Anda di halaman 1dari 49

PARASITOLOGI

Definisi
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad-jasad yang hidup
untuk sementara atau tetap, pada permukaan atau didalam jasad
hidup lain dengan maksud mengambil makanan, dan mempelajari
hubungan antara jasad-jasad ini dengan hospesnya.

Ruang lingkup
Dalam parasitologi meliputi ilmu :
Protozoologi (Protozoa)
Helmintologi ( Cacing)
Arthropologi (Serangga)
Mikologi (Jamur)

Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel satu namun telah
memiliki fungsi yg lengkap ( alat reproduksi,
pencernaan, respirasi, eksresi, dan pertahanan ).
Morfologi protozoa terdiri dari :
Sitoplasma terdiri dari :
ektoplasma (kulit luar sebagai pelindung, motorik dan
sensorik)
endoplasma (pencernaan makanan, reproduksi)
Inti Berfungsi mengatur reproduksi dan fungsi sel

Protozoa
Stadiun protozoa :
Trofozoid ( bentuk aktif ) dan Kista ( bentuk
inaktif)

Reproduksi Protozoa :
Aseksual (Pembelahan biner dan Multipel
fission )
Seksual ( Konjugasi dan Syngami )

Klasifikasi protozoa
Berdasar tingkat pergerakan
Klas Rhizophoda, ordo amoebida terdiri dari genus
Entamoeba, Endolimax, Iodomoeba, Dientamoeba.
Klas Mastighopora atau Flagellata, ordo Protomonadida
terdiri dari genus Chilomastix, Trichomonas, Embadomonas,
Enteromonas, Tripanosoma, Leishmania sedang ordo
Diplomonadida terdiri dari genus Giardia
Klas Sporozoa, ordo Coccidiida terdiri dari genus Plasmodium,
Isospora dan Eimeria
Klas Ciliophora atau Ciliata, ordo heterotrichida terdiri dari
genus Balantidium


1. Klas Rhizophoda

Adalah golongan protozoa yang bergerak dengan
pseudopodia ( tonjolan ektoplasma) , ordo amoebida
terdiri dari genus Entamoeba, Endolimax, Iodomoeba,
Dientamoeba.
Spesies yang termasuk genus ini adalah Entamoeba
histolytica, Entamoeba coli, Entamoeba ginggivalis,
Endolimax nana, Iodamoeba butschlii dan
dientamoeba fragilis.
Semua spesies hidup di dalam usus kecuali
Entamoeba ginggivalis pada mulut dan pada manusia
hanya Entamoeba histolytica yang dapat
menimbulkan penyakit.



Amoeba
Entamoeba histolytica
Penyebab Amoebiasis
Menyebabkan :
1. Intestinal amoebiasis, amoebiasis colon atau disentri
amoeba dengan ciri ciri : diare, tinja berwarna merah
tua dengan darah, lendir bercampur dengan tinja dan
bau yg menyengat.
Gejala : kolitis ulserosa amoebiasis , Mules, stenesmus
ani.
Amoebiasis dapat terjadi acut bila kurang dari 10 hari
dan amoebiasis kronis atau menahun
Masa inkubasi 2-4 minggu.

Entamoeba histolytica
2. Ekstra intestinal amoebiasis terjadinya akibat
migrasi Entaboeba bentuk tropozoid ke hati
(amoebiasis hati) mengakibatkan abses hati
sehingga menyebabkan bilirubinemia. Setelah
abses hati tropozoid akan pindah ke paru paru
( pulmonary amoebiasis) melalui aliran darah
dan ke otak ( cerebral amoebiasis) dan lain
lain mengikuti aliran darah

.
Entamoeba histolytica
Tersebar secara kosmopolitan terutama pada
daerah tropik dan subtropik, Indonesia
sebagai daerah endemic terutama di
pedesaan penularannya melalui fecal oral.
Selain manusia, kucing, anjing, marmut, kera ,
tikus dapat bertindak sebagai reservoir
sehingga E histolytica dapat digolongkan
penyakit zoonosis.

Entamoeba histolytica
Bentuk invasive (tropozoid) dengan besar antara 18 40
mikron bentuk berubah ubah, hidup dalam usus besar pada
mukosa usus bergerak dengan pseudopodia. Sitoplasmanya
terdiri dari ektoplasma yang jernih dan endoplasma yang
berisi sel eritrosit, lekosit dan sisa jaringan.
Bentuk Prekista berbentuk bulat agak lonjong dengan
pseudopodi yang tumpul ukuran 10 20 mikron.
Bentuk kista terdapat pada lumen usus bentuknya bulat
dengan 1-4 inti dan merupakan bentuk yang infektif yang
tahan terhadap asam lambung dalam usus kista 4 inti
terjadi multifikasi menjadi 8 amubula yang berkembang
jadi bentuk tropozoid
Entamoeba histolytica
Pemeriksaan Laboratorium :
Mikroskopis
Tinja baru
Sputum pada pulmonary amoebiasis
Biopsi / aspirasi abses
Pemeriksaan Immuno serologi
Pencegahan :
Air minum dimasak dengan benar, cegah kontaminasi
makanan/minuman dengan lalat, lipas atau tikus, kebersihan
pribadi dan alat makan/minum, pengobatan karier
Pengobatan :
Metronidazol, Emetein Hidroksida, Kloroquin

2. Klas mastighopora
Adalah protozoa yang memiliki satu atau lebih alat
gerak berupa flagel.
Berdasar tempat hidupnya dibagi menjadi :
Hemoflagellata yang terdapat pada sistem peredaran
darah dan jaringan, terdiri dari Tripanosoma dan Leismania
Flagellata usus, mulut dan genital terdiri dari Chilomastix
mesnili, Trichomonas hominis, enteromonas hominis,
Embadomonas intestinalis dan Giardia lamblia ( Flagellata
usus ). Trichomonas tenax ( Flagellata mulut ) dan
Trichomonas vaginalis ( Flagellata genital )


Mastighophora / flagellata
Tripanosoma hidup dalam darah atau jaringan
manusia atau hewan dengan vertebrata dan
serangga sebagai tuan rumah, terjadinya
penularan oleh serangga melalui 2 cara :
Melalui gigitan :
T gambiense, T rhodesiense, T brucei
Melalui mulut (tertelan) :
T cruzi, dan T lewisi
Memiliki 2 stadiun : Flagellata dan non flagellata

Tripanosoma
Tripanosoma sp
T gambiense T rhodesiense T cruzi
Habitat

Penyebaran
Penyakit


Morfologi

Vector

Reservoir


Cara infeksi


Gejala Klinik
Plasma, otak, limpnode

Afrika
Penyakit tidur


Polimorf (epimastigot &
tripomastigot)
Glossina palpalis & G
tachinoides
Sapi, kambing, babi


Gigitan


Penyakit tidur
Sama T gambiense

Afrika
Penyakit tidur


Polimorf

G morsitans &
G palpalis
Antelop


Gigitan


Peny. tidur
Darah tepi, RES, otot,
syaraf
Amerika latin
Chagas disease
(kelainan ritme jantung,
otot, RES )
Bentuk tripanosoma &
leismania
Reduvidae

Anjing, kucing, tikus

Kontaminasi tinja pada
luka & kunjungtiva

Chagoma & Romana
sign (bengkak pd selaput
mata )
Tripanosoma
gambiense /rodesiense
Gejala Klinis Penyakit tidur :
Setelah seminggu terinfeksi stad. Tripomastigot dari
lalat tse-tse ( Glossina Sp) terjadi parasitemia yang
menimbulkan demam, pembesaran dan nyeri limfe,
hepatosplenomegali, sakit kepala,meningitis ,
encephalitis, koma dan kematian
Dapat terjadi acut bagi pendatang dan kronis bagi
penduduk lokal
Pemeriksaan lab dengan menemukan parasit dalam
darah dan LCS
Tripanosoma cruzi
Gejala klinis Chagas desease
Vektor Reduvidae yang menusuk membuang tinja pada
kulit yang berisi tripanosoma infektif yang dapat masuk ke
kulit karena luka akibat menggaruk terjadi bengkak dan
parasitemia yang memberi gejala toksik pada alat dalam (
Splenomegali, hepatomegali, kelainan sum-sum, jantung .
Pada anak anak akan lebih berat dan berbahaya, sedang
pada dewasa dapat menjadi kronis.
Leishmania
Leishmania adalah flagellata yang
tersebar luas dialam, banyak
spesies dan sukar dibedakan secara
morfologis, perbedaan berdasarkan
sifat kimia, serologi.
Spesies yang bersifat parasit pada
manusia adalah : Leishmania
donovani, L tropica, L braziliensis
yang dapat dibedakan pada tabel
dibawah :


Leishmania sp
L donovani L tropica L braziliensis
Penyakit


Distribusi

Definitife host
Intermidiate host

Penularan

Masa inkubasi
Gejala



Diagnosis
Kala azar ( L visceral )
kulit jadi hitam karena
hiperpigmentasi
India, Cina, Afrika,
Eropa, Am Latin, Rusia
Manusia, anjing
Phlebotomus (lalat
pasir) /Sand fly
Gigitan vector

3-6 bulan
Leismanioma
(demam,kulit kering,
kasar, hitam, rambut
rontok, hepatomegali )
Darah, Sum-sum,
Limpa, kultur,serologi
Oriental sore


Timur tengah, Af.
Tengah
Manusia, Anjing,tikus
Phlebotomus

Gigitan vector,
kontaminasi luka
2 mgg 6 bulan
Delhi boil ( nodul
kulit pada wajah, alat
gerak yg self limiting
pada 6 bl
Nodul kulit,kultur
L. mukokutan, L
nasopharing,
Espundia
Am tengah, Am
latin
Manusia, anjing
Phlebotomus

Gigitan vector,
autoinfeksi,kontak
dgn penderita
Kelainan Kulit,
mukosa mulut dan
saluran pernapasan
atas
Mikroskopis,kultur,
serologi, tes kulit
Leishmania
Flagellata Usus, mulut dan genital

Flagellata mempunyai 2 macam bentuk yaitu
Tropozoid dan Kista kecuali trichomonas yang
hanya memiliki bentuk tropozoid
Trichomonas vaginalis dan Giardia lamblia
yang menimbulkan penyakit pada manusia
Trichomonas
Berdasar tempat hidup Trichomonas terdiri dari : Trichomonas
hominis pada Usus, Trichomonas tenax pada mulut dan
Trichomonas vaginalis pada sal. urogenital.
T. vaginalis berbentuk buah pir 13-19 mikron memiliki 1 inti
berbentuk oval memiliki 4 flagel ,undulating membrane dan
aksostil ditengah sampai kebelakang mirip ekor.parasit ini
menyebabkan trichomoniasis vaginalis yang dapat berupa
vaginitis, uretritis, vulvitis dan servicitis, umumnya tidak
menggangu rahim namun menimbulkan flour albus, cairan kuning
berbuih, gatal, panas dalam vagina, pada pria 10 % penderita
mengeluarkan cairan putih dari uretra. Cara penularan dapat
secara seksual maupun kontak tidak langsung melalui alat mandi,
pakaian. Pemeriksaan lab dapat dilakukan dengan preparat
langsung secara mikroskopis dari swab vagina ditambah lar garam
faal yang diletakkan pada objek glas maka akan terlihat
trichomonas dengan gerakan berputar.


trichomonas
.
Giardia lamblia
Giardia lamblia disebut juga giardia intestinalis atau
lamblia intestinalis hidup di duo denum dan bagian atas
jejunum. Infeksi berasal dari termakan kista infektif yang
dalam 30 menit berubah jadi 2 sel tropozoid dan
memperbanyak diri ditempat yang ideal di sal empedu /
kandung empedu.
Parasit ini melekatkan diri pada dinding usus dengan batil
isap sehingga terjadi gangguan penyerapan lemak yg
mengakibatkan penderita berak lemak ( steatore), iritasi
usus dan alergi demam ,anemia, lemah, BB turun, kejang
perut semakin parah terutama pada anak anak.

Giardia lamblia
.
3. Klas sporozoa

Memiliki sifat yg khas antara lain tidak berflagel/ cilia dan
bergerak secara amoboid dengan cara reproduksi aseksual
(schizogony ) dan seksual (syngamy).
Genus yg penting :
1. Coccidia
Coccidiasis dapat terjadi pada manusia dan hewan
peliharaan ayam, kelinci, kucing, anjing, domba, sapi dll .
Terdiri dari Isospora belli , Isospora hominis dan Eimeria
memiliki siklus hidup didalam maupun diluar tubuh
manusia ( tinja) cara infeksi melalui stadium sporokista
yang infektif per oral dan bermukim di sel epitel mukosa
usus mengakibatkan gejala demam, malaise, diare, sakit
perut, yang Self limiting disease

Isospora belli
.
2. Plasmodium
Laveran tahun 1880 berhasil menemukan parasit malaria,
Marchiava tahun 1883 menemukan pewarnaan metilen
blue thd malaria, tahun 1885 Golgi menjelaskan siklus
hidup plasmodium dalam darah ( siklus Golgi) dan 1886
menerangkan perbedaan spesies malaria. Ross & Bignami
(1898) menemukan siklus hidup plasmodium dalam
nyamuk . tahun 1900 Patrik Manson membuktikan bahwa
nyamuk sebagai vector malaria.
Hospes definitive : nyamuk anopheles dan hospes
perantara : Manusia
Siklus hidup Seksual (sporogoni) dalam tubuh nyamuk
menghasilkan sporozoid yang infektif bagi manusia.
Siklus hidup Aseksual (skizogoni) pada manusia
menghasilkan gametosit.

.
Cara penularannya :
Gigitan nyamuk anopheles terinfeksi, stadium sporozoid
Penularan stadium tropozoid melalui : Transfusi, Plasenta
dan Jarum suntik
Gejala klinik malaria :
Demam intermiten
Kedinginan : 20 menit s/d 1 jam
Panas badan : 1 s/d 4 jam
Berkeringat : 2 s/d 3 jam
Anemia, Anemia mikrositik hipokromik atau Anemia
normositik hipokromik
Pembesaran limpa

Masa Inkubasi dan siklus demam
plasmodium malaria inkubasi Siklus
demam
P.vivak
P.Falciparum


P.malariae
P.ovale
Tertiana benigna
Tertiana benigna
Malaria pernisiosa
Black water Fever
Kuartana
Ovale
10-17 hari
8-12 hari


21-40 hari
10-17 hari
48 jam
48 jam


72 jam
tak jelas
Stadium berbagai plasmodium
P. Falcifarum dan P. vivak
P. malariae dan P. ovale
Siklus hidup plasmodium
Siklus hidup plasmodium
.
Malaria pernisiosa
Adalah kumpulan gejala yg terjadi akibat pengobatan malaria
falciparum yg tidak sempurna sehingga menimbulkan kematian
dalam waktu 3 hari setelah pengobatan.
Disebabkan aglutinasi sel eritrocyt dan stad. Tropozoid falciparum
yang menimbulkan bendungan /sumbatan pembuluh darah kapiler &
organ tubuh.
3 bentuk klinik Malaria pernisiosa :
Malaria cerebral menimbulkan kelainan pada otak
mengakibatkan hiperpereksia, paralysis, koma.
Malaria Algid, kegagalan sirkulasi darah tepi menimbulkan
suhu dingin, lembab pada kulit, selain itu dapat pula terjadi
muntah (Type gastric), diare ( type koleraik) dan tinja berdarah
(type disentrik)
Malaria septikemik menimbulkan panas tinggi, gejala
pneumoniae
Black water fever
Adalah infeksi malaria falciparum disertai
hemolisis intravaskuler, demam,
hemoglobinuria. Tetjadi pada pendatang
daerah endemis malaria ini. Menyebabkan
pembesaran dan kegagalan ginjal dan hati


3. Toksoplasma gondii

Toksoplasma gondii
Zoonosis yang dapat ditularkan pada manusia
sumber utamanya adalah kucing , anjing, babi,
ayam, burung dan mammalia penyebab
Toksoplasmosis
Morfologi : bentuk ekstrasel seperti bulan
sabit
Bentuk intrasel bulat / lonjong

.
.
Cara infeksi

Infeksi peroral termakan ookista dari tinja kucing.
Droplet infection dari hewan yg sakit
Melalui kulit.
Kongenital (Transplasenta / ASI ibu ke anak ) dapat
terjadi abortus

Gejala klinik
1.Toksoplasmosis congenital : Berat dan fatal
2.Toksoplasmosis dapat menimbulkan kelainan pada
: SSP & otak, Kel Limpe, Kulit, Paru-paru, Jantung,
Hati, Limpa
.
Cara penularan dapat melalui transplasental dari ibu ke
janin yang dapat menyebabkan keguguran namun bila
terjadi kelahiran akan menimbulkan kelainan /cacat yang
dapat terlihat setelah beberapa bulan kelahiran . infeksi
dapat melalui air susu ibu atau diperoleh oleh anak-anak
melalui makanan, daging setengah matang, sus sapi, telur
yang mengandung Pseudokista. Infeksi pada janin dapat
mengakibatkan hidrosephalus, kalsifikasi cerebral
sedangakan pada anak-anak mengakibatkan kelainnan
pada kulit, pneumunia miokarditis, pembesaran hati dan
limpa.
Diagnosis yang biasa dilakukan pada kasus toksoplasmosis
adalah secara serologi

T gondii life cycle
.
4. Pneumocystis
Pneumocystis carinii adalah parasit yang dapat menimbulkan
pneumonia atipik atau interstitial macellulair pneumonia. Dalam
perkembangannya P carinii dimasukkan dalam golongan jamur atau
fungi oleh Jiroveci sehingga berganti nama menjadi P jiroveci setelah
melalui penelitian RNA.
Manusia, anjing dan binatang pengerat sebagai host bila sporokista
tertelan.
Menyebabkan kelainan pada paru-paru (kenyal dan kelabu akibat
kehilangan udara jaringan. Dalam sebulan penderita kehilangan
nafsu makan, lesu, sesak napas, sianosis, batuk kering, penderita
meninggal karena adanya sumbatan dalam paru-paru oleh eksudat.
Diagnosis dengan menemukan parasit dalam sputum, pemeriksaan
rontgen menunjukkan gambaran ground glass atau pecahan kaca.
Penderita AIDS mudah terinfeksi penyakit opportunistik ini

Kista pneumocystis carinii & photo thorax
Klas Ciliata
Ballantidium coli
Zoonosis pada usus babi, kera, tikus menyebabkan
balantidiasis atau ciliata dysentri pada manusia
karena tertelan kista dari makanan yang tercemar
water born disease yang akan mengakibatkan
perdarahan, pembentukan lendir pada tinja
penderita, tenesmus ani, nausea dan muntah
muntah. Balantidiasis tidak meyebabkan penderita
demam.
Diagnosis dengan menemukan adanya kista atau
tropozoid Balantidium coli pada tinja baru

Balantidium coli dan Paramaecium
Tropozoid dan Kista Balantidium coli
.

Anda mungkin juga menyukai