Introduction
E hystolitica diperoleh dengan cara menelan kista viable dari air, makanan, atau tangan yang
terkontaminasi feses
Paparan food-borne paling sering dan khususnya mungkin ketika food handler melepaskan kista
atau makanan ditumbuhkan dengan tanah,pupuk, atau air yang terkontaminasi feses
Di samping minum air terkontaminasi, cara penularan yang kurang umum adalah seks oral dan anak,
dan yang lebih jarang lagi adalah inokulasi rectal langsung melalui alat irigasi kolon
Trofozoit motil dilepaskan dari kista di usus halus dan pada sebagianbesar psien tetap komensal ga
berbahaya di usus besar
Setelah encystation, kista infeksisu dilepaskan di feses dan dapat bertahan selama beberapa minggu
dil lingkungan yang lembap
Pada beberapa pasien, trofozoit menginvasi mukosa usus menyebabkan kolitis simtomatik
o Atau ke aliran darah menyebabkan abses yg jauh di hati, paru-paru, atau otak
Trofozoit mungkin tidak bisa encyst pada pasien dengan disentri aktif, dn trofozoit hematophagous
motil sering ada di feses segar
Trofozoit dengan cepat dibunuh oleh paparan ke udara dan asam lambung sehingga tidak bisa
menularkan infeksi
Epidemiologi
Penyakit ini ditularkan secaea fekal oral baik secara langsung (melalui tanngan) maupun tidak
loangs8ng (melalui air minum atau makanna yang tercemar)
Sebagai sumber penlaran adalah tinja yang mengandung kista amoeba yang berasal dari carrier
(cyst passer)
Laju infeksi yang tinggi didapatkan di:
o Tempat pengungsioan anak cacat/pengungsi
o Negara-negara sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan hidup yang buruk
Di negara iklim tropis lebih banyak didapatkan strain patogen dibandingkan di negara maju
beriklim sedang
Oleh karena itu di negara maju banyak dijumpai penderita ASIMTOMATIK
o Dinegara maju misal USA prevalensi amebiasis sekitar 1-5%
o Walaupun selama 3 dekade terkakhir insidensinya menurun, akan tetapi penyakit ini masih
tetap ada terutama di daerah / tempat-tempat denga keadaan sanitas yang buruk,misalnya
di tempat perawatan pasien cacat mental serta tempat penampungan Indian dan imigran
Di negara berkembang beriklim tropis banyak dijumpai pasien SIMTOMATIK
o Kemungkinan yang berperan: diet rendah protein + perbedaan strain amoeba
----
Di Indonesia
o Laporan insidensi amebiasis saat ini masih blm ada
o Tapi abses hati ameba pada bbrp rumah sakit besar diiperkirakan insidensinya cukup tinggi
Penularan terjadi lewat beberapa cara, misalnya:
o Pencemaran air minum
o Pupuk kotoran manusia
o Juru masak (food hanler)
o Vektor lalat dan kecooa
o Kontak langsung seksul oral-anal pada homoseksual
Penyakit ini cenderung endemis, jarang menimbulkan epidemi
Epidemi sering terjadi lewat aie minum yang tercemar
---
Sekitar 10% popuasi hidup terinfeksi entamoeba kebanyakan entamoeba dispar (E dispar)
yang NON-ineksisu
Perbedaan dan peesamaan hystolitica dan dispar
Etiologi Ameobiasis
(murray singkat)
Bentuk kista dan trofioizoit E hystolitica dapat dideteksi di spesimen feses dari oang yang
terinfeksi
Trofozoit juga dapat ditemukan di kripta usus besar
Pada feses segar trofozoit yang bergerak aktif dapat terlihat
Sementara pada formed feses yang sering ditemukan biasanya hanya kista
Untuk diagnosis amebiasis, membedakakan trofozoit dan kista E hystolytica, serta ameba
komensal seperti E coli penting (tabel)
(IPD)
---
Trofozoit komensal dapat dijumpai di lumen usus tanpa menyebabkan gejala penyakit.
Bila pasien mengalami diare, maka trofozoit akan keluar bersama tinja
Pada pemeriksaan tinja dibawah mikroskop tampak trofozoit bergerak aktif dengan
pseudopodianya dan dibatasi oleh ektoplasma yang terang seperti kaca
o Di dalanya ada endoplasma yang berbentuk butir-butir kecil dan sebuah inti di dalamnya
Trofozoit patogen dapat dijumpai di (bla2) menyebabkan gejala disentri
o lumen,
o dinding usus (intraintestinal),maupun di
o luar usus (ekstraintestinal),
Diameternya lebih besar dari trofozoit komensal (sampai 50mm) dan mengandung beberapa
eritrosit di dalamnya karena trofozoit ini sering menelan eritrosit (haematophagous
trophozoite)
Bentuk trofozoit ini bertanggungjawab pada timbulnya gejala penyakit namun cepat mati bila
berad di luar tubuh manusia
---
Bentuk kista ada 2 macam yaitu kista muda dan kista dewasa
Kista muda
o berinti satu
o 1 gelembung glikogen
o badan-badan kromtoid yang berbentuk batang berujung tumpul
Kista dewasa berinti empat
Kista hanya terbentuk dan dijumpai di dalam lumen usus, tidak dapat terbentuk di luar tubuh dan
tidak dapat dijumpai di dalam dinding usus atau di jaringan tubuh di luar usus
---
Bentuk kista
o bertanggungjawab terhadap penularan penyakit
o dapat hidup lama di luar tubuh manusia
o tahan terhdap asam lambung
o tahan terhadap kadar klor standard di sistem air minum
Diduga faktor kekeringan akibat penyerapan ait sepanjang usus besar menyebabkan trofozoit
berubah menjadi kista
E hystolytica oleh penulis dibagi menjadi 2 ras, yait ras besar dan ras kecil bergantung pada
apakah dapat membentuk kista berdiamter lebih besar atau lebih kecil dari 10mm
o Strai kecil ternyata tidak patogen terhadp manusia dan dinyatakan sebagai spesies
tersendiri yaitu E. Hartmanni
--
Imunitas terhadap ameba sampai saat ini masih belum banyak diketahyi dengan pasti perannya
Beberapa sarjana meragukan adanya peran tersebut karean di daerah endemis banyak terjadi
infeksi berulang , dan morbiditas & mortalitasnya meningkat sesuai dgn bertambahnya usia
Pendapat tesebut kurang tepat karena telah terbukti bahwa ulkus amoeba dapat kambuh kembali
apabila pasien menerima tindakan yang menurunkan dayatahan tubuh, misalnya
o Splenektomi
o Radiasi
o Obat-obat imunosupresif
o Kortikosteroid
---
Berdasarjan penyelidikan pada binatang dan manusia, dibuktikan bahwa E hystolytica dapat
merangsang terbentuknya imunitas humoral dan selular
In vivo imunitas humoral mampu membinasakan ameba, tetapi in vitro tidak
o Belum diketahui apa penyebabnya
Tampaknya imunitas yang terbentuk tidk sempruna dan hanya dapat mengurangi beratnya
penyakit, TIDAK dapat mencegah terjadinya penyakit
Diduga imunitas selular lebih besar perannya daripada imunitas humoral
Antibodi dalam serum (terutama IgG) terutama berpeeran dalam uji serologis
Patogenesis Amoebiasis
Setelah ditelan, kista melewati lambung paparan ke asam lambung akan menstimulasi
pelepasan trofozoit patogenik di duodenum
Trofozoit membelah diri dan menyebabkan nekrosis lokal ekstensif di usus besar
Dasar dari kerusakan jaringan ini adalah produksi SITOTOKSIN
Penempelan trofozoit E hystolitica ke sel host via galactose-inhibitable adherence protein
dubutuhkan agar sitolisis dan nekrosis jarungan terjadi
Lisis sel epitel kolon, neutrofil, limfosit, dan monosit oleh trofozit terkait dengan perubahan
letal pada permeabilitas membran sel host menyebabkan peningkatan kadar kalsium
intraselular yang irreversible
Pelepasan isi neutrofil yang toksik setelah lisis neutrofil berkontribusi pada kerusakan
jaeingan
Ulkus berbentuk FLASK pada mukosa usus ada dengan:
o Inflamasi
o Perdarahan
o Infeksi bakteri sekunder
Invasi ke mukosa yang lebih dalam dengan ekstensi ke rongga peritoneal dapat terjadi
menbyebabkan keterlibatan sekunder pada organ, terutama hati tapi juga paru, otak, dan
jantung
o Amebiasis ektraintestinal ini terkait dengan trofozoit
Ameba hanya ditemukan di lingkungan dengan tekanan oksigen rendah karena protozoa
dibunuh oleh konsentrasi oksigen sekitar (ambient)
---
---
---
--
Kontak pertama trofozoit dengan sistem imun adalah melalui sel epitel usus
EH menstimulasi sel epitel ususuntuk mensekresikan IL-8 dan TNF-alfa
Neutrofil dengan cepat direkrut dan teraktivasi sebagai respons terhadap sitokin proinflamasi
IL-8
Infiltrasi sel di sekitar ameoba yang menginvasi menyebabkan lisis cepat dari sel
inflamasi, diikuti dengan nekrosis jaringan
---
--
Gal/GalNac Adherence lectin tidak secara langsung sitotoksik, tapi dibutuhkan untuk sitolisis
karena lisis sel target tuh berkurang kalo kalo ada galaktosa
Lebih lanjut, antibodi monoklonal terhadp heavy subunit mampu inhibisi parsil sitolisis tanpa
meghambat adherence
It has been suggested bahwa lisis sel dihasilkan dari peptida channel-forming pada EH
(amoebapores)
o 3 Isoform telah teridentifikasi, yaitu Amoebapores A,B,C yg ada dengan risiko 35:10:1,
dengan gen menunjukkan 35-57% identifias sekuens asam amino yang deduced
o Seperti halnya pore-forming peptide lain, amoebapore tuh readily soluble tapi mampu
beurbah dengan cepat jadi membrane-inserted state
o Oligomerisasi terjadi dengan pembentukn channel mellaui membran plasma air, ion, dan
molekul kecil lain bisa lewat melisiskan sel target
o Adanya aktivitas pore-forming pada E dispar nonpatogenik, meskipu 60% less potent
menandakan bahwa fungsi primer amoebapore adalah menghancurkan bakteri yang
difagositosis
---
Ketika invasi ke lapisan mukosa yang lebih dalam, trofozoit harus melisiskan sel-sel sekitar dan
mendegradasi matriks ekstraselular
Kontak dengan trofozoit dengan matriks ekstraselular menginduksi pembentukan plak adhesi
mengandung:
o Filamen aktin
o Vinculin
o A-actinin
o Tropomyosin
o Myosin I
Pengikatan matriks ekstraselular terjadi melalui:
o Fibronectin-binding protein (37kDa)
o Integrin-like receptor (140kDa)
Pengikatan ke matriks tadi menginduksi peningkatan konsentrsi kalsium intraselular yang
sustained dibutuhkan untuk reorganisasi sitoskeleton trofozoit untuk membentuk plak adhesi
Kalo ga ada kalsium, maka adhesi-nya jelek
Kontak trofozoit dengan matriks ekstraselular juga menginduksi pelepasan cysteine protease isi
dari electron-dense granules meliputi:
o Kolagenase
o 2 Protease
o Minimal 25 Polipeptida lainnya
Cysteine protease yang disekresikan oleh trofozoit juga mendegradasi molekul pertahanan host,
seperti:
o IgA
o LL-37
o Protein Komplemen
---
---
Jujur pato di harrison banyak bgt gasanggup gue, gue masukin gambar2nya aja y wkwkwkwk
Tambahan patogenensis dair IPD karena kayanya ga begtu banyak jadi gue sanggup heheh
Trofozoit yang mula-mula hidup sebagai komensal di dalam lumen usus besar, dapat berubah
menjadi patogen menembus mukosa usus dan menimbulkan ulkus
Faktor yangmenyebabkan perubahan sifat trozoit tersebut sampai saat ini masih belum diketahi
dengan pasti diduga:
o Daktir kerentanan tubuh pasien. Faktor yg dapat menurunkan kerentanan tubuh:
Kehamilan
Kurang gizi
Penyakit keganasan
Obat imunosupresif
Kortikosteroid
o Keganasan / virulensi ameb
Ditentukan oleh strain strain di dearh tropis lebih ganas dari strain di iklim
sedang
Tapi sifat keganasan tsb tidak stabil dapat berubah bila keadaan lingkungan
mengizinkan
o Lingkungan
Suasana anaerob dan asam (pH 0,6-6,5)
Adanya bakteri, virus
Diet tinggi kolesterol, tinggi karbohidrat, renah protein
Ameba yang ganas dapat memproduksi enzim fosfoglukomutase dan lisozim yang dapat
mengakibatkan kerusakan dan nekrosis jaringan dinding usus
Bentuk ulkus ameoba sangat khas, yaitu:
o Lapisan mukosa berbentuk kecil
o (tetapi di) lapisan submukosa dan muskualaris (melebar)
o Akibatnya terjadi ulkus di permukaan mukosa usus menonjol dan hanya ada reaksi
radang yang minimal
Mukosa usus antara ulkus-ulkus tampak noemal
o Gambaran ini sangat berbda dengan disentri basiler di mana mukosa usus antara ulkus
meradang
Pada pemeriksaan mikroskopik eksudat ulkus
o Tampak sel leukosit dalam jumlah banyak, akan tetapi lebih sedikit jika dibandinkan
dengan disenti basilr
o Tampak juga Kristal Charcot Leyden dan kadang-kadang ditemukan trofozoit
Ulkus yang terjadi dapat menimbulkan perdarahn dan apabila menembus lapisan muskularis akan
terjadi perforasi dan peritonitis
Ulkus dapat terjadi di semua bagian usus besar, tetapi berdasaekan frekuensi dan urutan
tempatnya adalah:
o Sekum
o Kolon asenden
o Rektum
o Sigmoid
o Apeniks
o Ileum terminalis
Infeksi keonik dapat menimbulkan reaksi terbentuknya massa jaringan granulasi yang disebut
ameboma, yang sering terjadi di sekum dan sigmoid
Dari ulkusdi dalam dinding usus besar, ameba dapat mengadakan metastasis ke hati lewat cabang
vena porta dan menimbulkan abses hati
Embolisasi lewat pembuluh darah atau pembuluh getah bening dapat pula terjadi ke (bla2) dan
menimbulkan abses di sana
o Paru
o Otak
o Limpa
o Tapi jujurly perista ini jarang ygy
Berdasarkan bert ringannya gejala yang ditimbulkan –> amebiasis dapat dibagi menjadi:
o Carrier (cyst passer)
o Amebiasis intestinal ringan (disentri amoeba ringan)
o Amebiasis intestinal sedang (disentri ameba sedang)
o Disentri ameba berat
o Disentri Ameoba Keonik
---
---
---
Amoeboma
Bentuk amoebiasis invasif ekstraintestinal yang paling sering IPD -> Komplikasi
ekstraintestinal yg tersering
Abses amobea dapat ditemukan pada semua kelompok umur, tapi
o 10x lebih sering di dewasadaripada anak2 (tersering usia 30-40 tahun)
o Lebih sering di laki-laki daripada perempuan
o Lebih sering di sektor termiskin / populasi urban
o Di daerah tropis tertuama asia tenggara insidensinya 5-40%
Sekitar 20% pasien punya riwayat disentri
Sekitar 10% pasien punya diare atau disenti saat diagnosis amoebic liver abscess
Abses dapat timbul beberapa minggu, buln, atau tahun sesudah infeksi ameba kadang2 terjadi
tanpa diketahuii mennderita infeksi amoeba sebelumnya
Infeksi di hati terjadi akibat
o Embolisasi amoeba dari dinding usus besar lewar vena porta
o (jarang) lewat pembuluh getah bening
Awalnnya terjadi hepatitis ameba stadium dini abses hati kemudian timbul nekrosis fokal
kecil-kecil (mikro-abses) bergabung menjadi satu membentuk abses tunggal yang bear
Dapat bula terjadi abses majemuk
Sesuai arah aliran ven porta abses hati amoeba terutam bnyak terdapat di lobus kanan
---
Parasit dapat dideteksi pada feses dengan mikroskopi stndard pada 50% kasus, meskipun tes
molekular sekarang sudah meningkatkan secara substantial
Onset gajal biasanya tiba-tiba (abrupt) dengan:
o Demam tinggi
Ada pad sebagian besar kasus
Bersifat Intermitten atau remiten
Bervariasi 38-40 derahat celcius
Seringkali memuncak (spikes) tapi kadang konstan selama beberapa hari
Denga rugor dan berkeringat banyak
o Nyeri di abdomen atas
Nyeri intens dan konstan paling sering mengekuh nyeri spontan di perut kanan
atas
Menjalar ke skapular dan bahu kanan
Meningkat dengan nafas dalam atau batuk , atau ketika berbaring ke sisi kanan
Kalau berjalan posisinya membungkuk ke depan dengan kedua tangan diletakkan
di atasnya
Kalau abses terlokalisasi di lobus kiri nyeri pada sisi kiri abdomen dan dapat
menjalar ke bahu kiri
Nyeri tekan terlokalisasi pada daerah abses, paling sering pada lower right intercostal space
o Sering meski ga ada nyeri hati difus
Pada pemeriksaan fisik:
o Tanda cardinal abses hati adalah --. Hepatomegali yang sakit
Hepatomegali mugnkin tidak dapat dideteksi pada pasien dengan abses amoebic
pada dome of the liver karena pembesaeannya ke atas
o Digital pressure (penekanan dengan jari) menyebabkan nyeri itnens pada daerah hati
o Palpasi hati halus dan lembut (soft), hati teraba di bawah lengkung iga
o Ikterik ringan cukup umum, tapi ikterik obstruktif berat jarang.
IPD JARANG terjadi ikterus
o Kadang-kadang terasa nyeri tekan lokal di daeah antara iga ke-8, ke-9, atau ke-10
o Amoebic abscess dan sirosis dapat coexist jadi hati ynag keras tidak mengeksklusi
diagnosis
o Pergerakan sisi kanan dada dan diafragma terhambat hipoventilasi pada lobus kanan
bwah paru-paru
Peninggian hemidiafragma kanan, gerakannya menurun atau kadang-kadang
terjadi gerakan paradoksal (pada waktu inspirasi diafragma justru bergerak ke
atas)
o Presentasinya abrupt jadi kadang dikira abdomen akut bedah
Pada pemeriksaan lab:
o Leukositosis moderat (15000-25000 sel/mm3) 70% PMN
o Faal hati jarang terganggu
o Jarang ditemukan ameba di dalam tinja
o Amoeba dapat ditemukan di dlam cairan aspirasi abses bagian terakhir atau bahan biopsi
dinding abses
Pada pemeriksaan foto dada PA maupun lateral kanan tampak sudut kostofrenk kanan tumpul
di bagan depan
o Pada abses hati pyogenik tumpul di bagian belakang
---
Diagnosis Amoebiasis
Diagnosis : Mikrobiologi
---
--
---
Bentuk inti akan tampak jelas bila dibuat sediaan dengan larutan eosin
Untuk membedakan dengan leukosit (makrofag), perlu dibuat sediaan dengan cat supravital,
misalnya buffered methylene blue
Dengan menggunakan mikrometer, dapat disingkirkan kemungkinan E hartmanni
--
Ameba hanya dapat dibiakkan pada media khusus, misalnya media Boeck Dr. Bohlav
Tapi tidak semua strain dapat dibiakkan
Oleh karena itu, pemeriksaan ini tidak dikerjakan rutin
--
Diagnosis: Tes Antigen Feses dan Molekular
o Ada setidaknya 5 tes kit komersial untuk deteksi antigen EH di sampel feses
o Sensitivitas dan sppesifitas nya dikatakan >90% jadi lebih tinggi dari metode mikroskopik (axenic
culture?) “gold standard” yang insensitive
o Akan tetapi, jika teknik molekular digunakan sebagai gold standard, sensitivitas dan spesifitasnya
turun jadi 62,5% dan 96.5% (sen, spes
o Kita lalu dihadapkan pada dilema lama :
apa itu gold standard?
Tes harus dievaluasi terhadap tes yg mana ?
Apakah berguna untuk menedteksi infeksi yang kurang intens (pertimbangan biaya dan
waktu lab)
Ga ada jawaban untukitu semua, meskipun analisis statistik dapat membantu tapi ada
konsensus yg muncul bahw tes antigen berguna untuk
tes krining
(kalau gambaran klinis mendukung amoebiasis klinis) maka bisa
untuk konfirmasi diagnosis dengan kegunaan yang cukup untuk
mengizinkan terapi
----
Serologi sangat berguna untuk diagnosis amoebiasis, terutama pada daerah NON-endemis
Respons antibodi spesifik ada pda 85-95% pasien dengan penyakit invasif
Tapi pada area endemis, banyak pasien dengan recent infection atau infeksi asimtomatik juga
positif serologinya
Virtually semua tes serologi yang ada tuh mendeteksi antibodi anti-amowbic, dengan metod3:
o IHA Indirect Hemagglutination Assay
o Radio-Immunoassay
o Countercurrent Immunoelectrophoresis
o ELISA
Paling sensitif
For all intent & purposes TIDAK memberikan hasil negatif palsu pada pasien
dengan abses hati amoebik
Hasil tes serologi biswa negtif pada pasien akut harus diulang dalam 5-7 hari
Respons serologi yg diukue dengan agar gel diffusion, countercurrent immunoelectrophoresis,
dan ELISA biasanya jadi negatif dalam 6-12 bulan, meskupun dapat bertahan selama lebih dari 3
tahun
Akan twtapi, hasil IHA tetap dapat positif untuk lebih dari 10 tahun setelah perbaikan klinis dan
parasitologis, bahkan meski ga ada reinfeksi
Oleh karena itu, tees ini harus diinterpretasikan bahwa
o antibodi bisa ada selama periode berkepanjangan
o di area dengan endemisitas tinggi prevalensi tinggi seropositif udah ada
Lab klinis harus meginterpretasikan tes serologi dngan melihat epidemiologi lokal
--
Pada pasien yang sakit akut, penyelidikan pertama adalah foto polos abdomen untuk
memeriksa adanya dilatasi kolon
o Jika ada, maka bedah harus dipertimbangkan (kriteria intervensi sama pada kolitis ulseratif
berat akut) dan pemeriksaan imaging lebih lanjut tuh tidak bijak sampai udah jelas bahwa
situasi membaik
Pada endoskopi ulkus awalnya dangkal tapi dapat semakin dalam dan memiliki tampilan
“collar-button” atau tampilan bentuk flask
Perubahan radiologi pada kolon yang terlihat dengan studi barium double contrast terdiri dari:
o Edema mukosa
o Haustral blunting & ulceration
o Biasanya terlokalisasi pada 1 bagian kolon
---
---
Pada pasien dengan keterlibatan hati, radiografi polos thorax dapat menunjukkan
o elevasi hemidiafragma kanan,
o reaksi pleural yang obscuringsudut kostophrenicus kanan
Secara radiologis, abses yang ga ruptur tidak menunjukkan fluid level, dan kalsifikasi pada
parenkim hati jarang
USG oemeriksaan paling penting pada semua suspek amoebiasis hepatik, menunjukkan area
hipoekoik bulat/oval yang dekat ke kapsul hati dan tanpa echoes dinding yg signifikan (Gambar
49.3)
CT da MRI juga sensitif untuk menujukkan abses hati amoebik (49.4)
Lebih dari 80% pasien yg punya gejala abses selama lebih dari 10 hari memiliki lesi tunggal
pada lobus kanan hati
Sementara 50% pasien yang akut dapat memiliki lesi multipel
Abses sembuh perlahan dan ukurannya dapatmeningkat ketika bbrp minggu pertama setelah
terapi, bahkan dengan terapi yg berhasil
Abnormalitas USG pulih dalam 6 bulan di 2/3 pasien dengan abses hati amoebik
Akan tetapi, 10% tetap abnormal selama lebih dari 1 tahun setelah teerapi
DD:
o Abses hati pyogenik
o Gallbladder disease
o Sepsis
----
Foto rontgen kolon tidak bayak membhantu karena sering ulkus tidak tampak
Kadang-kadang pada amebiasis kronik, foto rontgen kolon dengan barium enema tampak ulkus
disertai spasme otot
Pada ameboma tampak filling defect yg mirip karsinoma
---
Carrier / cyst passer walaupun tanpa keluhan dan gejala klinis sebaiknya diobati
Hal ini disebabkan karena ameba yg hidup sebagai komensal di dalam lumen usus besae
sewaktu2 dapat berubah menjadi patogen
Di samping itu, carrier juga merupakan sumber infeksi utama
Trofozoit banyak dijumlai di lumen usus besar tanpa / sedikit sekali menimbulkan kelainan
mukosa usus
o Ulkus ygditimbulkan hanya superfisial, tidak mencapai lapisan submukosa
o Kelaiann tsbt tidak menyebabkan gangguan peristaltik usus --.tidak menimbulkan keluhan
dan gejala klinis
Sebeneernya ga perlu teapi, tapi klinisi merasa ad baiknya menterapi kasus infeksi EH
terkonfirmasi tapi buken E dispar untuk mencegah penularan sekunder
Obat yang diberikan dalah amebisid LUMINAL, misalnya:
Disentri Ameba Ringan-Sedang
Pada pasien ditemukan ulkus di mukosa usus besar yang dapat mencapai lapisan submukosa
dapat mengakibatkan gangguan peristaltik usus
Pasien akan mengalami diare atau disentri, tetapi tidak berat sehingga TIDAK perlu infus
cairan elektrlit atau transfusi darah
Oleh karena didapatkan trofozoit di dalam LUMEN dan di dalam DINDING usus besar, maka
obat pilihan adalah METRONIDAZOL dengan dosis 3x750mg sehari selama 5-10 haei.
Dapat pula dipakai tinidazol atau ornidazol dengan dosis seperti tersebut di atas
---
Oleh karena pada pasien yang sudah sembuh dengan pengobatan metronidazol dapat timbul abses
hati ameba dalam jangka waktu 3-4 bulan kemiudian, maka dianjurkan untuk menambah dengan
obat amebesid luminal
Obat ini akan memberantas sumber trofozoit di dalam lumen usus
Dapt dipakau:
o Diyodihidroksikin
o Kliokinol
o Diloksanid furoat
o Tetrasiklin 4x 500mg, selama 5 hari
Prognosis Amoebiasis
Komplikasi
Beberapa penyulit dapat terjadi pada disentri ameba, baik berat maupun ringan
Sering sumber penyakit di usus sudah tidak menunjukkan gejala lagi atau hanya gejala ringan,
sehingga yg menonjol adalah gejala penyulit (komplikasi)
Keadaan ni sering terjadi pada penyulit ekstraintestinal, yg disebut amebiasis ekstraintestinal
Berdasarkan lokasiny, penyulit dibagi jadi komplikas intestinal & ekstraintestinal
Abses hati kompli ekstraintestinal, udah dibahas sebelumnya ygy
Komplikasi Ekstraintestinal (selain abses hati)
Pencegahan
Makanan, minuman, dan keadaan lingkungan hidup yg memenuh syarat kesehatan sarana
pencegahan penyakit yg sangat penting
Air minum sebaiknya dimasak dulu, karena kista akan binasa bila air dipanaskan 50 oC selama 5
menit
Pemberian klor dalam jumlah yg biasa dugunakan dalam proses pembuatan air bersih TIDAK
dapat membinasaka kista
Penting sekali :
o Jamban keluarga
o Isolasi & Pengobatan Carrier
Carrier DILARANG bekerja sebagai juru masak / segala pekerjaan yg
berhubungan dengan makanan
Sampai saat ini belum aada vaksin khusus
Pemberian kemoprofilakis pada wisatawan yg berkunug di daerah endemi tidak dianjurkan
Pengobatan massal berkala dengan Metronidazol dan dilosanid furoat hanya dikerjakan dalam
keadaan tertentu
--
Aspek khusus
Oleh karena amebiasis erat kaitannya dengan kebersihan individu dan lingkungan hidup
maka higiene dan sanitasi merupakan faktor yg penting
Air dari PAM perlu dimasak dulu sebelum diminum karena kista ameoba tahan terhadap
kadar klor standar di dalamnya
Vaksinasi pencegahan penyakit yg ideal bagi individu / masyrakat yg belum memiliki
kekebalan terhadap amebiasis (loh katanya blm ada vaksin?)