Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ruang lingkup yang dipelajari dalam biologi sangat luas, agar mudah
mempelajarinya biologi dibagi menjadi berbagai cabang ilmu berdasarkan bidang
yang dipelajari seperti mikologi, dimana mikologi yaitu ilmu yang mempelajari
tentang jamur serta peranannya bagi kehidupan manusia. Kata jamur atau fungi
mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang
pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas
tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita
sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut
terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, berpengaruh terhadap
semua sisi kehidupan termasuk ilmu pengetahuan biologi ini. Sejak ditemukannya
berbagai alat tekhnologi, pembahasan ilmu biologi semakin menjadi kompleks,
contohnya Fungi atau Jamur. Dalam pemanfaatannya jamur sering diaplikasikan
dalam industri pembuatan tempe yaitu jamur rhyzopus oryzae. Makalah ini
mencoba membahas mengenai jamur secara umum dan terkhusus peranan jamur
dalam industri.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud mikrobiologi industri?
2. Apa yang dimaksud dengan jamur?
3. Apa cirri-ciri jamur?
4. Bagimana pemanfaatan jamur dalam bidang industri?
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud mikrobiologi industri
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jamur
3. Untuk mengetahui apa ciri-ciri jamur
4. Untuk mengetahui bagimana pemanfaatan jamur dalam bidang industri

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mikrobiologi industri


Mikrobiologi industri merupakan suatu usaha memanfaatkan mikroba
sebagai komponen untuk industri atau mengikut sertakan mikroba dalam proses,
yang bertujuan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi dan bermanfaat.
Mikrobiologi industri awalnya dimulai dengan proses fermentasi alkohol, seperti
pada pembuatan “beer” dan “wine” (minuman dibuat dari buah anggur). Proses
mikrobial dikembangkan untuk produksi bahan farmasi seperti antibiotika,
produksi makanan tambahan seperti asam amino, serta produksi enzim, dan
produksi industri kimia seperti butanol dan asam sitrat.
2.2 Jamur
2.1.1 Pengertian fungi (jamur)
Fungi atau jamur merupakan organisme eukariotik yang heterotrof.
Heterotrof yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanannya sendiri.
Fungi termasuk kedalam organisme heterotrof absortif dimana fungi mengambil
makanan dari lingkungan sekitar dengan cara mengabsorbsinya. Dulu, fungi
diklasifikasikan sebagai tanaman. Akan tetapi, karena fungi memiliki ciri-ciri
khusus yang membedakan dari tanaman seperti dinding sel yang mengandung zat
kitin sehingga para ahli mengklasifikasikan fungi ke dalam kingdom nya sendiri
yaitu Kingdom Fungi.
2.1.2 Ciri-ciri fungi (jamur)
Menurut para ahli, jamur memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
tanaman. Salah satunya yaitu dinding sel jamur yang mengandung zat kitin.
Adapun ciri-ciri tersebut akan dibahas berikut ini :
 Struktur tubuh fungi terdiri atas uniseluler dan multiseluler. Fungi yang
multiselur tersusun atas hifa yang membentuk anyaman yang dinamakan
dengan miselium.
 Hifa pada jamur terbagi atas dua ada yang bersekat dan yang tidak
bersekat atau dinamakan dengan hifa coenositik.

2
 Hifa berfungsi untuk mengabsorbsi nutrisi serta sebagai alat reproduksi
vegetative berupa sporangium dan konidium.
 Fungi tidak memiliki klorofil sehingga fungi tidak mampu membuat
makanannya sendiri.
 Bersifat heterotrof dengan menguraikan zat organic (saprofit), parasit
obligat dan parasit fakultatif.
 Dinding sel yang terbuat dari zat kitin, dll
2.3 Pemanfaatan Jamur dalam Bidang Industri
Jamur merupakan mikroba multiseluler yang banyak dimanfaatkan
manusia dalam ferrmentasi maupun budidaya. Umumnya dalam bidang fermentasi
jamur yang digunakan adalah jamur berbentuk hifa yaitu pada pembuatan tempe,
angkak dan kecap.
Jamur yang memiliki peranan yang menguntungkan diantaranya sebagai
berikut:
1. Aspergillus niger. Jamur ini digunakan dalam pembuatan asam sitrat.
Asam sitrat merupakan salah satu asam organik yang banyak digunakan dalam
bidang industri pangan misalnya pada pembuatan permen dan minuman kemasan.
Jamur ini sering mengontaminasi makanan misalnya roti tawar
2. Rhizopus oryzae. Jamur ini penting pada pembuatan tempe. Aktivitas
jamur Rhizopus oryzae menjadikan nutrisi pada tempe siap dikonsumsi manusia.
Aktivitas enzim yang dihasilkan menjadikan protein terlarut meningkat. Produk
tempe kini juga telah dikembngkan menjadi isoflavon yang penting bagi
kesehatan.
Dalam industri pembuatan tempe jamu yang digunakan yaitu jamur
Rhyzopus oryzae. Jamur ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin
dan mampu menghasilkan asam laktat. Jamur Rhizopus oryzae merupakan jamur
yang sering digunakan dalam pembuatan tempe. Jamur Rhizopus oryzae aman
dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan asam
laktat. Jamur Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks
menjadi trigliserida dan asam amino. Selain itu jamur Rhizopus oryzae mampu
menghasilkan protease.

3
3. Neurospora sitophila. Jamur ini merupakan sumber beta karoten pada
fermentasi tradisional. Produk oncom yang dikenal di Jawa Barat adalah hasil
fermentasi yang dilakukan Neurospora sitophila. Produksi spora untuk sumber
beta karoten yang dapat disubstitusikan pada makanan juga telah diteliti. Selain
mampu memberikan asupan, beta karoten juga merupakan sumber warna yang
cukup menarik.
4. Monascus purpureus. Jamur ini dikalangan mikrobiolog jarang dikenal
karena produk yang dihasilkan. Mula pertama jamur ini ditemukan di Jawa namun
menjadi produk utama Cina dengan nama angkak. Angkak adalah fermentasi pada
beras. Jamur ini menghasilkan pewarna alami yang umumnya digunakan pada
masakan Cina. Saat ini telah ditemukan adanya zat aktif pada ngkak yang dapat
membantu kesehatan dan telah dikemas dalam bentuk kapsul.
5. Penicillium sp. Jamur ini paling terkenal karena kemampuannya
menghasilkan antibiotika yang disebut pensilin. Sejak pertama kali dikenal terus
digunakan sampai sekarang. Jamur penghasil antibiotika saat ini telah banyak
diketahui sehingga ragam antibiotik pun semakin banyak. Selain itu pembuatan
antibiotika, spesies yang lain juga digunakan dalam pembuatan keju khusus.
Perkembangan penisilin dan antibiotik lain secara komersial merupakan
salah satu peristiwa hebat yang paling dramatis dalam sejarah mikrobiologi
industi. Jamur Pinicillium sp merupakan jamur yang menghasilkan antibiotik
yang disebut penisilin. Kapang yang diisolasi oleh Fleming (penicillum notatum)
di laboratoriumnya menghasilkan hanya beberapa unit penisilin per militer, suatu
jumlah yang amat kecil dibandingkan dengan kebutuhan pasien yang memerlukan
pengobatan dengan jutaan atau miliaran unit. Keefektifan penisilin yang istimewa
sebagai zat kemoterapeutik telah dipertunjukan oleh Sir Howard Florey dan
Ernest B. Chain selama tahun 1939 dan 1941. Karena tekanan perang, para
ilmuwan Inggris membawa kapang itu ke Amerika Serikat dengan harapan dapat
mengembangkan produksi antibiotik tersebut dalam skalar besar. Maka dimulailah
suatu program penelitian ekstensif yang memiliki salah satu prioritas masa perang
yang paling tinggi. Dalam waktu relatif singkat asil penisilin meningkat seribu
kali.

4
Penicillium sp. Juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman pada
tanah gambut karena membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman tersebut
yang dilakukan dengan cara mendegradasi sisa-sisa bahan organik (termasuk
senyawa lignin) pada tanah gambut.
6. Kombucha adalah jamur teh yang berasal dari Asia Timur dan tersebar ke
Jerman melalui Rusia sekitar pergantian abad ke-20. Penyembuh berbagai macam
penyakit ini semakin banyak digunakan di rumah tangga di pelbagai negara di
Asia. Jamur kombucha merupakan membran jaringan-jamur yang bersifat
gelatinoid dan liat, serta berbentuk piringan datar. Kombucha hidup dalam larutan
nustrisi teh-gula yang tumbuh dengan cara germinasi. Pada mulanya, piringan
jamur tumbuh meluas pada permukaan teh lalu menebal. Bila dirawat secara
benar, jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat, sehingga akan hidup sepanjang
umur pemilik serta keturunannya.
Kombucha tea (teh kombucha) merupakan produk minuman tradisional
hasil fermentasi larutan teh dan gula dengan menggunakan starter mikroba
kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir) dan di fermentasi
selama 8-12 hari. kombucha adalah suatu ramuan minuman kuno, yang
merupakan hasil dari simbiosis murni dari bakteri dan ragi kombucha yang berasal
dari Asia Timur, dan sampai di Jerman melalui Russia sekitar akhir abad lalu.
Kombucha berfungsi sebagai penyembuh terhadap berbagai macam penyakit ini
telah digunakan berulang kali dirumah tangga diberbagai negara Asia. Jamur
tersebut terdiri dari gelatinoid serta membrane jamur yang liat dan berbentuk
piringan bulat serta hidup dalam lingkungan nustrisi teh-manis yang akan tumbuh
secara berulang sehingga membentuk susunan piringan berlapis. Piringan pertama
akan tumbuh pada lapisan paling atas yang akan memenuhi lapisan, kemudian
disusul oleh pertumbuhan piringan berlapis-lapis dibawahnya yang akan menebal.
Bila dirawat secara benar, jamur ini akan tumbuh pesat dan sehat.
7. Jamur lingzhi Ganoderma lucidum adalah obat herbal yang memiliki
aktivitas antiinflamasi, hepatoprotektor, hipoglikemi, hipotensi, dan
hipolipidemik. Jamur lingzhi mengandung senyawa triterpenoid yang memiliki
aktivitas hipolipidemi dengan mekanisme penghambatan sintesis kolesterol. G.
lucidum atau yang dikenal sebagai jamur Lingzhi di negara China; Reishi,

5
Mannentake, atau Sachitake di Jepang; dan Youngzhi di Korea. G. lucidum telah
lama digunakan sebagai obat herbal. G. lucidum dapat menjadi detoksifikasi bagi
racun di dalam tubuh, meremajakan sel-sel, menyeimbangkan fungsi-fungsi
berbagai macam organ tubuh, dan membantu menghilangkan penyakit.
G. lucidum dapat mengurangi stress dan juga dapat membangun sistem
kekebalan tubuh sehingga dapat terhindar dari penyakit. G. lucidum menarik
perhatian karena digambarkan sebagai “fix it all atau The King of Herbs” sebagai
obat herbal untuk penyakit seperti : HIV, kanker, tekanan darah tinggi, diabetes,
reumatik, penyakit jantung, paralysis, ulcers (bisul), asma, kecapekan, hepatitis A,
B, dan C, insomnia, sterility, psoriasis, gondok, epilepsy, dan alcoholism. G.
lucidum memiliki zat aktif berupa β-D-glukan pada miselium dan tubuh buah
yang berfungsi sebagai stimulator kekebalan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Mikrobiologi industri merupakan suatu usaha memanfaatkan mikroba sebagai
komponen untuk industri atau mengikut sertakan mikroba dalam proses, yang
bertujuan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi dan bermanfaat.
2. Fungi atau jamur merupakan organisme eukariotik yang heterotrof.
Heterotrof yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanannya sendiri.
3. Ciri-ciri jamur yaitu memiliki struktur tubuh yang terdiri atas uniseluler dan
multiseluler, memiliki hifa, tidak memiliki klorofil,bersifat heterotrof dengan
menguraikan zat organic (saprofit), parasit obligat dan parasit fakultatif dan
memiliki dinding sel yang terbuat dari zat kitin.
4. Jamur merupakan mikroba multiseluler yang banyak dimanfaatkan manusia
dalam ferrmentasi maupun budidaya. Umumnya dalam bidang fermentasi
jamur yang digunakan adalah jamur berbentuk hifa yaitu pada pembuatan
tempe, angkak dan kecap

7
DAFTAR PUSTAKA

Creager, A. N. H. 2002. Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku. Mengenail


lebih dalam mengenai jamur (edisi ke-edisi 2). Chicago: University of
Chicago

Gillespie,Stephen. 2008. At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Jakarta:


Erlangga

Brooks, Geo F.,dkk..2005. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika


http://zhulmaycry.blogspot.com/2009/08/jamur-ragi-saccharomyces-
cerevisiae.html

Anda mungkin juga menyukai