Anda di halaman 1dari 13

PARASITOLOGI

ENDOLIMAX NANA

Oleh:

Kelompok

1. Ni Kadek Ika Surya Cahyani (P07134017006)


2. Luh Intan Wijayanti (P07134017013)
3. Ni Kadek Lidya Pramesti (P07134017019)
4. Ni Wayan Tisna Paramitha (P07134017025)
5. Nur Astri Adiningsi (P07134017031)
6. Sari Septira Ayu (P07134017037)
7. Ni Kadek Selviani (P07134017043)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai tugas kuliah dan usaha penulis
dalam meningkatkan wawasan tentang entamoeba.

Penulis berharap makalah ini dapat digunakan sebaik- baiknya. Setiap


pembahasannya penulis uraikan dengan rinci agar mudah dalam memahaminya. Penulis
berusaha agar makalah ini dapat dipahami bersama. Semoga melalui makalah ini kita dapat
memperluas wawasan kita .

Penulis dibantu oleh banyak pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. I Nyoman Jirna, S.KM., M.Si atas segala bimbingannya,


2. Orang tua yang selalu memberi dukungan,
3. Teman – teman yang turut mendukung,
4. Dan segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
mendukung terselesaikannya makalah ini.

Penulis sadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Walaupun penulis telah berusaha dengan maksimal dan mencurahkan segala
pikiran, kemampuan yang penulis miliki. Makalah penulis masih banyak kekurangan baik
dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan.

Penulis, 21 Maret 2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang mempunyai lebih dari satu inti
atau nukleus. Protozoa memiliki beberapa kelas, salah satunya adalah Rhizophoda.
Pada kelas Rhizophodaterdapat Entamoeba histolityca, Entamoeba coli,
Entamoeba Gingivalis, Entamoeba nana, serta Entamoeba fragilis. Organisme-
organisme tersebut tumbuh di dalam usus manusia dan beberapa jenis parasit dapat
menyebabkan penyakit amebiasis. Amoebiasis adalah suatu keadaan usus manusia
terkontaminasi oleh organisme Entamoeba histolytica sehingga mengakibatkan
dysentry amoeba. Penyebaran Entamoeba histolytica terjadi diakibatkan oleh buruknya
sistem sanitasi dan juga kebersihan lingkungan. Organisme tersebut masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan dan juga air minum yang tidak bersih.
Perkembangan organisme ini paling banyak ditemukan di negara berkembang
seperti Indonesia. Semua amoeba itu tidak patogen dan hidup sebagai komensial pada
manusia, kecuali E. Hystolica. Tentu kita bertanya-tanya, bagaimanakah perbedaan dari
amoeba yang bersifat patogen dan apatogen, sehingga itu di dalam makalah ini akan di
bahas lebih rinci (dikhususkan) terutama pada amoeba yang bersifat apatogen yaitu
Endolimax nana.

1.2 Permasalahan
1.2.1 Bagaimana taksonomi dari Endolimax Nana?
1.2.2 Bagaimana Epideomologi dari Endolimax Nana?
1.2.3 Bagaimana patogenesis dari Endolimax Nana?
1.2.4 Apa saja gejala infeksi dari Endolimax Nana?
1.2.5 Apa saja pemeriksaan untuk Endolimax Nana?
1.2.6 Bagaimana cara pengobatan infeksi dari Endolimax Nana?
1.2.7 Bagaimana cara pencegahan infeksi dari Endolimax Nana?
1.2.8 Bagaimana siklus hidup dari Endolimax Nana?
1.2.9 Bagaimana morfologi dari Endolimax Nana?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui taksonomi dari Endolimax Nana
1.3.2 Untuk mengetahui Epideomologi dari Endolimax Nana
1.3.3 Untuk mengetahui patogenesis dari Endolimax Nana
1.3.4 Untuk mengetahui gejala infeksi dari Endolimax Nana
1.3.5 Untuk mengetahui cara pemeriksaan untuk Endolimax Nana
1.3.6 Untuk mengetahui cara pengobatan infeksi dari Endolimax Nana
1.3.7 Untuk mengetahui cara pencegahan infeksi dari Endolimax Nana
1.3.8 Untuk mengetahui siklus hidup dari Endolimax Nana
1.3.9 Untuk mengetahui morfologi dari Endolimax Nana

1.4 Metode
Metode pengumpulan data yaitu dengan studi pustaka, dilakukan untuk
mengumpulkan informasi mengenai penelitian terkait melalui buku-buku, jurnal, artikel
dan juga laporan skripsi yang berkaitan dengan parasitologi, protozoa usus, serta
penyakit amebiasis.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Taksonomi dari Endolimax Nana


- Kingdom : Protozoa
- Phylum : Amoebozoa
- Class : Rhizopoda
- Ordo : Mastigamoebida
- Family : Endolimacidae
- Genus :Endolimax
- Species :Endolimax nana

2.2 Epideomologi dari Endolimax Nana


Penyebaran parasit ini dapat terjadi pada anak yang berumur 3-10 tahun serta
orang dewasa pada semua musim yang beriklim lembab

2.3 Patogenesis dari Endolimax Nana


Endolimax nana bersifat komensal (non patogen) Penelitian terbaru
menunjukan jika Endolimax nana menyebabkan periodik, ketidaknyamanan usus
ringan pada anak-anak. Ini dapat dideteksi di tinja 1-40% dari spesimen dan
dikaitkan dengan mual, demam, muntah, diare dan sakit.

2.4 Gejala Infeksi dari Endolimax Nana


Endolimax nana diketahui bersifat komensal (non patogen) tetapi parasit ini
penting diketahui untuk membedakan dengan E. hystolytica yang bersifat
pathogen karena kadang ditemukan di tinja penderita diare dan disentri yang saat
itu juga terkena bakteri Entamoeba Histolyca (Ayu Kresnadewi. 2016).
Adapun cara penularannya yaitu :
 Karena media air sangat penting peranannya dalam penularan, maka perlu
diperhatikan kebersihan suplai air minum. Hal ini akan berhubungan dengan
jarak jamban dari sumur.
 Bisa juga melalui udara dan hinggap dimakanan yang tidak ditutup dengan
penutup makanan (Schmidt GD.2005).
2.5 Cara Pemeriksaan Endolimax Nana
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan feses, didukung oleh klinis
yang sesuai. Sampel di ambil dari feaces. Penderita tidak ditemukan gejala klinis.
Tidak menimbulkan penyakit (komensal di usus), tetapi endolimax nana kadang
ditemukan di tinja penderita diare dan disentri yang saat itu juga terkena bakteri
Entamoeba Histolyca.
 Kista
Kista kecil, dengan bentuk bulat untuk ellipsoidal. Kista matang berisi empat
inti, Kista ini ukuran 5-10 mm. Dalam persiapan bernoda, inti memiliki
karysome yang berbeda, meskipun tidak sebesar seperti yang terlihat dalam
trophozoite, masih lebih besar daripada Entamoeba karysome dari spesies.
Kromatin perifer tidak ada. Meskipun inti tidak terlihat pada persiapan tidak
dicemarkan, maka dengan mudah karysomes yodium apparet dalam basah
bernoda mounts. Sitoplasma menyebar mungkin mengandung glikogen, dan
tubuh kromatid absen.
 Triphozoite
Berukuran 6-12 mm. Trophozoites hidup yang lamban dan umumnya non-
progresif. Inti tunggal kadang-kadang dapat dilihat dalam persiapan tidak
dicemarkan. Dalam bernoda organisme, yang biasanya karyosome besar dan
berbentuk tidak teratur, tetapi kadang-kadang mungkin terpecah-pecah atau
diletakkan di satu sisi membran nuklir. Ada kromatin perifer pada membran
nuklir. Sitoplasma, yang kasar dan sering sangat rinci vacuolated, mungkin
mengandung bakteri (Safar, Rosdiana. 2010).

2.6 Cara Pengobatan Infeksi dari Endolimax Nana


Terapi dapat diberikan dengan obat-obatan antimikroba seperti metronodazol,
tetrasiklin, dan iodoquinol. Karena penularan terjadi dengan jalan fecal-oral route,
maka pencegahan yang terbaik adalah menjaga higiene pribadi maupun
lingkungan. Penularan dapat terjadi dari babi, sehingga penting untuk mencegah
kontak dengan kotoran hewan tersebut (Ayu Kresnadewi. 2016).
2.7 Cara Pencegahan infeksi dari Endolimax Nana

Endolimax nana merupakan protozoa yang hidup parasit didalam alat


pencernaan dan alat kelamin manusia. Pencegahan dilakukan dengan
meningkatkan level sanitasi dan menurunkan jumlah kista passer, yang ada pada :
convalescent carrier dan symptomatic carrier, juga dapat dari penderita-penderita
dengan keluhan-keluhan obstipasi (Sari, 2017).

Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi Endolimax nana :

a. Pengandung kista tidak diperbolehkan menyentuh atau memegang makanan

b. Diberi penerangan higiene per orangan dan harus di obat

c. Sanitasi lingkungan yang baik dengan cara menghindarkan kontaminasi air


dan makanan

d. Pembuangan kotoran dan sampah pada tempat yang baik (Sari, 2017).

Banyak cara dalam penularan parasit ini, dan banyak pula cara untuk
menanggulanginya.

a. Setiap penderita harus diobati, termasuk symptomless carrier

b. Karena media air sangat penting peranannya dalam penularan, maka perlu
diperhatikan kebersihan suplai air minum. Hal ini akan berhubungan dengan
jarak jamban dari sumur.

c. Bisa juga melalui udara dan hinggap di makanan yang tidak ditutup dengan
penutup makanan. Untuk itu perlu diperhatikan kebersihan udara, higienitas
makanan dan lingkungan tempat tinggal (Sari, 2017).
2.8 Siklus Hidup dari Endolimax Nana

Gambar siklus hidup Endolimac nana

Siklus hidup dari seluruh amoeba usus hampir sama. Bentuk yang infektif
adalah kista. Setelah tertelan, kista akan mengalami eksistasi di ileum bagian
bawah menjadi trofozoit kembali. Trofozoit kemudian memperbanyak diri dengan
cara membelah pasang. Trofozoit kerap mengalami enksistasi (merubah diri
menjadi bentuk kista). Kista akan dikeluarkan bersama tinja. Bentuk trofozoit dan
kista dapat dijumpai di dalam tinja, namun trofozoit biasanya dijumpai pada tinja
yang cair. Endolimax nana bersifat invasif, sehingga trofozoit dapat menembus
dinding usus dan kemudian beredar di dalam sirkulasi darah (hematogen).

Genus Endolimax berpredileksi di dalam usus besar manusia dan beberapa


binatang dan sering ditemukan pada tinja penderita diare atau disentri. Amoeba
ini hidup sebagai komensal di rongga usus besar manusia terutama dekat sekum
dan memakan bakteri. Endolimax nana hidup didalam sekum dan kolon pada
manusia, babi, dan kera. Selama siklus hidupnya Endolimax nana mempunyai dua
macam stadium, yaitu stadium aktif dikenal dengan tropozoit dan stadium tidak
aktif dikenal dengan kista.
1. Kista

Kista kecil, dengan bentuk bulat untuk ellipsoidal. Kista matang berisi empat
inti; dewasa kista jarang terlihat. Kista ini ukuran 5-10 mm, dengan kisaran yang
biasa 6-8 mm. Dalam persiapan bernoda, inti memiliki karysome yang berbeda,
meskipun tidak sebesar seperti yang terlihat dalam trophozoite, masih lebih besar
daripada Entamoeba karysome dari spesies. Kromatin perifer tidak ada. Meskipun
inti tidak terlihat pada persiapan tidak dicemarkan, maka dengan mudah
karysomes yodium apparet dalam basah bernoda mounts. Sitoplasma menyebar
mungkin mengandung glikogen, dan tubuh kromatid absen.

2. Triphozoite

Tahap ini adalah kecil, berukuran 6-12 mm, dengan kisaran rata-rata 8-10 um.
Trophozoites hidup yang lamban dan umumnya non-progresif. Inti tunggal
kadang-kadang dapat dilihat dalam persiapan tidak dicemarkan. Dalam bernoda
organisme, yang biasanya karyosome besar dan berbentuk tidak teratur, tetapi
kadang-kadang mungkin terpecah-pecah atau diletakkan di satu sisi membran
nuklir. Ada kromatin perifer pada membran nuklir. Sitoplasma, yang kasar dan
sering sangat rinci vacuolated, mungkin mengandung bakteri.

Endolimax nana diketahui bersifat komensal (non patogen) tetapi parasit ini
penting diketahui untuk membedakan dengan E. hystolytica yang bersifat patogen.
Untuk gejala klinisnya tidak ditemukan.

2.9 Morfologi dari Endolimax Nana

Endolimax nana merupakan parasit komensal usus (dua organisme yang hidup
dalam satu jenis,tetapi bersifat komensalisme) didunia berkisar 10-20%, gerak
lambat, inti khas, dan berbentuk tidak teratur. Endolimax nana mempunyai ukuran
6-12 μm dan rata – rata 8 μm, endoplasma bergranula, nucleus tidak dapat
dibedakan, yang menentukan diagnose adalah bentuknya yang kecil dan
pseudopodianya kecil seperti knop (Krenadewi, 2016). Endolimax nana
mempunyai bentuk tropozoit dan kista (Krenadewi, 2016).
a. Bentuk tropozoit

1. Bentuk tropozoit berukuran 6-12 μm (rata – rata 8 μm)

2. Bergerak lamban

3. Ektoplasma sedikit atau tidak jelas kelihatan

4. Pseudopodia tumpul, sebagian besar granula.

5. Endoplasma mempunyai sitoplasma granuler dengan partikel makanan,


bakteri, kristal, sel tumbuh – tumbuhan sering dalam vacuole, dan tidak makan
sel darah merah.

6. Inti umumnya tidak tampak atau tidak begitu jelas (Krenadewi, 2016).

b. Bentuk kista

1. Bentuk kista mempunyai ukuran 5-14 μm

2. Berbentuk oval

3. Memiliki dinding kista tipis


4. Glikogen dan batang kromidial tidak ada

5. Nukleus berbentuk lonjong, disebut inti endolimax

6. Jumlah 4 buah (pada salah satu kutub)

7. Kariosom berbentuk tidak teratur, dan antara kariosom dengan nukelus


membrane terdapat benang – benang (Krenadewi, 2016).

8. Diagnosa laboratorium dilakukan seperti pemeriksaan Entamoeba histolytica.


BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

• Endolimax nana merupakan parasit komensal usus (didunia berkisar 10-20%,


gerak lambat, inti khas, dan berbentuk tidak teratur. Endolimax nana
mempunyai ukuran 6-12 μm dan rata – rata 8 μm, endoplasma bergranula,
nucleus tidak dapat dibedakan Endolimax nana mempunyai bentuk tropozoit
dan kista

• Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Endolimax nana ialah


ketidaknyamanan pada usus, sakit perut, mual, muntah, diare, dan demam

• Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan


mikroskopis dengan menemukan amoeba pada sampel feses

• Pencegahan dilakukan dengan meningkatkan level sanitasi dan menurunkan


jumlah kista passer, yang ada pada : convalescent carrier dan symptomatic
carrier, juga dapat dari penderita-penderita dengan keluhan-keluhan obstipasi

• Terapi dapat diberikan dengan obat-obatan antimikroba seperti metronodazol,


tetrasiklin, dan iodoquinol.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Semoga paper ini bermanfaat bagi
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kresnadewi, Ayu. 2016. Tugas Parasit Endolimax nana. terdapat dalam URL
https://www.scribd.com/doc/307326987/Tugas-Parasit-Endolimax-Nana

Sari, Dwi Purnama. (2017). Endolimax nana. terdapat dalam URL


https://www.academia.edu/8596763/Endolimax_nana

Ayu Kresnadewi. 2016. Tugas Parasit Endolimax Nana.


https://www.scribd.com/doc/307326987/Tugas-Parasit-Endolimax-Nana.
Safar, Rosdiana. 2010. Parasitologi Kedokteran Edisi Khusus. Bandung: CV. Yrama Widya
Ash LR. Orihel TC. Endolimax Nana in Atlas of Human Parasitology. Fourth Edition.
Chicago. American Society of Clinical Pathologist (ASCP) Press. 1997:75-9
Schmidt GD, Roberts LS. Foundation of Parasitology. Seventh ed. Mc Graw-Hill Int. ed.
2005:114-5 http://ibrahimexplorer.blogspot.co.id/2010/06/bab-i-pendahuluan

Anda mungkin juga menyukai