Anda di halaman 1dari 14

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud protozoa usus?


2. Apa saja spesies dari protozos usus?
3. Bagaimana Siklus Hidup protozoa usus?
A. Protozoa

Protozoa adalah organisme yang bersel tunggal, dimana beberapa spesies


mempunyai lebih dari satu nukleus (inti sel) pada bagian atau seluruh daur hidupnya.
Seperti halnya sel pada tubuh makhluk hidup lainnya, sel protozoa dilapisi oleh tiga
lapisan uni membran yang didalamnya terdapat ektoplasma, endoplasma dan nukleus.
Dalam endoplasma ditemukan nukleus, mitokondria, badan golgi dan sebagainya,
sedangkan ektoplasma ditemukan flagela , cilia dan sebagainya. Protozoa ada yang
bersifat mengunungkan dan ada juga bersiat parasit. Protozoa yang hidup di dalam
usus manusia dianggap sebagai parasit atau akan mengakibatkan penyakit.

B. Jenis Protozoa Usus'


Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat geraknya yaitu:
 Rhizopoda

Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak


dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup
dalam tubuh hewan atau manusia. Jenis rhizopoda yang hidup di usus manusia
yaitu

1. Entamoeba histolytica
E. hiystolica adalah penyebab utama dari disentri amuba. Bentuk
trifozoitnya(aktif) seperti amuba memanjang sekitar 60 mikrometerdan
umumnya berada dalam tinja orang diare dan dalam timnja orang yang tidak
diare berukuran sekitar 15-30 mikrometer. Memiliki inti tunggal dengan
kariososm sentra kecil yang mudah dibedakan. Endoplasma bergranula halus
dan mengandung eritrosit yang dicerna dan kromatin inti terdistribusi
disepanjang nukleus. Sedangkan bentuk kistanya (inaktif) sferis, dengan
ukuran 15-12 mikrometer dan dinding refraktil. Sitoplasma mengandung
badan kromatin 1-4 nuklei dengan kariosom sentral dan kromtin poerifer
terdistribusi Infeksi oleh E.histolytica berhubungan dengan hiegien yang
burukn dimana manusia merupakan hospes utama, meskipun anjing, kucing,
dan binatang pengerat dapat juga terinfeksi. Gejala yang ditimbulkan pada
manusia berupa disentri yang berulang kali disertai dengan nekrosisi mukosa
dan nyeri perut. Jika penyakitnya sudah kronis maka gejalanya berupa
disentri disertai darah dan mukus dalam tinja yang berulang.

2. Entamoeba coli
E.coli merupakan protozoa yang hidup didalam usus tetapi bersifat non-
patogen. Bentuknya eksentrik menunjukkan karakteristik kariosom yang
besar dan sitoplasma yang kasar dan mempunyai lubang-lubang kecil.
Trofozoit E.coli biasanya berukuran 20-25 mikrometer tetapi dapat juga
memanjang sampai 50 mikrometer.
E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista.Trofozoit ditandai dengan ciri-
ciri morfologi berikut:
1. Bentuk ameboid, ukuran 15-50 μm. serta trofozoid adalah sel uniselular
2. Sitoplasma mengandung banyak vakuola yang berisi bakteri, jamur dan
debris (tanpaeritrosit nucleus dengan karyosom sentral dan kromatin
mengelilingi pinggirannya
3. Pseudopodia kurang lebar, sehingga tidak progresif dalam bergerak
4. pada intinya yang berada dalam endoplasma sel. struktur intinya seperti
cincin dengan dilapisi membran yang tebal. dan dilapisi dengan kromatin
dan karyosome eksentrik. terdapat benang linin yang berada antara
keduanya
Kista E. coli memiliki ciri-ciri berikut:
1. Bentuk membulat dengan ukuran 10-35 μm
2. Kista matang berisi 8-16 inti chromatoidal bodies berupa batang-batang
langsing yang menyerupai jarum
3. kista yang matang adalah tahap infektif. Kista yang terbentuk dalam
usus besar dibuang keluar dari tubuh inang melalui feses. Kista bertahan
selama 3-4 bulan di luar tubuh inang dan relatif lebih tahan terhadap
kekeringan dibandingkan dengan orang-orang dari E. histolytica. Bertahan
hidup tingkat kista adalah sekitar 46 persen.

kembali ke Entamoeba coli, parasit ini bersifat asimptomatis dan tidak


bersifat patogen, ada beberapa kemiripan dengan entamoeba histolytica
mulai dari siklus hidup dan lainya. entamoeba coli lokasinya menghuni
lumen usus besar manusia. ada berita yang menyatakan bahwa parasit ini
berpengaruh buruk bagi manusia memang Tidak ada bukti terpercaya yang
menghasilkan penyakit pada manusia namun beberapa pekerja telah
melaporkan menelan sel darah merah oleh organisme. E. coli ditemukan di
India oleh Lewis pada tahun 1870 namun deskripsi detailnya diberikan
oleh Grassi (1879). Bakteri ini tidak berbahaya bagi tubuh karena
termasuk bakteri menguntungkan yang ditemukan dalam perut yang
membantu dalam memproleh vitamin K2. Tetapi terkadang bakteri ini
menyebabkan diare.
 Flagellata
Flagellata (Mastigophora) yaitu protozoa yang alat geraknya berupa nagel
(bulu cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang digunakan
juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Hidup
di air tawar, air laut dan di dalam organisme. Jenis flagellata yang hidup di
dalam usus yaitu:
1. Giardia lamblia
Giardia lamblia adalah parasit yang tersebar kosmopolit dan lebih
sering di temukan di daerah beriklim tropik dan subtropik dari pada di
daerah beriklim dingin. Terutama di temukan di Rusia, Asia Selatan,
Afrika, Meksiko dan bagian barat Amerika Selatan.Parasit ini juga di
temukan di Indonesia. Morfologi Trofozoit yaitu Giardia berukuran 12
sampai 15 mikrometer, berbentuk setengah buah pir dengan 8 flagella dan
2 axostyles yang diatur dalam simetrisbilateral. Ada dua diskus penghisap
besar yang terletak di depan. Sitoplasma mengandung dua nuklei dan dua
badan parabasal. Sedangkan kista Giardia berukuran 9 sampai 12
mikrometer berbentuk sel ellips dengandinding tipis yang jelas batasnya.
Sitoplasma mengandung empat nuklei dan struktur-struktur yang terlihat
di trofozoit.

kista G.lamblia Trofozoit G.lamblia dalam


potongan usus

Giardia lamblia sebuah parasit manusia pada saluran pencernaan.


Organisme ini menyebar melalui kontak langsung atau melalui makanan dan
air yang terkontaminasi. Giardia spp. Berbentuk pir,dengan flagella seperti rambut
untuk pergerakan. Mereka menyebabkan penyakit giardiasis (ataulambliasis),
sebuah infeksi usus halus yang sering terjadi di daerah tropis. Giardi spp.
menempel kemikrovilli dalam usus manusia dengan menggunakan diskus
penghisap. Keram perut, pembengkakan,diare dan mual mungkin terjadi.

Giardiasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa patogen


yaitu Giardia lamblia atau dikenal juga sebagai Giardia intestinalis atau Giardia
duodenalis atau Lamblia intestinalis. Gejala penyakit ini adalah diare, muntah,
kram perut, kembung dan kentut berbau busuk. Giardiasis biasanya tidak
menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan dan dapat dengan mudah diobati.

 Ciliata
Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata
ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih
pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti
besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis
RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil)
yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut, air tawar maupun di
dalam tubuh organisme hidup. Jenis Ciliata yang hidup di dalam usus yaitu:
1. Balantidium coli
Parasit ini terutama ditemukan pada sapi, babi dan kuda. Organisme ini
adalah siliata yang besar (100 x 60 mikrometer) dengan sebuah makro dan
mikro nukleus. Trofozoid Dilihat dari Bentuk dan ukuran nampak
seperti bulat telurdisertai ujungnya yang meruncing pada bagian anterior
mempunyai panjang lebih kuran 50-100 um dan lebar, 40-70 um. Memiliki 1
inti besar macronucleus bentuknya hampir seperti ginjal, di dalam
sitoplasma ada ditemukan vakuola makanan yang didalamnya
mengandung bakteri tertelan. Untuk alat pencernaan
terdapat cytostome (mulut sel) di bagian anterior, serta celah mulut,
sitofaring. Seluruh tubuh dilapisi dengan cillia cuman satu yang terdapat agak
panjang yaitu sekitar dekat dengan cytostome(mulut sel).
Sedangkan kistanya Berbentuk bulat dan oval dalam keadaan diam
memiliki ukuran 50-70 um. Memiliki 1 macronucleus besar dan 1
mikronukleus. Susah untuk dilihat. Didalam sitoplasma terdapat Vakuola
pada kista yang muda, sedangkan dalam kista yang lebih tua dalam struktur
dalamnya terdapat granular. Cilia tidak terlihat dikarenakan bentuk kista yang
memiliki dinding yang begitu tebalnya sehingga susah untuk dilihat.

Balantidium coli merupakan satu satunya protozoa yang bersifat


parasit dari golongan cilliata yang menimbulakan penyakit desentri atau
balantidiasis pada manusia. Dilihat dari sistem klasifikasinya balantidium
coli golongan dari kelas litostomatea dan famili dari banaltiididae. hospes
definitifnya adalah manusia kera, dan hospes dalam siklus hidupnya yaitu
hospes definitif reservoir adalah babi. Dalam siklus hidupnya mempunyai dua
stadium dimana kedua stadium ini mempunyai 2 tempat yang berbeda, yaitu
stadium kista dan syadoim tropozoid.
Sebenarnya Balantidium coli mempunyai siklus hidup yang hampir
sama seperti Entamoeba histolitica Cuma kista dalam balantidium coli tidak
dapat membelah Infeksi terjadi umumnya pada pekerja perkebunan dan
penduduk desa dengan jalan menelan kista dalam tinja dari binatang
perkebunan. Penularan dari manusia kemanusia jarang terjadi tapi mungkin.
Gejala dan patogenesis dari balantidiasis miripdengan entamebiasis, termasuk
erosi epitel usus. Meskipun demikian, abses hati, parudan otak jarang
ditemukan.
 Sporozoa
Sporozoa adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak
hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara
vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual)
disebut Sporogoni. Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia
ÞToxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus,
menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya.
Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex)
selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.Hidupnya
parasit pada manusia dan hewan. Jenis sporozoa yang hidup di dalam usus
yaitu:
1. Cryptosporodium parvum
C.parvum adalah parasit berbentuk bulat kecil berukuran 3-5
mikrometer yang ditemukan di saluran pencernaan pada beberapa binatang
dan menyebabkan diarepada manusia melalui makanan dan air yang
terkontaminasi. Manusia yang terinfeksi dengan menelan ookista. C. Parvum
yang mengandung banyak sporozoit. Sporozoit dilepaskan di saluran
pencernaan bagian atas dan menempel padasel mukosa saluran pencernaan
dimana mereka membelah untuk menghasilkan merozoit. Merozoit
menginvasi sel mukosa lain dan terus berkembang biak secaraaseksual.
Sebagian merozoit berdiferensiasi menjadi gametosit jantan dan betina
danmembentuk sebuah ookista yang nantinya berkembang biak dan
berdiferensiasi menjadi sporozoit. Ookista yang matang dikeluarkan
dalam tinja dan menginfeksi individu lain. Berikut bentuk dari ookista
Cryptosporodium parvum.
2. Isospora belli
Isospora belli memiliki distribusi cosmopolitan atau termasuk parasit
yang kosmopolit yang terjadi di seluruh dunia, tapi lebih umum
dan sering ditemukan terjadi di daerah tropis dan subtropis. Berbentuk
oval Ookista Isospora Belli berukuran 25-33 mikron. Dinding lapis dua,
rata & tidak berwarna, sitoplasma bergranula & mempunyai satu
inti. Ookista menjadi matang dalam wkt 1-5 hr. Sporokista menghasilkan
4 sporozoit yang bentuknya memanjang & mempunyai satu inti Infeksi
terjadi bila tertelan ookista / sporokista matang. Ookista Isospora belli
berukuran besar (25 - 30 µm) dan memiliki bentuk khusus berupa elips.
Ketika dikeluarkan, mereka belum matang dan mengandung satu
sporoblast. Ookista matang sesudah dikeluarkan sporoblast tunggal
membelah menjadi dua sporoblast yang kemudian membentuk dinding
kista menjadi sporokista yang kadang-kadang mengandung empat
sporozoit pada masing-masing sporokista. Hospes dari parasit ini adalah
manusia dan binatang lainnya. Di dalam tubuh manusia habitat dari parasit
ini adalah di Vili Usus Halus manusia. Nama penyakit yang disebabkan
oleh parasit ini adalah Isosporiasis.
C. Siklus Hiidup Protozoa Usus

1. Entamoeba histolytica
Infeksi terjadi dengan menelan kista dari makanan atau tangan yang
terkontaminasitinja. Kista tahan terhadap lingkungan lambung dan keluar ke
usus dimana kista akanpecah. Metakista membelah menjadi empat
dan kemudian delapan amuba yangbergerak ke usus besar. Sebagian besar dari
organisme tersebut keluar dari tubuhmelalui tinja tetapi, dengan besarnya bolus
infeksi, sebagian amuba menempel dan menginvasi jaringan mukosa
membentuk lesi ”flask -shaped” (bomb craters). Organisme membentuk kista
untuk pembelahan dan dikeluarkan melalui feses

infeksi oleh Entamoeba histolytica terjadi bila menelan kista matang (1) dalam
makanan, air, atau tangan yangterkontaminasi tinja. Pemecahan kista (2) terjadi
di usus kecil dan trofozoit (3) dikeluarkan, yang mana dia akan bermigrasi ke usus
besar. Trofozoit membelah secara biner dan memproduksi kista (4), yang akan
dikeluarkanmelalui tinja. Karena perlindungan oleh dindingnya, kista dapat
bertahan selama beberapa hari sampai beberapa minggu di lingkungan luar dan
bertanggung jawab terhadap penularan. (Trofozoit juga dikeluarkan dalam tinja
cair (berair), tetapi dengan cepat menjadi rusak saat berada di luar tubuh, dan jika
ditelan tidak akan bertahanterhadap paparan lingkungan lambung.) Pada sebagian
kasus, trofozoit tetap berada di lumen usus. (A: infeksinon-invasif) dari individu
yang merupakan pembawa tanpa gejala dan mengeluarkan kista. Pada sebagian
pasien trofozoit menginvasi mukosa usus (B: penyakit usus), atau, melalui
pembuluh darah, tempat di luar usus sepertihati, otak, dan paru-paru (C: penyakit
di luar usus), dengan manifestasi patologi gabungan. Sudah diterima sebagai
kebenaran bahwa bentuk invasif dan non-invasif menggambarkan spesies yang
berbeda, baik itu E.histolytica dan E. dispar, yang secara morfologi sulit
dibedakan. Penularan juga dapat terjadi melalui paparanterhadap tinja selama
hubungan seksual (dalam kasus dimana tidak hanya kista, tetapi juga trofozoit
dapatterbukti infektif).

2. Giardia lamblia
Infeksi terjadi dengan menelan kista, biasanya dalam air yang
terkontaminasi.Pemecahan kista terjadi di dalam duodenum dan trofozoit
berkumpul di usus kecilbagian atas dimana mereka berenang secara bebas
atau menempel ke epitel submukosa melalui diskus penghisap bagian ventral.
Trofozoit bebas akan membentuk kista ketika mereka bergerak ke aliran bawah
dan mitosis terjadi selamaproses pembentukan kista. Kista dikeluarkan
di dalam tinja. Manusia adalah hospesutama meskipun berang-berang, babi dan
kera juga dapat terinfeksi dan bertindak sebagai reservoir.

Kista adalah bentuk yang resisten dan bertanggung jawab terhadap


penularan giardiasis. Baik kista maupuntrofozoit dapat ditemukan di tinja
(tahap diagnostik) (1). Kista tersebut keras, dapat bertahan beberapa
bulandalam air dingin. Infeksi terjadi dengan menelan kista yang terdapat
dalam air, makanan yang terkontaminasi,atau dengan penularan dari fekal
ke oral (tangan atau benda pembawa infeksi) (2). Di usus halus,
prosespenghancuran kista melepaskan trofozoit (setiap kista menghasilkan
dua trofozoit) (3). Trofozoit membelahdengan pembelahan biner, tetap di
dalam lumen dari usus halus bagian proksimal dimana dapat bebas
ataumenempel pada mukosa dengan menggunakan diskus penghisap
bagian ventral (4). Pembentukan kista terjadi ketika parasit melewati usus
besar. Kista adalah tahap yang paling sering ditemukan pada tinja yang
tidak cair (5). Karena kista infeksius ketika dikeluarkan di dalam tinja dan
segera sesudah itu, penularan dari orang ke orangmungkin terjadi. Bila
binatang terinfeksi dengan Giardia peran mereka sebagai reservoir tidak
jelas.

3. Balantidium coli
Infeksi B. Coli terjadi dengan memakan bentuk kista melalui mekanan
atau minuman yang tercemar. Di dalam usus halus kista akan mengalami
eksistasi menjadi bentuk trofozoid. Bentuk tropozoid ini akan bermultiplikasi
dengan cara belah pasang di dalam lumen ileum dan cekum. Di dalam kolon
berbentuk tropozoid akan mengalami enkistasimenjadi kista yang akan d
keluarkan bersama tinja.
Stadium kista dan tropozoit dapat berlangsung di dalam satu jenis hospes.
Hospes alamiah adalah babi, dan manusia merupakan hospes insidentil. Jika
kista infektif tertelan di dalam usus besar akan berubah menjadi bentuk
tropozoit. Di lumen usus atau dalam submukosa usus, tropozoit tumbuh dan
memperbanyak diri (multiplikasi). Jika lingkungan usus kurang sesuai bagi
tropozoit akan berubah menjadi kista.

Kista adalah tahap parasit yang bertanggung jawab untuk penularan


balantidiasis . Kista paling sering diperoleh melalui menelan makanan atau air
yang terkontaminasi . Setelah ditelan, terjadi penghancuran kistadi usus halus,
dan trofozoit berkoloni di usus besar . Trofozoit tinggal di lumen usus besar
dari manusia danbinatang, dimana mereka berkembang biak dengan
pembelahan biner, dimana pada waktu itu konjugasi dapatterjadi . Trofozoit
menjalani proses pembentukan kista untuk menghasilkan kista yang infektif .
Sebagiantrofozoit menginvasi dinding usus besar dan berkembang biak.
Sebagian kembali ke lumen dan hancur. Kistayang matang dikeluarkan melalui
tinja.
4. Cryptosporidium parvum
Infeksi terjadi bila tertelan ookista matang yang dikeluarkan dengan tinja
hospes terinfeksi. Eksistasi terjjadi di traktus gastrointestinal atas, sporozoit
keluar dari ookista dan masuk ke sel epitel usus pada bagian apeks didalam
membrane sel hospes, tetapi tidak di dalam sitoplasma, di sebut meront.
Parasit berkembang biak secara aseksual (merogoni) dan menghasilkan
merozoit yang memasuki sel lain.

Ookista yang telah mengalami sporulasi, terdiri dari 4 sporozoit,


dikeluarkan melalui feses organisme yang terinfeksi dan mungkin mengalami rute
yang lain seperti melalui sekresi saluran pernafasan (1). Transmisi
dari Cryptosporidium sp. umumnya terjadi melalui kontak dengan air yang telah
terkontaminasi. Setelah tertelan (dan mungkin terhirup) oleh hospes (3) eksistasi
terjadi (a). Empat sporozoit dikeluarkan dari tiap ookista,menembus epithelial
(b,c) usus dan jaringan lain seperti saluran pernafasan. Sporozoid akan
berkembang menjadi tropozoit. Kemudian mengalami multiplikasi aseksual
(skizogoni atau merogoni) (d,e) yang menghasilkan meront tipe I.
Merozoit yang dihasilkan meront tipe I dapat mereinfaksi sel dan
mengulang kembali siklus asekseual atau menginfeksi sel dan berkembang
menjadi meront tipe II (f). Tiap meron tipe II akan membesaskan 4 merozoit.
Diyakini hanya merozoit tipe II inilah yang mengalami multiplikasi seksual
(gametogoni) menghasilkan mikrogametosit(g) dan makrogametosit(h).
Mikrogamet keluar dari mikrogametosit akan membuahi makrogamet yang keluar
dari makrogametosit dan menghasilkan zigot (i). Sekitar 80% zigot akan
berkembang menjadi ookista berdinding tebal (j) dan 20% zigot berkembang
menjadi ookista berdinding tipis (k).
Ookista akan bersporulasi (berkembang menjadi sporozoit yang infektif).
Keluarnya sporozoit dari ookista yang berdinding tipis akan menyebabkan
autoinfeksi. Sementara ookista berdinding tebal akan keluar melalui feses dan
apabila tertelan akan segera menginfeksi.

5. Isospora belli
Pada saat dikeluarkan, ookista yang belum matang biasanya mengandung
satu sporoblast (jarang sekali dua) (1). Pada proses pematangan selanjutnya
sesudah dikeluarkan, sporoblast membelah menjadi dua (ookista sekarang
mengandung dua sporoblast), sporoblast mensekresikan dinding kista,
kemudian menjadi sporokista dan tiap sporokista membelah dua kali untuk
menghasilkan empat sporozoit(i). Infeksi terjadi dengan jalan menelan ookista
yang mengandung sporozoit, sporokista hancur dinding kistanya di usus kecil
dan mengeluarkan sporozoit yang menginvasi sel epitel dan memulai
skizogoni(2). Sesudah pecahnya skizon, merozoitdikeluarkan, menginvasi sel
epitel baru, dan melanjutkan siklus perkembangbiakan aseksual (3). Trofozoit
berkembang menjadi skizon yang mengandung banyak merozoit. Sesudah
paling sedikit satu minggu, tahapseksual dimulai dengan perkembangan
gametosit jantan dan betina(4). Pembuahan menghasilkan perkembangan
ookista yang dikeluarkan dalam tinja(5). Isospora belli menginfeksi baik
manusia dan binatang

Anda mungkin juga menyukai