Anda di halaman 1dari 4

SCHISTOSOMIASIS

1. Definisi Schistosomiasis

Schistosomiasis atau Bilharziasis adalah penyakit infeksi parasit kronis yang


disebabkan oleh cacing darah (Trematoda) dari genus Schistosoma.
2. Gejala Klinis Schistosomiasis
 Schistosoma japonicum
Kelainan tergantung dari beratnya infeksi. Kelainan yang ditemukan pada
stadium I adalah gatal-gatal (urtikaria). Gejala intoksikasi disertai demam,
hepatomegali dan eosinofilia tinggi. Pada stadium II ditemukan pula sindrom
disentri. Pasa stadium III atau stadium menahun ditemukan sirosis hati dan
splenomegali. Biasanya penderita menjadi lemah (emasiasi). Mungkin
terdapat gejala saraf, gejala paru dan lain-lain.
 Schistosoma mansoni
Kelainan dan gejala yang timbulkannya sama seperti pada Scistosoma
japonicum, akan tetapi lebih ringan. Pada penyakit ini splenomegali menjadi
berat sekali.
 Schistosoma haematobium
Kelainan terutama ditemukan di dinding kandung kemih. Gejala yang
ditemukan adalah hematuria dan disuria bila terjadi sistitis. Sindrom disentri
ditemukan bila terjadi kelainan di rektum.
3. Morfologi dan Daur Hidup
Cacing dewasa jantan berwarna kelabu atau putih kehitam-hitaman, berukuran
9,5-19,5 mm × 0,9 mm. Badannya berbentuk gemuk bundar dan pada kutikulumnya
terdapat tonjolan halus sampai kasar, tergantung spesiesnya. Di bagian ventral badan
terdapat canalis gynaecophorus, tempat cacing betina, sehingga tampak seolah-olah
cacing betina ada di dalam pelukan cacing jantan. Cacing betina badannya lebih halus
dan panjang, berukuran 16 mm – 26 mm × 0,3 mm. Pada umumnya uterus 50-300
butir telur. Cacing trematoda ini hidup di pembuluh darah terutama dalam kapiler
darah dan vena kecil dekat permukaan selaput lendir usus atau kandung kemih.
Cacing betina meletakkan telur di pembuluh darah. Telur tidak mempunyai
operkulum. Telur cacing Schistosoma mempunyai duri dan lokalisasi duri tergantung
pada spesiesnya. Telur berukuran 95-135 × 50-60 mikron. Telur dapat menembus
keluar dari pembuluh darah, bermigrasi ke jaringan dan akhirnya masuk ke lumen
usus atau kandung kemih untuk kemudian ditemukan di dalam tinja atau urin. Telur
menetas di dalam air; larva yang keluar disebut miracidium.
Cacing ini hanya mempunyai satu macam hospes perantara yaitu keong air,
tidak terdapat hospes perantara kedua. Miracidium masuk ke dalam tubuh keong air
dan berkembang menjadi sporokista 1 dan sporokista 2 kemudian menghasilkan
serkaria yang banyak. Serkaria adalah bentuk infektif cacing Schistosoma. Cara
infeksi pada manusia adalah serkaria menembus kulit pada waktu manusia masuk ke
dalam air yang mengandung serkaria. Waktu yang diperlukan untuk infeksi adalah 5-
10 menit. Setelah serkaria menembus kulit, kemudian masuk ke dalam kapiler darah,
mengalir dengan aliran darah masuk ke jantung kanan, lalu paru dan kembali ke
jantung kiri; kemudian masuk ke sistem peredaran darah besar, ke cabang-cabang
vena portae dan menjadi dewasa di hati. Setelah dewasa cacing ini kembali ke vena
portae dan vena usus atau vena kandung kemih kemudian cacing betina bertelur
setelah berkopulasi.
4. Pencegahan dan Pengobatan Schistosomiasis
a. Cara-cara pencegahan terhadap Schitosomiasis
o Memberi penyuluhan kepada masyarakat di daerah endemis tentang
cara-cara penularan dan cara pemberantasan penyakit ini.
o Buang air besar dam buang air kecil dijamban yang saniter agar telur
cacing tidak mencapai badan-badan air tawar yang mengandung keong
sebagai inang antara.
o Memperbaiki cara-cara irigasi dan pertanian; mengurangi habitat
keong dengan membersihkan badan-badan air dari vegetasi atau
dengan mengeringkan dan mengalirkan air.
o Memberantas tempat perindukan keong dengan moluskisida (biaya
yang tersedia mungkin terbatas untuk penggunaan moluskisida ini).
o Untuk mencegah pemajanan dengan air yang terkontaminasi (contoh :
gunakan sepatu bot karet). Untuk mengurangi penetrasi serkaria
setelah terpajan dengan air yang terkontaminsai dalam waktu singkat
atau secara tidak sengaja yaitu kulit yang basah dengan air yang diduga
terinfeksi dikeringkan segera dengan handuk. Bisa juga dengan
mengoleskan alkohol 70% segera pada kulit untuk membunuh serkaria.
o Persediaan air minum, air untuk mandi dan mencuci pakaian
hendaknya diambil dari sumber yang bebas serkaria atau air yang
sudah diberi obat untuk membunuh serkariannya. Cara yang efektif
untuk membunuh serkaria yaitu air diberi iodine atau chlorine atau
dengan menggunakan kertas saring. Membiarkan air selama 48 – 72
jam sebelum digunakan juga dianggap efektif.
o Obati penderita di daerah endemis dengan praziquantel untuk
mencegah penyakit berlanjut dan mengurangi penularan dengan
mengurangi pelepasan telur oleh cacing.
o Para wisatawan yang mengunjungi daerah endemis harus diberitahu
akan risiko penularan dan cara pencegahan
b. Cara-cara pengobatan pada Schistosomiasis

Pengobatan massal dilaksanakan bila prevalensi skistosomiasis di desa > 1%.


Pengobatan ini dilaksanakan setiap 6 bulan diberikan kepada penduduk umur
5 tahun ke atas. Pada balita hanya diberikan pada individu yang positif.
Pengobatan ditunda pada wanita hamil, wanita menyusui dan yang sakit berat.
Pengobatan selektif dilakukan bila prevalensi di bawah 1 %. Pengobatan
diberikan setiap 6 bulan pada penduduk yang positif dan serumah. Pengobatan
perorangan diberikan pada fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan
pemeriksaan klinis atau laboratorium. Obat yang digunakan yaitu praziquantel
dengan dosis 30 mg/kg BB/dosis diberikan 2 dosis dalam satu hari, total 60
mg/kg/BB. Jarak pemberian dosis pertama dengan dosis kedua adalah 4-6 jam.
Obat diminum sesudah makan. Selain obat praziquantel disediakan juga obat
penawar karena obat praziquantel menimbulkan efek samping antara lain,
demam, sakit kepala, pusing, mual, dan lain-lain.

Sumber :

1. Natadisastra D, Kodyat S. 2009. Penyakit oleh Trematoda Darah. Parasitologi


Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang, Cetakan I. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC

2. Inge Sutanto, Is Sumariah Ismid, Pudji K. Sjarifudin, Saleha Sungkar. 2008. Buku
Ajar Parasitologi Kedokteran. Edisi 4. Jakarta : Balai penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai