DISUSUN OLEH :
Andi Prasetya
DOSEN PEMBIMBING:
SENIOR MEDAN
Tahun Ajaran
2020/2021
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 Pengertian...................................................................................................................................2
2.2 Sifat Umum.................................................................................................................................2
2.3 Morfologi....................................................................................................................................3
2.4 Infeksi yang disebabkan oleh trematoda....................................................................................3
2.5 Macam-Macam Trematoda........................................................................................................4
2.6 Siklus Hidup Trematoda..............................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................5
PENUTUP...............................................................................................................................................5
3.1 kesimpulan..................................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trematoda disebut sebagai cacing hisap karena cacing ini memiliki alat pengisap.
Alat pengisap terdapat pada mulut di bagian anterior Alat hisap (Sucker) ini untuk menempel
pada tubuh inangnya maka disebut pula cacing hisap.
Pasa saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa jaringan atau
cairan tubuh inangnya. Ciri khas cacing ini adalah terdapat dua batil isap yaitu batil isap
mulut dan batil isap perut ada juga spesies yang memiliki batil isap genital. Trematoda
memiliki saluran pencernaan berbentuk huruf Y terbalik dan pada umumnya tidak memiliki
alat pernapasan khusus karena hidup secara anaerob. Saluran ekskresi terdapat simetris
bilateral dan berakhir di bagian posterior. Susunan saraf dimulai dengan ganglion di bagian
dorsal esofagus, kemudian terdapat saraf yang memanjang di bagian dorsal, ventral dan
lateral badan. Dengan demikian maka Trematoda merupakan hewan parasit karena
merugikan dengan hidup di tubuh organisme hidup dan mendapatkan makanan di tubuh
inangnya. Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus,paru-paru, ginjal, dan
pembuluh darah vertebrata .Ternak , Ikan , Manusia
Trematoda berlindung di dalam tubuh inangnya dengan melapisi permukaan
tubuhnya dengan kutikulaPermukaan tubuhnya tidak memiliki silia.
Contoh Trematoda adalah cacing hati (Fasciola hepatica).
1.2 Tujuan
1. Apakah yang dimaksud dengan trematoda ?
2. Dimana habitat trematoda ?
3. Apa saja ciri khas cacing trematoda ?
1.3 Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian trematoda
2. Menjelaskan habitat trematoda
3. Menjelakan ciri-ciri trematoda
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Trematoda berasal dari bahasa yunani Trematodaes yang berarti punya lobang, bentuk
tubuh pipih dorso ventral sperti daun.Umumnya semua organ tubuh tak punya rongga tubuh
dan mempunyai Sucker atau kait untuk menempel pada parasit ini di luar atau di organ dalam
induk semang. Saluran pencernaaan mempunyai mulut, pharink, usus bercabang cabang. tapi
tak punya anus. Sistem eksretori bercabang- cabang, mempunyai flame cell yaitu kantong
eksretori yang punya lubang lubang di posterior. Hermaprodit, kecuali famili
Schistosomatidae. Siklus hidup ada secara langsung (Monogenea) dan tak langsung
(Digenea).
Trematoda atau cacing daun yang berparasit pada hewan dapat dibagi menjadi tiga sub klas
yaitu Monogenea, Aspidogastrea, dan Digenea. Pada hewan jumlah jenis dan macam cacing
daun ini jauh lebih besar dari pada yang terdapat pada manusia, karena pada hewan sub-klas
ini dapat dijumpai. Ciri khas cacing ini adalah terdapat dua batil isap yaitu batil isap mulut
dan batil isap perut ada juga spesies yang memiliki batil isap genital. Trematoda memiliki
saluran pencernaan berbentuk huruf Y terbalik dan pada umumnya tidak memiliki alat
pernapasan khusus karena hidup secara anaerob.
Trematoda disebut sebagai cacing hisap karena cacing ini memiliki alat pengisap. Alat
penghisap terdapat pada mulut di bagian anterior. Alat hisap (Sucker) ini untuk menempel
pada tubuh inangnya yang disebut cacing hisap.
Pada saat menempel cacing ini mengisap makanan berupa jaringan atau
cairan tubuh inangnya. Dengan demikian maka Trematoda merupakan hewan parasit karena
merugikan dengan hidup di tubuh organisme hidup
dan mendapatkan makanan di tubuh inangnya. Trematoda dewasa pada umumnya hidup di
dalam hati,usus,paru-paru, ginjal, dan pembuluh darah vertebrata, ternak, ikan, manusia
Trematoda. Trematoda berlindung di dalam inangnya dengan melapisi permukaan tubuhnya
dengan kutikula permukaaan tubuhnya tidak memiliki sila.
2.2 Sifat Umum
1. Badan cacing dewasa terdiri dari :
· Skolek (kepala) alat untuk melekat , dilengkapi dengan batil isap/lekuk isap)
· Leher (Tempat pertumbuhan badan)
· Strobila (badan yang terdiri dari segmen-segmen (Proglotid)
2. Sistem Reproduksi :
· Hermaprodit
3. Telurdilepaskan melalui proglotid /tersendiri melalui lubang uterus.
4. Embrio di dalam telur (onkosfer)
2.3 Morfologi
· Mulut terdapat diujung depan, terletak pada cakram otot yang disebut alat pelekat depan.
Agak ke belakang dipermukaan ventral terdapat alat pelekat ventral. Antara mulut dan alat
pelekat ventral terdapat pori genital. Pori ekskresi terdapat pada ujung posterior badan.
· Alat pencernaan makanan terdiri dari mulut, faring, esophagus, usus yang terdiri dari 2
cabang. Banyak cabang-cabang yang keluar dari usus.
· Alat sekresi terdiri dari sebuah pori ekskresi
· System saraf mirip planaria.
· Alat perekat dilengkapi otot, sehingga mampu untuk melekat
· Dinding tubuh diseliputi kutikula yang terdiri dari 3 lapis otot di bawah epidermis ialah :
1. Lapis luar adalah otot sirkuler
2. Tengah adalah lapisan longitudinal
3. Bagian dalam adalah otot diagonal
· Hewan ini tripoblastik, epidermis diseliputi kutikula, mengandung kelenjar uniseluler,
mesoderm membentuk otot, endoderm membentuk usus.
b) Trematoda Paru
Infeksi terjadi dengan makan ketam atau udang batu yang tidak dimasak sampai matang.
Dalam Hospes definitif, meta serkaria menjadi cacing dewasa muda di duodenum. cacing
dewasa muda berimigrasi menembus dinding usus, masuk ke rongga perut, menembus
diafragma dan menuju keparu. jaringan hospes mengadakan reaksi jaringan sehingga cacing
dewasa terbungkus dalam kista, biasanya ditemukan 2 ekor didalamnya.
Patologi dan Gejala Klinis
Karena cacing dewasa berada dalam kista di paru, maka gejala dimulai dengan adanya batuk
kering yang lama kelamaan menjadi batuk darah. keadaan ini disebut endemic hemoptysis.
cacing dewasa dapat pula berimigrasi kealat-alat laindan menimbulkan abses pada alat
tersebut ( antara lain hati, limpa, otak, otot, dinding usus ).
c) Trematoda Usus
manusia mendapatkan penyakit cacing daun karena memakan berupa ikan jenis air tawar atau
tumbuhan air yang tidak dimasak sampai matang.
Patologi dan Gejala Klinis
Biasanya cacing Echinostema menyebabkan kerusakan ringan pada mukosa usus dan
tidak menimbulakan timbulnya radang kataral pada dinding usus, atau ulserari. pada anak
dapat menimbulkan gejala diare , sakit perut, anemia, dan sembab (edema).
d) Trematoda Darah
Infeksi dapat terjadi pada tubuh manusia melalui makanan dan minuman atau menembus
kulit dan dapat menimbulkan penyakit schistomiasis ( banyak terdapat di afrika dan Asia).
penyakit ini menyebabkan kerusakan dan kelainan fungsi pada hati, jantung limpa , kantong
urine dan ginjal.
Gejala Klinis
Terasa gatal-gatal yang nyata, terjadi pembengkakan, serangan ashma dan hati terasa sakit
bila disentuh (bila terjadi peradangan), demam berkeringat dan disentry, dan berat badan
bekurang dan hilang nafsu makan.
2.5 Macam-Macam Trematoda
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan