Anda di halaman 1dari 56

RHIZOPODA

Kelas Rhizopoda adalah golongan protozoa yang pergerakannya menggunakan kaki


semu (pseudopodi) sebagai alat gerak. Spesies-spesies anggota kelas Rhizopoda yang
penting (baik yang patogen maupun yang tidak patogen) adalah Entamoeba histolytica,
Entamoeba coli, Entamoeba gingivalis, Endolimax nana, Iodamoeba butschlii dan
spesies Dientamoeba fragilis
Entamoeba histolytica
• Entamoeba histolytica adalah penyebab penyakit amubiasis pada
manusia yang dapat menyerang usus (intestinal amoebiasis) dan
organ-organ selain usus (extra-intestinal amoebiasis)
• Entamoeba histolytica termasuk golongan parasit zoonosis karena selain
menyerang manusia parasit ini juga dapat menimbulkan penyakit pada kera dan
primata lainnya. Beberapa jenis hewan lain yang juga dapat bertindak sebagai
hospes definitif, jadi bertindak sebagai reservoir host, adalah kucing, anjing, tikus,
hamster dan marmot (guinea pig).
• Entamoeba histolytica penyebab amubiasis usus dalam keadaan tertentu dapat
menyebar ke organ-organ lainnya (ekstraintestinal), misalnya ke hati.
ANATOMI DAN MORFOLOGI
• Protozoa usus ini termasuk kelas Rhizopoda yang bergerak
menggunakan pseudopodi atau kaki semu.
• Terdapat tiga bentuk Entamoeba histolytica, yaitu :
1. bentuk trofozoit
2. bentuk kista
3. bentuk prakista.
BENTUK TROFOZOIT
• Aktif bergerak ( menggunakan pseudopodia)
• Dapat tumbuh dan berkembang biak
• Aktif mencari makan
• Bersifat invasif
• Ukuran sekitar 18 – 40 mikron
• Sitoplasma terdiri dari:ektoplasma (jernih), endopalsmanya (granuler)
• Inti: bulat, ukuran 4-6 mikron
BENTUK KISTA
• Bentuk bulat, dinding dari hialin, tidak aktif bergerak
• Ada 2 jenis kista amuba :
1. Minutaform (6-9 mikron)
2. Magnaform (10-15 mikron)
BENTUK PRAKISTA
• Bentuk agak lonjong atau bulat
• Ukuran 10-20 mikron
• Punya psudopodi yang tumpul
• Inti dan struktur inti sama dengan trofozoit
PROSES REPRODUKSI
• Ada 3 tahap :
1. Ekskitasi ( tranformasi dari bentuk kista ke trofozoit)
2. Enkistasi (trofozoit berubah menjadi kista)
3. Multiplikasi (terjasi pd bentuk trofozoit dengan membelah diri)
AMUBIASIS
• Pada manusia amubiasis disebabkan oleh Entamoeba histolytica yang
dapat menyerang usus (intestinal amoebiasis) maupun organ-organ di
luar usus (extra-intestinal amoebiasis) misalnya hati, paru, otak dan
kulit.
• Amubiasis pada manusia dapat dibedakan atas amubiasis primer yang
terjadi pada usus dan amubiasis sekunder yang terjadi pada organ di
luar usus (extra-intestinal atau metastatic amoebiasis)
AMUBIASIS USUS
• Masa inkubasi berlangsung 4-5 hari diikuti berupa diare atau bila
sudah kronik dapat terjadi sembelit
• Gejala klinik penderita amubiasis usus yang akut yaitu disentri beserta
nyeri perut hebat sebelum buang air besar
• Frekuensi BAB 6-8x/hari
• Tinja penderita berbau asam disertai dengan darah atau lendir yang
tercampur bersama tinja
• Penderita amubiasis kronis terbentuk ulkus2 di usus yang bs
mebentuk amuboma yang mirip tumor usus
AMUBIASIS HATI
• Terjadi akibat adanya abses usus yang pecah kemudian mengontaminasi
jaringan hati sehingga menyebabkan amubiasis hati.
• Umumnya hanya terbentuk satu abses yang berukuran besar pada jaringan
hati.
• Abses yang kecil bentk bulat sampai lonjong berisi cairan abeses abu abu
kecoklatan.
• Abses yang besar dinding tebal dan berisi cairan abses yang berwarna
kuning kemerahan
• Jika penderita tidak diobati dengan baik, komplikasi dapat terjadi berupa
berlanjutnya proses lisis jaringan hati sehingga menyebabkan abses pecah
dan menyebar ke organ-organ di sekitar hati
PENCEGAHAN
AMUBIASIS
• Penularan amubiasis umumnya
terjadi per oral. Karena itu upaya
pencegahan amubiasis ditujukan
dengan cara memasak makanan dan
minuman dengan baik.
• Selain itu kebersihan lingkungan
harus dijaga agar terbebas dari lalat
dan lipas serta tikus, dan diupayakan
agar sistem pembuangan tinja dan
limbah rumah tidak mencemari
sumber air minum atau sumur. Pada
waktu bekerja menangani hewan
coba (terutama primata) di
laboratorium hendaknya selalu
berhati-hati agar tidak tertular bahan
infektif yang berasal dari hewan coba
Entamoeba coli

• Amuba yang bentuknya mirip Entamoeba histolytica ini tidak patogen bagi
manusia
• Bentuk trofozoit Entamoeba coli berukuran 20-40 mikron (lebih besar dari
E.histolytica)
• sitoplasma kasar dengan endoplasma yang tidak mengandung eritrosit
• Pemeriksaan mikroskopis atas tinja menunjukkan bentuk inti yang memiliki
kariosom yang besar, terletak di pinggir sel, dan dikelilingi halo yang lebar
• Trofozoit E.coli bergerak lambat dengan tonjolan pseudopodi yang tidak
seaktif gerakan pseudopodi E.histolytica
Amuba meningoensefalitis
• Radang selaput otak (meningoensefalitis) oleh amuba
• Penderita mengalami infeksi sesudah berenang di kolam renang yang
ada di rumah, atau berenang di air tawar yang panas airnya
• Amuba yang menjadi penyebab utamanya adalah Naegleria fowleri
(hidup di air tawar yang panas), sedangkan amuba lainnya adalah
Acanthamoeba ( hidup di air tawar atau payau yang hangat)dan
Entamoeba histolytica
• Parasit ini punya trofozoit ukuran 15-40 mikron dan kistanya ukuran
garis tengah antara 10-25 mikron
Cara infeksi
• Meningoencefalitis kemungkinan besar menginfeksi dengan cara
masuk ke tubuh melalui saluran pernafasan pada saat penderita
berenang pada air yang bertemperatur hangat

Gejala Klinis dan Diagnosis


• Awal nya penderita mengeluhkan radang hidungdan sakit
tenggorokan kemudian demam dan sakit kepala.
• Gejala menigitis tampak secara klinis apabila muntah, kaku kuduk dan
gangguan kesadaran setelah satu minggu sesudah timbulnya gejala
meningitis
• Cairan Serobrospinal yang di periksa secara mikroskopis mungkin
menunjukan adanya trofozoit
Rhizopoda yang tidak patogen
1. Entamoeba ginggivalis hidup di rongga mulut di sekitar gigi, hanya punya
stadium trofozoit yang aktif bergerak dan berukuran 10-20 mikron, inti nya
mirip E. histolytica dan sitoplasmanya tidak mengandung eritrosit
2. Endolimax nana hidup dalam usus besar. Punya bentuk trofozoit dan kista,
berukuran 8 mikron, dan pergerakannya lambat. Di dalam sitoplasmanya
terdapat eritrosit, punya kariosom yang besar bentuk nya tidak teratur, kista
bentuk lonjong, ukuran 8 mikron, punya 1-4 inti.

A. Entamoeba ginggivalis B. Endolimax nana


3. Iodamoeba butschlii hidup di dalam usus di daerah kolon dalam bentuk
trofozoit dan kista. Bentuk trofozoit yang lambat pergerakannya mempunyai
ukuran antara 8 sampai 12 mikron. Bentuk kista parasit yang berukuran 8
sampai 12 mikron ini tidak mengandung badan kromatoid. Kista nya khas
karena punya masa glikogen yang besar
4. Dientamoeba fragilis punya bentuk trofozoit dengan 2 inti, ukuran 5-8 mikron
(amueba usus terkecil). Sitoplasma tidak ada eritosit, punya 6 butir kromatin
ukuran besar yang mirip bintang

(a) Iodamoeba butchlii dan (b) Dientamoeba fragilis


Diferensiasi bentuk trofozoit dan kista amuba
CILIATA
Balantidiumm Coli
adalah parasit zoonosis yang menyebabkan balantidiosis atau ciliate dysenteri yang
menyebabkan infeksi usus dan disenteri pada manusia.
Morfologi
Balantidium coli punya 2 stadium ( trofozoit dan kista). Trofozoit panjang 60-70
mikron dan lebar 40-50 mikron . Terdapat cekungan di bagian anterior tubuhnya
yang di sebut peristom di mana terdapat mulut ( sitostom). Tidak punya punya usus
tapi punya anus (cytopyge) di bagian posterior tubuh.
Punya 2 inti : makronukleus yang ukuran nya besar dan
bentuk ginjal dan mikronukleus yang berbentuk seperti
bintik kecil. Trofozoit punya 2 buah vakuola kontraktil
dan vakuola makanan. Bentuk kista bulat, ukuran garis
tengah 50-60 mikron, punya 2 lapis dinding kista.
Sitoplasma bentuk granuler

A. Bentuk kista B. Trofozoit Makronukleus


Daur Hidup Balantidium coli
• Stadium kista maupun stadium
trofozoit dapat berlangsung pada
satu jenis hospes yaitu melalui babi
karena hewan ini merupakan
hospes definitif alami dan juga
bertindak selaku hospes reservoir
bagi manusia yang sebenarnya
hanyalah hospes insidental bagi
parasit ini.
• Manusia terinfeksi Balantidium coli
akibat tertelan air atau makanan
mentah yang tercemar tinja babi
yang mengandung kista infektif
parasit ini
Gejala klinis dan diagnosis Balantidiosis
• Infeksi akut : disentri berat yang berdarah dan berlendir disertai nyeri
perut dan kolik yang intermiten. Tidak mengalami demam.
• Infeksi kronis : asimtomaatik, biasanya diare berulang dan konstipasi.
• Untuk menegakkan diagnosis dilakukan pemeriksaan parasitologi
pada tinja untuk menemukan kista dan trofozoit.
MASTIGOPORA
(Flagellata)
• Protozoa yang termasuk dalam kelas Mastigophora mempunyai flagel
sebagai alat untuk bergeraknya
• Berdasar atas tempat hidupnya, terdapat dua kelompok flagellata yaitu
hemoflagellata yang hidup di dalam sistem peredaran darah dan jaringan,
dan kelompok flagellata usus, flagellata mulut dan flagellata genital
• Anggota golongan hemoflagellata adalah Typanosoma dan Leishmania, dan
yang termasuk golongan flagellata usus adalah Chilomastix mesnili,
Trichomonas hominis, Enteromonas hominis, Embadomonas intestinalis
dan Giardia lamblia
• Trichomonas vaginalis termasuk flagellata genital sedangkan Trichomonas
tenax termasuk flagellata yang hidup mulut
Flagellata Usus, Mulut dan Genital

• Flagellata punya dua bentuk, yaitu bentuk trofozoit dan bentuk kista,
kecuali Trichomonas yang hanya mempunyai bentuk trofozoit
• Dari blefaroplas pada trofozoit keluar lebih dari satu flagel dan tidak
semua flagellata mempunyai undulating membrane
• Setiap spesies flagellata mempunyai inti yang khas bentuknya
• Proses reproduksi flagellata berlangsung dengan cara membelah diri
(binary fission)
• Stadium infektif flagellata yang dapat ditularkan adalah bentuk kista
Trichomonas
• Terdapat tiga spesies Trichomonas yang hidup pada manusia
1. Trichomonas vaginalis (vagina)
2. Trichomonas homonis (usus)
3. Trichomonas tenax (mulut)
• Trichomonas hanya mempunyai satu stadium yaitu bentuk trofozoit
• Trichomonas punya bentuk buah pir dengan panjang badan 10 -12
mikron.
• Hanya terdapat satu inti bentuk lonjong

(A). Trichomonas vaginalis (B). T.tenax


(C) T.hominis
Trichomonas vaginalis
• Trichomonas vaginalis berbentuk piriform, tidak berwrna dan hanya
punya satu inti lonjong dengan butiran halus.
• parasit punya 4 flagella yang berukuran sama panjang (sekitar 13-18
mikron)

Penularan trikomoniasis. Trichomonas


vaginalis ditularkan melalui kontak
langsung, misalnya melalui persetubuhan,
atau malalui kontak tidak langsung misalnya
karena menggunakan bersama handuk,
alat-alat toilet atau barang pribadi lainnya.
Bayi dapat tertulari parasit ini dari ibu
melalui jalan lahir pada waktu berlangsung
Trichomonas vaginalis (a) T.hominis (b) proses persalinan
Gejala klinis Gejala klinis
Pada wanita Pada pria
• Flour albus • Keluar cairan putih
• Gatal dan panas di dari uretra
daerah vagina • Uretritis
• Vaginitis • Prostatitis
• Uretritis
• Vulvitis
• Servisitis

Diagnosis Trikomoniasis menunjukkan gejala klinis yang khas yaitu terjadinya fluor
albus disertai rasa gatal dan panas di dalam vagina dan di daerah sekitar vagina
Giardia lamblia
• Parasit ini disebut juga sebagai Lamblia intestinalis atau Giardia
intestinalis, dan penyakit yang ditimbulkannya disebut giardiasis
• Tempat hidup. Giardia intestinalis hidup di dalam duodenum dan
jejunum bagian atas, kadang dijumpai di dalam saluran empedu dan
kandung empedu.
• Giardia lamblia tersebar kosmopolit di daerah tropis dan subtropis
• Penelitian Simadibrata pada tahun 2004 menunjukkan prevalensi
Giardia lamblia di Indonesia sebesar 3,62%, sedangkan dari anak-anak
yang menderita diare di Malang, 1,2% diantaranya disebabkan oleh
protozoa ini.
MORFOLOGI GIARDIA LAMBLIA
• Bentuk trofozoit dan bentuk kista.
• Bentuk trofozoit mirip buah pear dengan tubuh yang bilateral simetris.
• Panjang trofozoit sekitar 14 mikron dengan lebar sekitar 7 mikron
mempunyai ujung anterior yang melebar dan membulat, sedangkan
bagian posterior meruncing. Permukaan bagian dorsal cembung sedangkan
bagian ventral cekung.
• Trofozoit mempunyai 4 pasang flagel yang panjangnya antara 12-15
mikron, dua aksostil dan dua inti.
• Kista Giardia lamblia yang bentuknya lonjong mempunyai 2- 4 buah inti.

Giardia lamblia (A) kista


(B) trofozoit
Giardia lamblia ditularkan melalui
makanan atau minuman yang
Cara Infeksi tercemar tinja yang mengandung kista
infektif parasit yang dibawa oleh lalat
atau lipas. Tigapuluh menit sesudah
tertelan bentuk kista akan berubah
menjadi bentuk trofozoit yang akan
memperbanyak diri sesudah parasit
mencapai duodenum.

Jika lingkungan duodenum tidak


sesuai lagi untuk kehidupannya,
trofozoit akan meninggalkan
duodenum, masuk ke dalam saluran
empedu atau kandung empedu dan
kemudian berubah bentuk menjadi
bentuk kista
PATOGENESIS
• Akibat trofozoit Giardia lamblia melekatkan diri di usus menggunakan
batil isap (sucking disc), hal ini menimbulkan gangguan penyerapan
lemak sehingga terjadi berak lemak (steatore).
• Selain itu Giardia lamblia juga menghasilkan toksin yang bersama-
sama dengan iritasi serta kerusakan jaringan usus menyebabkan
terjadinya radang kataral
GEJALA KLINIS
• Infeksi ringan umumnya jarang menimbulkan gejala klinis
• Kerusakan jaringan menyebabkan gejala demam, nyeri perut,
gangguan perut di daerah epigastrium, mual, muntah dan kembung.
Penderita juga mengalami diare, sindrom malabsorpsi vitamin A dan
lemak serta anemia. Akibat infeksi Giardia lamblia penderita juga
menunjukkan gejala alergi terhadap parasit ini.
Flagellata yang tidak patogen
1. Enteromonas hominis
• Punya 2 bentuk stadium : trofozoit dan kista
• Stadium trofozoit mempunyai bentuk seperti buah pir yang berukuran 4x 8
mikron
• Trofozot mempunyai satu inti yang terletak di bagian anterior tubuh parasit
• Mempunyai 4 flagel : tiga flagel keluar dari bagian anterior, sedangkan dari
bagian posterior hanya terdapat satu flagel
• Stadium kista parasit berbentuk lonjong berukuran 4x8 mikron dan
mempunyai 1-4 buah inti

Enteromonas hominis,
kista
2. Chilomastix mesnili
• Trofozoit parasit ini berbentuk buah pir dengan ukuran sekitar 5x15 mikron,
sedangkan inti parasit berbentuk bulat, terletak di bagian anterior di dekat
sitostom yang berukuran besar
• Stadium trofozoit mempunyai tiga flagel bebas yang terletak di bagian anterior
dan satu flagel yang terdapat di dalam sitostom. Parasit ini tidak mempunyai
undulating membrane maupun aksostil
• Stadium kista parasit yang berukuran 7 -10 mikron berbentuk seperti buah lemon
dengan bagian anterior kista lebih langsing dibandingkan dengan bagian posterior
• Kista Chilomastix mesnili hanya mempunyai satu inti yang terletak di bagian
tengah kista

Chilomastix mesnili,
trofozoit
Embadomonas intestinalis
• Trofozoit parasit ini mempunyai bentuk yang lonjong, dengan ukuran
3x5 mikron.
• Di bagian anterior berdekatan dengan sitostom terletak inti.
• Dari bagian anterior tubuh trofozoit juga keluar dua flagel.
• Bentuk kista seperti buah pir berukuran 4 - 5 mikron dan hanya
mempunyai satu inti
Perbedaan Morfologi Trofozoit Flagellata
Spesies Bentuk Ukuran Flagel

Trichomonas vaginalis Piriform 13- 18 mikron 4 anterior, 1posterior


Giardia lamblia Raket 7 x 14 mikron 4 pasang flagel
Enteromonas hominis Buah pir 4 x 8 mikron 3 anterior, 1posterior
Embadomonas intestinalis Lonjong 3 x 5 mikron 2 anterior
Chilomastix mesnili Buah pir 5 x 6 mikron 3 anterior, 1 di dalam
Sitostom
Diferensiasi morfologi Flagellata Usus baik
stadium kista maupun stadium trofozoit
Flagellata darah dan jaringan
• Trypanosomidae adalah keluarga flagellata yang beberapa spesies
diantaranya penting dalam bidang kesehatan, antara lain
Trypanosoma gambiense dan T.rhodesiense di Afrika, dan T.cruzi di
Amerika, Leishmania donovani yang dapat ditemukan di semua benua
kecuali Australia, Leishmania tropica yang endemis di Asia Barat dan
Afrika Utara, Eropa Selatan, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, dan
Leishmania braziliensis yang banyak dilaporkan dari Meksiko dan
Amerika Selatan.
Bentuk Trypanosoma
• Ada 2 bentuk:
1. Stadium flagellata yang langsing, memanjang dan sering melengkung
2. Stadium non flagellata yang berbentuk bulat atau lonjong
• Inti bentuknya bulat atau lonjong dan terletak di tengah tubuh parasit
• Kinetoplas (Struktur yang bentuknya bulat atau berbentuk batang yang
ukurannya lebih kecil daripada inti ini terletak di depan atau di belakang
inti)
• Flagel. Organ untuk bergerak Flagellata ini berbentuk seperti cambuk halus
yang keluar dari blefaroplas. Tidak smua stadium terdapat flagel.
Bagan morfologi Trypanosomidae
Bentuk-bentuk Trypanosomidae
Diagram lokasi Kinetoplas
Trypanosoma

• Daur hidup Trypanosoma memerlukan dua jenis tuan rumah (hospes


atau host), yaitu vertebrata dan artropoda
• Trypanosoma yang menginfeksi manusia adalah Trypanosoma
gambiense yang menyebabkan penyakit tidur (gambian
trypanosomiasis), Trypanosoma rhodesiense, penyebab penyakit
tidur Afrika Timur (rhodesian trypanosomiasis), dan Trypanosoma
cruzi penyebab Chagas’ disease di Amerika Selatan.
• Proses reproduksi. Proses reproduksi Trypanosoma terjadi dengan
cara memperbanyak diri secara binary longitudinal fission
Trypanosoma gambiense
• Trypanosoma gambiense hidup parasitik di dalam plasma darah,
kelenjar getah bening dan otak penderita. Parasit ini juga didapatkan
dalam bentuk bebas di dalam rongga interseluler.
• Trypanosoma gambiense berbentuk mirip bulan sabit melengkung,
dengan panjang antara 15-35 mikron, dan lebar antara 1,5 - 3,5
mikron
• inti yang berukuran besar, berbentuk lonjong dan terletak di tengah
tubuh parasit (sentral), sedangkan kinetoplasnya yang berukuran kecil
terletak di ujung posterior.
Trypanosoma gambiense
Spesies Bentuk leismania Bentuk leptomonas Bentuk Bentuk

kritidia tripanosoma
Trypaosoma gambiense Tidak ada Tidak ada 1.kelenjar ludah 1.darah, kel.limfe,

insekta cairan spinal

2. kultur mamalia

2. usus dan kel.

ludah insekta
Trypanosoma rhodesiense Tidak ada Tidak ada 1.kelenjar ludah 1.darah, kel.limfe,

insekta cairan spinal

2. kultur mamalia

2.usus dan kel.

ludah insekta
Trypanosoma cruzi 1.intraseluler di Intraseluler 1. Intraseluler di 1.darah&jaringan

dalam visera di mamalia mamalia mamalia

mamalia (transisional) (transisional) 2.usus dan rektum

terutama di 2.usus insekta insekta

miokard dan 3. kultur 3.kultur

otak.

2. kultur

Jaringan
Daur hidup Trypanosoma gambiense
Gejala klinis dan diagnosis
• Masa inkubasi yang berlangsung 6-14 hari diikuti gejala klinis berupa
demam yang tidak teratur selama beberapa bulan
• Penderita lalu mengalami eritema yang kemudian disertai gambaran
limfadenitis umum
• Tahapan ini merupakan stadium hematolimfatik. Stadium penyakit
tidur akibat terjadinya meningoensefalitis merupakan stadium
terminal tripanosomiasis gambiense
• Diagnosis pasti tripanosomiasis gambiense dapat ditetapkan jika
dapat ditemukan parasit penyebabnya dengan melakukan
pemeriksaan darah tepi, sumsum tulang sternum, cairan kelenjar
limfe atau cairan otak (liquor cerebrospinalis) penderita.
Trypanosoma rhodesiense

• Trypanosoma rhodesiense adalah penyebab penyakit tidur yang


banyak diderita oleh penduduk di daerah Afrika Timur
• Melalui pemeriksaan mikroskopis Morfologi bentuk-bentuk parasit
ini sukar dibedakan dari Trypanosoma gambiense
• Bertindak sebagai vektor penular T.rhodesiense adalah lalat pengisap
darah Glossina morsitans dan Glossina palpalis sedangkan hewan
yang dapat bertindak sebagai hospes reservoir adalah antelope.
Trypanosoma cruzi
• Trypanosoma cruzi adalah penyebab penyakit South American
trypanosomiasis atau yang lebih dikenal sebagai Chagas’ disease yang
banyak tersebar di daerah .Amerika Selatan
• dalam tubuh manusia terdapat dalam dua bentuk stadium yaitu
bentuk tripanosoma dan bentuk leismania
• Ciri morfologi bentuk tripanosoma parasit ini adalah panjang badan
sekitar 20 mikron dengan bentuk seperti huruf C atau U. Di tengah-
tengah badan parasit terletak inti parasit yang besar ukurannya,
dengan kinetoplas berbentuk lonjong yang terletak di bagian
posterior badan parasit
Bentuk stadium
Trypanosoma cruzi

(a).bentuk tripanosoma (b) bentuk leismania


Daur hidup Trypanosoma cruzi.
Leishmania
• Flagellata yang tersebar luas di alam ini, mempunyai anggota
sejumlah besar spesies yang morfologinya mirip satu dengan lainnya
sehingga sulit dibedakan
• Pada manusia yang dapat menyebabkan penyakit adalah Leishmania
donovani, Leishmania tropica dan Leishmania braziliense

Phlebotomus, vektor penular


leishmaniasis.
Leishmania donovani
• Infeksi parasit ini menyebabkan leismaniasis viseral (visceral
leishmaniasis) atau penyakit Kala-azar, atau Black fever (demam
hitam), karena kulit penderita berwarna hitam akibat terjadinya
hiperpigmentasi. Leismaniasis viseral disebut juga sebagai Tropical
splenomegaly
• Tempat hidup. Leishmania donovani hidup intraseluler di dalam sel-
sel retikuloendotil hati, limpa dan sumsum tulang penderita
Morfologi Leishmania donovani
• Parasit terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk leismania (stadium
aflagella atau amastigot) dan bentuk leptomonad (stadium flagella
atau promastigot)

Leishmania donovani
(a) amastigot (b) promastigot
Daur hidup Leishmania
Gejala klinis

• Masa inkubasi yang berlangsung 3-6 bulan diikuti timbulnya kelainan


kulit yang bersifat primer, berupa nodul yang disebut leishmanioma.
Kemudian penderita mengalami demam yang pada awalnya terus
menerus, lalu berubah menjadi demam remiten. Sesudah itu kulit
penderita menjadi kering, kasar dan mengsalami hiperpigmentasi,
sedangkan rambut penderita menjadi rapuh dan mudah rontok.
• Gejala klinis utama pada penyakit Kala-azar adalah demam,
pembesaran kelenjar limfe yang menyeluruh (limfadenopati) dan
hepatosplenomegali yang tidak disertai jaundis dan tanda-tanda
adanya toksik miokardium. Pada penyakit Kala-azar juga dapat terjadi
perdarahan hidung dan gingiva, muntah, diare dan udem pada wajah
penderita.
Leishmania tropica
• Leishmania tropica yang hidup intraseluler di dalam sel-sel retikuloendotil
dan kulit ini menyebabkan leismaniasis kulit (cutaneous leishmaniasis) atau
penyakit Oriental sore
• Anatomi dan morfologi. Leishmania tropica terdapat dalam dua bentuk,
yaitu bentuk leismania dan bentuk leptomonad
• Masa inkubasi infeksi parasit ini berlangsung antara beberapa minggu
sampai 6 bulan, bahkan kadang-kadang sampai 2 tahun.
• Gejala klinis akan timbul berupa nodul kulit yang sering mengalami
ulserasi, yang kemudian sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar 6
bulan. Kelainan kulit ini disebut Oriental sore atau Delhi sore yang biasanya
berupa dua atau tiga nodul yang terdapat di daerah wajah, di tangan atau
di kaki penderita
• Diagnosis pasti leismaniasis kulit dapat ditetapkan sesudah dilakukan
pemeriksaan mikroskopis atas hasil biopsi nodul kulit yang diberi
pewarnaan dengan metoda Leishman. Selain itu dapat dilakukan biakan
parasit hasil biopsi pada medium NNN
Leishmania braziliensis
• Leishmania braziliensis menimbulkan leismaniasis mukokutan
(mucocutaneous leishmaniasis) atau leismaniasis nasofaring
• arasit ini terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk leismania yang terdapat
pada manusia dan hospes reservoir, dan bentuk leptomonad yang terdapat
didalam tubuh vektor (Phlebotomus intermedius)
• Daur hidup. Untuk melengkapi daur hidupnya, Leishmania braziliensis
membutuhkan Phlebotomus intermedius sebagai vektornya, sedangkan
anjing merupakan hospes reservoir parasit ini.
• Manusia terinfeksi parasit ini dengan cara langsung melalui gigitan vektor
atau melalui kontak langsung penderita dengan orang lain. Selain itu
autoinfeksi dapat juga terjadi pada seorang penderita.
• Diagnosis espundia. Untuk menetapkan diagnosis pasti espundia harus
dilakukan pemeriksaan mikroskopik atas bahan-bahan infektif. Dengan
melakukan pewarnaan dengan metoda Leishman dapat ditemukan bentuk
leismania parasit, dan jika dilakukan biakan pada medium NNN yang
didapatkan adalah parasit bentuk leptomonad

Anda mungkin juga menyukai