Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................1

1. Gambaran Umum Cimex..........................................................................................................2

2. Dasar Teori...............................................................................................................................2

3. Morfologi Cimex......................................................................................................................3

4. Siklus hidup..............................................................................................................................3

5. Perilaku hidup...........................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................5

1
1. Gambaran Umum Cimex
Kutu busuk adalah salah satu insekta yang termasuk dalam ordo Hemiptera yaitu
salah satu jenis serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, serta tidak
mempunyai sayap. Umumnya binatang ini hidup dari menghisap darah korbannya yaitu
manusia atau hewan. Kepinding merupakan serangga kecil dan merupakan hewan
nocturnal hematophagous. Kepinding manusia masih berkembang pesat dengan populasi
yang banyak khususnya di negara berkembang yang sebelumnya relatif bebas kepinding
(Harold J Harlan, 2006).
Genus dan spesies kepinding pada umumnya bisa beradaptasi dengan baik di
lingkungan manusia. Hewan tersebut dapat ditemukan di daerah iklim di seluruh dunia
dan sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Spesies lainnya termasuk cimex hemipterus,
ditemukan di wilayah tropis (termasuk Florida), yang juga mengganggu unggas dan
kelelawar dan septocimex baveli ditemukan di wilayah tropis, Afrika Barat dan Amerika
Selatan yang mengganggu kelelawar dan manusia.

2. Dasar Teori
Kutu Busuk atau Bed bug, Cimex hemipterus, adalah serangga yang amat
mengganggu manusia karena menghisap darah (umumnya di tempat tidur, kursi atau
sofa). Darah diperlukan untuk kehidupan kutu busuk sejak menetas, menjadi nimfa,
berganti kulit beberapa kali (setiap berganti kulit harus menghisap darah) dan menjadi
dewasa. Setiap ekor kutu busuk betina akan bertelur sekitar 200 butir (3-4 butir telur
setiap harinya). Dalam 5 bulan kutu busuk mencapai dewasa (dengan ukuran 6-10 mm)
dan dapat hidup sampai 10 bulan.
Di Indonesia, sampai akhir tahun 1970an, permasalahan kutu busuk banyak
ditemukan di rumah, gedung pertunjukan, hotel atau tempat lainnya dimana manusia
tidur atau duduk. Tetapi karena keberhasilan pengendalian dengan insektisida berbasis
organoklorin (al. DDT), kutu busuk praktis hampir dapat dikendalikan secara penuh, dan
hampir tidak ada informasi tentang serangan kutu busuk dalam kurun waktu 1980-2000.
Tetapi akhir-akhir ini, terutama dalam 3-5 tahun terakhir, kutu busuk mulai menjadi

2
masalah, banyak ditemukan di hotel berbintang, losmen asrama, dan sedikit di rumah
tinggal.

3. Morfologi Cimex
Kutu busuk, tubuhnya berbentuk oval, pipih,  dorsoventral, berukuran 4-6 mm,
dan berwarna coklat kekuningan atau coklat gelap. Bersegmen terdiri atas kepala, thorax,
dan abdomen berwarna kuning coklat pada larva dan coklat merah pada imago. Sayapnya
tidak berkembang (vestigial) dan abdomennya terdiri atas 9 ruas. Cimex betina sedikit
lebih besar daripada jantan. Ketika belum menghisap darah ukuran panjang tubuh
bedbug adalah 4 mm sampai 6 mm dan memiliki permukaan atas tubuh berkerut. Dan
bila sudah menghisap darah tubuhnya memanjang dan membengkak, warnanya menjadi
kusam. Telur berwaarna putih dan memiliki panjang sekitar 0.7 mm.

4. Siklus hidup
Tiga tahapan siklus hidup kutu busuk yaitu dari telur, nimpa dan menjadi dewasa,
sering diebut juga metamorfosis tidak sempurna. Kutu busuk bisa bertelur 1-5 butir
sehari selama 2-10 bulan . Telur berwarna putih dengan panjang 1 mm dan mempunyai
operkulum, Telur disimpan selama 2 bulan.Telur-telur ini diletakkan pada tempat tidur,
perabot, dinding dan lain-lain. Dalam waktu 3-14 hari pada suhu 23°C, telur akan
menetas menjadi nimfa. Nimfa pertama akan berganti kulit menjadi nimfa ke-2, 3,
demikian seterusnya sampai nimfa kemudian berganti kulit lagi menjadi instar terakhir.

Nimpa terlihat seperti dewasa tetapi lebih kecil. Dari telur menetas menjadi kutu
busuk kecil yang kemudian tumbuh menjadi kutu busuk dewasa, sambil mengalami
beberapa kali penukaran kulit. Laju perkembangan juga tergantung pada suhu dan
makanan

3
5. Perilaku hidup
Kutu busuk ini sering bersembunyi di celah-celah kursi kayu, rotan, di rumah-
rumah, restoran, gedung bioskop, kasur di losmen, bahkan celah-celah kandang hewan
dan unggas yang terbuat dari kayu atau bambu. Setelah mengisap darah biasanya kutu
busuk ini akan bersembunyi di celah-celah tersebut selama beberapa hari, kemudian
bertelur (Harlan,2006).
Pemencaran kutu busuk dario satu tempat ke tempat lainnya ialah melalui baju
yang dipakai orang, tas, atau peralatan kandang yang mengandung kutu busuk. Biasanya
yang berpotensial sebagai sumber pemencaran yang bertanggung jawab dalam proses ini
ialah kutu busuk betina yang sudah mengandung telur (gravid).

4
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal.unimus.ac.id
Djaenudin, Natadisastra. 2009. Parasitologi Kedokteran : Ditinjau dari Organ Tubuh yang
Diserang. Jakarta : EGC
George. 1999. Biologi. Edisi ke 2. Diterjemahkan oleh: Damaring Tyas. Jakarta: Erlangga
Hadi, Susi Soviana. 2010. Ektoparasit: Pengenalan, Identifikasi, dan Pengendaliannya. Bogor
(ID): IPB Pr

Anda mungkin juga menyukai