Klasifikasi Platyhelminthes :
Kelas Turbellaria: cacing pipih yang menggunakan bulu getar sebagai alat geraknya, contohnya
adalah Planaria.
Kelas Trematoda: memiliki alat isap yang dilengkapi dengan kait untuk melekatkan diri pada
inangnya karena golongan ini hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
Kelas Cestoda: memiliki kulit yang dilapisi kitin sehingga tidak tercemar oleh enzim di usus
inang. Cacing ini termasuk parasit pada hewan
1. Memiliki tiga lapisan tubuh (triploblastik; yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.)
2. Tidak memiliki rongga tubuh (aselomata)
3. Memiliki tubuh simetri bilateral (sisi kanan dan kiri tubuhnya sama) dan berbentuk pipih
4. Memiliki sistem syaraf (tangga tali) berupa Ganglion anterior
5. Sistem pencernaan satu lubang
6. Tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi, dan ekskresi
7. Hidup di air tawar atau laut, tempat lembap, atau di dalam tubuh hewan lain
Reproduksi Platyhelminthes :
Peranan Platyhelminthes
1. Dalam jaring-jaring makanan, berperan menjadi pemakan bangkai, seperti kelompok
Turbellaria;
2. Bersifat menjadi parasit pada hewan ternak dan manusia;
3. Sifat regenerasi pada planaria menjadi subjek penelitian yang sedang dikembangkan.
Sebagian besar kelompok Turbellaria hidup di habitat laut. Kelompok Turbellaria yang hidup di
perairan tawar yang terkenal tergolong dalam genus Dugesia, yaitu planaria. Planaria hidup di
sungai kecil atau kolam yang tidak tercemar dengan memangsa hewan-hewan kecil atau
memakan bangkai hewan. Pergerakan planaria menggunakan silia pada permukaan ventral dan
melumasi permukaan substrat dengan mukus dan dapat berenang dengan gerakan berdenyut.
Pada ujung anterior planaria terdapat sepasang bintik mata yang sensitif cahaya untuk
membedakan area gelap dan terang. Sistem reproduksi planaria dapat dilakukan secara aseksual
dengan regenerasi bagian tubuh baru membentuk individu baru dan seksual (Urry dkk. 2017: 693
—694).
2. Trematoda
Clonorchis sinensis
Kelompok Cestoidea atau cacing pita tergolong kelompok parasit. Inang Cestoidea sebagian
besar dari vertebrata, terutama manusia. Struktur penunjang parasit pada Cestoidea berupa
skoleks pada ujung anterior yang memiliki kait dan pengisap. Pengambilan makan pada
kelompok Cestoidea dengan absorpsi nutrien dari usus inang. Pada ujung posterior Cestoidea
terdapat proglotid sebagai kantong organ seks dan menyimpan banyak telur. Contoh dari
kelompok Cestoidea adalah Taenia saginata.
Nemathelminthes
Nemathelminthes atau Aschelminthes adalah filus yang pernah dipakai pada kerajaan
Hewan (Animilia). Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi karena polifiletik
meskipun demikian pengelompokannya kadang-kadang masih digunakan untuk kemudahan.
Anggota-anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal sebagai cacing gilig hewan dengan
tubuh berbentuk silinder memanjang bahkan sangat panjang sehingga muncullah nama “
Nemathelminthes ” yang berarti ( cacing berkas ) dari bahasa Yunani, tubuhnya tidak beruas-
ruas.
Klasifikasi Nemathelminthes :
Nematoda
a. Ascaris Lumbricoides (Cacing Perut)
b. Ancylostoma Duodenale ( Cacing Tambang)
c. Oxyuris Vermicularis (Cacing Kremi)
d. Wuchereria Bancrofti (Cacing Rambut)
e. Trichinella Spiralis
Nematophora
Ciri-ciri Nematheminthes:
Tubuhnya memiliki rongga, namun bukan rongga tubuh sejati sehingga rongga
ini biasa disebut dengan Pseudoaselomata.
Memiliki tiga lapisan tubuh, yaitu tubuh luar (ektoderm), tengan (mesoderm),
dan lapisan tubuh dalam (endoderm).
Memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan kedua ujung
meruncing.
Memiliki kulit yang licin, halus, tidak berwarna dan dilapisi oleh kutikula yang
berfungsi ,melindngi diri dari enzim pencernaan inang.
Ciri-ciri Nemathelminthes berikutnya yaitu memiliki sistem pencernaan yang
lengkap.
Nemathelminthes belum memiliki sistem sirkulasi dan sistem pernapasan.
Sistem Reproduksi
Alat reproduksi jantan terdiri dari testis dengan saluran berbentuk benang kusut,
kemudian saluran vas deferens yang menuju ke vesikula seminalis dan berakhir pada saluran
ejakulasi, alat reproduksi betina terkenal dengan bentuk Y. tiap-tiap cabanya terdiri ats ovari dan
saluran berbentuk benang kemudian bersambung dengan uterus. selanjutnya kedua
uterus bersambung menjadi satu membentuk salurn dengan otot dan bermuara pada vagina.
Pembuahan sel telur terjadi di dalam uterus.
Peranan Nemathelminthes
Cacing Gilik tentunya memiliki peran yang sangat merugikan bagi tubuh manusia, hewan
dan tumbuhan. Karna cacing gilik akan menjadi parasit sehingga dapat memberikan dampak
penyakit yang sangat merugikan bagi manusia, hewan dan tumbuhan.
Ascaris lumbricoides menyebabkan penyakit yang disebut Askariasis. Mereka hidup di rongga
usus halus manusia. Berukuran 10-30 cm untuk cacing jantan dan 22-35 cm untuk cacing betina.
Satu cacing betina Ascaris lumbricoides dapat berkembang biak dengan menghasilkan 200.000
telur setiap harinya. Telur cacing ini dapat termakan oleh manusia melalui makanan yang
terkontaminasi. Telur ini akan menetas di usus, kemudian berkembang jadi larva menembus
dinding usus, lalu masuk ke dalam paru-paru. Masuknya larva ke paru-paru manusia disebut
terinfeksi sindroma loeffler. Setelah dewasa,
Ascaris lumbricoides akan mendiami usus manusia dan menyerap makanan disana, disamping
tumbuh dan berkembang biak. Inilah yang menyebabkan seseorang menderita kurang gizi karena
makanan yang masuk diserap terus oleh Ascaris lumbricoides. Di Indonesia, penderita Askariasis
didominasi oleh anak-anak. Penyebab penyakit ini bisa karena kurangnya pemakaian jamban
keluarga dan kebiasaan memakai tinja sebagai pupuk.
Trichinella Spiralis
Cacing jantan dewasa berukuran 1,4 - 1,6 mm x 0,06 mm. Sedangkan cacing betina berukuran
lebih panjang, dapat Selain menginfeksi manusia, cacing ini juga mencapai 4 mm. Pada ujung
posterior cacing jantan, terdapat 2 buah papil yang membedakan bentuknya dengan cacing
betina. Cacing betina tidak bertelur melainkan melahirkan larva (vivipar). Larva cacing potensial
manusia tertular trichionosis. Namun, berukuran sampai 100 l, namun dalam otot hospes larva
terdapat dalam bentuk kista.
Annelida
Annelida adalah kelompok hewan dengan bentuk tubuh seperti susunan cincin, gelang-gelang
atau ruas-ruas. Istilah kata Annelida berasal dari bahasa Yunani dari kata annulus yang berarti
cincin, dan oidos yang berarti bentuk. Annelida merupakan cacing dengan tubuh bersegmen,
tripoblastik dengan rongga tubuh sejati (hewan selomata) dan bernapas melalui kulitnya.
Terdapat sekitar 15.000 spesies annelida dengan panjang tubuh mulai dari 1 mm-3 m. Filum
Annelida hidup di air tawar, air laut, dan di tanah. Umumnya annelida hidup secara bebas,
meskipun ada yang bersifat parasit.
Klasifikasi Annelida :
a. PolyChaeta ( cacing berambut banyak )
b. OligoChaeta ( cacing berambut sedikit )
c. Hirudenia ( cacing parasite )
PolyChaeta
PolyChaeta merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata
yaitu Poli yang berarti banyak, dan Chaeta berarti rambut. Sehingga PolyChaeta adalah kelas
dengan rambut paling banyak di filum Annelida. PolyChaeta memiliki bagian tubuh yang terdiri
dari kepala, mata, dan sensor palpus. Sedangkan hidup PolyChaeta hidup di air. PolyChaeta
mempunyai tubuh bersegmen dengan struktur mirip daging yang bentuknya mirip dayung, hal ini
disebut Parapodia (tunggal =parapodium). Berfungsi sebagai alat gerak. Sebagian besar dari
PolyChaeta, memiliki Parapodia berfungsi sebagai insang karena terdapat pembuluh darah halus.
Di setiap parapodium terdapat rambut halus yang sifatnya kaku yang biasanya disebut seta,
rambut dilapisi kutikula sehingga licin. Umumnya ukuran tubuh PolyChaeta adalah 5-10 cm.
Contoh Jenis PolyChaeta
Eunice viridis (Cacing Palolo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
Lysidice oele (Cacing Wawo), sebagai bahan makanan (mengandung protein tinggi)
Nereis domerlili, Nereis Virens, Neanthes Virens (cacing air laut).
Arenicola sp,
OligoChaeta
Hirudenia
Hirudenia merupakan kelas filum Annelida yang tidak memiliki seta (rambut) dan tidak
memiliki parapodium di tubuhnya. Tubuh Hirudinea yang pipih dengan ujung depan serta
di bagian belakang sedikit runcing. Di segmen awal dan akhir terdapat alat penghisap
yang berfungsi dalam bergerak dan menempel. Gabungan dari alat penghisap dan
kontraksi serta relaksasi otot adalah mekanisme pergerakan dari Hirudinea. Kebanyakan
dari Hirudinea merupakan ekstoparasit yang sering didapati di permukaan luar inangnya.
Ukuran Hirudinea beragam dari 1-30 cm.
Hirudinea hidup pada inangnya untuk menghisap darah dengan cara menempel. Sebagian mereka
membuat luka pada permukaan tubuh inang sehingga dapat menghisap darahnya, sedangkan
sebagian lain mensekresikan suatu enzim yang dapat melubangi kulit, dan jika itu terjadi maka
waktunya mensekresikan zat anti pembeku darah, kebanyakan tidak terasa saat kelas ini
menempel pada inangnya karena ia menghasilkan suatu zat anastesi yang dapat menghilangkan
rasa sakit. Jenis ini dikenal dengan sebutan lintah.
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak.Jadi, jika ditinjau dari aal
katanya, Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak.Mollusca mencakup hewan-hewan
yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca
yang lunak sebagai ciri utama dari hylum ini umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang
keras. Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah
persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air laut.
Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi phylum dengn anggot spesies
terbesar kedua setelah Arthropoda.
Klasifikasi Mollusca
1. Kelas Amphineura
2. Kelas Cephalopoda
3. Kelas Gastropoda
4. Kelas Scaphopoda
5. Kelas Bivalvia/ Pelecypoda/ Lammaelibarachiata
Ciri-Ciri Mollusca
Memiliki ukuran dan tubuh yang bervariasi
Mempunyai lunak dan tidak beruas-ruas
Merupakan tripoblastik selomata
Merupakan hewan invertebrata (tidak mempunyai tulang belakang)
Hidup di air dan didarat
Mempunyai cincin syarat yang merupakan sistem syaraf
Organ ekskresi berupa nefridia
Mempunyai radula (lidah bergigi)
Bersifat hewan heterotrof
Berkembangbiak secara seksual
Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral
Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral
Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh.
Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya.
Kaki yang beradapatasi untuk bertahan di substrat, menggali dan membor substrat, berang atau
melakukan pergerakan.
Kelas ini adalah kelompok hewan mollusca yang mempunyai kaki pipih dan
cangkang yang terdiri dari 3 lapisan. Macam-macam lapisan cangkangnya adalah
sebagai berikut :
a. Periostrakum, yaitu lapisan paling luar yang terdiri dari zat kitin dengan
fungsi sebagai pelindung tubuh.
b. Prismatic, adalah lapisan tengah yang terdiri dari kristal CaCo3
c. Nakreas, ialah lapisan paling akhir yang terdiri dari CaCo3 halus, yang
berfungsi untuk menghasilkan sekret lapisan mutiara.
d. Kaki, hewan ini memiliki bentuk kaki mirip dengan katak yang pipih, dan
bernapas dengan insang yang berlapis-lapis. Pelecypoda mempunyai alat
keseimbangan yang disebut dengan statocis yang terletak dekat ganglion
pedal. Reproduksi jenis hewan ini berlangsung secara seksual dan
membentuk larva yang disebut dengan glosidium. Sistem peredaran
darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup. Anggotanya sekitar
300 spesies.