0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan59 halaman
Protozoa adalah hewan bersel satu dengan empat bagian utama: membran plasma, ektoplasma, endoplasma, dan inti. Ada delapan spesies amoeba yang dapat menginfeksi manusia, termasuk Entamoeba histolytica yang menyebabkan penyakit amebiasis. Entamoeba histolytica memiliki dua stadium, trofozoit dan kista. Trofozoit bersifat patogen dan menginvasi jaringan usus besar, sedangkan kista bersifat infektif me
Protozoa adalah hewan bersel satu dengan empat bagian utama: membran plasma, ektoplasma, endoplasma, dan inti. Ada delapan spesies amoeba yang dapat menginfeksi manusia, termasuk Entamoeba histolytica yang menyebabkan penyakit amebiasis. Entamoeba histolytica memiliki dua stadium, trofozoit dan kista. Trofozoit bersifat patogen dan menginvasi jaringan usus besar, sedangkan kista bersifat infektif me
Protozoa adalah hewan bersel satu dengan empat bagian utama: membran plasma, ektoplasma, endoplasma, dan inti. Ada delapan spesies amoeba yang dapat menginfeksi manusia, termasuk Entamoeba histolytica yang menyebabkan penyakit amebiasis. Entamoeba histolytica memiliki dua stadium, trofozoit dan kista. Trofozoit bersifat patogen dan menginvasi jaringan usus besar, sedangkan kista bersifat infektif me
Menurut asal katanya protozoa berasal dari bahasa yunani
yang berarti pertama dan zoon yg berarti hewan. Ilmu yg mempelajari protozoa dinamakan protozoologi. Protozoa adalah hewan bersel satu dengan bagian – bagian : 1. Membran plasma yang berfungsi sebagai ekskresi. 2. Ectoplasma yang berfungsi sebagai pergerakan, memasukkan makanan, respirasi dan membuang hasil metabolisme. 3. Endoplasma berfungsi sebagai pencernaan dan reproduksi. 4. Nucleus (inti) berfungsi sebagai reproduksi. 5. Manusia merupakan hospes 8 spesies amoeba, yaitu E histolytica, E dispar, E coli, E hartmanni, Jodamoeba butschlii, Dientamoeba fragilis, Endolimax nana dan E gingivalis ( di mulut ). Entamoeba histolytica • protozoa menyebabkan penyakit amoebiasis yang dapat menyebabkan kematian dan dikenal sejak 460 tahun lalu oleh Hippocrates. • E histolityca pertama kali ditemukan oleh Losch (1875) pada tinja manusia (stadium tropozoit) • Quinche dan Roos (1893) menemukan E histolityca (stadium kista) dan bersifat patogen. • Amoebiasis akut bermanifestasi sebagai disentri yg berbahaya di daerah beriklim tropis di bandingkan yg beriklim sedang. • Amoebiasis bayak ditemukan dengan gejala sakit perut diikuti defekasi dengan tinja cair. Hospes dan nama penyakit • Manusia adalah hospes satu-satunya. • Penyakitnya disebut amebiasis. • Distribusi geografik amebiasis terdapat diseluruh dunia (kosmopolitan) terutama didaerah tropik dan daerah beriklim sedang. Morfologi dan daur hidup • E histolytica mempunyai 2 stadium : trofozoit dan kista • Bila kiste matang tertelan masuk ke dalam lambung kemudian kista dicerna di usus halus ( ekskistasi) dan keluarlah stadium tropozoit dan masuk ke rongga usus besar. 1 kista yang mengandung 4 inti akan terbentuk 8 tropozoit dan berukuran 10-60 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma. • Ektoplasma bening terdapat di bagian tepi sel dan terilhat nyata. • Ektoplasma membentuk Pseudopodium yang besar, lebar seperti daun, pergerakannya cepat dan menuju suatu arah (linier). • Endoplasma berbutir halusbdan biasanya mengandung bakteri atau sisa makanan. • Stadium tropozoit bersifat patogen dan menginvasi jaringan usus besar dan berkembang biak secara belah pasang. • Stadium kista dibentuk dari stadium tropozoit yang berada di usus besar. • Di rongga usus besar stadium tropozoit dapat berubah menjadi precyst yang berinti 1 (enkistasi) kemudian membelah dan berinti 2 dan akhirnya berinti 4 yang dikeluarkan bersama tinja. • Ukuran kista 10-20 mikron berbentuk bulat dan lonjong berdinding dan mempunyai inti. • Di endoplasma terdapat kromatoid dan vakuolnglikogen yang dianggap sebagai makanan cadangan ( kista muda), sedangkan pada kista tua tidak ada. • Stadium kista tidakmpatogen tetapi infektif. • Stadium tropozoit biasanya ditemukan pada tinja yang konsistensinya lembek atau cair, sedangkan stadium kista pada tinja padat. • Masa inkubasi bervariasi dari beberapa minggu, bulan bahkan tahun tetapi pada umumnya 1-4 minggu. • Stadium tropozoit dikeluarkan bersama isi ulkus ke rongga usus kemudian menyerang lagi ke mukosa usus yang sehat dan keluar bersama tinja. • Tinja tersebut disebut tinja disentri yang mengandung darah dan lendir. Diagnose Diagnose dengan pemeriksaan rutin, serologi dengan cara mendeteksi antibodi, PCR dan deteksi antigen. Epidemiologi • Mesir,India dan Belanda berkisar 10,1-11,5%. • Amoebiasis terdapat diseluruh dunia dan prevalensi tertinggi terutama di daerah tropik dan subtropik., terutama pada daerah yang sanitasi lingkungan dan sosial ekonominya buruk. • Prevalensi E histolytica di Indonesia berkisar antara 10-18%. • Di RRCpa Utara berkisar 5-20% • Di Amerika serikat berkisar 4-21% • Di negara industri amoebiasis terutama ditemukan pada kelompok homoseksual, imigran, yang tinggal di asrama, penderita HIV. • Pencegahan terutama dilakukan pada kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan. • Protozoa apatogen Entamoeba coli • Hospes E coli adalah manusia, monyet dan babi. • Amoeba ini ditemukan kosmopolitan, di Indonesia frekuensinya antara 8-18%. Morfoogi • Amoeba ini hidup komensal di rongga usus besar dan mempunyai stadium vegetatif dan kista. • Morfologinya mirip dengan E histolytica • Stadium tropozoit 15-30 mikron, berbentuk lonjong atau bulat, mempunyai sebuah inti dengan kariosom kasar dan letaknya eksentrik. • Ektoplasma tidak nyata hanya tampak bila psedopodium terbentuk. • Pseudopodium lebar dibentuk perlahan sehingga pergerakannya lambat. • Endoplasma bervakuola, mengandung bakteri, sisa makanan tetapi tidak mengandung sel darah merah. • Cara berkembang biak dengan belah pasang • Stadium tropozoit biasanya ditemukan pada tinja lembek atau cair. • Stadium kista berbentuk bulat atau lonjong berukuran 15-22 mikron. • Dinding kista tebal dan berwarna hitam. • Dalam tinja biasanya kista berinti 2. • Infeksi terjadi dengan menelan kista matang. • Patologi E coli tidak patogen. • Diagnosis dengan menemukan stadium tropozoit atau kista dalam tinja. Entamoeba hartmani • Hospes E hartmani adalah manusia dan tidak patogen. • Kosmopolit tersebar diseluruh dunia. • Stadium tropozoit E hartmani sulit dibedakan dengan E histolytica. • Ciri khas tropozoit E hartmani sangat kecil sehingga sulit untuk ditemukan. • Tropozoit tidak makan sel darah merah dan pergerakan lambat, mempunyai inti dan sitoplasma yang sangat mirip E histolytica. • Amoeba ini hidup di usus besar, stadium tropozoit berukuran 8-10 mikron. • Sitoplasma bergranula yang berisi bakteri dan tidak mengandung sel darah merah • Stadium kista matang mempunyai inti 4, bentuknya bulat dan berukuran 6-8 mikron. • Diagnose dengan menemukan stadium tropozoit atau kista pada tinja. Entamoeba gingivalis • E gingivalis adalah amoeba pertama yang menginfeksi pada manusia. • Parasit hidup dirongga mulut terutama pada permukaan gigi, gusi dan kadang-kadang pada tonsil manusia. • E gingivalis hanya ditemukan pada stadium tropozoit dan tidak mempunyai stadium kista. • Parasit ini hidup dengan makan bakteri, leukosit dan eritrosit. Patologi dan gejala klinis • E gingivalis bersifat komensal. • Parasit sering ditemukan pada penyakit gusi dan tonsil. • E gingivalis biasanya hidup bersama dengan mikroorganisme lainnya (bakteri). • Diaognose dilakukan dengan pemeriksaan langsung air liur, usap gusi dan plak gigi. Epidemiologi • E gingivalis tidak mempunyai stadium kista, penularan secara langsung dari satu orang ke orang lain melalui ciuman, droplet, pemakain alat makan secara bersamaan. • Prevalensi lebih dari 95% pada orang dengan kebersihan mulut yang buruk . • Prevalensi 50% pada mulut yang sehat. Iodamoeba butschlii • Manusia adalah hospes definitif • Hospes reservoar adalah babi • Penyebarannya secara kosmopolit Morfologi dan daur hidup • Amoeba ini hidup sebagai komensal di rongga usus besar dan makan flora yang terdapat di dalam usus. • Stadium tropozoit berukuran 6-25 mikron. • Ektoplasma tidak tampak karena pergerakan sangat lambat, mengandung banyak vakuola yang banyak mengandung bakteri . • Selain vegetatif dapat dijumpai bentuk kista dengan ukuran 6-15 mikron. • Kista yang matang hanya mempunyai 1 inti dan infeksi dapat terjadi dengan menelan kista. Patologi dan gejala klinis • Pada umumnya tidak menimbulkan gejala klinis tetapi beberapa melaporkan abses seperti E histolytica . • Hasil penelitian menunjukkan prevalensi Iodamoeba butschlii tersebar luas di beberapa negara, di Kamboja prevalensinya 1,4% dari 623 sampel, di Indonesia sebanyak 5,4% dari 394 sampel Endolimax nana • Hospes definif adalah manusia • Distribusi geografik kosmopolit • Amoeba ini sebagai komensal dirongga usus besar terutama dekat sekum dan memakan bakteri. • Mempunyai 2 stadium : stadium vegetatif dan stadium kista, mempunyai inti endolimax,ektoplasma diam dan pseudopodium pendek. • Endoplasma mempunyai vakuola dan mengandung bakteri. • Pergerakan parasit ini sangat lambat • Stadium kista berukuran 5-14 mikron • Dalam tinja kista mempunyai inti 4 • Intinya kecil dan mengandung kariosom yang besar dan letaknya sentris , kromatinya terletak dibagian tepi. • Parasit apatogen ini biasanya bersama parasit patogen lainnya • Infeksi terjadi dengan menelan kista matang Epidemiologi • Penyebarannya di seluruh dunia • Turki adalah daerah endemik Endolimax nana • Di Amerika sekitar 2,3% dari 380 sampel • Di Thailand ditemukan 10% dari 398 sampel • Di Chicago sebesar 39% dari 372 sampel Amoeba hidup bebas (free living amoeba) • Parasit ini dapat menginfeksi manusia dan hewan. • Parasit ini sangat patogen pada manusia • Kasus pertama ditemukan pada th 1965 di Australia, Florida. • Penyakitnya disebut primary amebic meningoncephalitis (PAM) yang bersifat akut. Ditribusi geografik • N fowleri hidup kosmopolit di alam. • Parasit dapat ditemukan di debu, tanah,air tawar yang tergenang (kolam renang, danau, pemandian, limbah tinja). • Kasus N fowleri telah dilaporkan di Amerika,Belgia,Cekoslowakia,Australia,Selandi a baru, India,Nigeria,Inggris,Panama,Papua nugini. Morfologi dan daur hidup • N fowleri terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. • N fowleri mempunyai 3 sadium : stadium trofozoit, flagelata dan kista. • Amoeboid mempunyai bentuk tidak teratur, lonjong atau membulat dengan ukuran rata-rata 29 mikron. • Stadium flagelata berbentuk lonjong dan buah pear, mempunyai 1 inti,1 vakuola kontraktil yang terletak pada bagian posteior dan mempunyai 2 flagel yang sama panjang. Stadium ini hanya beberapa jam kemudian berubah menjadi stadium amoeboid lagi. Patologi dan gejala klinis • Amoeba masuk ke dalam tubuh melalui hidung kemudian menembus jaringan otak dan memperbanyak diri. • Masa inkubasi 3-7 hari. • Gejala sakit kepala yang hebat, demam,sakit tenggorokan, hidung tersumbat sampai terjadi perdarahan, nafsu makan menurun, nafas cepat. • Diagnose dengan menemukan amoeba pada cairan serebrospinal, dalam eksudat, jaringan otak. • Prognosis penderita primary amebic meningoencephalitis biasanya meninggal dalam waktu 4-6 hari setelah gejala timbul. Acanthamoeba culbertsoni • Acanthamoeba paa manusia dapat menimbulkan penyakit ensefalitis multifokal yang disebut Granulomatous Amebic Encephalitis (GAE). • Distribusi geografik kosmopolit • Morfologi sama Naegleria tetapi pada genus ini tidak ditemukan stadium flagelata. • Stadium trofozoit bentuknya bervariasi dan berukuran 30 mikron. • Beberapa pseudopodium dikeluarkan secara serentak dari permukaan badan ke beberapa arah. Patologi dan gejala klinis • Stadium trofozoit dan kista masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan dan kulit yang terluka kemudian menyebar ke otak. • Infeksi acanthamoeba pada otak biasa menyerang pada manusia yang lemah karena penyakit lainnya. • Gejala sakit kepala, perubahan status mental dan bisa menyebabkan kematian dalam beberapa minggu. • Diagnose dengan pemeriksaan mikroskopis dengan menemukan trofozoit di cairan serebrospinal dan pada cairan eksudat. Balantidium coli • Hospes parasit ini adalah babi, tikus dan beberapa spesies kera yang hidup di daerah tropik. • Parasit ini kadang bisa ditemukan pada manusia dan menyebabkan balantidosis atau disentri balantidium. • Parasit ini ditemukan diseluruh dunia yang beriklim tropik dan subtropik, termasuk Indonesia tetapi jarang ditemukan pada manusia. Morfologi dan daur hidup • Parasit ini hidup diselaput lendir usus besar terutama didaerah sekum dan mempunyai 2 stadium yaitu vegetatif dan kista. • Stadium vegetatif lonjong berukuran 60-70 mikron. Pada bagian anterior agak menyempit terdapat sitostom yang berfungsi sebagai mulut. Bagian posterior bentuknya agak melebar terdapat sitopog yang berfungsi untuk mengeluarkan zat- zat yang tidak diperlukan. • Pada seluruh badan terdapat bulu-bulu getar (silium) yang berfungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. • Parasit ini berkembang biak dengan cara belah pasang tranversal mula2 mikronukleus yang membelah diikuti makronukleus dan sitoplasma sehingga menjadi 2 organisme baru. • Tropozoit akan segera membentuk kista (enkistasi) di dalam lumen usus atau segera setelah keluar bersama feses. • Kista hanya mempunyai makronukleus. • Kista berfungsi untuk memperahankan diri, bertahan hidup selama 1-2 hari pada suhu kamar dan merupakan bentuk infektif. • Bila kista tertelan terjadi ekskistasi diusus halus, dari 1 kista keluar stadium vegetatif yang segera berkembangbiak dan membentuk koloni di selaput lendir usus besar. • Infeksi ringan tanpa gejala apabila hidup di rongga usus besar. • Diagnose dibuat dengan menemukan tropozoit di tinja encer dan kista pada tinja padat. • Parasit ini banyak ditemukan pada babi, penularan antar babi mudah sekali terjadi sekali-kali dapat menular ke manusia. • Penularan pada manusia terjadi dari tangan ke mulut atau melalui makanan yang terkontaminasi, misal pada orang yang memelihara babi dan yang membersihkan kandang babi. Flagelata traktus digestivus dan traktus urogenital • Giardia lamblia pertama kali ditemukan oleh Antoni van Leeuwenhoek (1681). • Pertama kali dibahas oleh Lambl (1859) dan diberi nama * intestinalis*. • Pada tahun 1915 diberi nama Giardia lamblia untuk menghormati Prof A. Giard dari Paris dan Doktor F.Lambl dari Praha • Manusia merupakan hospes alami utama. • Binatang yang secara alami dapat terinfeksi G lamblia adalah srigala, sapi, kucing dan anjing. • G lamblia adalah parasit yang tersebar kosmopolit dan lebih sering di daerah beriklim tropik dan subtropik dan terutama ditemukan di Rusia, Asia tenggara, Asia, Afrika, Meksiko dan Indonesia. • Parasit ini mempunyai 2 stadium yaitu tropozoit dan kista. • Stadium tropozoit berbentuk simetris bilateral seperti jambu monyet yang bagian anteriornya membulat dan posteriornya meruncing. • Stadium tropozoit mempunyai 4 pasang flagel yang berasal dari 4 pasang blefaroplas. • Parasit ini berukuran 12-15 mikron. • Stadium kista bentuknya oval berukuran 8-12 mikron mempunyai dinding yang tipis dan kuat. • Kista yang baru terbentuk mempunyai 2 inti dan yang matang 4 inti dan letaknya pada satu kutub. • G lamblia hidup dirongga usus kecil dan kadang-kadang saluran dan kandung empedu. • Bila kista matang tertelan oleh hospes maka terjadi ekskistaisi di duodenum, kemudian sitoplasmanya membelah dan flagel membelah dan flagel tumbuh dari aksonema sehingga terbentuk 2 tropozoit. • Tropozoit berkembang biak dengan belah pasang longitudinal. • Enkistasi terjadi dalam perjalanan ke kolon, bila tinja mulai padat ditemukan dalam tinja yang padat. • Dalam tinja cair atau lunak biasanya ditemukan tropozoit. • Cara infeksi dengan menelan kista matang dapat terjadi secara tidak langsung melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Chilomastix mesnili • Chilomastix mesnili adalah protozoa intestinal dan golongan flagelata yg tidak patogen. • Hospes adalah manusia tetapi dapat juga ditemukan pada simpanse, orang hutan, kera, babi, burung, reptil, ikan dan lintah. • Parasit ini penyebaran secara kosmopolitan. • Parasit ini mempunyai stadium tropozoit dan kista. • Parasit ini selalu bersama-sama dengan protozoa usus lainnya. • Tropozoit berbentukpiriform atau seperti buah pir. • Mempunyai 4 flagel dan 1 flagel lebih panjang dan muncul dari ujung anterior, sedang 3 flagel lainnya berasal dari permukaan badan. • Kista terbentuk bila tinja berbentuk padat. • Kista berbentuk oval berdinding tebal seperti lemon. • Infeksi terjadi bila menelan kista, tropozoit tidak bisa hidup pada keadaan asam lambung. • Parasit ini bersifat apatogen tetapi bisa menyebabkan kelainan intestinal seperti diare pada kasus infeksi berat. • Stadium tropozoit bisa diketemukan pada tinja cair atau lembek. • Chilomastix hidup disekum dan kolon manusia. • Di Indonesia prevalensinya mencapai 0,8% Trichomonas • Merupakan protozoa flagelata termasuk filum sarcomastigophora. • Pada manusia terdapat 3 spesies utama : • Trichomonas vaginalis, tenax dan hominis. Trichomonas vaginalis • Pertama kali ditemukan pada tahun 1836 oleh Donne pada sekret wanita. • Hospes adalah manusia dan menyebabkan trikomoniasis vagina. • Parasit ini ditemukan secara kosmopolit termasuk di Indonesia. • Trichomonas vaginalis hanya mempunyai stadium tropozoit dengan ukuran 10-25mikron X7-8 mikron, mempunyai 4 flagel anterior dan 1 flagel posterior yang melekat pada tepi membran bergelombang. • Membran pendek mempunyai kosta yang halus,inti berbentuk lonjong dan sitoplasma berbutir halus. • Pada wanita hidup di vagina dan uretra sedangkan pada laki-laki di uretra dan prostat. • Parasit ini hidup dimukosa vagina dan makan bakteri dan leukosit. • Trichomonas berkembangbiak secara belah pasang longitudinal. • Parasit ini akan mati pada ph 4,9 ( asam ). • Infeksi terjadi secara langsung pada saat berhubungan seksual melalui stadium tropozoit, dapat juga infeksi secara tidak langsung melalui alat mandi dan toilet, bisa juga melalui persalinan . • Inkubasi biasanya 4-20 hari dan rata-rata 7 hari, parasit ini berkembang biak secara cepat dan kemudian disusul serangan leukosit akibatnya sekret vagina banyak mengandung leukosit dan sel epitel, dan apabila sekret vagina mengalir keluar akan menimbulkan gejala fluor albus atau keputihan. • Pada infeksi campuran sekret tampak putih kekuning- kuningan atau putih kelabu dan berbusa. • Diagnosa dengan pemeriksaan langsung, dengan PCR menggunakan sekret vagina dan urin. Trichomonas tenax • Trichomonas tenax pertama kali ditemukan pada tahun 1773 dan ditemukan oleh Miller. • Parasit ini ditemukan pada mulut manusia dengan hygiene mulut yang buruk atau penderita penyakit mulut. • Parasit ini tersebar secara kosmopolitan dengan prevalensi tinggi pada orang-orang dengan penyakit mulut. • Parasit ini dapat ditemukan pada penderita bronkitis dan pneumonia kronis juga bronkus paru, juga saluran pernafasan, parasit ini masuk ke saluran pernafasan melalui aspira dan orofaring yang telah terkontaminasi bakteri. Diagnosa • Sampel diambil dari sekresi atau eksudat yang diambil dari rongga mulut atau saluran pernapasan, sputum.
• Diagnosa dengan pemeriksaan langsung dengan
pewarnaan giemsa atau trikrom, juga bisa dengan kultur dan PCR. • Prevalensi T tenax 4-53%, penularan melalui ludah, droplet,ciuman atau penggunaan alat makan dan minum. Trichomonas hominis • T hominis pertama kali diidentifikasi oleh Davaine pada tahun 1854 pada tinja manusia. • Hospes dikolon dan sekum manusia juga ditemukan pada primata, anjing dan kucing. • Parasit bersifat kosmopolit dengan prevalensi kurang dari 2%. • Tidak ada tanda atau gejala klinis yang spesifik, gejala klinis dan patologi sama seperti T tenax. • T hominis sering dihubungkan dengan protozoa usus lainnya seperti E histolytica tetapi T hominis sebagai infeksi penyerta • Diagnose dengan pemeriksaan langsung tinja, kultur dan PCR. • Pengobatan menggunakan metronidasol dan furazolidon pada bayi yang baru lahir yang mengalami diare. • Epidemiologi di Thailand dapat ditemukan pada kelompok penyaji makanan.