PENDAHULUAN
Trematoda disebut sebagai cacing hisap karena cacing ini memiliki alat pengisap.
Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior Alat hisap (Sucker) ini untuk menempel
pada tubuh inangnya maka disebut pula cacing hisap.
Pasa saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa jaringan atau
cairan tubuh inangnya. Ciri khas cacing ini adalah terdapat dua batil isap yaitu batil isap
mulut dan batil isap perut ada juga spesies yang memiliki batil isap genital. Trematoda
memiliki saluran pencernaan berbentuk huruf Y terbalik dan pada umumnya tidak memiliki
alat pernapasan khusus karena hidup secara anaerob. Saluran ekskresi terdapat simetris
bilateral dan berakhir di bagian posterior. Susunan saraf dimulai dengan ganglion di bagian
dorsal esofagus, kemudian terdapat saraf yang memanjang di bagian dorsal, ventral dan
lateral badan. Dengan demikian maka Trematoda merupakan hewan parasit karena merugikan
dengan hidup di tubuh organisme hidup dan mendapatkan makanan di tubuh inangnya.
Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus,paru-paru, ginjal, dan pembuluh
darah vertebrata .Ternak , Ikan , Manusia
Trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan
tubuhnya dengan kutikulaPermukaan tubuhnya tidak memiliki silia.
Contoh Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica).
1.2 Tujuan
1. Apakah yang dimaksud dengan trematoda ?
2. Dimana habitat trematoda ?
3. Apa saja ciri khas cacing trematoda ?
4. Ada berapa sub kelas trematoda ?
2.3 Morfologi
Mulut terdapat diujung depan, terletak pada cakram otot yang disebut alat pelekat
depan. Agak ke belakang dipermukaan ventral terdapat alat pelekat ventral. Antara mulut dan
alat pelekat ventral terdapat pori genital. Pori ekskresi terdapat pada ujung posterior badan.
Alat pencernaan makanan terdiri dari mulut, faring, esophagus, usus yang terdiri dari
2 cabang. Banyak cabang-cabang yang keluar dari usus.
Alat sekresi terdiri dari sebuah pori ekskresi
System saraf mirip planaria.
Alat perekat dilengkapi otot, sehingga mampu untuk melekat
Dinding tubuh diseliputi kutikula yang terdiri dari 3 lapis otot di bawah epidermis
ialah :
1. Lapis luar adalah otot sirkuler
2. Tengah adalah lapisan longitudinal
3. Bagian dalam adalah otot diagonal
Hewan ini tripoblastik, epidermis diseliputi kutikula, mengandung kelenjar
uniseluler, mesoderm membentuk otot, endoderm membentuk usus.
c) Trematoda Usus
manusia mendapatkan penyakit cacing daun karena memakan berupa ikan jenis air tawar atau
tumbuhan air yang tidak dimasak sampai matang.
Patologi dan Gejala Klinis
Biasanya cacing Echinostema menyebabkan kerusakan ringan pada mukosa usus dan tidak
menimbulakan timbulnya radang kataral pada dinding usus, atau ulserari. pada anak dapat
menimbulkan gejala diare , sakit perut, anemia, dan sembab (edema).
d) Trematoda Darah
Infeksi dapat terjadi pada tubuh manusia melalui makanan dan minuman atau menembus
kulit dan dapat menimbulkan penyakit schistomiasis ( banyak terdapat di afrika dan Asia).
penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan fungsi pada hati, jantung limpa , kantong
urine dan ginjal.
Gejala Klinis
Terasa gatal-gatal yang nyata, terjadi pembengkakan, serangan ashma dan hati terasa sakit
bila disentuh (bila terjadi peradangan), demam berkeringat dan disentry, dan berat badan
bekurang dan hilang nafsu makan.
2. Trematoda Paru
Manusia dan binatang yang memakan ketam/udang batu, seperti kucing, luak, anjing,
harimau, srigala dan lain-lain merupakan hospes cacing ini. Pada manusia parasit ini
menyebabkan paragonimiasis. Cacing ini banyak ditemukan di RRC, Taiwan, Korea, Jepang,
Filipina, Vietnam, Thailand, India, Malaysia, Afrika dan Amerika Latin. Di Indonesia
ditemukan autokton pada binatang, sedangkan pada manusi hanya sebagai kasus inpor saja.
3. Trematoda Usus
Macam-macam spesies Trematoda usus adalah: Fasiliopsis buski, H. heterophyes, M.
yokagawai, Echinostoma, Hypoderaeum dan Gastrodiscus. F. buski adalah suatu trematoda
yang didapat pada manusia atau hewan yang mempunyai ukuran terbesar diantara trematoda
lainnya. Cacing Hypoderaeum adalah cacing trematoda kecil hanya kurang lebih beberapa
millimeter. Manusia menjadi hospes definitifnya dan hewan-hewan lain seperti mamalia
(anjing, kucing) dan burung dapat menjadi hospes reservoir.
5. Trematoda Darah
Pada manusia ditemukan 3 spesies penting: Schistosoma japonicum, Schistosoma mansomi
dan Schistosoma haematobium. Selain spesies yang ditemukan pada manusia, masih banyak
spesies yang hidup pada binatang dan kadang-kadang dapat menghinggapi manusia. Hospes
definitifnya adalah manusia. Berbagai macam binatang dapat berperan sebagai hospes
reservoir. Pada manusia, cacing ini menyebabkan penyakit skitosomiasis atau bilharziasis.