Anda di halaman 1dari 17

Halaman Sampul

MAKALAH PARASITOLOGI KELAS


(MASTIGOPHORA/FLAGELLATA)

OLEH
NAMA : WA ODE WAFIQ AZIZAH WUNA
NIM : J1A118077
KELAS : A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini tepat waktu. Makalah ini berjudul “PARASITOLOGI KELAS
(MASTIGOPHORA/FLAGELLATA)”. Ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada dosen mata kuliah
Parasitologi yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya selaku penulis, berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua dengan menambah wawasan serta pengetahuan. Sebagai penulis, saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini pasti akan ada banyak
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan, kemampuan pengalaman penulis,
oleh karena itu saya mengharapkan adanya kritik, saran ataupun usulan yang
membangun agar kedepannya makalah ini dapat perbaikan yang lebih baik dan
lebih banyak memuat pengetahuan yang bermanfaat untuk para pembaca.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh setiap pembaca dan mohon maaf
jika dalam makalah ini ada kesalahan atau pun pemahaman yang sekiranya tidak
sepaham dengan pengetahuan para pembaca, oleh karena itu perlunya masukan
akan pengetahuan yang dimiliki pembaca berkaitan dengan materi makalah ini.

Kendari, 21 Maret 2020

Penulis

ii
Daftar Isi

Halaman Sampul.....................................................................................................i
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
A. Pengertian Flagellata.....................................................................................4
B. Morfologi Flagellata.....................................................................................5
C. Ciri-Ciri Flagellata........................................................................................6
D. Hospes...........................................................................................................6
E. Epidemiologi/Penyebaran.............................................................................6
F. Siklus Hidup/Daur Hidup Flagellata.............................................................7
G. Patologi Flagellata.........................................................................................7
H. Gejala Klinik.................................................................................................8
I. Diagnosis.......................................................................................................9
J. Penyakit Dari Genus.....................................................................................9
K. Cara Pencegahan.........................................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protozoa merupakan kelompok lain protistaeukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan Protozoa kurang jelas perbedaannya. Beberapa organisme
mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau
Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil,
tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesis.
Semua spesies Euglenophyta mampu hidup pada nutrien kompleks tanpa adanya
cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum Protozoa. Contohnya
strainmutanalgaegenusChlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan
ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana
sulitnya membedakan dengan jelas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan
dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa
dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat
bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena
tidak dapat membentuk badan buah (wase).
Berdasarkan struktur tubuh dan alat geraknya, phylum Protozoa
dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagellata dan
Sporozoa. Flagellata (Mastigophora), bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang
digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Fitoflagellata. Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis.
Contohnya: Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.
2. Zooflagellata. Flagellata heterotrofik (tidak berkloroplas). Contohnya:
Trypanosoma dan Leishmania.
Secara umum Flagellata memiliki daur hidup dalam bentuk trofozoit dan
kista. Berkembang biak dengan cara vegetatif berupa pembelahan biner dan cara
generatif berupa konjugasi. Flagellata hidup secara soliter atau bentuk koloni.
Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau

1
daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organismeinang. Inang
protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae,
sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat
tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.
Beberapa spesies Flagellata memiliki peran yang penting dalam ekosistem
air, yaitu sebagai fiplankton dan zooplankton. Oleh karena itu, untuk lebih
mendalami mengenai Flagellata, diperlukan kajian lebih mendalam mengenai
beberapa aspek yang meliputi morfogenesis, habitat, fisiologis, daur hidup,
reproduksi dan peranan Flagellata, sehingga diharapkan akan muncul penelitian
lanjutan mengenai Flagellata dan usaha pemanfaatannya untuk masa yang akan
datang.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan yang dimaksud dengan Flagellata (Mastigophora) ?
2. Jelaskan morfologi dari Flagellata (Mastigophora) ?
3. Sebutkan ciri-ciri dari Flagellata (Mastigophora) ?
4. Jelaskan hospes dari Flagellata (Mastigophora) ?
5. Jelaskan epidemiologi dari Flagellata (Mastigophora) ?
6. Jelaskan siklus hidup dari Flagellata (Mastigophora) ?
7. Jelaskan patologi dari Flagellata (Mastigophora) ?
8. Jelaskan diagnosis dari Flagellata (Mastigophora) ?
9. Sebutkan penyakit dari genus Giardia lamblia dan Tricomonas vaginalis
10. Jelaskan gejala klinik dari Flagellata (Mastigophora) ?
11. Jelaskan bagaimana cara pencegahan dari Flagellata (Mastigophora) ?

C. Tujuan
Sesuai dengan Rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Flagellata (Mastigophora)
2. Untuk mengetahui morfologi dari Flagellata (Mastigophora)
3. Untuk mengetahui dari Flagellata (Mastigophora)
4. Untuk mengetahui dari Flagellata (Mastigophora)

2
5. Untuk mengetahui dari Flagellata (Mastigophora)
6. Untuk mengetahui dari Flagellata (Mastigophora)
7. Untuk mengetahui dari Flagellata (Mastigophora)
8. Untuk mengetahui dari Flagellata (Mastigophora)
9. Untuk mengetahui dari genus Giardia lamblia dan Tricomonas vaginalis
10. Untuk mengetahui dari Flagellata (Mastigophora)
11. Untuk mengetahui pencegahan dari Flagellata (Mastigophora)

D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.    Bagi Mahasiswa, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
Flagellata. Memperdalam pemahaman mengenai Flagellata yang meliputi
klasifikasi Flagellata, morfologi, fisiologi, habitat, reproduksi, daur hidup
dan peranan Flagellata. Mendorong mahasiswa untuk melakukan
penelitian tentang Flagellata karena protozoa ini unik dan merupakan
bentuk peralihan antara hewan dan tumbuhan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Flagellata
Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti
cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk,
dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan
salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun
dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu
fitoflagelata dan zooflagelata.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga
merupakan ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak
flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti
mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel
(posterior).
Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk
mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera
karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk
menangkap makanan. Flagellata juga memiliki alat pernapasan yang disebut
stigma. Stigma ini berfungsi sebagai alat respirasi yang dilakukan untuk
pembakaran hidrogen yang terkandung di dalam kornel.
Flagellata meliputi sekitar 1500 jenis Protozoa yang semuanya mempunyai
alat gerak flagela. Flagelata memiliki 1 inti atau lebih dari 1 inti dan alat
pergerakan (alat neuromotor) yang terdiri dari kinetoplas dan flagel. Kinetoplas
terdiri dari blefaroplas. Aksonema merupakan bagian flagel yang terdapat di
dalam badan parasit. Kadang-kadang ada struktur yang nampak sebagai satu garis
mulai dari anterior sampai ke posterior yang disebut aksostil. Di samping badan
parasit terdapat membran bergelombang dan kosta yang merupakan dasarnya.
Beberapa spesies flagelata mempunyai sitostoma Berdasarkan struktur
morfologinya.

4
Macam-macam Flagellata terbagi atas 2 jenis yaitu :
1. Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina wanita dan menyebabkan
penyakit keputihan.
2. Giardia lamblia, menginfeksi usus manusia dan menyebabkan diare yang
hebat dan kejang usus (giardiasis). Penyebarannya melalui air minum
yang terkontaminasi oleh feses penderita.

B. Morfologi Flagellata
Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong,
menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk
morfologi). Hidup secara soliter dan ada yang berkoloni. Fitoflagellata
mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya volvox.
ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. pelikel adalah lapisan
luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
Bentuk tubuh zooflagelata mirip dengan sel leher porifera. Zooflagelata
mempunyai flagel yang berfungsi untuk menghasilkan aliran air dengan
menggoyangkan flagel. Selain itu, flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
Koloni Volvox dapat terdiri dari ribuan sel dan diselubungi oleh membrane
selulosa. Salah satu spesies Fitoflagellata yang mudah ditemukan dan diamati
morfologinya yaitu Euglena viridis. Euglenaviridis berbentuk seperti gelendong
dengan bagian anterior tubuh tumpul dan bagian posterior meruncing. Struktur
tubuh Euglenaviridis terlindungi oleh pelikel dan dilengkapi dengan satu flagel
yang terletak dibagian anterior. Flagel berfungsi sebagai alat gerak untuk
berpindah tempat dan berfungsi untuk mengumpulkan makanan.
Pada ujung anterior tubuh juga terdapat celah sempit yang memanjang ke
arah posterior dan melebar membentuk kantong cadangan atau reservoir.Pada
Euglena terdapat bintik mata atau stigma.Stigma merupakan kumpulan pigmen
yang sangat peka terhadap cahaya, sehingga berfungsi sebagai penentu arah gerak
aktif yang berhubungan dengan intensitas cahaya di lingkungan.Di dalam
sitoplasma terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola

5
kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.Vakuola dapat berperan sebagai pompa
untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis.

C. Ciri-Ciri Flagellata
1. Mempunyai alat gerak yaitu flagel (bulu cambuk).
2. Hidup sebagai parasit atau hidup bebas di habitat air laut dan air tawar.
3. Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga bentuknya tetap.
4.  Bentuk tubuh lebih tetap tanpa rangka luar, tubuhnya dilindungi olah
suatu selaput yang fleksibel yang disebut pellicle, di sebelah luarnya
terdapat selaput plasma.
5. Memiliki dua macam protoplasma, yaitu, ektoplasma (lapisan luar) yang
memadat dan lapisan dalam berupa endoplasma yang berwujud agak
encer.
6. Eukariotik.
7. Hidup secara soliter dan ada juga yang Uniseluler atau berkoloni.
8. Bersifat mikroskopis ( hanya bias dilihat dengan mikroskop).
9. Berkembang biak secara seksual dan aseksual, secara seksual di lakukan
dengan konjugasi sedangkan secara aseksual di lakukan dengan
pembelahan diri.
10. Bentuk Tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong,
menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk
morfologi).

D. Hospes
1. Giardia Lamblia
Horpes penyakit ini adalah manusia dan horpes reservoirnya adalah tikus.
2. Trichomonas Vaginalis
Hospes penyakit ini adalah manusia

E. Epidemiologi/Penyebaran
1. Giardia Lamblia

6
Parasit ini tersebar luas secara kosmopolit,dan lebih sering ditemukan
didaerah tropis dan subtropics dan pravalensinya tinggi pada anak-anak
2. Trichomonas Vaginalis
Penyebaran protozoa ini hampir diseluruh dunia

F. Siklus Hidup/Daur Hidup Flagellata


Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista. Pada tahapan trofozoit
merupakan waktu aktif untuk mencari makan dan tumbuh. Sedangkan dalam
bentuk kista, Flagellata dapat bertahan hidup kondisi yang sulit, seperti terpapar
pada suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa akses
terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Pada Zooflagellata,
menjadi bentukan kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tubuh inang,
dan memungkinkan terjadinya transmisi dari satu host ke host yang lain. Proses
dimana terjadi perubahan menjadi bentuk kista disebut encystation, sedangkan
proses mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.

G. Patologi Flagellata
Dengan melekatnya parasit pada mukosa usus dapat menyebabkan
peradangan kataral yang ringan. Dan kegiatan mekanik dan toksik menggangu
penyerapan Vitamin A dan lemak. Giardiasis pada binatang tidak menyebabkan
lesi, tukak yang luas di usus muda bagian proksimal pernah ditemukan pada
autopsi seorang penderita dengan perjalanan penyakit yang tiba-tiba hebat.
Kecendrungan gejala klinis yang di sebabkan oleh Giardiasis tidak ada
(asymtomatik).
Macam macam flagellata yang menyebabkan patologi:
1. Leishmania donovani,menyebabkan penyakit kalaazar yang ditandai
dengan demam dan juga anemia. Jenis ini banyak ditemuka di mesir,
disekitar laut tengah, dan India.
2. L.tropica, L.braciliensis, menyebabkan penyakit kulit yang disebut
penyakit oriental. Jenis ini banyak ditemukan di Asia (daerah
mediterania) dan sebagian di Amerika Selatan

7
3. Trypanosoma evansi, menyebabkan penyakit sura (malas) pada ternak,
hospes, perantaranya adalah lalat tabanus.
4. Trypanosoma brucei, menyebabkan penyakit nagana pada ternak,
hospes perantaranya adalah lalat tse-tse
5. Trypanosoma gambiense, menyebabkan penyakit tidur. Penyakit ini
pernah menyerang orang Afrika bagian barat dengan gejala awal si
penderita suka tidur dan dikenal dengan penyakit tidur. Trypanosoma
gambiense hidup di dalam kelenjar ludah lalat Tsetse (Glossina
palpalis). Pada saat menusuk kelenjar yang mengandung parasit
tersebut masuk ke dalam darah manusia yang menyerang getah bening
(kelenjar limfa) dan akibatnya kelenjar limfasi penderita
membengkak/membesar dan terasa nyeri disertai demam tinggi
6. Trichomonas vaginalis, menyebaabkan penyakit alat kelamin wanita
yang ditandai dengan keluarnya cairan dan disertai rasa panas seperti
terbakar dan rasa gatal

H. Gejala Klinik
1. Giardia Lamblia
Dengan batil isap yang cekung, stadium trofozoit melekat pada permukaan
epitel usus sehingga menimbulkan gangguan fungsi usus dalam
penyerapan sari makanan terutama dalam menyerap lemak. Kerusakan
biasanya berupa penipisan vili dan perandangan kripti dan lamina propria.
kelainan yang disebabkan oleh iritasi dan toksik, apabila dengan infeksi ini
terjadi gangguan sekresi dari cairan empedu, maka akan terjadi gangguan
absorpsi lemak dan vitamin A, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
steatorhoe dan avitaminosa A. produksi enzim oleh mukosa juga akan
berkurang penghambatan aliran bilirubin oleh Giardia lamblia akan
menghambat aktifitas pancreatic lipase yang akan menimbulkan gejala
kembung, abdomen membesar dan tegang, timbul rasa mual yang
berakibat berat badan turun dan tinja berbau busuk, semua gejala ini
disebut sidroma malabsorbsi.

8
2. Trichomonas Vaginalis
Tidak semua orang terinfeksi dengan trichomonas vaginalis menjadi sakit
tapi bila flora, bakteri, PH dan keadaan fisiologi vagina sesuai maka T.
vaginalis yang ditularkan dalam jumah cukup mulai berkembang biak
menyebabkan degenerasi dan deskuamasi sel epitel vagina yang disusul
oleh serangan leukosti, secret vagina yang terdiri dari parasite dan leukosit
serta sel-sel epitel yang rusak akan mengalir keluar vagina menimbulkan
gejala flour albus atau keputihan. Gejala ini disertai dengan pruritus
vagina atau vulva kadang-kadang terjadi rasa nyeri waktu kencing pada
laki-laki umunya tanpa gejala, tapi pada infeksi bisa menyebabkan
ureteritis.

I. Diagnosis
1. Giardia Lamblia
Diagnosa dapat ditegakan dengan menemukan stadium trofozoit dalam
tinja cair dan cairan duodenum dan stadium kista pada tinja padat.
2. Trichomonas Vaginalis
Diagnosis dapat di tegakkan degan keluhan keputihan, prutirus vagina,
pada pemeriksaan ditemukan secret vagina yang berbusa, berbau tidak
sedap, berwana kekuning-kuningan dan adanya bekas garukan di sekitar
vagina, diagnosis laboratorium dapat ditegakan dengan menemukan
Trichomonas Vaginalis dari secret vagina secret uretea dan secret pospat

J. Penyakit Dari Genus


1. Giardia Lamblia
Giardia Lamblia merupakan satu-satunya Protozoa usus yang
menimbulkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut.
Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus dua belas jari
2. Trichomonas Vaginalis
Trichomonas vaginalis menimbulkan satu tipe penyakit vaginitis, yaitu
merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan
dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal.

9
K. Cara Pencegahan
1. Genus Giardia Lamblia
Giardia lamblia :
a) Menggunakan iodium atau klorin dioksida pada air yang
dikonsumsi.
b) Parameter air seperti suhu, kekeruhan dan kepekatan juga dapat
mempengaruhi efektifitas suatu perawatan terhadap infeksi

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai Flagellata diatas, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti
cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti
cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno
Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista
yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi superkelas
yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan zooflagelata. Alat
gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan
ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak
flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak
seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian
belakang sel (posterior). Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga
dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga
digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di
permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan. Flagellata
juga memiliki alat pernapasan yang disebut stigma. Stigma ini berfungsi
sebagai alat respirasi yang dilakukan untuk pembakaran hidrogen yang
terkandung di dalam kornel.
2. Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong,
menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk
morfologi). Hidup secara soliter dan ada yang berkoloni. Fitoflagellata
mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya
volvox. ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. pelikel
adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung
protein. Bentuk tubuh zooflagelata mirip dengan sel leher porifera.

11
Zooflagelata mempunyai flagel yang berfungsi untuk menghasilkan aliran
air dengan menggoyangkan flagel.
3. Flagellata memiliki tahapan trofozoit dan kista. Pada tahapan trofozoit
merupakan waktu aktif untuk mencari makan dan tumbuh. Sedangkan
dalam bentuk kista, Flagellata dapat bertahan hidup kondisi yang sulit,
seperti terpapar pada suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau
waktu lama tanpa akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka
waktu tertentu. Pada Zooflagellata, menjadi bentukan kista memungkinkan
untuk bertahan hidup di luar tubuh inang, dan memungkinkan terjadinya
transmisi dari satu host ke host yang lain. Proses dimana terjadi perubahan
menjadi bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses
mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.
4. Penyakit dari Giardia Lamblia & Trichomonas Vaginalis
Giardia Lamblia merupakan satu-satunya Protozoa usus yang
menimbulkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut.
Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus dua belas jari.
Trichomonas Vaginalis menimbulkan satu tipe penyakit vaginitis, yaitu
merupakan peradangan pada vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan
dan disertai rasa panas seperti terbakar dan rasa gatal.

B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

http://alyarisnanda20.blogspot.com/2016/02/parasitologi-flagellata.html
https://www.gurupendidikan.co.id/fagellata-mastigophora/
http://padlan14.blogspot.com/2012/07/makalah-flagellata.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2216939-macam-macam-alat-gerak-
pada/
http://id.wikipedia.org/wiki/Flagellata
http://hannanurhasanahfarmasi.blogspot.com/2015/12/vbehaviorurldefaultvmlo.ht
ml

13
14

Anda mungkin juga menyukai