Anda di halaman 1dari 7

DWI SUCI RAHAYU_P07134120011_D3TLM

GIARDIA LAMBLIA

A. STRUKTUR.

TROPOZOIT

KISTA
B. MORFOLOGI.
 Bentuk Tropozoid.
 Bentuk seperti raket, bagian anterior bulat dan posterior runcing.
 Bagian dorsal cembung dan ventral cekung.
 Memiliki inti dua buah.
 Bagian ventral anterior memiliki alat hisap/ sucking disc yang
digunakan untuk menempel pada mukosa usus.
 Bergerak aktif dengan flagellayang berasal dari ektoplasma.
 Mempunyai aksostil.
 Segera mati jika berada di luar tubuh hospes.
 Ukuran 9x10 mikron.
 Bentuk Kista.
 Bentuk oval.
 Diding sel berasal dari ektoplasma.
 Dapat hidup di luar tubuh hospes dan mencemari lingkungan.
 Memiliki inti empat buah.
 Di dalam ektoplasma terdapat aksostil dan sisa flagella.
 Sifat infektif (jika masuk ke tubuh hospes segera berubah
menjadi tropozoid)
 Penderita yang terdapat kista di tubuhnya merupakan karier yang
dapat menjadi suber penularan.
C. SIKLUS HIDUP.

1. Hospes menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi bentuk


kista dari Giardia lamblia.
2. Kista yang masuk ke dalam tubuh hospes segera berubah menjadi bentuk
tropozoit. Bentuk tropozoit ada yang mati dan ada yang berubah menjadi
bentuk kista saatterkena enzim pencernaan.
3. Bentuk tropozoid akan kontak dengan cairan empedu dan mengubah
campuran makanan dan enzim pencernaan kemudian mulai menembus
ke dalam lapisan mukosa usus dia menetap dan membelah diri.
4. Bentuk kista yang ikut aliran cairan di usus akan keluar melalui tinja dan
dapat mencemari lingkungan.

D. PATOGENESITAS.
Penyebab utama penyakit giardiasis, penyakit yang menyerang bagian
usus manusia yang menyebabkan penedirerita mengalami diare (meskipun tidak
terlalu parah) yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Penularan penyakit
ini melalui fecal-oral. Giardia lamblia bisa bertahan di media air dalam waktu
lama, sehingga biasanya penyakit ini terjadi karena konsumsi air yang kurang
bersih. Biasanya penyakit ini ditemui pada anak kecil.

TRICHOMONAS VAGINALIS

A. STRUKTUR.

TROPOZOIT
B. MORFOLOGI.
 Ukuran 7-23 x 5-13 mikron
 Memiliki empat buah flagella anterior.
 Undulating membrane pendek separuh badan.
 Nukleus oval dengan kromatin.
 Sitoplasma bergranula basofilik.
 Ada costa dan cytostome yang kurang jelas di anterior.
 Tidak memiliki kista.
 Bereproduksi dengan belah pasang longitudinal.
 Tidak bisa bertahan hidup di luar tubuh hospes.
C. SIKLUS HIDUP.

1. Trichomonas vaginalis ditularkan melalui hubungan seksual.


2. Trichomonas vaginalis yang berada di traktus genetalia perempuan
maupun laki-laki akan membelah diri.
D. PATOGENESITAS.
Menyebabkan penyakit Trichomoniasis, yaitu infeksi saluran urogenital
yang bersifat akut atau kronis. Pada wanita menyebabkan ifeksi akut maupun
kronis. Infeksi akut ditandai dengan terlihat sekret vagina seropurulen berwarna
kekuning-kuningan, kuning-hijau yang berbau tidak enak dan berbusa. Infeksi
kronis gejalanya lebih ringan dan sekret vagina tidak berbusa dan terbentuk
abses kecil di dinding vagina dan servik yang terlihat seperti bintik-bintik
berwana merah (strawberry appearance). Pada laki-laki menyebabkan sakit,
bengkak dan kemerahan di area ujung genetalia, keluar carian putih dari
genetalia, nyeri saat buang ari kecil atau setelah ejakulasi dan lebih sering buang
air kecil.

BALANTIDIUM COLI
A. STRUKTUR.

a. Tropozoid.
b. Kista.
B. MORFOLOGI.
1. Tropozoid.
 Bentuk lonjong.
 Ukuran 30-100 x 30-80 mikron.
 Bagian anterior agak menyempit, terdapat sitostom yang
berfungsi sebagai mulut.
 Bagian posterior agak melebar, terdapat sistopin (cytopyge)
sebagai empat pengeluran zat sisa.
 Terdapat bulu getar (cilia) di selutuh tubuhnya sebagi alat gerak.
 Memiliki dua inti yang memiliki dua tipe, yaitu makronukleus
berbentuk ginjal dan mikronukleus berbentuk kecil bulat.
 Terdapat 1-2 buah vakuol kontraktil dan memiliki banyak vakuol
makan.
2. Kista.
 Bentuk lonjong atau bulat.
 Dinding tebal berlapis dua dan diantara dua lapisan tersebut
terdapat cilia yangakan hilang setelah matang.
 Ukuran 45-65 mikron.
 Kista yang masih hidup masih memiliki cilia yang bergerak.
C. SIKLUS HIDUP.

1. Hospes menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi


Balantidium coli bentuk kista dan menetap di dalam kolon.
2. Didalam kolon tropozoit dapat keluar dan berkembang biak di selaput
mukosa kolon.
3. Tropozoit menembus dinding usus dan ikut mengalir melalui aliran darah
menuju organ lain (paru-paru, liver dan otak) lalu memperbanyak diri di
ekstraintestinal.
4. Lalu membentuk kista infektif dan mengeluarkannya bersama feses.

D. PATOGENESITAS.
Balantidium coli menyebabkan penyakit balantidiasis. Pada selaput
mukosa kolon penderita bentuk vegetatif membentuk abses-abses kecil yang
kemudian pecah menjadi ulkus yang terbuka. Pada infeksi akut ulkus terdapat
merata pada mukosa kolon. Pada kasus berat ulkus dapat menyebabkan
gangrene yang dapat berakibat fatal. Biasanya disertai sindrom disenteri.
Penyakit dapat terjadi menahun. Balantidium coli kadang-kadangdapat
menimbulkan infeksi eksterintestinal.

Anda mungkin juga menyukai