Ciliophora :
The ciliates adalah kelompok protozoa ditandai dengan adanya organel rambut
seperti yang disebut silia , yang identik dengan struktur flagella yang disebut silia
yang digunakan untuk bergerak dan membantu pergerakan makanan ke sitostoma
Parasit ini memiliki 2 spesies :
• Balantidium suis menginfeksi babi.
• Balantidium coli menginfeksi manusia.
Penyakit ini dianggap sebagai penyakit zoonosis.
Penyakit: Balantidiosis
B.Coli adalah protozoa usus terbesar yang berlaku pada manusia dan dapat dilihat
secara makroskopik.
Morfologi parasit diamati dalam dua tahap saja yaitu:
1. trophozoite:
• Ukuran besar (40 µm - 70 µm)
• Disebut tahap invasive
• Berbentuk oval
• Tertutup oleh silia, ujung anterior lebih panjang dari ujung posterior
• Di ujung anterior ada mulut yang disebut cytosome
• Struktur internal :
Memiliki dua inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus
Makronukleus berbentuk seperti ginjal atau kacang
Mikronukleus berbentuk bulat kecil yang terletak di cekung makronukleus
Memiliki 2 vakuola kontraktil sekretori
Memiliki banyak vakuola makanan
2. Kista
• Biasanya berbentuk bulat
• Dikelilingi oleh dinding tebal ( satu atau dua lapisan ) oleh encystation dalam
usus kecil untuk melindungi parasit dari host
• Berisi makronukleus dan vakuola kontraktil dalam kistta
• Silia yang tidak terdeteksi
• Multiplikasi : dengan 2 metode yaitu
1. Reproduksi Secara Aseksual : Dalam perkembangbiakan secara
pembelahan biner, satu sel membelah menjadi dua, kemudian menjadi
4, 8 dan seterusnya. Pembelahan biner diawali dengan pembelahan
makronukleus yang selanjutnya penggantian membran plasma dan
akhirnya terbentuk dua sel anak.
2. Reproduksi Secara Seksual : Dalam perkembangbiakan secara
seksual (kawin) dengan cara konjugasi. pada pembiakan ini dibentuk sel
kelamin, yaitu makrogametosit dan mikrogametosit yang kemudian
membelah membentuk makrogamet dan mikrogamet. Setelah
pembuahan menjadi zigot. Inti zigot membelah menjadi banyak yang
disebut sporozoit. Proses ini disebut sporogoni.
Siklus hidup
• Infeksi B. Coli terjadi dengan memakan bentuk kista melalui mekanan atau
minuman yang tercemar. Di dalam usus halus kista akan mengalami eksistasi
menjadi bentuk tropozoid. Bentuk tropozoid ini akan bermultiplikasi dengan
cara belah pasang di dalam lumen ileum dan cekum. Di dalam kolon
berbentuk tropozoid akan mengalami enkistasi menjadi kista yang akan di
keluarkan bersama tinja.
• Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes.
Hospes alamiah adalah babi, dan manusia merupakan hospes insidentil. Jika
kista infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah menjadi bentuk
tropozoit. Di lumen usus atau dalam submukosa usus, tropozoit tumbuh dan
memperbanyak diri (multiplikasi). Jika lingkungan usus kurang sesuai bagi
tropozoit akan berubah menjadi kista.
Transmisi : berasal dari konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi
( tidak dalam daging matang ) dengan kotoran yang mengandung kista.
Diagnosis molekuler
Di laboratorium diagnosis referensi, PCR adalah metode pilihan untuk
membedakan antara spesies patogen (E. histolytica) dari (spesies patogenik (E.
dispar.
pengobatan
1. Amebiasis usus
Amebiasis asimtomatik (kista pelintas) : Diloxanide furoat (furamide) 500 mg
3 kali sehari/10 hari
Amebiasis simtomatik (troph & kista) : Iodoquinol 650 mg 3 kali sehari/20
hari atau metronidazole (flagyl) 750 mg 3 kali sehari/10 hari
Amebiasis kolitis : klorokuin 250 mg 2 kali sehari
Amebiasis disentri akut : emetine hidroklorida 1 md IM harian atau SC
2. Amebiasis ekstraintestinal
Amebiasis abes hati, ameboma :metronidazole atau dehydroemetine seperti
diatas ditambah klorokuin 500 mg 2 kali sehari/2 hari