Anda di halaman 1dari 5

Nama : Baiq Meisy Arum Anjani

Nim : 019.06.0017

Tugas : Essai Histologi Sistem Urinaria

Sistem urinaria merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme
makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawa-senyawa nitrogen seperti urea dan
kreatinin, bahan asing dan produk sisa metabolism. Sistem perkemihan terdiri dari dua ginjal
(ren) yang menghasilkan urin, dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria
(kandung kemih), satu vesika urinaria tempat urin dikumpulkan, dan satu uretra urin dikeluarkan
dari vesika urinaria.

Ginjal berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10-12 cm dan tebal 3,5-5 cm,
terletak retroperitoneal di sebelah atas rongga abdomen. Ginjal kanan terletak lebih ke bawah
dibandingkan ginjal kiri. Secara histologi ginjal terbungkus dalam kapsul jaringan lemak dan
jaringan ikat kolagen. Organ ini terdiri atas bagian korteks dan medula yang satu sama lain tidak
dibatasi oleh jaringan pembatas khusus, ada bagian medula yang masuk ke korteks (prosesus
Ferreini) dan ada bagian korteks yang masuk ke medula (kolumna renalis Bertini). 1,2
Bangunan-bangunan yang terdapat pada korteks dan medula ginjal adalah Korteks ginjal terdiri
atas beberapa bangunan, yaitu Korpus Malphigi (Korpus renalis) terdiri atas kapsula Bowman
dan glomerulus dan bagian sistim tubulus yaitu tubulus kontortus proksimalis dan tubulus
kontortus distal. Medula ginjal terdiri atas beberapa bangunan yang merupakan bagian sistem
tubulus, yaitu pars ascendens dan descendens ansa Henle, bagian tipis ansa Henle, duktus
koligens, dan duktus papilaris Bellin. Dan medula ginjal ini berbentuk seperti piramid-pucat,
bergaris-garis (striata) lalu dasar piramid menghadap korteks, apeks piramid menghadap papila
renalis, ditembus oleh duktus papilaris Bellini, terlihat seperti saringan `Area Kribrosa`.

Tubulus uriniferus merupakan unit fungsional terkecil dalam ginjal. Tubulus uriniferus
terdiri dari nefron dan tubulus koligens. Nefron terdiri dari dua bangunan, korpus renalis dengan
tubulus renalis. Korpus renalis terdiri atas 2 macam bangunan yaitu kapsul Bowman dan
glomerulus. Kapsul Bowman merupakan pelebaran ujung proksimal saluran keluar ginjal
(nefron) yang dibatasi epitel. Bagian ini diinvaginasi oleh glomerulus. Dinding sebelah luar
disebut lapis parietal (pars parietal) sedangkan dinding dalam disebut lapis viseral (pars viseralis)
yang melekat erat pada glomerulus. Ruang diantara ke dua lapisan ini sebut ruang Bowman yang
berisi cairan ultrafiltrasi. Dari ruang ini cairan ultrafiltrasi akan masuk ke dalam tubulus
kontortus proksimal. Glomerulus merupakan bangunan yang berbentuk khas, bundar dengan
warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena sel-selnya tersusun lebih padat. Glomerulus
merupakan pembuluh kapiler. Glomerulus ini akan diliputi oleh epitel pars viseralis kapsul
Bowman. Di sebelah luar terdapat ruang Bowman yang akan menampung cairan ultra filtrasi dan
meneruskannya ke tubulus kontortus proksimal. Kapsul Bowman lapis parietal pada satu kutub
bertautan dengan tubulus kontortus proksimal yang membentuk kutub tubular (urinary pole),
sedangkan pada kutub yang berlawanan bertautan dengan arteriol yang masuk dan keluar dari
glomerulus terdapat kutub yang disebut kutub vaskular. Arteriol glomerular aferent masuk
kemudian bercabang-cabang lagi menjadi sejumlah kapiler yang bergulung-gulung. Pembuluh
kapiler ini diliputi oleh sel-sel khusus yang disebut sel podosit. Sel podosit ini dapat dilihat
dengan mikroskop elektron. Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung lagi membentuk arteriol
yang selanjutnya keluar dari glomerulus dan menjadi arteriol glomerular eferen.

Filtrasi Glomerulus merupakan proses pertama dalam pembentukan urin. Air, ion dan zat
makanan serta zat terlarut dikeluarkan dari darah ke tubulus proksimal. Cairan yang difiltrasi dari
glomerulus ke dalam kapsula Bowman harus melewati tiga lapisan yang membentuk membran
glomerulus, yaitu dinding kapiler glomerulus, membran basal dan lapisan dalam kapsula
Bowman. Sel darah dan beberapa protein besar atau protein bermuatan negative seperti albumin
secara efektif tertahan oleh karena ukuran dan muatan pada membrane filtrasi glomerular.
Sedangkan molekul yang berukuran lebih kecil atau yang bermuatan positif, seperti air dan
kristaloid akan tersaring. Tujuan utama filtrasi glomerulus adalah terbentuknya filtral primer di
tubulus proksimal.

Tubulus kontortus proksimal berjalan berkelok-kelok dan berakhir sebagai saluran yang
lurus di medula ginjal (pars desendens Ansa Henle). Dindingnya disusun oleh selapis sel kuboid
dengan batas-batas yang sukar dilihat. Inti sel bulat, bundar, biru dan biasanya terletak agak
berjauhan satu sama lain. Sitoplasmanya bewarna kemerahan. Permukaan sel yang menghadap
ke lumen mempunyai mikrovili (brush border). Tubulus ini terletak di korteks ginjal. Fungsi
tubulus kontortus proksimal adalah mengurangi isi filtrat glomerulus 80-85 persen dengan cara
reabsorpsi via transport dan pompa natrium. Glukosa, asam amino dan protein seperti
bikarbonat, akan direabsorpsi.

Ansa henle terbagi atas 3 bagian yaitu bagian tebal turun (pars desendens), bagian tipis
(segmen tipis) dan bagian tebal naik (pars asendens). Segmen tebal turun mempunyai gambaran
mirip dengan tubulus kontortus proksimal, sedangkan segmen tebal naik mempunyai gambaran
mirip tubulus kontortus distal. Segmen tipis ansa henle mempunyai tampilan mirip pembuluh
kapiler darah, tetapi epitelnya sekalipun hanya terdiri atas selapis sel gepeng, sedikit lebih tebal
sehingga sitoplasmanya lebih jelas terlihat. Selain itu lumennya tampak kosong. Ansa henle
terletak di medula ginja.

Tubulus kontortus distal berjalan berkelok-kelok. Dindingnya disusun oleh selapis sel
kuboid dengan batas antar sel yang lebih jelas dibandingkan tubulus kontortus proksimal. Inti sel
bundar dan bewarna biru. Jarak antar inti sel berdekatan. Sitoplasma sel bewarna kebiruan dan
permukaan sel yang mengahadap lumen tidak mempunyai mikrovili. Tubulus kontortus distal
berfungsi sebagai reabsorpsi of ion Na+ dari cairan tubular dan Sekresi ion H+ dan K+ ke dalam
cairan tubular (acid-base balance).

Aparatus jukstaglomerular ini terdiri atas sel-sel jukstaglomerular dan makula densa. Sel-
sel jukstaglomerular adalah sekelompok sel otot polos yang telah dimodifikasi, terletak di
dinding arteriol aferen sebelum memasuki kapsul glomerular membentuk glomerulus. Sel
jukstaglomerulus berhubungan erat dengan makula dense, yaitu suatu bagian khusus tubulus
kontraktus distal yang terdapat diantara arteriol aferen dan eferen,memiliki sel-sel tunika otot
polos, inti berbentuk bulat dan sitoplasma mengandung granula. Sel jukstaglomerulus berfungsi
menghasilkan enzim renin. Dalam darah renin mempengaruhi angiotensinogen, suatu protein
plasma, untuk menghasilkan angiotensin.

Saluran ini mempunyai gambaran mirip tubulus kontortus distal tetapi dinding sel
epitelnya jauh lebih jelas, selnya lebih tinggi dan lebih pucat. Di bagian medula yang lebih ke
tengah beberapa tubulus koligen akan bersatu membentuk duktus yang lebih besar yang
bermuara ke apeks papila. Saluran ini disebut duktus papilaris (Bellini). Muara ke permukaan
papil sangat besar, banyak dan rapat sehingga papil tampak seperti sebuah tapisan (area
kribrosa). Duktus koligen ini memiliki dua sel yang dimana sel pertama ialah sel principal dan
sel kedua ialah sel interkalaris. Fungsi tubulus koligen adalah menyalurkan kemih dari nefron ke
pelvis ureter dengan sedikit absorpsi air yang dipengaruhi oleh hormon antidiuretik (ADH).

Secara histologi, ureter terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan adventisia. Lapisan
mukosa terdiri atas epitel transisional yang disokong oleh lamina propria. Epitel transisional ini
terdiri atas 4-5 lapis sel. Sel permukaan bervariasi dalam hal bentuk mulai dari kuboid sampai
gepeng. Sel-sel permukaan ini mempunyai batas cekung pada lumen dan dapat berinti dua. Sel-
sel permukaan ini dikenal sebagai sel payung. Lamina propria terdiri atas jaringan fibrosa yang
relatif padat dengan banyak serat elastin. Lapisan muskularisnya terdiri atas atas serat otot polos
longitudinal disebelah dalam dan sirkular di sebelah luar (berlawan dengan susunan otot polos di
saluran cerna). Lapisan adventisia atau serosa terdiri atas lapisan jaringan ikat fibroelsatin.
Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih.

Vesika urinaria terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya
dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel)
dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika
muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang
arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan ikat
longgar. Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik. Fungsi kandung kemih adalah
menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui uretra.

Panjang uretra pria antara 15-20 cm dan terbagi atas 3 bagian yaitu Pars Prostatika, yaitu
bagian uretra mulai dari muara uretra pada kandung kemih hingga bagian yang menembus
kelenjar prostat. Pada bagian ini bermuara 2 saluran yaitu duktus ejakulatorius dan saluran keluar
kelenjar prostat. Pars membranasea yaitu bagian yang berjalan dari puncak prostat di antara otot
rangka pelvis menembus membran perineal dan berakhir pada bulbus korpus kavernosus uretra.
Pars kavernosa atau spongiosa yaitu bagian uretra yang menembus korpus kavernosum dan
bermuara pada glands penis. Epitel uretra bervariasi dari transisional di uretra pars prostatika,
lalu pada bagian lain berubah menjadi epitel berlapis atau bertingkat silindris dan akhirnya epitel
gepeng berlapis tanpa keratin pada ujung uretra pars kavernosa yang melebar yaitu di fosa
navikularis. Terdapat sedikit sel goblet penghasil mukus. Di bawah epitel terdapat lamina propria
terdiri atas jaringan ikat fibro-elastis longgar. Pada wanita uretra jauh lebih pendek. Epitelnya
bervariasi dari transisional di dekat muara kandung kemih, lalu berlapis silindris atau bertingkat
hingga berlapis gepeng di bagian ujungnya. Muskularisnya terdiri atas 2 lapisan otot polos
tersusun serupa dengan ureter.

Anda mungkin juga menyukai