Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NI MADE NOVI PUJI WIDIASTUTI

NIM : P07134019030

KELAS : IV A

MATA KULIAH : PARASITOLOGI

DOSEN PENGAMPU: IB OKA SUYASA, S.Si., M.Si

Morfologi , siklus hidup, dan hospes dari Endolimax Nana dan Entamuba Palocki

 Endolimax Nana
1. Morfologi
Endolimax nana merupakan parasit komensal usus didunia berkisar
10–20%, gerak lambat, inti khas dan bentuknya tidak teratur. Endolimax nana
mempunyai ukuran 6–12 µm dan rata-rata 8 µm, Endoplasma bergranula,
nukleus tidak dapat dibedakan, yang menentukan diagnosa adalah bentuknya
yang kecil dan pseudopodianya kecil seperti knop. Endolimax nana
mempunyai bentuk tropozoit dan kista.
2. Siklus Hidup
Siklus hidup dari seluruh amoeba usus hampir sama. Bentuk
yang infektif adalah kista. Setelah tertelan, kista akan mengalami eksistasi di
ileum bagian bawah menjadi trofozoit kembali. Trofozoit kemudian
memperbanyak diri dengan cara membelah pasang. Trofozoit kerap
mengalami enksistasi (merubah diri menjadi bentuk kista). Kista akan
dikeluarkan bersama tinja. Bentuk trofozoit dan kista dapat dijumpai di dalam
tinja, namun trofozoit biasanya dijumpai pada tinja yang cair. Endolimax
nana bersifat invasif, sehingga trofozoit dapat menembus dinding usus dan
kemudian beredar di dalam sirkulasi darah (hematogen).
3. Hospes
Hospes definitive Endolimax nana adalah manusia dan tidak mempunyai
hospes reservoar. Tidak menimbulkan penyakit (komensal di usus), tetapi
kadang ditemukan di tinja penderita diare dan disentri.
 Entamuba Palocki
1. Morfologi
Trofozoit Entamoeba poleckii berbentuk bulat dengan diameter
bervariasi yang berkisar antara 10 µm sampai lebih dari 20 µm. Pada
pewarnaan, nucleus memiliki karyosome kecil yang terletak ditengah-tengah
yang terlihat merata atau berkumpul pada satu atau kedua kutub. Pewarnaan
vakuola pada trofozoit juga terlihat adanya bakteri dan ragi yang tertelan.
Kromatin tepi terlihat seperti butiran granuler pada selaput inti. Granuler halus
saling bersentuhan satu sama lain atau memiliki ruang-ruang kecil di
antaranya, tapi tidak merata seperti dalam trofozoit atau kebanyakan protozoa
lainnya.Kista E. polecki berukuran antara 9,5-17,5 µm, namun yang umum
dijumpai adalah antara 12-15 µm dan berbentuk bulat. Mereka hampir selalu
uninuclear dan berisi banyak materi chromatoidal dengan ujung runcing.
Vakuola glikogen juga ditemukan dalam banyak kista, selain badan inklusi
berbentuk bulat atau bulat telur. Seperti dalam trofozoit, kromatin tepi
umumnya terdistribusikan tidak seragam (Burrows, 1959 dalam Cook, 2004).
2. Siklus hidup
Ada dua tahapan dalam siklus hidup E. polecki. Yang pertama adalah
sebagai trofozoit, tahap vegetatif yang tidak dapat bertahan hidup di
lingkungan. Yang kedua adalah kista, di mana penularan parasit
dimungkinkan dan memberikan perlindungan ke lingkungan eksternal yang
keras. Kista menjadi infektif jika tertelan oleh organisme lain. Bentuk kistik
protozoa ini memiliki diameter sekecil 9,5 µm dan sebesar 17,5 µm. Secara
morfologis, E. polecki sangat mirip dengan Entamoeba histolytica dan
Entamoeba hartmanni.
Penularannya mengikuti jalur fekal-oral . Kotoran yang terinfeksi
dengan kista matang tertelan di mana kista matang menjadi trofozoit di saluran
pencernaan inang. Ini dianggap sebagai parasit zoonosis , karena kontak dekat
dengan babi yang terinfeksi telah dilaporkan menjadi penyebab infeksi E.
polecki pada manusia. Penularan ke manusia dari konsumsi daging babi kecil
kemungkinannya. Studi terbaru menunjukkan bahwa subspesies yang berbeda
menginfeksi primata non-manusia dan babi, dan tempat tinggal dekat antara
keduanya tidak bertepatan dengan penularan.
3. Hospes
E. polecki merupakan protozoa yang berpredileksi di lumen usus. Hewan yang
berperan sebagai reservoar utama adalah babi dan monyet. Host reservoir E.
polecki adalah babi.

Anda mungkin juga menyukai