Anda di halaman 1dari 14

Jurusan Analis Kesehatan

Politeknik Kesehatan
Kemenkes Banjarmasin

KELOMPOK 2.1 :
• Muhammad Aldy Fakhrizal
• Radiny Audia
• Tanty Chrismony Hager
• Zeihan Alisia Fajriana
• Aqila Faradita
Cimex hemipterus
Cimex hemipterus atau kutu busuk tergolong ke dalam serangga penghisap darah
yang amat mengganggu manusia yang dalam bahasa lokal dikenal dengan nama
tinggi (bahasa Jawa), kepinding, tumbila (bahasa Sunda). Kutu busuk ini umumnya
berada di tempat tidur, kursi atau sofa.

1. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Hemiptera
Sub Ordo : Heteroptera
Family : Cimicidae
Genus : Cimex
Spesies : Cimex hemipterus
2. Morfologi
 Kutu busuk

 Nimfa ke-1 sampai ke-5


 Telur kutu busuk

 Kutu busuk dewasa jantan (kiri) dan betina (kanan)


 Kutu busuk, tubuhnya berbentuk oval, gepeng dorsoventral, berukuran 4 -6 mm, dan
berwarna coklat kekuningan atau coklat gelap.
 Kepalanya mempunyai sepasang antena yang panjang, mata majemuk yang
menonjol di lateral, dan alat mulut yang khas sebagai probosis yang dapat dilipat ke
belakang di bawah kepala dan toraks bila tidak digunakan. Bila menghisap darah
bagian mulut ini menjulur ke depan. Protoraks membesar dengan lekukan yang dalam
di bagian depan tempat kepala menempel.
 Sayapnya tidak berkembang (vestigial) dan abdomennya terdiri atas 9 ruas yang jelas.
Seluruh tubuhnya tertutup oleh rambut-rambut kasar (seta) dan beberapa rambut halus.
 Tibia kaki panjang dan tarsinya mempunyai 3 ruas. Yang dewasa mempunyai sepasang
kelenjar bau di ventral toraks, dan yang muda mempunyai kelenjar serupa di dorsal
abdomen.
 Bagian mulut digunakan untuk menusuk dan menghisap. Labrumnya kecil dan tidak
dapat digerakkan. Labium membentuk suatu tabung yang terdiri atas 4 ruas, dan
mengandung stilet maksila dan mandibula yang berguna untuk menusuk dan
mengisap.
 Telurnya berwarna putih krem, panjangnya 1 mm dan mempunyai operculum.
 Nimfa terlihat seperti yang dewasa tetapi lebih kecil (Dalil, 2009).
3. Siklus Hidup
Lingkaran hidup kutu busuk merupakan
metamorfosis tidak sempurna, yaitu telur-nimfa-
dewasa. Seekor betina mampu memproduksi
sebanyak 150-200 butir telur selama hidupnya,
dengan frekuensi bertelur setiap harinya 3-4
butir.
Telurnya berwarna putih krem, panjangnya 1
mm dan mempunyai operkulum. Dalam waktu
3-14 hari pada suhu 23°C, telur akan menetas
menjadi nimfa. Nimfa pertama akan berganti
kulit menjadi nimfa ke-2,3, demikian seterusnya
sampai nimfa kemudian berganti kulit lagi
menjadi instar terakhir.
Cimex hemipterus
Banyaknya pergantian kulit berbeda-beda
tergantung jenis, makanan dan suhu. Rata-rata
antara 5 sampai 6 kali. Laju perkembangan
juga tergantung makanan dan suhu.
Pada suhu yang sesuai, stadium dewasa
dicapai dalam waktu 8-13 minggu setelah
menetas. Lama hidup (longevity) dewasa
panjang yaitu 6-12 bulan, dan dapat bertahan
hidup tanpa makan selama 4 bulan.
 Siklus hidup kutu busuk dimulai dari telur yang dihasilkan oleh kutu busuk
dewasa dengan jumlah sekitar 100 sampai 250 ekor untuk sekali musim bertelur
yang biasanya berlangsung antara 2 sampai 10 bulan. Kutu busuk bertelur 1-5
butir sehari selama 2-10 bulan. Telurnya berwarna putih dengan panjang kira-
kira 1 mm.
 Telur-telur ini ditempelkan pada celah-celah atau pada tepi kasur, kemudian
akan menetas selama 18 sampai 56 hari. Cepat atau tidaknya menetas
tergantung dari temperature dan ketersediaan makanannya.
 Tahap selanjutnya adalah nimpa. Bentuk nimpa mirip dengan bentuk dewasa
namun lebih kecil. Pada tahap nimpa ini, kutu busuk sudah mulai menghisap
darah manusia dan mengalami pergantian kulit sebanyak 5 sampai 6 kali.
Nimpa akan berkembang menjadi dewasa dalam waktu 8-13 minggu.
 Pada tahap dewasa, betina mampu tidak makan selama 1 tahun dan dapat
bertahan hidup dalam suhu rendah 0oC untuk waktu yang lama. Sedangkan
untuk jantan biasanya mampu bertahan antara 6 bulan sampai 1 tahun.
4. Habitat

 Umumnya ditemukan di tempat tidur, kursi, atau sofa bahkan di bawah


karpet.
5.Penyakit yang disebabkan C.
hemipterus
 Serangga parasit ini bisa menimbulkan
• penyakit ruam-ruam
• efek psikologis
• anemia dan
• gejala alergi.
 Menurut Studi epidemiologi dan eksperimental hepatitis B dapat
ditemukan dengan serangga penghisap darah, seperti nyamuk, kutu busuk
gigitan. Ditularkan melalui gigitan serangga pengisap darah ataupun kutu
busuk. Kutu busuk dapat menularkan penyakit hepatitis B ketika mereka
menggigit penderita dan menghisap darah pada host yang sudah memiliki
virus hepatitis / penderita penyakit hepatitis, kemudian kutu busuk tersebut
berpindah lagi pada objek lain dan langsung mengisap darah kembali.
Pada saat menghisap darah, mulut bekas menghisap darah penderita
hepatitis B tadi akan masuk ke dalam jaringan kulit manusia dan virus yang
ada di dalamnya akan menyebar dan bercampur dengan darah orang
lain yang sehat. (Djaenudin, Parasitologi Kedokteran ; 331)
6.Pentingnya mempelajari spesies
Cimex hemipterus
 Binatang sebagai vektor penyakit, tidak hanya sebagai perantara
penularan penyakit, melainkan juga dapat merugikan kehidupan manusia
karena mengganggu secara langsung (Nurmaini, 2001). Jadi manfaat
mengapa kita memperlajari Ordo Hemiptera bukan hanya spesies Cimex
hemiptera saja yaitu supaya dapat mengetahui Upaya-upaya yang bisa
dilakukan untuk mengendalikan penyebaran kutu salah satunya dengan
pemeliharaan kesehatan khususnya perilaku kesehatan untuk diri sendiri
serta menjaga pemeliharaan kesehatan lingkungan (Putri, 2011). yang
paling penting dari memahami Spesies Cimex hemiptera ini untuk
identifikasi, dari identefikasi bisa dilakukan pengendalian terhadap vektor
ini dan juga peranannya/akibat yang ditimbulkan terhadap kesehatan.
7. Cara mencegah dan memberantas
Cimex hemipterus
 Pemberantasan yang paling efektif adalah mengeringkan/menjemur tempat-
tempat habitatnya, seperti kasur dan sofa.

 Penggunaan insektisida
Bila insektisida digunakan, pemakaian insektisida perlu diulang
(karena biasanya hanya membunuh nimfa dan dewasa) sampai semua telur
kutu busuk yang ada menetas dan akhirnya terkena insektisida dan mati.

 Cara paling mendasar untuk membasmi kutu kasur adalah dengan mengubah
pola hidup menjadi lebih bersih. Setiap harinya, bersihkanlah tempat tidur Anda
dengan sapu lidi; dan setidaknya selama satu bulan sekali, cuci bersih seprai
dan selimut lalu jemur hingga kering.
Daftar pustaka

 Natadisastra, Djaenudin, 2005, Parasitologi Kedokteran : Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang, Jakarta : EGC (diakses
pada 17 Maret 2014
 Ahmad, Intan. 2014. Fakta tentang kutu bususk (bed bux), Cimex hemipterus dan (Hemipte:Cimicideae) dan Cara
Pengendaliannya. ITB. Bandung.
 Anonim, 2004. Teori Parasitologi. Semarang: Akademi Analisis Kesehatan. Universitas Muhamadiyah Semarang.
 Ahmad, Intan. 2014. Fakta tentang kutu bususk (bed bux), Cimex hemipterus dan (Hemipte:Cimicideae) dan Cara
Pengendaliannya. ITB. Bandung.
 Anonim, 2004. Teori Parasitologi. Semarang: Akademi Analisis Kesehatan. Universitas Muhamadiyah Semarang.
 Natadisastra, D., Agoes, R. 2009. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau Dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC.
 http://leilya-irwanti.blogspot.co.id/2014/05/pengendalian-vektor-kutu-busuk.html
Diakses pada tanggal 31 Maret 2018
 https://siskaphiany.wordpress.com/2014/04/16/kutu-busuk-cimex-hemipterus-kutu-kepala-pediculus-humanus-capitis-dan-
kutu-kemaluan-phthirus-pubis-beserta-pengendaliannya/.
Diakses pada tanggal 31 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai