Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 8 :

Angga mawuntu
Mouren lalonsang
Putri suleman
I wayan risdianto
• merupakan hewan bersel satu yang disebut protozoa ; parasit
• Ditemukan pada tahun 1908 pertama kali ditemukan pada
binatang mengerat yaitu Ctenodactylus
• Hospes definitf T.gondii adalah kucing dan binatang sejenisnya
• Menyebabkan penyakit toksoplasmosis kongenital dan
toksoplasmosis akuista
• Tachzoite/takzoit/tropozoid

• 1. Ookista

• 3. Bradizoit
• Toxoplasma sering tidak memperlihatkan gejala klinis yang jelas

• Gejala – gejala yang berat terlihat pada infeksi kongenital,


transplasentan atau pada pasien yang rentan
• limfadenopati lokal atau umum, superfisial atau dalam,yang biasa diserang kelenjar leher.
• fokus inflamasi milier
• sel yang diserang dan mengalami lisis
• proliferasi dan regenerasi dalam vaskularisasijaringan, menimbulkan perubahan diawali dengan sitolisis dan
nekrosis, proliferasi, dan regenerasi.
Cryptosporidium
Cryptosporidium

khusnya C. Hominis dapat


menginfeksi usus pada orang yang
luluh imun (contohnya,penderita Organisme ini sudah lama dikenal
AIDS) dan menyebabkan diare hebat sebagai parasit pada :
dan tak tertahankan.

Tikus

Burung hantu

Kera rhesus
penyebab gastoenteritis dan
Ternak herbivora diare ringan yang sembuh
spontan pada manusia.
Siklus Hidup

Ookista berukuran 4-5 µm dikeluarkan bersama


fases dalam jumlah besar dan segera bersifat
menular.

Ketika ookista yang mengontaminasi makanan dan


air tertelan, sporozoit kemudian keluar dari
selubung kista (bereksitasi) dan menginvasi sel
usus, parasit ini lalu berkembangbiak secara
aseksual didalam bagian apikal sel usus, kemudian
dilepaskan dan menyerang sel usus lain untuk
memulai siklus baru

Organisme ini juga bereproduksi secara


seksual,membentuk mikrogametosit jantan dan
makrogametosit betina yang bergabung dan
berkembang menjadi ookista.
Epidemiologi
Di temukaan tersebar luas pada berbagai hewan
domestik maupun hewan liar sepeti kambing,
anjing,sapi,kucing,ikan dan unggas selain
menyerang manusia. Di laporkan pula bahwa
dinegara berkembang penyakit ini menyebabkan 7-
10% diare pada anak-anak. Pada orng dewasa,
sekitar 10% penderita AIDS akan mengalami
infeksi dalam perjalanan penyakit.
GEJALA KLINIK
Gejala utama yang sering di temukan adalah diare
encer dan dalam jumblah yang sangat banyak sehingga
terkadang dapat menimbulkan dehidrasi. Kondisi ini sering di
tandai dengan nyeri perut yang hebt mirip amebiasis. Pada
anak-anak, sering di dahului dengan anoreaksi, mual dan
muntah. Pada orang sehat penyakit ini akan hilang dalam
kurung waktu kurang dari 30 hari, sedang pada penderita
dengan imunokopresi penyakit ini bersifat persisten dan
dapat menjadi fulminan serta dapat di hindari dengan
kematian.
Diagnosis
Kesuliaa diagnosis dikarnakan kecilnya ookista. Yang
terbaik mungkin dengan pewarnaan modifikasi Ziehl-
Neelsen. Cryptosporidium dalam pewarnaan adalah tahan
asam dan iodium negatif. Uji serologi yang lazim adalah
imunofluoreresen indirek atau ELISA menggunakan ookista
sebagai antigen atau yang lebih terkini, yaitu dnegan
antibodi monoklonal. Di bawah mikroskop, ookista akan
tampak bulat atau ovoid dan bersporula berbentuk sabit
sedangkan pada trofozoit hanya ada satu sporozoit.
Kelompok 10
Alfredo Katiandagho
Youna Siwu
Gabriella Ronsul
Citra Lengkong
Sriayu Bedu
• Cyclospora cayatenensis adalah sebuah protozoa yang
membuat sakit pada pencernaan yang disebut Cyclosporiasis
• Hopesnya adalah manusia
• Infeksi lebih banyak terjadi dinegara sedang berkembang,
tetapi dapat ditemukan diseluruh dunia.
• Cyclosporiasis telah dilaporkan pada beberapa Negara,
tetapi kebanyakan pada daerah tropis dan subtropik. Sejak
1990, sekurangnya 11 wabah cycloporiasis karena cemaran
makanan, yang mempengaruhi sekitar 3600 orang, telah
dilaporkan di AS dan Kanada.
• Cyclospora cayatenensis ookista berbentuk seperti coccidia,
berdiameter 7.5-10 µm dan tidak bersporulasi ketika keluar
bersama feses
• Setelah inkubasi rata-rata pada 1 minggu, gejala infeksi
bermanifestasi sebagai diare berair.
• Diagnosis ditegakkan dengan menemukan ookista dalam tinja.
• Bila pemeriksaan negatif, perlu diulang pada 3-4 spesimen
tinja.
• Ookista lebih mudah ditemukan bila tinja dikonsentrasi dengan
teknik formalin-etilasetat.
• Pemeriksaan mikroskopis dapat menggunakan Mikroskop
cahaya, UV dan DIC
• Sediaan juga dapat dipulas dengan pewarnaan tahan asam
dan safranin yang dimodifikasi
Kelompok 11 :
Gracia Paruntu
Intan Rantung
Stevie Watuna
Putri Pelealu
Protozoa usus yang paling umum
ditemukan dalam feses manusia dan
dianggap sebagai parasit dengan
distribusi yang luas di seluruh dunia.

Subkingdom : Protozoa
Filum : Sarcomastigophora
Ordo : Amoebida
Famili : Blastocystida
Genus : Blastocystis
Species : Hominis.
• Jalur infeksi : Konsumsi makanan dan minuman yang
terinfeksi kista juga transmisi fecal-oral
• Hospes : Manusia, monyet, kera, babi dan mungkin pada
marmot, juga ada reptilian, kecoa, tikus dan berbagai hewan
lainnya
• Penyakit : Blastokistosis
• Distribusi geografik : Ditemukan di daerah tropic
• Gejala : Diare, flatulens, kembung, anorexia, berat badan turun,
muntah, nausea obstipasti dan lain-lain
Mempunyai 4 bentuk:
1) Vakuolar dan granular,
bentuknya bulat mengandung
vakuola tunggal yang besar. Sel
granular mengandung banyak
butiran kecil di sitoplasma atau
vakuola sentral. Terdiri dari
beberapa inti sampai 4. Ini
adalah bentuk paling umum
dari B. hominis
2) Multivakuolar dan avakuolar,
vakuola kecil dan terdiri dari 1-
2 inti
3) Muboid, bentuk yang sangat
jarang. Pseudopodia sering
melekat
4) Kista, dinding tebal dan terdiri
dari banyak vakuola serta
mempunyai 1-2 inti
• Pemeriksaan sampel tinja dengan melihat bentuk B. hominis
• ELISA dan tes fluorescent-antibodi dilakukan dengan cara
mendeteksi serum antibodi

Anda mungkin juga menyukai