BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan perkembangan zaman dan era globalisasi, biologi pun
semakin berkembang. Cakupan wilayahnya semakin lama semakin luas.
Keragaman pemahaman dan penelitian yang dihasilkan, memang telah
member ruang lebar bagi munculnya keinginan dikalangan masyarakat untuk
mengetahui segala halmengenai keanekaragaman hewan yang dipelajari
dalam ilmu zoology, yakni ilmu yang mempelajari tentang hewan.
Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organism
yang diklasifikasikan dalam kerajaan animalia yang memiliki kesamaan cirri
yaitu organism eukariot multiseluler yang tidak memiliki dinding sel dan
klorofil sehingga akan memperoleh makanan dari organism lain. Umumnya
hewan dapat bergerak untuk memperoleh makanan dan mempertahankan
hidupnya.
Selain memiliki persamaan ciri umum, hewan juga memiliki banyak
perbedaan yang menunjukkan keanekaragamannya. Perbedaan ciri pada
hewan tampak dari struktur tubuhnya. Dunia berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang dan hewan yang tidak bertulang belakang.
Kelompok hewan invertebrate mempunya cirri-ciri tidak bertulang
belakang, susunan syaraf terletak dibagian ventral (perut) dibawah saluran
pencernaan, umumnya memilki rangka luar (eksoskleton) dan otak tidak
dilindungi oleh tenggorak. Invertebrate adalah organisme yang paling
berlimpah dibumi. Mereka menempati hamper semua habitat, mereka dapat
ditemukan merayap, terbang, berenang, atau mengembang. Invertebrate tidak
memiliki kerangka internal yang terbuat dari tulang (Septi, 2011)
Invertebrate adalah hewan yang memiliki struktur morfologi dan
anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan vertebrata,
juga memiliki system pencernaan, pernapasan dan peredaran darah lebih
sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Hewan ini dikelompokkan menjdi
8 filum (kelompok) yaitu hewan berpori (porifera), hewan berongga
(coelenterata), cacing pipih (platyhelminthes), cacing giling
1
2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Baaimana struktur tubuh dari Nemathelminthes (spesies)
2. Bagaimana zoogeografi (penyebarannya dan fungsi ekologis) dari
nemathelminthes (spesies)?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui struktur tubuh dari Nemathelminthes (spesies)
2. Untuk mengetahui zoogeografi (penyebarannya dan fungsi ekologis) dari
nemathelminthes (spesies)
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nemathelminthes
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes =
cacing) disebut sebagai cacing gilig karan tubuhnya berbentuk bulat panjang
atau seperti benang.Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki
rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun
bukan rongga tubuh sejati (Elmer.1989). Oleh karena memiliki rongga tubuh
semu, Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata. Ciri tubuh
Nemathelminthes adalah sebagai berikut:
a. Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Nemathelminthes umunya mikroskopis, meskipun ada
yang panjang nya sampai 1 meter.Individu betina berukuran lebih besar
daripada individu jantan.Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti
benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
b. Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk
melindungi diri.Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup di
inang daripada yang hidup bebas.Kutikula berfungsi untuk melindungi
dari dari enzim pencernaan inang. Nemathelminthes memiliki sistem
percenaan yang lengkap terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus.Mulut
terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung
posterior. Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah. Makanan diedarkan
keseluruh tubuh melalui cairan pada pseudoselom. Nemathelminthes tidak
memiliki sistem respirasi, pernapasan dilakukan secara difusi melalui
permukaan tubuh.Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam
individu berbeda.
c. Cara hidup dan habitat
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan
tumbuhan.Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai
4
Adapun dalam pembahasan dalam makalah ini ada lima spesies dari
Nemathelminthes yaitu:
1. Trichinella spiralis (Cacing Berotot)
Trichinella spiralis merupakan salah satu jenis nematoda/cacing
gilig. Cacing ini tersebar diseluruh dunia (kosmopolit), terutama daerah
beriklim sedang. Cacing berotot menyebabkan penyakit yang disebut
trichronis, trikinolosis, dan trikinesis. Hamper diseluruh dunia dilaporkan
adanya penyakit yan disebabkan oleh cacing ini. Parasit ini pertama kali
ditemukan dalam jarinan manusia sewaktu otopsi pada permulaan tahun
1800-an. Pada tahun 1860 Friedrich Von Zenker menyimpulkan bahwa
infeksi disebabkan karenan makan sosis mentah. Beberapa tahun
kemudian, dibuktikan secara ekperimental bahwa trichinosis secara pasti
diketahui merupakan masalah kesehatan masyarakat. Selain menginfeksi
manusia, cacing ini juga menginfeksi mamalia lain, seperti tikus, kucing,
anjing dan lain-lain.
5
a. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Trichinella spiralis adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Dorylaimea
Ordo : Trichocephalida
Family : Trichinelloidea
Genus : Trichinella
Species : Trichinella spiralis
c. Penyebaran
Cacing ini tersebar di seluruh dunia (kosmopolit), kecuali di
kepulauan pasifik dan australia. Frekuensi trichinosis pada manusia
ditentukan oleh temuan larva dalam kista di mayat atau melalui tes
intrakutan. Frekuensi ini banyak ditemukan di negara yang
penduduknya gemar makan daging babi. Di daerah tropis dan subtropis
frekuensi trikinosis sedikit (tri a & widya d, 2009).
Infeksi pada manusia tergantung pada hilang atau tidak
hilangnya penyakit ini dari babi. Larva dapat dimatikan pada suhu 60-
70 derajat celcius, larva tidak mati pada daging yang diasap dan
diasin(tri a & widya d, 2009).
8
Pada infeksi berat (kira-kira 5.000 ekor larva/kg berat badan) penderita
mungkin meninggal dalam waktu 2-3 minggu, tetapi biasanya
kematian terjadi dalam waktu 4-8 minggu sebagai akibat kelainan
paru, kelainan otak, atau kelainan jantung (Tri A & Widya D, 2009).
selama satu hingga lima tahun di mana cacing betina memproduksi telur.
Pada infeksi ringan hanya sedikit sekali kehilangan darahnya tetapi pada
30.000 telur per 24 jam. Telur ini akan bertahan lama di tanah yang
lembab, sejuk dan di sekitar pohon yang rindang yang biasanya terdapat
bersama feses. Ketika berada di dalam tanah akan menetas dalam waktu
1-2 hari dan kemudian akan menjadi larva “Rabditiiti Form”. Pada hari
ke-3 “Rabeniti Forem” akan menjadi “Filari Form”. Dalam bentuk ini
akan terinjak kaki dan akan menembus kulit dan menuju ke kapiler
darah.
hari membesar sampai dua kali lipat menjadi larva filariform, dapat
tahan diluar sampai dua minggu, bila dalam waktu tersebut tidak segera
menemukan host, maka larva akan mati. larva filariform masuk kedalam
tubuh host melalui pembuluh darah balik atau pembuluh darah limfa,
maka larva akan sampai ke jantung kanan. Dari jantung kanan menuju
halus (siklus ini berlangsung kurang lebih dalam waktu dua minggu) ().
3. Pratylenchus goodeyi
Nematoda ini merupakan hama yang merusak banyak tanaman
pertanian, mereka bergerak bebas di antara akar dan tanah. Ejala
karakteristik ialah timbulnya luka yang sempit dan memanjang pada
permukaan akar (Victor, 1998).
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Adenophorea
Ordo : Tylenchida
Family : Pratylenchidae
Genus : Pratylenchus
Specie : Pratylenchus goodeyi
antara 14-20 µm, dengan basal knop yang jelas. Kelenjar esophagus dan
usus pada bagian ventral. Muara lubang ekskresi berada didekat daerah
pertemuan antara dan usus. Vulvanya terdapat didaerah posterior yaitu
70-80% dari panjang tubuhnya.
Pada tubuh betina mempunyai gonad tunggal dan mempunyai
kantung pascavulva yang pendek. Anulasinya halus dan mempunyai
empat garis lateral, tetapi terdapat juga jenis yang mempunyai garis
lateral sampai berjumlah delapan. Ekornya lebar dan ujungnya
membulat dan runcing, panjangnya antara 3,5-9% dari panjang tubuh.
Pada Pratylenchus goodeyi jantan biasanya lebih kecil dari pada betina
yang dengan bursa yang dapat menyelubungi ekor (Victor, 1998).
c. Penyebaran
Pratylenchus goodeyi tersebar luas didaerah tropic dan subrtopik
Pratylenchus goodeyi terdapat pada tanaman pisang dipulau Krekera dan
Kanari serta didaerah dingin Etiopia, Kenya, Tanzania, Uganda dan
Burundi (Luc,dkk,1995).
Pratylenchus goodeyi adalah nematode endoparasitik yang
berpindah, mempunyai kisaran inang yang luas. Telur yang apabila
menetas akan muncul larva stadia kedua, diletakkan secara berkelompok
tetapi terpencar didalam akar dan tanah. Semua stadia bergerak diantara
akar dan tanah. Populasi Pratylenchus goodeyi didalam tanah akan
berkurang apabila mereka menerobos masuk kedalam akar pada akhir
musim semi dan permulaan musim panas dinegara-negara yang beriklim
sedang.
Pratylenchus goodeyi akan kembali kedalam tanah pada akhir
musim panas dan permulaan musim gugur yaitu apabila akar sudah
mulai berkurang fungsinya. Jenis nematode ini sangat menyukai tanah
yang rendah, beberapa jenis tetap dapat hidup baik sampai lebih dari
satu tahun walaupun tanpa kehadiran tanaman inangnya.
Pratylenchus goodeyi berkembang lebih baik didalam akar
tanaman yang pertumbuhannya tidak baik didalam akar tanaman yang
14
5. Meloidogyne exigua
a. Klasifikasi
17
Kingdom : Animalia
Phylum : Nematoda
Class : Chromadorea
Ordo : Tylenchida
Family : Heteroderidae
Genus : Meloidogyne
Specie : Meloidogyne
exigua
Meloidogyne exigua yang sudah mati untuk kesuburan tanah yang ada
disekitar tanaman tersebut (Victor, 1998).
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema = benang, helminthes =
cacing) disebut sebagai cacing gilig karan tubuhnya berbentuk bulat panjang
atau seperti benang.Berbeda dengan Platyhelminthes yang belum memiliki
rongga tubuh, Nemathelminthes sudah memiliki rongga tubuh meskipun
bukan rongga tubuh sejati.Oleh karena memiliki rongga tubuh semu,
Nemathelminthes disebut sebagai hewan Pseudoselomata. Spesiesnya adalah:
1. Trichinella spiralis
Trichinella spiralis merupakan salah satu jenis nematoda/cacing gilig.
Cacing ini tersebar diseluruh dunia (kosmopolit), terutama daerah beriklim
sedang. Cacing berotot menyebabkan penyakit yang disebut trichronis.
Cacing ini tersebar di seluruh dunia (kosmopolit), kecuali di kepulauan
pasifik dan Australia
2. Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan di pertambangan
daerah tropis. Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan
menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.
3. Pratylenchus goodeyi
Nematoda ini merupakan hama yang merusak banyak tanaman pertanian,
mereka bergerak bebas di antara akar dan tanah. Ejala karakteristik ialah
timbulnya luka yang sempit dan memanjang pada permukaan akar
4. Helicotylenchus pseudorobustus
Pada beberapa jenis, jenis kelamin terpisah dan pada beberapa jenis yang
lain tidak terdapat yang jantan. Panjang yang betina antara 0.5-1 mm,
dengan perbandingan antara panjang dan lebar tubuh 25-35. Yang jantan
sama besar dengan yang betina kecuali sifat kelamin yang sekunder.
5. Meloidogyne exigua
Meloidogyne exigua bersifat dimorfik. Yang betina: menambatkan diri
pada jaringan akar inangnya dan tubuhnya menggelembung dengan
21
B. Saran
Dari makalah ini masih banyak kekurangannya, mungkin hal itu akan
diteruskan lagi oleh pembaca sebagai tambahan dalam Nematelminthes.
Untuk lebih berkembangnya kemampuan penulis dalam penulisan makalah,
penulis berharap kritik dan saran dari pembaca baik dari segi struktur
penulisan makalah, isi makalah dan aturan-aturan lainnya dalam penulisan
makalah.
22
DAFTAR PUSTAKA
Nur, Septi, Hayati, dkk. 2011. Profil asam amino ekstrak cacing tanah (lumbricus
rubellus) terenkapsulasi Dengan metode spray drying.
Tri a & Widya d, 2009. Trichinella Spiralis Cacing Yang Menginfeksi Otot. Staf
Loka Litbang P2b2 Banjarnegara, Balaba, Vol 5, No 01, Jun 2009 : 24-25.