Anda di halaman 1dari 28

RHIZOPODA

DR. Rudy Hidana, Drs., M.Pd.


Manusia merupakan hospes enam spesies amoeba yang
hidup dalam rongga usus besar, yaitu:
 Entamoeba histolytica
 Entamoeba coli
 Entamoeba hartmani
 Iodamoeba butschii
 Dientamoeba fragilis
 Endolimax nana
Dan satu spesies yang hidup di rongga mulut, yaitu:
 Entamoeba ginggivalis

Semua amoeba ini tidak patogen, hidup sebagai komensal


pada manusia, kecuali Entamoeba histolytica yang dapat
menjadi patogen.
Terdapat juga Amoeba yang hidup bebas dan patogen,
yaitu:
Naegleria fauleri (dari genus Naegleria) yang
menimbulkan penyakit primary amoebic
meningoencephalitis (AS, Aus, England, dll, tetapi
belum ada laporan di Indonesia).
Acanthamoeba castellani dan A. polyphaga (dari
genus Acanthamoeba) menimbulkan keratitis dan
penyakit ulkus pada kornea mata.
Kelas Rhizopoda dapat dibagi menjadi 4 genus
berdasarkan morfologi intinya, yaitu :
 Genus Entamoeba
Mempunyai inti entamoeba, yaitu
kariosom kecil terletak di bagian
tengah inti (eksentris atau sentris),
di sekeliling membran inti
terdapat banyak granula kromatin.

Yang termasuk dalam genus ini


adalah:
Entamoeba histolytica
Entamoeba coli
Entamoeba hartmani
Entamoeba ginggivalis
Genus Endolimax
Mempunyai inti endolimax,
yaitu kariosomnya besar, di
bagian tengah inti,bentuk tidak
beraturan dan dihubungkan
dengan membran inti oleh
serabut akromatik, tidak
mempunyai kromatin perifer.

 Yang termasuk dalam genus ini


adalah spesies Endolimax nana
Genus Iodamoeba
Mempunyai inti iodamoeba,
yaitu kariosomnya besar
terletak di bagian tengah inti
dikelilingi butir-butir
akromatik,kromatin perifer
tidak ada.

 Yang termasuk ke dalam genus


ini adalah spesies Iodamoeba
butschlii
Genus Dientamoeba
Hanya terdapat fase trofozoit.
Mempunyai 2 inti
dientamoeba, kariosomnya di
bagian tengah inti terdiri dari
beberapa granula kromatin dan
membentuk lingkaran yang
dihubungkan dengan membran
inti oleh serabut akromatik.

 Yang termasuk genus ini adalah


spesies Dientamoeba fragillis
Entamoeba histolytica
Sejarah
Parasit ini pertama kali ditemukan oleh ‘Lambl’ thn
1859, sedang thn 1875 ‘Losch’ membuktikan sifat
patogen dari parasit ini, dan Schaudinn (1903) dapat
membedakan jenis Amoeba yang patogen dan yg
apatogen.
Penyebaran
Parasit ini tersebar luasdi seluruh dunia, tapi lebih
banyak di daerah tropis dan daerah beriklim sedang
Hospes
Manusia merupakan hospes penyakit ini. Penyakit yang
disebabkannya disebut amebiasis.
Habitat
Stadium trofozoit parasit ini dapat menginfeksi
jaringan mukosa dan submukosa usus besar, dapat
juga hidup di hati, paru-paru, otak, kulit dan vagina.
Bentuk ini berkembangbiak secara belah pasang di
jaringan dan dapat merusak jaringan tersebut, sesuai
dengan namanya histolytica (histo=jaringan dan
lysis=hancur).
Stadium minuta dan kista ditemukan di lumen dari
usus besar manusia.
 Morfologi
Dalam mempelajari struktur E.histolytica dapat dipelajari dari preparat yang dipulas
(iodium atau ironmenatoxylin) atau tanpa pulasan.

1. Stadium trofozoit
 Dalam keadaan segar, di bawah mikroskop terlihat bergerak dengan pseudopodia
dengan pergerakan cepat
 Ektoplasma jernih dan transparan
 Endoplasma bergranula halus, di dalamnya terdapat eritrosit kadang leukosit
 Mempunyai satu inti bentuk entamoeba dengan kariosom di tengah
 Stadium ini berkembangbiak secara belah pasang di dalam jaringan dan dapat
merusak jaringan dengan enzim prteolitiknya
 Ukuran rata-rata 20-30
2. Stadium prekista= minuta
 Ukuran lebih kecil drpd stadium tropozoit/ 10-20 mikron
 Bentuknya hampir sama dengan tropozoit tp pseudopodia lambat dibentuk
dan lebih tumpul
 Endoplasma bergranula halus, tetapi tidak mengandung eritrosit,tapi
mengandung bakteri dan sisa makanan, kadang terdapat benda kromatid
dan vakuola makanan
 Mempunyai satu inti entamoeba
 Dapat berubah menjadi stadium kista atau menjadi stadium trofozoit
 Stadium ini berkembangbiak secara belah pasang dan hidup komensal di
rongga usus besar
2. Stadium kista
 Stadium ini dibentuk dalam rongga usus besar manusia
 Bentuknya bulat yang dikelilingi membran yang refraktil / dinding kista
 Ukuran lebih kecil 6-9 atau 12-15 mikron
 Inti bentuk entamoeba dengan bermacam jumlah inti, ada tiga macam kista
yaitu yang berinti 1, 2 atau 4.
 Di dalam endoplasma kista dengan inti 1 dan 2, ditemukan:
1. benda kromatid yang besar tampak seperti batang dengan ujung
tumpul/membulat yang menyerupai cerutu
2. Vakuola glikogen
(benda kromatid dan vakuola diduga sebagai cadangan makanan)
 Pada kista inti 4, tidak terdapat benda kromatid dan vakuola.
Stadium Kista tidak patogen, tapi kista inti 4 merupakan stadium infektif.
Siklus hidup

Manusia terinfeksi E. histolytica bila memakan stadium kista inti 4. Di dalam lambung,
kista tidak mengalami perubahan, sebab dinding kista tahan terhadap keasaman
lambung.
Di rongga usus halus, dinding kista akan dicerna dan terjadi ekskistasi dan keluarlah
metakista /minuta.
Bentuk minuta masuk ke usus besar dan berubah menjadi bentuk tropozoit, bentuk ini
patogen karena dapat menghancurkan mukosa usus besar dan jaringan dengan enzim
histolisin (bersifat proteolitik) yang dikeluarkannya.
Dari jaringan mukosa yang telah dirusak, stadium ini dapat masuk ke jaringan
submukosa dan memperbanyak diri secara belah pasang. Bentuk ini dapat masuk ke
pembuluh darah dan dapat dibawa ke alat-alat di luar saluran pencernaan, seperti hati,
paru2, otak, dll.
Bentuk histolytica tidak selalu menimbulkan penyakit, tetapi bisa kembali menjadi
bentuk minuta dan kista. Kista berinti 4 merupakan penerus kehidupan dari parasit
(disebut stadium infektif), tapi stadium ini hanya dapat berkembang setelah keluar tubuh
hospes dan termakan oleh hospes yang baru.
Bersama tinja penderita dapat ditemukan stadium histolytica, minuta, dan kista. Stadium
infektif hanya stadium kista berinti 4.
Patologi dan gejala klinik
Masa inkubasi dari infeksi E.histolytica berkisar antara 4 dan 5 hari
Bentuk klinis yang dikenal adalah:

1. Amebiasis intestinal (amebiasis usus/amebiasis kolon)


a. Amebiasis kolon akut
-gejala berlangsung kurang dari 1 bulan
-radang usus besar dengan ulkus
-gejala yang jelas yaitu disentri dengan tinja encer
berlendir dan berdarah serta nyeri pada anus saat BAB
-Terdapat rasa tidak enak di perut dan mulas
-Bila tinja segar diperiksa bentuk tropozoit hystolitica mudah ditemukan

b.Amebiasis kolon menahun


-jegala tidak begitu jelas, biasanya terdapat gejala usus ringan,
yaitu tidak enak perut, diare yang diselingi sembelit
-di sekitar usus yang mengalami peradangan dapat terbentuk penebalan dinding
usus disebut amoeboma
-Pada pemeriksaan inja segar, bentuk tropozoit histolytica sukar ditemukan,
tetapi untuk menentukan diagnosa harus ditemukan
Patologi dan gejala klinik
2. Amebiasis ekstra-intestinal
 Amebiasis kolon bila tidak diobati akan menjalar keluar dari
usus dan menyebabkan amebiasis ekstra-intestinal. Hal ini
dapat terjadi secara:
a. hematogen (melalui aliran darah)
 amoeba telah masuk ke submukosa kemudian memasuki kapiler darah, dibawa
oleh aliran darah melalui vena porta ke hati dan membentuk abses berisi nanah.
 melalui aliran darah, bentuk tropozoit hystolitica dapat mencapai jaringan paru
dan otak untuk membentuk abses.
b. perkontinuitatum (secara langsung)
 Cara perkontinuitatum terjadi bila abses hati tidak diobati sehingga abses pecah.
Ameba keluar dapat menembus diafragma, masuk ke rongga pleura dan paru,
menimbulkan abses paru. Abses hati dapat juga pecah ke rongga perut,
menembus dinding perut dan menimbulkan amebiasis dinding perut dan
menimbulkan ulkus. Amebiasis rektum bila tidak diobati dapat menyebar dan
menyebabkan amebiasis perineal dan vagina dengan menimbulkan ulkus.
Pengobatan dan pencegahan
A. Pengobatan
Pemilihan obat dilakukan oleh dokter yang dapat
mendiagnosis sejauh mana tingkat keparahan infeksi ameoba,
yaitu:
Emetin hidroklorida, Klorokuin, Antibiotik (tetrasiklin dan
eritromisin), metronidazol
B. Pencegahan
Meningkatkan personal hygiene dan environmental sanitation.
meliputi:
cuci tangan sebelum makan, memasak air sampai mendidih,
buang air pada jamban, menutup makanan yang dihidangkan
agar terhindar dari lalat dan kecoak, buang sampah pada
tempatnya dan menutup tong sampah.
PEMERIKSAAN FESES

Anda mungkin juga menyukai