan terutama di sungai.
 Memasak air sampai matang sebelum diminum.
 Melakukan pengobatan pada penderita untuk mencegah terjadinya siklus hidup.

Pengobatan:

 Praziquantel dengan dosis 40 mg/kg berat badan dalam 3 dosis pada satu hari secara
peroral.

Epidemiologi Schistosoma haematobium


Penyebaran parasit ini terdapat di Afrika, Asia Barat, dan Eropa Selatan.

Referensi

Sulinawati, I.G.N.A.W.A, Saputra, Ediwan,T.H, Priono, Slamet, D. Candra. 2013.


Kecacingan tremaoda Schistosoma spp. Pada badak Sumatra (Dicherorinus sumatrensis)
di taman nasional way kambas. Lab Parasitologi way kambas. Lampung.

Vrisca,V., S.M. Warouw, R, Wilar, N.H. Rampengan. 2012. Gambaran penyakit


Schistosomiasis japonicum ditinjau dari jarak antara rumah anak yang terinfeksi dengan
danau lindu. Unuversitas Sam Ratulangi. Manado.

Anda mungkin juga menyukai