1. Entamoeba histolytica
E. hiystolica adalah penyebab utama dari disentri amuba. Bentuk
trifozoitnya(aktif) seperti amuba memanjang sekitar 60 mikrometerdan
umumnya berada dalam tinja orang diare dan dalam timnja orang yang tidak
diare berukuran sekitar 15-30 mikrometer. Memiliki inti tunggal dengan
kariososm sentra kecil yang mudah dibedakan. Endoplasma bergranula halus
dan mengandung eritrosit yang dicerna dan kromatin inti terdistribusi
disepanjang nukleus. Sedangkan bentuk kistanya (inaktif) sferis, dengan
ukuran 15-12 mikrometer dan dinding refraktil. Sitoplasma mengandung
badan kromatin 1-4 nuklei dengan kariosom sentral dan kromtin poerifer
terdistribusi Infeksi oleh E.histolytica berhubungan dengan hiegien yang
burukn dimana manusia merupakan hospes utama, meskipun anjing, kucing,
dan binatang pengerat dapat juga terinfeksi. Gejala yang ditimbulkan pada
manusia berupa disentri yang berulang kali disertai dengan nekrosisi mukosa
dan nyeri perut. Jika penyakitnya sudah kronis maka gejalanya berupa
disentri disertai darah dan mukus dalam tinja yang berulang.
2. Entamoeba coli
E.coli merupakan protozoa yang hidup didalam usus tetapi bersifat non-
patogen. Bentuknya eksentrik menunjukkan karakteristik kariosom yang
besar dan sitoplasma yang kasar dan mempunyai lubang-lubang kecil.
Trofozoit E.coli biasanya berukuran 20-25 mikrometer tetapi dapat juga
memanjang sampai 50 mikrometer.
E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista.Trofozoit ditandai dengan ciri-
ciri morfologi berikut:
1. Bentuk ameboid, ukuran 15-50 μm. serta trofozoid adalah sel uniselular
2. Sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri, jamur dan
debris (tanpaeritrosit nucleus dengan karyosom sentral dan kromatin
mengelilingi pinggirannya
3. Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak
4. pada intinya yang berada dalam endoplasma sel. struktur intinya seperti
cincin dengan dilapisi membran yang tebal. dan dilapisi dengan kromatin
dan karyosome eksentrik. terdapat benang linin yang berada antara
keduanya
Kista E. coli memiliki ciri-ciri berikut:
1. Bentuk membulat dengan ukuran 10-35 μm
2. Kista matang berisi 8-16 inti chromatoidal bodies berupa batang-batang
langsing yang menyerupai jarum
3. kista yang matang adalah tahap infektif. Kista yang terbentuk dalam
usus besar dibuang keluar dari tubuh inang melalui feses. Kista bertahan
selama 3-4 bulan di luar tubuh inang dan relatif lebih tahan terhadap
kekeringan dibandingkan dengan orang-orang dari E. histolytica. Bertahan
hidup tingkat kista adalah sekitar 46 persen.
Ciliata
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata
ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih
pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti
besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis
RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil)
yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut, air tawar maupun di
dalam tubuh organisme hidup. Jenis Ciliata yang hidup di dalam usus yaitu:
1. Balantidium coli
Parasit ini terutama ditemukan pada sapi, babi dan kuda. Organisme ini
adalah siliata yang besar (100 x 60 mikrometer) dengan sebuah makro dan
mikro nukleus. Trofozoid Dilihat dari Bentuk dan ukuran nampak
seperti bulat telurdisertai ujungnya yang meruncing pada bagian anterior
mempunyai panjang lebih kuran 50-100 um dan lebar, 40-70 um. Memiliki 1
inti besar macronucleus bentuknya hampir seperti ginjal, di dalam
sitoplasma ada ditemukan vakuola makanan yang didalamnya
mengandung bakteri tertelan. Untuk alat pencernaan
terdapat cytostome (mulut sel) di bagian anterior, serta celah mulut,
sitofaring. Seluruh tubuh dilapisi dengan cillia cuman satu yang terdapat agak
panjang yaitu sekitar dekat dengan cytostome(mulut sel).
Sedangkan kistanya Berbentuk bulat dan oval dalam keadaan diam
memiliki ukuran 50-70 um. Memiliki 1 macronucleus besar dan 1
mikronukleus. Susah untuk dilihat. Didalam sitoplasma terdapat Vakuola
pada kista yang muda, sedangkan dalam kista yang lebih tua dalam struktur
dalamnya terdapat granular. Cilia tidak terlihat dikarenakan bentuk kista yang
memiliki dinding yang begitu tebalnya sehingga susah untuk dilihat.
1. Entamoeba histolytica
Infeksi terjadi dengan menelan kista dari makanan atau tangan yang
terkontaminasitinja. Kista tahan terhadap lingkungan lambung dan keluar ke
usus dimana kista akanpecah. Metakista membelah menjadi empat
dan kemudian delapan amuba yangbergerak ke usus besar. Sebagian besar dari
organisme tersebut keluar dari tubuhmelalui tinja tetapi, dengan besarnya bolus
infeksi, sebagian amuba menempel dan menginvasi jaringan mukosa
membentuk lesi ”flask -shaped” (bomb craters). Organisme membentuk kista
untuk pembelahan dan dikeluarkan melalui feses
infeksi oleh Entamoeba histolytica terjadi bila menelan kista matang (1) dalam
makanan, air, atau tangan yangterkontaminasi tinja. Pemecahan kista (2) terjadi
di usus kecil dan trofozoit (3) dikeluarkan, yang mana dia akan bermigrasi ke usus
besar. Trofozoit membelah secara biner dan memproduksi kista (4), yang akan
dikeluarkanmelalui tinja. Karena perlindungan oleh dindingnya, kista dapat
bertahan selama beberapa hari sampai beberapa minggu di lingkungan luar dan
bertanggung jawab terhadap penularan. (Trofozoit juga dikeluarkan dalam tinja
cair (berair), tetapi dengan cepat menjadi rusak saat berada di luar tubuh, dan jika
ditelan tidak akan bertahanterhadap paparan lingkungan lambung.) Pada sebagian
kasus, trofozoit tetap berada di lumen usus. (A: infeksinon-invasif) dari individu
yang merupakan pembawa tanpa gejala dan mengeluarkan kista. Pada sebagian
pasien trofozoit menginvasi mukosa usus (B: penyakit usus), atau, melalui
pembuluh darah, tempat di luar usus sepertihati, otak, dan paru-paru (C: penyakit
di luar usus), dengan manifestasi patologi gabungan. Sudah diterima sebagai
kebenaran bahwa bentuk invasif dan non-invasif menggambarkan spesies yang
berbeda, baik itu E.histolytica dan E. dispar, yang secara morfologi sulit
dibedakan. Penularan juga dapat terjadi melalui paparanterhadap tinja selama
hubungan seksual (dalam kasus dimana tidak hanya kista, tetapi juga trofozoit
dapatterbukti infektif).
2. Giardia lamblia
Infeksi terjadi dengan menelan kista, biasanya dalam air yang
terkontaminasi.Pemecahan kista terjadi di dalam duodenum dan trofozoit
berkumpul di usus kecilbagian atas dimana mereka berenang secara bebas
atau menempel ke epitel submukosa melalui diskus penghisap bagian ventral.
Trofozoit bebas akan membentuk kista ketika mereka bergerak ke aliran bawah
dan mitosis terjadi selamaproses pembentukan kista. Kista dikeluarkan
di dalam tinja. Manusia adalah hospesutama meskipun berang-berang, babi dan
kera juga dapat terinfeksi dan bertindak sebagai reservoir.
3. Balantidium coli
Infeksi B. Coli terjadi dengan memakan bentuk kista melalui mekanan
atau minuman yang tercemar. Di dalam usus halus kista akan mengalami
eksistasi menjadi bentuk trofozoid. Bentuk tropozoid ini akan bermultiplikasi
dengan cara belah pasang di dalam lumen ileum dan cekum. Di dalam kolon
berbentuk tropozoid akan mengalami enkistasimenjadi kista yang akan d
keluarkan bersama tinja.
Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes.
Hospes alamiah adalah babi, dan manusia merupakan hospes insidentil. Jika
kista infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah menjadi bentuk
tropozoit. Di lumen usus atau dalam submukosa usus, tropozoit tumbuh dan
memperbanyak diri (multiplikasi). Jika lingkungan usus kurang sesuai bagi
tropozoit akan berubah menjadi kista.
5. Isospora belli
Pada saat dikeluarkan, ookista yang belum matang biasanya mengandung
satu sporoblast (jarang sekali dua) (1). Pada proses pematangan selanjutnya
sesudah dikeluarkan, sporoblast membelah menjadi dua (ookista sekarang
mengandung dua sporoblast), sporoblast mensekresikan dinding kista,
kemudian menjadi sporokista dan tiap sporokista membelah dua kali untuk
menghasilkan empat sporozoit(i). Infeksi terjadi dengan jalan menelan ookista
yang mengandung sporozoit, sporokista hancur dinding kistanya di usus kecil
dan mengeluarkan sporozoit yang menginvasi sel epitel dan memulai
skizogoni(2). Sesudah pecahnya skizon, merozoitdikeluarkan, menginvasi sel
epitel baru, dan melanjutkan siklus perkembangbiakan aseksual (3). Trofozoit
berkembang menjadi skizon yang mengandung banyak merozoit. Sesudah
paling sedikit satu minggu, tahapseksual dimulai dengan perkembangan
gametosit jantan dan betina(4). Pembuahan menghasilkan perkembangan
ookista yang dikeluarkan dalam tinja(5). Isospora belli menginfeksi baik
manusia dan binatang